🍂 「01」
Angin berhembus pelan membelai dedaunan.
[Name] berdiri menatap sebuah batu nisan.
Dirinya seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi, mungkin ini sebuah mimpi?
Tapi apa yang dilihatnya,itu semua tak dapat dibohongi.
Morisawa Chiaki Sudah pergi.
Beberapa jam yang lalu
"Kereta selanjutnya sepertinya masih lama,kita harus menunggu.."
[Name] menghela nafasnya
"Tenang saja,aku baik baik saja menunggu disini!"
"Aku yang tidak baik baik saja" [Name] sepertinya sedang trtk-n (・-・)
'Kereta selanjutnya sedang akan tiba di stasiun'
"Oh,Chiaki-san keretanya akan ti-" belum selesai [Name] berbicara, seseorang berteriak meminta pertolongan.
Terlihat seorang pemuda berdiri ditengah rel kereta api
"Apa yang akan dia lakukan.." [Name] memperhatikan orang tersebut.Keliatannya orang itu seperti sengaja berdiri ditengah rel.Seperti bercobaan bunuh diri
Pemuda tersebut tampak memegang sebuah pisau berukuran sedang,ia mengancam akan menusuk orang yang berani menghentikannya
"CEPAT TELPON POLISI!" Perintah Chiaki pada [Name]
"Ah baik!"
Sementara itu dari kejauhan,kereta sudah nampak melaju menuju stasiun.
Orang orang tak dapat berbuat apa apa.Mereka tak berani mendekati pemuda itu
Tanpa pikir panjang Chiaki berlari ke arah pemuda tersebut.
"TUNGGU CHIAKI-SAN!" Tanpa mendengarkan [Name] Chiaki melompat ke arah pemuda tersebut dengan maksud ingin mendorong nya kepinggir rel
Sontak pemuda itu mengarahkan Pisaunya ke arah Chiaki.Diwaktu yang bersamaan,kereta sudah berada dihadapan mereka.Sudah tidak mungkin untuk selamat dari sana
Kereta pun menyambar tubuh mereka berdua.Semua orang terlihat panik menyaksikan apa yang terjadi.Tubuh [Name] seakan bergetar hebat,ia benar benar tidak tau harus melakukan apa.
Orang orang berlari ke arah rel, berusaha menyelamatkan dan memastikan mereka masih bisa selamat.Saat diperiksa,pria yang mencoba melakukan percobaan bunuh diri ternyata masih hidup.badannya sedikit terdorong ke tepi rel sehingga tubuhnya tidak tertabrak seluruhnya.Pria tersebut segera dibawa agar nyawanya terselamatkan.
Sementara Chiaki tidak memiliki harapan lagi.Dirinya tak dapat diselamatkan lagi setelah kereta menyambar dirinya.[Name] nampak membatu,dirinya benar benar tidak tau harus melakukan apa.Ia begitu takut untuk melihat Chiaki.Pikirannya menjadi sangat kacau,tak terasa air matanya mulai menetes.
——————————————————
Kini dihadapan [Name] terdapat sebuah batu nisan bertuliskan nama 'Chiaki Morisawa'.
"Kupikir aku akan senang jika tidak mendengar mu berbicara dengan suara keras setiap saat...namun sekarang kau diam selamanya--" lirih [Name] dengan mata berkaca kaca.
Semuanya sudah terjadi.[Name] hanya bisa menyerah pada takdir
——————————————————
Dimalam hari yang dingin [Name] menatap keluar jendela dari dapur rumahnya."Kira kira ini sudah 2 hari sejak kepergian Chiaki-san,rasanya benar benar sunyi ya.."
Diantara kesunyian itu tiba tiba terdengar sebuah suara dari arah belakang "Hei [last name]..."
[Name] pun sontak berbalik arah untuk melihat siapa yang berbisik di telinganya.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat sosok Chiaki berada tepat dibelakang nya.
Entah apa yang ada dipikiran [Name],tapi dia segera mengambil sebuah terong dan mengarahkan nya ke Chiaki
"A-Aku ikhlas kau pergi!,tolong tenang dialam mu,j-jangan hantui aku"
[Name] sepertinya begitu ketakutan ketika melihat sosok Chiaki yang seharusnya tidak pernah bisa dia temui lagi
"HAH ADA HANTU??!YANG BENAR SAJA"
"K-kau hantunya..."
"Heh,HAHAHA jika aku hantunya aku tidak perlu takut!" Chiaki seperti tidak memperhatikan [Name] yang sudah ketakutan setengah mati melihat dirinya.
"Apa maumu.."mata [Name] terlihat Sudah berkaca-kaca karna ketakutan
"Jangan khawatir!Aku hanya datang untuk melihat dirimu,aku juga tidak tau kenapa bisa begini,tapi melihat keadaan mu sangat penting!"
"Heh..."
Ugghh
Oke.
Biarin pendeck
Ada ooc ga sih
ADA GAK SI UEUEU(༎ຶ ෴ ༎ຶ)
Ideka,buayy
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro