Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Halu Daily [3]

Semua berawal dari asap merah jambu yang membawa malapetaka di rumah halu.

Membuat Key trauma.

Sharon yang gelud sama doi.

Shan kewarasannya melewati angka 100.

Dan keributan karna mau ke toilet doang.

Salah kotaknya sih eh!? Bukan, salah isi kotaknya sih, kucing Shan juga salah main jatuhkan, ditambah yang kirim siap, sih? Ngajak ribut ya?

"INI KENAPA KOK JADI GINI?!"

Hayo ngaku siap~

***

EDISI TUKAR TUBUH
Bagian 1

***

Rumah Halu terkadang─malah sering─menjadi tempat para doi member dajjal halu berkumpul. Sampai-sampai mereka memiliki ruangan sendiri.

Contoh saja Dazai yang langit-langit ruangannya tergantung tali tambang untuk bunuh diri, Kunikida yang ruangannya berisi buku dan arsipan dokumen, atau Chuuya yang penuh dengan wine berkelas, dddl(dan doi dajjal lainnya)

Emang doi ngga ada akhlak, apalagi Dazai yang sering meletakan tali tambang miliknya diatas anak tangga, dan membuat Nathy kecekek gara-gara itu. Sedangkan Kunikida, ia sering menghabiskan stok kopi Mbah Mars untuk membuatnya tetap terjaga saat lembur.

Kasihan Mbah setiap mau minum kopi malah habis, emang anj─

Shan kini tengah berada di dapur menyiapkam teh untuk Fyodor. Seusainya ia membawa ke ruangn Fyo, seperti ruangan terlarang nggak boleh sembarang orang masuk.

"Fyo! Ini─"

DUARRR!!!!

Baru saja membuka pintu ruangan tersebut, kepulan asap berwarna pink akibat sebuah ledakan memenuhi seisi rumah halu bahkan sampai halaman luar.

Semuanya terkejut dengan masalah yang tiba-tiba datang, alhasil mereka semua terbatuk-batuk. Makanya jangan makan es terus, batuk kan-//plak

"Asyik kebakaran~!" Ucap Sharon senang sambil makan popcorn dengan aesthetic.

Kena timpuk panci, deh(人*'∀`)。*゚+

Lagian mana ada asap kebakaran warna pink, ngadi-ngadi banget emak yang satu ini.

"Uhuk! Fyo! Kamu ngga apa-apa kan!?" Tanya Shan mengutamakan doinya daripada anak ayam Emak Sharon.

"Eh?"

Setelah asap tersebut mulai menghilang, Shan mulai bisa melihat dengan jelas apa yang ada di hadapannya.

Ia melihat dirinya sendiri sedang menutupi mulutnya karena kepulan asap merah jambu tadi.

'Eh? Aku ngga mati 'kan? Masa gara-gara asap doang aku mati.' Batin Shan bingung.

Tapi pikiran itu tersingkir kan karena dirinya melihat kearahnya dan dipastikan dia masih hidup.

Mereka saling bertatap-tatapan selama beberapa detik, mencoba mencerna apa yang terjadi. Dan Shan baru menyadari suatu hal, ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya begitu juga dengan orang yang ada di hadapannya.

Setelah asap pink tersebut menghilang sepenuhnya, Shan melihat penampilannya sekarang.

Oh shit─

Shan melihat tangan milik si doi yang kini menjadi tangannya sendiri, ia tak percaya bisa melihat langsung tangan Fyo seperti ini.

'Ya ampun kulitnya pucet banget kek orang mati.' Batin Shan miris.

"Tubuhmu ternyata ringan." Fyo dengan asik mengecek tubuh doi kesayangannya seakan tidak ada masalah besar.

Shan langsung mencengkram bahu dimana Fyo berada. Dengan wajah yang serius beserta perempatan siku didahinya Shan mulai bertanya,

"Apa yang sebenarnya terjadi, Fyo? Kenapa kau bisa berada ditubuhku?"

Fyo─yang kini berada di tubuh Shan─tak menjawab, dia menolehkan kepalanya kesamping dan itu membuat Shan ikut menoleh.

Disudut ruangan terlihat sebuah kotak yang sudah lumayan hancur. Dan sepertinya kotak tersebut habis terjatuh dari lemari yang ada didekatnya.

"Apa karena kotak ini?"

"Kemungkinan besar iya. Karena setelah kucingmu menjatuhkan kotaknya, kotak itu langsung meledak dan berakhir seperti ini."

Shan mendekat dan melihat sisa-sisa kotak tersebut, ada sisa serbuk dan pecahan kaca. Sedangkan Fyo dia hanya melihatnya dari jauh.

"Siapa yang menaruhnya disini?" Fyo hanya menggelengkan kepalanya singkat.

"Yang kutahu saat kucingmu menjatuhkan kotak tersebut, kotak itu langsung meledak dan berakhir seperti ini."

Eh anj─
Kok suasananya jadi serius gini?
Kebiasaan kalo ngomong sama Nak Halu susah diajak serius sih.y

"Ahh! Sudahlah, nanti saja kita pikirkan. Aku mau mengecek yang lainnya" Shan bangkit meninggalkan kotak tersebut.

"Sial, panas sekali. Rambutmu hanya sebahu sih, makanya bikin gerah."

Karena merasa kepanasan, Shan melepas kupluk-(kupluk atau apa sih namanya njir)-milik Fyo dari kepalanya dan mulai mengumpulkan surai sebahu tersebut yang bisa ia ikat.

"Kemarikan ikat rambutku." Shan melepaskan ikatan pada surainya yang kini milik Fyo dan membiarkannya tergerai.

"Ayo keluar."

Baru saja satu langkah keluar, eh ada yang dakjal yang panik lewat kek kucing mau lahiran.

Gedebug!

Dan terjadi tabrakan antar Shan dengan dakjal tadi.

"Sial banget elah hari ini."

"Loh? Kok Fyodor ngomongnya ngga selow?"

"Kok Sonic ngomongnya ngga sinis?"

"..."

"TANTE SHAN!?"
"LIN!?"

Hanya dengan cara bicara yang berbeda, mereka langsung bisa mengenali siapa yang ada dihadapannya.

Hebat ya.
Padahal pas masih awal-awal suka tuduh-tuduhan siapa yang nulis di acc ini sampe sekarang–

Dan mereka langsung berpikir kalau mereka semua benar-benar bertukar tubuh dengan doi mereka.

Singkat cerita, setelah kejadian tabrakan tadi. Shan, Lin, dan Fyo langsung keruang tengah untuk memastikan bagaimana dengan penghuni lainnya.

Dan ternyata mereka bernasib sama.

Gara-gara kucing njatohin kotak ngga jelas kini berakhir dengan masalah tukar tubuh ini.

"Loh?"
"Loh?"

"Itu kenapa Yuuta mulutnya berbuih?" Shan bertanya lantas melihat mbah Mars kesulitan menopang tubuh Yuuta.

"Tadi tuh ada ledakan, Mars kaget, pas kami saling tatapan dia langsung pingsan" jelas Yuuta yang berada di tubuh Mars.

"AHAHAHAHAHAHAHA!!!!!" itu suara Shacchan, dia kenapa ketawa sekeras itu biasanya kaleman.

"Aku akan bunuh diri sekarang!"

"Oi! Kembali!!!"

Aksi kejar-kejaran ala india Shacchan dengan Dazai mengitari sofa berlangsung. Di sofa ada Satoru dan Key yang duduk anteng mengira ledakan tadi bukan masalah.

"Dada mu ... berat juga" tabung gas tiga kilo warna hijau terlempar ke wajah Satoru─tidak, Key.

Kalian tau lah Satoru lahir tidak bersama akhlak.

"Tck, apa yang terjadi?" Sharon datang dari lantai dua, sepertinya itu bukan Sharon melainkan Chuuya. Soalnya kalau Sharon─

"I-ini! KENAPA!!!!!! MDNDJDNSJZ─ KOK AKU JADI CEBOL!!!"

─Dia akan beraksi berlebihan.

"Cebol, cebol gitu sayang" - Shan.

"GAIS! GAIS!!! Aku jadi KUDA!! eh? Salah. Aku jadi KUNIKIDA!!!" babu project kita kegirangan gais.

Netra navy terbuka membelalak, Mars yang ada di tubuh Yuuta mengedarkan pandangan sambil mengabsen anak ayam. "SHI? SHARON? SHAN? SHACCHAN? KEY? LIN? NATHY? AKARI? REI? KALIAN BAIK SAJA!?"

Ya allah kenapa ditanya ya jelaslah NGGAK BAIK.

"Seperti yang Mbah lihat" datar Shan.

"Mbah jangan sering begadang deh kasihan otak mu" timpal Lin.

"Syukur lah Mars baik saja" senyum Yuuta.

Mars mendongak melihat dirinya tersenyum manis seperti itu benar-benar merasa geli sendiri. Orang dia nggak pernah tersenyum kek gitu. Ia menarik kerah baju lantas di guncangnya.

"KEMBALIKAN TUBUH KU!!!! AKU GAK BISA KERJA KALAU GINI!!!"

"BEL! BEL! KITA TUKARAN TUBUH! Kamu kok santuy aja, sih?"

"Tukar tubuh doang juga, ngapain panik?" Belphegor yang ada di tubuh Nathy malah bersantuy ria diujung sofa.

Sofa yang berbeda dari Satoru dan Key, tentunya.

"AARGH ... COWOK MANA PAHAM!" Nathy duduk di sofa dan nyender ke Belphegor.

Serasa nyenderin diri sendiri.

"Berat."

"Sadar 'kan badan kamu berat, kebanyakan dosa."

"Kamu body shaming, Nat."

"Ga peduli."

Belphegor gak sadar Nathy mulai ngambek, doi duduk anteng-anteng aja memperhatikan keributan yang terjadi.

Peka dikit, kek.

"YA TUHAN, INI BENERAN?" Rei lihat kaca, memperlihatkan pantulan diri seorang pria bersurai pirang dan bermata hijau.

"Beneran lah, coba dengar suara kamu jadi suara cowok," sahut si pemilik asli tubuh pria yang ditempati Rei, Arthur Pendagron.

Okey, sudut rumah halu di isi oleh teriakan yang menyambar ntah dari mana saja. Pada sibuk mengurus husbu yang gak warasnya sampai ke tulang.

"SATORU! NGGAK USAH MELUK DIRIKU MENGGELIKAN."

"Jangan coba coba melompat, Dazai!"

"KEMBALIKAN BUKU KU, SHI."

"KU BILANG AKU NGGAK CEBOL!!! ELU AJA YANG KETINGGIAN."

"Sabar sabar, harus sabar sama hewan."

"Jangan jauh dari ku, Lin"

"Keadaannya gimana?" Fyo lontong, nggak bisa lihat rumah udah lewat dari kata kapal pecah malah nanya. Kemana aja? Biasanya selalu bersama Shan.

"Seperti yang kau lihat..." Shan melanjutkan menonton keributan.

"Mars kau baik saja?" Yuuta khawatir melihat Mars mengacak kuat rambut hitam miliknya.

Bahu Shan, Fyo, dan Lin terlonjat merasakan aura hitam pekat di sekitar tubuh Yuuta. Kegaduhan antara husband pun terhenti─minus Dazai dan Satoru yang girang.

"Harap tenang kita bicarakan baik-baik"

Semua ciut langsung duduk manis di sofa.

"Ada yang tau Faktornya kenapa?" Rei mulai rapat dadakam ini.

Shan dan Fyo angkat tangan lantas menjelaskan apa yang terjadi membuat beberapa mem ingin mengkurbankan kucing Shan yang nakal.

"Bodo amat, ku mau coba onani pake tubuh Kunikida." Shi yang berada di dalam tubuh Kunikida melenggang ke kamar mandi, mengabaikan semua teriakan dan protes Kunikida.

"SHIANJING!"
"JANGAN!"
"BALIK SINI!"
"SHI!"

Dengan terpaksa Key dan Shan mengejar Shi ke kamar mandi sebelum dia ngapa-ngapain disana.  Setelah dibawa balik, Kunikida langsung menceramahi Shi.

"Jadi ... gimana selanjutnya?" kali ini Akari.

"Mau minum susu peninggi badan, biar Chuuya jadi tinggi," ucap Sharon berlinang air mata meratapi tinggi badan suaminya.

"Sharon anjing!"

"Chuuya juga anjing!"

"Kayaknya, mereka gak banyak berubah." - semua penghuni rumah.

"Gak mau tau! Pokoknya mau balik ke badan sendiri! Kalau cewek pantes pendek, lah, ini cowok yang pendek?!"

Coba tebak apa yang terjadi selanjutnya? Yes, betul. Panci melayang lagi.

Coba tebak udah berapa kali Sharon kena panci melayang?~

"Udah udah! Emang kalian ngga capek apa gelud mulu!?" Lerai Shan yang lelah dengan kelakuan mereka.

Shan sejak pindah tubuh ke Fyo jadi masuk golongan waras. Asyik ada juga yang waras selain Mbah, dan Rei.

"Gelud di kasur aja, gimana?"

"Mending mikir cara balik ke badan masing-masing gimana," tukas Nathy.

"EH JANGAN! AKU BELUM—"

"STOP, SHI!"

"Kalem, gaes. Kalem. Kita mikir bareng-bareng," ucap Rei menenangkan yang lain.

"ANDA SIAPA?"-Sharon

"Rei. Astaga, aku terlupakan."

"KAK REIII? DARI TADI DI SINI TOH? Habisnya kita gak kenal Arthur siapa."

Arthur di badan Rei pundung ke pojokan.

Rei gak mau nyamperin doinya gitu?

Yah... bantu Mars nenangin member Rumah Halu lebih utama.

"Kalian sibuk masing-masing, sih. Kita berdua kalem-kalem aja," jawab Akari. Di antara member lain memang Rei dan Akari yang jarang terlihat.

"INI SIAPA PULA LAGI?"

"Colokan listrik."

"Gak lucu."

"Oh ... ini mah Akari, lagi di badannya Mitsuya Takashi."

"Tau dari mana?"

"Google."

"Sip."

Keadaan mulai tenang sebentar.

Iya, sebentar doang.

"Uhk..." Key tampak gelisah di badan Satoru.

"Napa Key?" tanya Lin yang kebetulan disamping.

"To─"

"To?"

"Toilet..."

Hening senyap langsung muncul. Backgroud hitam langsung datang tiba-tiba ntah darimana padahal gak pakai greenscreen.

"Naa.. bisa ulangain apa yang kau bilang?" Chuuya memperwakilkan.

"Aku mau ke toilet" jelas Key.

Chuuya tertawa garing. "Toilet ya, haha"

"Udah gak tahan"

"...."

"INI GIMANA NIH!?" panik Mbah Mars.

"LIN TEMANIN DIA!" Rei yang kalem ikutan panik juga.

"LAH KOK AKU?"

"Shacchan aku juga mau ke toilet nih~" Dazai mode jahil on.

"NGGAK USAH BERCANDA SAAT BEGINI"

"Yah~ ketahuan" bibir Dazai manyun. Satoru yang punya niat sama sepertinya hanya menepuk pundak Shacchan; Dazai.

"KAU YANG MENEMANINYA SHARON"

"HAH? KOK AKU!? ELU AJA"

"Shi aja yang nemanin dia kan mau onani pakai tubuh kunikida" Nathi ngerandom karna panik.

"Iya juga, sini aku─"

Belum aja gerak Kunikida udah menahan Shi duluan. Shi-nya malah mendecak kesal.

"MBAH! MBAH MARS YANG NEMANIN" Akari mengambil atensi semua orang.

"LOH? LOH? KOK AKU?"

"Karna Mbah yang vibenya nee-san" -Lin.

"YUUTA AJA YANG NEMANIN!?" Mars lempar tanggung jawab.

Keributan semakin meraja hingga Fyodor jedor angkat bicara dengan santai.

"Kenapa Key harus ditemanin?"

Ini anak polos atau gimana? Shan tolong doinya diajarin lebih ganas─ //slap.

"BUAT MEGANG ANUNYA!" serempak semuanya.

"UDAH CEPAT TEMANIN"

"MASALAHNYA YANG NEMANIN SIAPA?"

"Kau kan bisa megang sendiri, Key?" dua kali ya, Fyo.

"Kau ini... ntar pikiran Key ternodain" Shan menjawab.

"Kalau gini aku yang bantu" Satoru mengajukan diri.

"Aku juga ikutan"

Shacchan tolong doinya di ikat. Sekalian Satoru.

"Masih lama? Aku dah gak tahan nih"

"SABAR KEY!!"

Kasihan gendang telingan Satoru, pekak gara-gara diteriakin semua penghuni.

"Tinggal diarahin apa susahnya" Fyo again, kasih pendapat doi.

"Kau benar-benar bego atau kewarasan mu menghilang" Shan menatap ngeri Fyodor yang sifatnya OOC dibuat kak Mars.

Maafka aku.

"Terus gimana? Kasihan Key" kepanikan Rei menghilang.

"Potong anunya" Nathi random ih.

"Jangan ntar aku mau menghasilkan bibit gimana?" protes Satoru.

"Argh! Sudah lah! Aku yang akan membantunya"

Mbah Mars terbaik.

"Shan, Dor, awasin mereka" tunjuk Mars, kedua couple itu yang masih digolongkan waras.

Semuanya melambaikan kepergian Mars dan Key.

"Mbah.... kami akan selalu mengenang mu"

Aku belum mati.

***
Senyap sunyi hingga Shan yang kewarasannya 120% pamit ngajak Fyo untuk mengecek sumber masalah mereka tukar tubuh.

Sampai dikamar milik Fyodor. Shania meneliti kotak yang sudah hancur menyisahkan serbu pink dan pecahan kaca.

"Kek magic sad" kata Fyo.

"Mana mungkin magic sad buat orang tukar tubuh. Dan lagi kenapa kotak beginian ada dikamarmu?"

"Ntah" Fyo duduk dikursi tempat komputernya berada. Ntah apa yang diketiki disana membuat layar mengeluarkan deretan kata begitu banyak.

"Apa yang kau lakukan?" Shan mendekati doi.

"Mungkin serbuk itu terdaftar di suatu tempat"

Shan berguman lantas mengatakan. "Pintar juga lu"

****

Bersambung...

Hmmm,, yang nulis mars. Karna cukup melenceng jadinya saya sebagai menulis garis besar memperbaikinya.

Dua chapter aja nggak usah banyak-banyak ntar jadi chaptered. Ntah gak tau nextnya kepanjangan atau nggak. Lagian masalahnya nggak perlu panjang sampai menjadi short story ">"

Ah! Btw... aku bego buat jokes :D Hahahahaha!!!

2089 words

-mars_kuro

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro