Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

20. Feels

eum, hai. (canggung)

kangen gak? (garuk kepala)

lol

...bener dah. apabanget ini part. diketik kebut(?) jadi hasilnya ... mungkin kurang(?)

but enjoy anyway.

.

Kesalahan Jihoon yang paling Jihoon sesali adalah saat dimana ia kehilangan kontrol atas dirinya sendiri.

Saat itu, ia bersama teman-temannya sedang menikmati waktu mereka. Namun segerombol lelaki menyebalkan datang kearah salah satu temannya dan melemperkan tatapan meremehkan yang sangat sangat Jihoon benci.

Ia tidak terima saat temannya diremehkan. Karenanya perkelahian tak terelakkan. Ia sudah berusaha sekuat tenaganya untuk melawan, bagaimanapun ia adalah petinju kebanggaan di tempatnya.

Melihat temannya satu persatu tumbang, membuatnya kewalahan terlebih saat salah satu diantara mereka akan memukul Jinyoung dengan balok kayu, ia membiarkan dirinya kena, menyelamatkan temannya. Dan ia rasa, tulangnya retak.

Ia bersyukur, Daniel –sahabatnya, datang dan menyelamatkan mereka, membawanya yang memiliki luka terparah agar dirawat di rumah sakit dan mendapat perawatan.

Jihoon dirawat dirumah sakit selama dua hari dan ia sadar tangannya tak bisa digunakan untuk sementara waktu. Ia kehilangan kesempatan terbesarnya untuk menunjukkan diri kepada orang-orang. Menunjukkan kerja kerasnya selama ini.

Ia ingin sekali marah, namun, pada siapa?

Daniel yang sekarang menggantikannya? Tidak. Daniel sahabatnya, dan dia menolongnya. Terlebih, kakak kandung Daniel, Seungwoo harus masuk penjara karena ulahnya yang sembarang.

Meski begitu, ia tak bisa pungkiri, ada sedikit rasa kecewa dan iri pada Daniel.

.

Daniel sedang berusaha latihan. Meski tenaganya sudah bagus, tekniknya masih payah. Mereka semua melihat Daniel dengan tatapan pengharapan. Sang pelatih mengatakan pada Daniel untuk istirahat. Mereka semua menghampirinya.

"Tak usah memaksakan diri Daniel-ah," ucap Jisung khawatir.

Semua menganggukkan kepala setuju.

Daniel tersenyum kecil dan melirik Jihoon, "Aku tak apa. Bagaimana denganmu?"

Semua orang disana melirik Jihoon.

Jihoon terlihat sedikit kebingungan sebelum akhirnya menjawab, "Aku? Aku sama sepertimu, Niel. Aku tak apa."

Jihoon meraih tangan Daniel dan menggenggamnya, "Ingin berlatih denganku? Kita tak boleh mengecewakan si tua itu dua kali bukan?"

Semua tertawa kecil merespon perkataan Jihoon. Namun, satu orang diantara mereka sadar, terselip sedikit kebohongan disana.

Daniel melanjutkan latihannya dengan dibantu oleh Jihoon. Keduanya terlihat serius dan sangat bertekat. Satu orang, menatap mereka khawatir.

Malamnya, Daniel ingin mengunjungi sang kakak. Karenanya ia pamit pada semua temannya. Sisanya pulang secara berkelompok. Sesuai dengan jadwal mereka saja.

Guanlin yang akan pulang bersama Daehwi, memintanya untuk pulang duluan. Ia ada keperluan sebentar.

Jihoon sedang duduk didalam ring, menatap kosong pada sebuah sarung tinju.

"Jihoon?" Guanlin datang dan merangkul Jihoon, "Belum ada niat untuk pulang?" ucapnya lembut.

"Guanlin ...," Jihoon menatap kearahnya.

"Ya?"

Jihoon memosisikan dirinya agar nyaman dalam rangkulan Guanlin. Dipelupuk matanya terlihat genangan air mata yang mungkin bisa lolos kapan saja.

"Daniel ... sahabatku. Aku sayang dia. Kenapa rasanya masih berat merelekan kenyataan bahwa dialah ... yang maju, dia yang bertarung. Bukan aku. Kenapa rasanya masih sesak?"

Guanlin, hanya bisa mencium kepala kekasihnya dengan lembut.

Mereka berdua telah berkencan saat Guanlin menyatakan rasa sukanya kepada atlit tinju tersebut. Awalnya canggung, namun mereka berdua sama-sama tertawa setelahnya.

"Daniel emang sahabatmu, tapi tinju impianmu. Wajar saja kau merasa cemburu padanya."

Jihoon berdecak dan menghela napas kasar, "Sialan, kalau sa-"

CUP!

"Sudah kukatakan jangan berkata kasar, sayang."

"Ck, apa lagi kau ini. Jangan sembarang mencium. Kau bisa izin atau apa. Aku tak suka. Ugh- tapi jangan berhenti cium aku .... Eh, tidak. Aku ..., lupakan."

Wajah Jihoon memerah dengan cepat. Seorang Jihoon yang bertindak agak kasar dan sangat 'lelaki' bisa menjadi pemalu yang hobi salah tinghkah jika disandingkan dengan si dewasa dan lembut, Guanlin.

Padahal semua orang tahu bahwa Jihoon itu sangnamja. Namun, didepan Guanlin, ia hanya ... menjadi lebih aneh dari biasanya ia rasa.

"Jangan salahkan dirimu sendiri. Berkat kau, Jinyoung tak kenapa-napa bukan? Berkat kau juga kita semua tak terluka parah. Tak apa sayang."

Jihoon mengusak rambutnya frustasi. Masih sesak rasanya.

"Jihoonie?"

"Ya, Guan?"

Guanlin membalikkan badan Jihoon agar menghadap kearahnya. Mendekatkan wajah mereka dan mencium bibirnya pelan. Melumatnya dengan penuh kasih dan sayang. Menyalurkan rasa tenang dan cintanya yang luas pada Jihoonnya.

"Menangis saja sayang. Tak apa, aku selalu bersamamu."

Disitu pertahanan Jihoon runtuh. Ia memeluk Guanlinnya, kekasih hatinya dengan erat. Menumpahkan kekesalannya dengan rintihan dan tangisan yang memenuhi ruangan yang sepi ini.

.

Di satu waktu.

"Mungkin ... impianku bisa hancur.

Bahkan, keluarga sahabatku sendiri aku hancurkan.

Aku menhancurkan banyak hal karena sifatku yang buruk ini.

Lalu, sayang, apa yang kau lihat dariku sehingga bisa mencintaiku?

Dapat kurasakan bahwa cintamu jauh lebih besar, lebih tulus dan lebih indah dibandingkan caraku mencintaimu yang begitu egois dan kekanakkan.

Bagaimana bisa ... kau mencintaiku?"

"Aku telah sepenuhnya jatuh untukmu.

Apapun yang kau katakan.

Apapun yang kau lakukan.

Bagaimanapun dirimu ini.

Kau adalah hal pertama yang aku pikirkan di pagiku, dan hal terakhir yang aku pikirkan sebelum kutidur dan hampir disetiap kesempatan. Aku selalu memikirkanmu.

Bagaimanapun wujud dan rupamu. Tak peduli, bagaimana sifat dan watakmu.

Aku mencintaimu, Park Jihoon."

END.

apasi. gaje banget anjay part ini ...

sebenernya naru ada ide songfic dari lagu beautifull tapi ... bukan panwink, jadi platonik alias sahabatan doang, semua member wannaone.

post jangan?

btw OngWink lucu banget!
Jarang nemu ff mereka bestie;(

when boys are more beautiful than you ...

tertanda,

naru yang otw lah bikin naru x micoci.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro