ノ. •. ·͙⁺『 01 』
"----ku tidak suka musim dingin!"
Seraya merentangkan tangannya, gadis kecil bersurai ( h/c ) itu melompat lompat diatas permukaan batu yg mengapung ditengah sungai. Berlatarkan dedaunan mapel yang berjatuhan dibawa angin musim gugur mulut mungilnya mulai mengoceh pelan.
"Kakek pernah cerita. Katanya dipegunungan ada roh jahat yang memangsa manusia:< Hmm, kalau tidak salah kakek juga bilang awalnya dia itu seorang pemburu yang tersesat digunung. Haaah sangat menyedihkan"
Diseberangnya seeorang bocah menatap dalam
"Onee-sama tak suka musim dingin karena monster itu?" polos dan manis.
Sejujurnya banyak hal yang membuat ( Name) takut. Terutama mereka. Mereka yang tak dipercaya dan diakui.
(Name) menunduk, menggigit bibirnya.
"Kakek meninggal dimusim dingin-"
Angin berhembus, sunyi sejenak. Merasa tidak enak bocah kecil itu menggenggam ( Name) dengan tangan mungilnya.
"Aku, akan selalu menemani Onee-sama! Aku tak akan biarkan Onee-sama kesepian, aku akan melindungimu! Aku akan jadi roh pelindung bagi Onee-sama"
"Ha ha~ Kau manis sekali ya" entahlah, janji itu terdengar lucu bagi ( Name). Bagaimana tidak jika itu dilontarkan oleh anak yang bahkan lebih muda darinya.
"Hmpf! Jangan tertawa! Aku serius"mengembungkan pipi chubbynya, sedikit kesal karena ( Name).
"Fu fu, iya maaf deh. Ngomong ngomong, kau masih sama seperti dulu yah"
"Ah?"
"Ya, semuanya masih sama, sifatmu, auramu, pakaianmu, bahkan tinggimu. Kurang gizi ya?"
"ONEE-SAMAヾ('ヘ') ノ" kesal sudah. Memalingkan wajahnya dari ( Name) yang masih menertawai dirinya.
"Ahahaha"
___________________________
"( Name)! Main kehutan lagi?" dengan tangan dipinggang wanita didepannya menatap khawatir. Memang tidak baik, seorang gadis kecil. (Name) menunduk pelan.
"Maaf ibu"
Wanita itu memeluknya dan mengelus pelan kepalanya, seolah membasahinya dengan untaian kasih sayang.
"Jangan begitu lagi. Kau tau kan itu berbahaya" sedikit senyum diujung kata. ( Name) tau atas perbuatannya. Namun ada alasan yang membuatnya terus kembali ketempat itu.
"Aku punya teman disana ibu! Teman yang menghargaiku. Teman yang menerimaku, bahkan dia tidak mengatai aku gila. Dia juga percaya bahwa makhluk itu ada-- dia juga"
"Cukup! Ibu tau apa yang terbaik untukmu. Sekarang kembali kekamarmu!"
Dimalam harinya, dibalik futon lembut dan selimut miliknya ( Name) terus terganggu akan sesuatu. Sesuatu yang membuatnya merasa risih. Sesuatu yang menggangu pikirannya.
"Takut--"
'...aku akan melindungimu. Aku akan jadi roh pelindung bagi Onee-sama!'
Kenapa tiba tiba hal itu terlintas dipikiran (Name)? Entahlah dia juga tidak mengerti. Sejenak rasa takutnya menghilang, seolah semburat cahaya bersinar didalam dadanya.
"kau benar benar roh pelindung yah" tersenyum kemudian menutup matanya, mulai tenggelam dalam dunia mimpi.
_________________________
Name P.O.V
Sepuluh tahun lalu, dibawah langit musim gugur aku bertemu denganmu. Saat itu aku menangis karena mereka terus membuatku takut. Tiba tiba kau datang dan memberi secercah harapan kepadaku.
Kau jadi teman pertamaku, yang menerima segala kekuranganku. Disaat orang lain menjauhi dan menganggap aku gila kau berada disampingku.
Dan kini, setelah bertahun tahun lamanya. Kau masih tidak berubah. Masih sama seperti dulu.
"Tsukasa??"
Biasanya dia disini. Kususuri jalan setapak, berlatarkan awan berhiaskan dedaunan kering. Rasa cemas menyelimuti pikiranku. Apa roh pelindung yang selama ini bersamaku akan menghilang? Dia pernah berkata tentang waktu yang sangat cepat berlalu. Hal itu membuat jantungku berdegup kencang. Semakin kencang membuat keringat bercucuran membahasi dahiku.
"Onee-sama?"
Suara itu. Suara manisnya itu. Haha itu dia. Aku rindu dia, aku ingin merangkul dan memeluknya.
Ah, kenapa takdir sangat membenciku. Hal itu yah. Hal itu terjadi. Perpisahan. Perlahan kulihat tubuhnya menghilang diterpa angin musim gugur.
"Tsukasa! T-tunggu! Jangan tinggalkan aku!" bagaimana bisa aku tidak menangis. Roh pelindungku yang setia menghilang dihadapanku.
"Maaf, aku tak bisa menepati janjiku. Onee-sama"
End.
Maaf banget karna gaje dan gantung, jujurly aku udh buat ini kisaran 4 chapter. Cuma kurombak ulang karna yah-- gitu deh
Cringe banget serius, aku bahkan g suka sama ini༼;'༎ຶ ༎ຶ༽
Oh iya karna ini ringkasan(?) 4 chap yg aku sulap jadi drablle(?) jadi bakalan aku kasi sedikit detail kecil yg g bener bener kebahas disini.
Pertama ( Name) itu indihom. Dia bisa liat makhluk makhluk yah yg g bisa dilihat normal pipel. Trus disini juga ada semacam time skip gitu yg udh aku tandain sama garis *_______
Yg awal itu pas nem masi kecil lah, trus yg paling akhir itu pas dia udh gede.
Dan diawal (Name) nyebut tentang 'Roh jahat yang memangsa manusia' itu aku ambil referensi dari sebuah film dan g bakal aku sebut soalnya g mau ngiklan:v
Roh jahat yg disebut sama (Name) itu g lain dan g bukan adalah "Wendigo" untuk ini aku juga sempat baca artikel dan sisanya ya gugel.
Oke, maaf g memuaskan.
Aku g ada waktu juga karna udh mulai PTM full.
Hiksrot.
Bye bye
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro