Aku hanya ingin dicintai, tetapi aku tak mendapatkan cinta dari siapapun.

Hak seorang anak adalah mendapatkan sandang, pangan, papan, dan kasih sayang.

Tapi apa? Aku tak mendapatkan semuanya.

Ah, mungkin aku ini bukan anak siapa-siapa.

Aku pun terus mencari orang yang mau menyayangiku, dan akhirnya aku mendapatkannya. Tapi semuanya sama saja. Pada akhirnya, ia juga pergi bersama orang yang dia cintai.

Aku ingin mati, sangat ingin. Sudah berapa kali aku mengatakan ini? Tapi pada kenyataannya, aku masih bernafas hingga kini.

Aku ingin hidup, dengan harapan aku bisa mendapatkan cinta. Tapi hari itu jelas-jelas kau pergi meninggalkanku. Hari itu, kau berkata padaku, "Rui-chan, aku memiliki seseorang yang sangat kucintai saat ini." Aku tak bertanya siapa dia. Aku sudah bisa menebaknya. Aku pun terdiam. Lagipula aku bisa apa jika dia sudah berkata seperti itu?

Jika hidup terasa tak nyaman dan mati pun belum mampu, kuharap aku bisa menghilang sekarang juga.

Caraku untuk bertahan hidup itu unik. Mungkin hanya aku di dunia ini yang menggunakan cara ini untuk tetap hidup. Caranya ialah, aku akan berkata pada diriku bahwa hari kematianku adalah esok hari. Tetapi jika esok hari aku tetap hidup, aku akan kembali mengulangnya hingga seterusnya.

Ya, tujuanku hidup saat ini adalah mati.

Tujuan hidup yang konyol.

Ah, kupikir hari ini sudah genap 3 bulan sejak terakhir aku keluar dari kamarku ini. Jadi, aku akan memesan keperluanku yang sudah habis lewat online. Mengapa aku tidak keluar apartemen saja?

Bagaimana mungkin aku bisa keluar dengan kondisiku yang seperti ini?

Baru saja aku menyalakan ponselku yang sudah tak kusentuh selama 3 bulan, tiba-tiba sebuah pesan mengejutkanku. Itu adalah pesan singkat, namun aku sangat terkejut.

Mafu-kun
Rui-chan, apa kabar?

Setelah 3 tahun lamanya, ia baru kembali menghubungiku? Ada apa? Bukankah aku sudah lama ia lupakan?

Anda
Hmm.. begitulah. Ada apa? Kau butuh apa?

Ya, tentu saja. Satu-satunya yang dapat kupikirkan hanyalah ia mengirimiku pesan karena ia sedang butuh bantuanku. Masuk akal bukan?

Mafu-kun
Kau ini, bagaimana bisa kau tahu aku sedang butuh sesuatu?

Tentu saja aku tahu. Mana mungkin setelah 3 tahun, kau menghubungiku hanya untuk sekedar mengatakan "Apa kabar?" apalagi jika setelah itu kau mengatakan "aku mencintaimu." Sangat tidak mungkin bukan?

Mafu-kun
Tak banyak, aku hanya ingin menjadikan kau sebagai tempatku bercerita

Mafu-kun
Hei, aku menemukan seseorang yang kucintai disini. Bagaimana denganmu? Apa kau memilikinya?

Aku tersenyum miris. Tidakkah kau menyadarinya?

Anda
Ya. Tetapi ia memiliki orang lain yang ia cintai

Dan itu kau, Mafu-kun. Betapa tidak pekanya kau ini.

Mafu-kun
Oh! Bagaimana bisa cerita kita sama?

Anda
Maksudmu?

Mafu-kun
Kau tahu bukan, setelah kelulusan, aku pergi?

Anda
Ya

Mafu-kun
Disitu, aku memiliki seorang yang aku cintai. Aku mencintainya selama 3 tahun terakhir ini. Tetapi, hari ini aku melihatnya mengutarakan perasaannya pada pria lain. Aku merasa sakit. Kau juga bukan?

Anda
Tentu saja. Mengapa tidak?

Mafu-kun
Huh, rasanya aku ingin mati saja. Sudah 3 tahun aku dekat dan mengejarnya, tapi ternyata ia mencintai yang lain. Bahkan ia tidak menoleh kepadaku sedikitpun

Anda
..hm
Aku mengerti
Tapi tolong, jangan katakan bahwa kau ingin mati

Mafu-kun
Mengapa? Itulah faktanya!

Anda
Karena aku yakin, kau masih memiliki masa depan yang cerah. Aku yakin, masih banyak orang diluar sana yang mau menerimamu dan mencintaimu apa adanya

Mafu-kun
Lalu bagaimana dengan kau? Kau juga merasakan hal yang sama denganku juga kan?

Anda
Ya. Tetapi kumohon, jangan katakan kau ingin mati. Aku percaya kau bisa mencintai seseorang dengan perasaan yang dalam lagi suatu hari nanti

Mafu-kun
Kuharap. Ah ya, terima kasih Rui-chan! Aku juga berharap kamu bisa mencintai seseorang dengan perasaan yang dalam lagi suatu hari nanti!

Yah, maafkan aku. Jika itu aku, itu tidak mungkin.

Karena cintaku benar-benar hanya untukmu, Mafu-kun.

Bersambung...

See you next chap!!

-Asahina Mizu-
Jum'at, 29 November 2019
635 words