Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 3

Cast : Sakura.H × Ikemen Prince

Ganre : Kingdom, Romance

●○●○●○●○

●○●○●○●○

●○●○●○●○

" Nona Haruno "

Agak kaget, Sakura menatap wanita pirang tadi. Wanita itu menatap bertanya ke wajah Sakura.

" Ada apa? "

" Ti-tidak ada "

" Kalau begitu. Anda bisa memperkenalkan diri dan memberitahu kedatangan anda."

Memadang lurus ke arah para pangeran dan menteri kerajaan. Memberi salam ala putri bangsawan.

" Saya adalah Haruno Sakura, yang di minta oleh orang - orang Supernatural untuk tinggal di sini sampai batas waktunya."

Cara perkenalan Sakura begitu natural seakan dia seperti bangsawan lain.

" Lalu ini Rio Ortiz, keluarga saya." Rio membungkuk ala pelayan.

" Nona Sakura menganggap saya keluarga, tapi saya melayani Nona Sakura sebagai Nona Saya." Ucap Rio kasih senyumnya.

" Alasan apa, mereka meminta Nona tinggal di sini? " Sang mentri keraajaan melayangkan pertanyaan.

Orang - orang itu dan asisten raja dahulu tidak memberi tahu alasan orang istana di beritahu kalau ada seorang gadis akan tinggal di sini.

Apakah gadis ini adalah Bella?

Memberi senyum tipis. " Saya di minta untuk membantu kerajaan." Jawab Sakura.

" Nona Sakura di kenal cukup ahli dalam bertarung di daerah kami tinggal. Dan dia memiliki ilmu dalam bidang penawar racun, kalau alasan lain, kami belum diberi tahu pada pihak rumah supernatural." Rio ikut berbicara akan alasan Sakura di minta untuk tinggal di Istana.

" Gadis ini? " Sang mentri mengkerutkan alis.

" Gadis ini memang jago bertarung."

Leo membuka suara. Dia menyeringai ke arah Sakura yang memadang dia tidak nyaman.

" Nona Sakura pernah membantuku dan kak Chevalier saat melawan para pemberontak hari itu. Dia sangat bisa berkelahi." Ucap Leon.

" Maaf menyela " Leon menatap Rio buka suara. " Apakah Nona Sakura benar membantu Anda? " Rio bertanya kembali. " Iya." Ujar Leon juga bingung.

" Nona Sakura "

Sakura membuang muka enggak melihat senyum Rio tapi wajahnya juga setengah menggelap.

" Nona Sakura. Kenapa anda melawan orang - orang itu. Jika Nona terluka bagaimana? "

" Aku baik - baik saja Rio. Bahasnya nanti saja."

Rio tidak puas. Tapi disini masih ada keluarga bangsawan, Nona Sakuranya benar, hal ini bisa di bahas nanti. Bisa - bisa para pangeran dan mentri kerajaan menganggap Nonanya tidak memiliki sopan santun.

" Maaf Tuan Mentri. Akan lebih baik Nona Sakura dan pelayannya di bawa ke kamar. Lalu nanti Nona Sakura akan melakukan tugasnya."

" Sebelum itu. Biar para pangeran dan saya memperkenalkan diri untuk kerjasama nanti."

Mentri berambut hitam, memakai kacamata, berperawakan sangat licik seperti ular. Mengingatkan Sakura pada Orochimaru.

" Pangeran pertama, Jin Grandet." Laki - Laki yang di temui Sakura di pasar malam kemarin. Dia tersenyum.

" Pangeran kedua, Chevalier Michel." Pangeran pirang itu menatap tajam Sakura yang di balas tak suka.

" Pangeran ke empat, Leon Dompteur." Leon kasih senyum seperti seringai yang di balas Sakura tatapan aneh.

Leon terkekeh diam - diam. Baru kali ini ada gadis yang menatap aneh padanya.

" Pangeran ke lima, Yves Kloss." Wajah pangeran ke lima sangat cantik tapi tampan. Mirip seperti kucing.

" Para pangeran lain masih di luar istana melakukan tugas."Ucap Mentri Kerajaan yang di hiraukan Sakura.

Sakura mengerjabkan mata, ternyata pemuda di depannya lebih cantik dari pada dirinya. Yves memadang sinis Sakura yang masih menatap dia dengan mata blink-blink.

Leon yang lihat tersenyum kaku. Agak kurang suka gadis pink itu malah kagum pada pangeran ke lima.

" Pangeran Yves seperti kucing cantik." Sakura langsung nutup mulut, sadar dia malah mengatakan.

" Aku bukan cantik! " Yves marah.

Mentri kerajaan menghembuskan nafas. " Pangeran Yves tenang. Nona Sakura, Pangeran Yves tidak suka di panggil cantik."

" Ma-maaf " Sakura membungkuk badan.

Yves mendengus tidak suka, tatapan dia masih sinis.

" Saya akan memberitahu lambang para pangeran. Pertama Pangeran Jin lambang Burung elang. Pangeran Chevalier lambang harimau putih, Pangeran Leon lambang singa, Pangeran Yves lambang kucing."

" Nama saya Sariel Nori, lambang ular, mentri di Kerajaan ini."

Mata Sariel yang seperti ular menatap kedua tamunya.

" Selamat datang di Kerajaan Rhodolite."

Bendera Kerajaan Rhodolite terkibar di atas istana Kerajaan.

Mulai saat ini. Hari - Hari Sakura di lalui bersama para pangeran berlambang hewan buas semua.

●○●○●○●○

●○●○●○●○

●○●○●○●○

Kamar baru yang di tempat Sakura sangat luas. Kamarnya yang dulu memang besar tapi kamar ini jauh lebih besar dan luas, kamar istana memang berbeda.

Rio membantu Sakura membereskan bawaan yang dibawa dari rumah mereka. Tidak banyak barang yang di bawa, Sakura membawa pakaian, sepatu dan buku dia.

" Nona Sakura. Apa benar hanya itu yang di katakan orang - orang rumah supernatural? "

" Benar ko, aku tidak berbohong. Kamu percaya padaku kan, Rio."

" Rio sendiri juga dengar penjelasan orang supernatural kan."

Sakura benar. Saat keluar, Sakura keluar bersama orang berjubah abu itu dan orang itu memberitahu alasan Sakura tinggal di istana.

Rio menatap Sakura menatap dia lurus. Mata hijau Sakura selalu cermelang.

Dulu atau sekarang. Tatapan Nonanya masih sama.

" Aku percaya pada Sakura." Rio tersenyum, senyum untuk Sakura.

Ada kala mereka berdua berbicara non formal jika tidak ada orang lain. Tapi saat di luar, saat ada orang lain, maka secara otomatis Rio memakai kata Nona pada nama Sakura.

Kamar Rio ada di sebelah kamarnya.

Butuh waktu lama sampai di kesini. Badannya sakit dan lengket, mandi adalah jawabannya.

Meredamkan seluruh badan ke bak mandi air panas. Rasa nyaman keluar dari bibirnya.

Membuka sedikit mata. " Maaf ya, Rio. Kali ini aku berbohong." Bergumam.

( Beberapa jam sebelum sampai ke istana )

Hanya Sakura yang di perbolehkan masuk kedalam. Rio menolak, dia bersikeras ingin ikut, namun Sakura berhasil memenangkan Rio.

Dari luar bangunan ini terdiri batu - batu putih. Di dalam semua dinding terdiri dari mentalium perak bersinar.

Ada tiga orang berjubah abu menunggu di depan. Orang di tengah lah yang berbicara.

" Haruno Sakura. Anda di pilih tinggal di Istana Rhodolite menjadi tamu tinggal di sana sampai sosok Bella di pilih."

" Apa? Jika alasannya seperti itu, bagaimana pendapat para pangeran. Saya bukan orang bernama Bella, lalu, saya di sana harus melakukan apa."

" Kami akan memberitahu pihak istana kalau anda disana membantu Kerajaan karna keahlian anda."

Mata di balik tudung jubah menatap sosok Sakura.

" Bukankah anda terlahir kembali untuk menjalani kehidupan kedua anda dengan sempurna."

Sakura menatap kaget ketiga orang supernatural itu. " Gi--Bagaimana kalian tahu! " Melupakan kata formal.

" Ramalan mengatakan, ada gadis dari dunia lain terlahir di dunia ini, memiliki rambut langka dan bermata hijau. Gadis itu juga yang akan membantu memilihkan delapan pangeran menjadi raja berikutnya. Yang mengetahui ramalan ini hanya pihak kami, pihak istana tidak tahu. Yang mereka tahu adalah Bella yang menjadikan mereka sebagai Raja."

" Berarti bukan Bella yang menentukan siapa yang jadi raja. Lalu kenapa ada peran Bella disini."

" Tidak. Peran Bella juga penting, dia yang akan menentukan siapa yang jadi raja. Tapi peran Anda juga penting. Hanya saja anda tidak memberitahu peran anda pada mereka sedangkan sosok Bella sudah di ketahui. Pendapat anda yang siapa jadi rajanya juga di butuhkan. Karena akan ada musuh di balik istana."

Sebelum dia bangun di badan anak kecil. Ia memang dapat perintah dari suara misterius. Perintah itu sama seperti perintah ini.

Apakah sudah saatnya misi di lakukan?

" Anda tidak perlu khawatir Nona." Menatap orang jubah dengan wajah kesal. " Memang di perintahkan kalau Nona akan membantu Kerajaan. Tapi yang memerintah Anda adalah kami. Kami akan memberitahu apa yang harus anda lakukan lewat surat, surat itu di kirim orang kami lalu di kasih ke mentri istana."

" Kami janji tidak akan beri tugas yang menyusahkan, tugas itu tidak sering kami berikan kepada Anda. Untuk saat ini anda tidak mendapatkan tugas apapun. Anda bisa bersikap layaknya tamu di istana, tidak ada yang bisa mengusir Anda atau berbuat tidak baik pada anda. Kami menjamin itu."

Sakura mendesah berat.

Selama beberapa tahun Ia memang bosan. Tidak ada hal menarik. Lalu dia ingat kembali suara orang itu yang mengatakan agar dia harus menemukan raja baru di antara para pangeran.

" Apa saya membantu istana dalam artian bertarung atau semacamnya? "

" Itu terserah Anda. Lakukan sesuai kemampuan Anda. Nanti kami beri perintah dengan sesuai kemampuan anda."

" Kemampuanku bertarung dan dalam hal penawar racun." Jawab Sakura.

" Kalau begitu, anda akan diberi surat misi sesuai kemampuan anda nanti. Anda memang di beri misi, namun misi itu tidak seperti misi memerintah bawahan, melainkan misi yang di berikan untuk dahlih saja."

" Sebenarnya apa tujuan Anda membiarkan saya tinggal di istana."

" Anda hanya perlu tinggal di istana, demi istana Rhodolite. Apakah Anda setuju? " Ucap Orang itu menandakan sesi ini di akhiri.

Sakura mengangguk.
Dia menerima tawaran ini.

Toh disini dia hanya tinggal di istana. Dan surat misi akan dia Terima cuma jadi alasan kalau kehadiran dia memang untuk membantu. Lagi pula dia tidak akan sering dapat surat misi itu.

( Kembali ke sekarang )

Keluar dari bak mandi. Melilitkan badannya dengan handuk.

Bercermin.

" Aku tidak tahu tujuan orang - orang itu. Tapi firasat ku. Aku harus terima."

Mendesah panjang.

" Semoga disini bisa dapat hal baik, bukan hal buruk seperti dunia shinobi."

Mimik wajah Sakura jadi sedih.

" Bodoh! "

●○●○●○●○

●○●○●○●○

●○●○●○●○

Pakaian sering di pakai saat di rumah atau keluar rumah.

Celana pendek atas lutut warna hitam ada tali pinggang warna hijau, baju pendek putih, blazer resleting warna hitam hijau garis hitam, sepatu hitam corak hijau muda, ada dasi seperti tali sepatu dengan bandul warna hijau. Pakai sarung tangan hitam mirip seperti kehidupan dia dulu.


( Baju kayak foto di atas, cuma warnanya jadi hijau, enggak pakai pita di lengan )

Sakura berjalan - jalan menyusuri lorong - lorong istana tanpa Rio.

Dia lihat Rio sedang tidur. Jadi diam - diam pergi tanpa memberitahu pemuda blonde itu. Berhenti di taman bunga. Taman yang cantik dengan penuh bunga dan ada bangunan kecil tempat minum teh.

Memicingkan mata.

Pangeran kedua ada di situ. Sedang menyentuh bunga mawar merah.

Tanpa menimbulkan suara, Sakura mendekati pangeran pirang putih itu.

Mata biru Chevalier memicing tajam. Mengeluarkan pedang...

Wussss! _

Memotong beberapa bunga, kelopak merah bertebangan. Di balik kelopak merah mawar.

Mata Chevalier membola.

Sosok Sakura menatap dia dengan mata hijau juga membola terkejut. Gadis itu berdiri di depannya, memegang belati di depannya seakan itu pertahanan melindunginya.

Angin menerbang kelopak mawar yang lain.

Masih di posisi itu.

Waktu seakan berhenti.

T. B. C

Akhirnya selesai 😭 aku lembur buat semua cerita yang bakal aupdate.

Ayo silahkan di vote dan kasih komentar biar aku tambah semangat aupdate ceritanya 😁

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 👋🧕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro