Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

4

Suara Bayu cocoknya pake karakter siapa?

*

"Tante nitip sebentar ya, nanti siang dijemput lagi."


Mamaku menatap khawatir wanitar karir di depannya, "Kalau ada apa-apa, bilang ke kami aja."


"Gapapa mbak, paling cuman marah-marah aja, tadi investor dari New Zealand mendadak membatalkan perjanjian, moodnya lagi buruk sebentar saja."Tante-tante dengan kemeja abu-abu itu tersenyum. lantas menoleh ke arahku dan mengusap rambutku.


"(Name), Tante titip Bayu sebentar ya, nanti kalau nakal di cubit hidungnya aja gapapa."


Aku hanya diam, malah bersembunyi di balik baju Mama. Tak akrab dengan wanita di depanku. Apalagi anak laki-laki berambut cokelat yang digandeng tante itu.


Instingku berkata kalau dia akan menyusahkan.


Tante-tante itu pergi cepat, meninggalkan suasana canggung di antara kita.


"Okee,"Mama memecah kecanggungan. "Mama mau jemur dulu, (Name) ajak Bayu main ya."


Mama seenaknya meninggalkan tanggung jawab, di ruang tamu tinggal aku sama bocil itu.


Kata Mama dulu waktu kami udah pernah ketemu pas masih belajar jalan bareng. Tapi anak laki-laki ini sama tante-tante tadi tinggal beberapa tahun di tempat eyangnya terus baru ketemu lagi sekarang.


Aku reflek nyaris kabur jika saja tidak dipelototin mama. Karna bingung mau apa, aku akhirnya menyodorkan makanan yang daritadi kubawa-bawa terus sejak pagi.


"Emm..., mau roti?"


"Mau."


"Bangun nyet, udah sampe belanda."


"Hah emang dijajah lagi?!"


"As-"


Mataku membuka pelan. Langsung mengernyit kesal mendengar suara-suara syaiton tadi. Menurunkan masker. "Bacot sia."


"Idih syukur udah dibangunin njim."Mulut Sero mencerocos tentang seberapa tidak tahu dirinya aku padahal sudah sukarela dibangunkan.


"Tau tuh, dasar cewe."Kaminari malah ngompor-ngompori.


Aku hanya berdecih kesal, tak niat membalas atau ledekan mereka akan semakin menjadi-jadi. "Udah sampe mana sih."


"Khayangan."


"A-."Salah emang nanya ke Mina.


Jirou menguap pelan, dia juga baru bangun, "Kayaknya sih di Rest Area deh."


"Oh oke, thanks,"Aku bergumam pelan. Tapi reflek menoleh ke bangku belakang.


"Lu ga turun, Yu?"


"Lah lu mau turun atau engga?"


Aku bergumam pelan lantas menoleh lagi ke Jirou, "Turun ga?"


"Di bawah cuman pusat belanja doang, gua lagi nabung buat gitar baru."Jirou bergumam pelan.


"Lu kan ada emas dari Akashi?"


"Disimpan mak gua."


"Mampus."


Lantas aku mengedarkan pandangan ke sekitar, udah sepi, hanya beberapa anak yang memilih tinggal. Yang tahan dibus atau mager turun.


"Gua tinggal gapapa, Jir."


"Hush-hush, sana pergi, gua mau selonjoran."


"As-."


Usai mengumpat, aku berdiri, merapikan celana pendek, membuka kancing kemeja kotak-kotak, membiarkannya kusut dan untungnya aku memakai kaus hijau didalamnya. Toh ini bukan acara formal. Sero aja pakenya kaos partai.


Sialan si Mina, ga setia kewan ih, biasanya kemana-mana ngajak aku. Tapi ini malah ngeloyor ditinggal pergi.


"Yu, mau turun ga? Temenin dong."


Bayu menghentikan gerakan tangannya yang sedang menscroll hape, mendongak memperbaiki posisi duduk yang awalnya dua kaki naik ke atas kursi, menurunkan kakinya. Memakai sandal dengan cepat.


"Kuy."


*


"Tumben ga ngajak (Name),"Setsuna bertanya saat melihat Mina, Hagakure, Uraraka, Tsuyu dan Yaoyorozu sedang melihat-lihat souvernir di pasar oleh-oleh Rest Area itu.


"Jirou juga,"Yanagi bergumam.


"Jirou lagi mager turun."Uraraka menjawab riang, "Kalau (Name)..., emm.., gimana Min?"


"Lha kok aku?"


"Kau kan yang punya rencana!"


Shiozaki berdecak, "Sepertinya aku mencium niat kasmaran disini."


"Kita lagi cosplay jadi mak comblang!"Hagakure berseru.


"Hah?"


*


"Kayaknya itu jepit udah kadaluwarsa asli, Yu."Aku bergumam. Mendongak melihat


"Lu kata susu kotak?"


"Coba sih itu jepit udah dari tahun berapa?"Aku berusaha mengambil jepitnya tapi remaja cowok itu dengan lihai mengelak, si bego malah jinjit biar aku gabisa nyamain tingginya.


Perasaan dulu SD tinggian aku, kenapa pas SMP tiba-tiba dia berkembang pesat. Dari tinggi, pita suara, bahkan gaya rambut, yang sama cuman sikap begonya aja.


"Asli, parah, itu jepit dari kita umur lima tahun anju. Gua heran kenapa ga ilang-ilang padahal yang punya gua aja udah entah rimba."


"Artinya gua bisa jaga barang lebih baik daripada elu."Bayu bersiul asik, memperbaiki rambutnya yang tadi sempat aku jambak. Melanjutkan berjalan.


"Gua yang malu woy, Maksud gua, itu kan jepit. Jepit lawas. Warnanya ijo kuning norak dan elu pake kemana-mana ih, sini gua beliin yang baru, yang rada cowok gitu, banyak yang warna hitam kok."Aku menggerutu.


"Lah yang ngasih kan elu nyet, ya jangan salahin gua kalo warna nya norak."


"Untung gua ga ngasih bando dulu."Aku bergumam pelan, lantas menghela napas, "Sini lah anjir, gua beliin kupluk."Aku menyeret cowok tinggi 178 senti itu, menarik lengan bajunya ke lapak terdekat. Kek apa sih, aku ngerasa jadi celurut kalo di dekat Bayu. Mana gen Mama ama Papanya yang emang gudluking nurun semua. Bocil dekil yang dulu atraksi di pohon mangga sekarang udah jadi cogan idaman. Yang kurang dar penampilannya cuman jepit kusel tapi cewe-cewe malah bilang kalo itu udah jadi icon dari Bayu.


Ga abis mikir.


"Lu tau ga sih, kalau gada acara ini paling gua udah diseret sama eyang biar nginep di rumahnya."Sianyink malah curhat.


"Ya baguslah, rumah eyang lu kan mewah, ga suram kayak rumah papa lu."


"Lu gatau rasanya dihantui ama lukisan nenek moyang di kamar, (Name). gila serasa lagi dipelototin. Gua minta buat diturunin, kata Eyang malah takut kena karma. Sorry banget tapi vibesnya jadul. Serasa jadi keluarga keraton."Bayu bergidik.


"Ya bego pisan, lu keluar dari rumah eyang lu yang berhantu dan pergi ke gunung Indo yang genrenya horror, mystery, science psychological, thriller."


"Seenggaknya gua ga sendiri."Bayu mengangkat bahu, "Lagian gua sering banget nebeng keluarga lu pergi ke tempat Eyang lu, tapi kenapa lu ga pernah mau ikut ke tempat eyang gua?"


Aku menghentikan gerakan memilah-milah kupluk dan sarung tangan. Berpikir untuk jawaban yang tepat, "Karna gua ga siap."


"Hah? Lu kan cuman nginep bukan mau ngelamar gua."


"Anju."Aku reflek ngumpat. Kemudian tobat. Nanti ngumpat lagi, "Gua kan dariawal emang ga akrab ama keluarga lu, nyet. Paling sama Bunda atau Mama lu, sisanya kaga samsek. Apalagi Papa lu kang nyari sugarbebi, jadi kalo tiba-tiba nginep, ya guanya canggung berat."


"Bener juga sih, nah karna lu gamau diajak nginep di rumah eyang gua, mending besok liburan kita ke pantai selatan!"


"Ngapain ego."


"Nyari kanjeng nyi Roro Kidul."


"Nanti diculik nanges."


Aku menarik salah satu kupluk, "Daripada beli, kayaknya mending lu pake ciput rajutnya gua aja deh, sebelas-dua belas kok. Udah bawa sarung tangan Yu?"


"Beda atuh ciput ama kupluk,"Bayu frustasi, "Lukata gua mu pake kerudung? Btw, belum bawa sarung tangan, ga kepikiran."


"Dih, dinginnya Mahameru ga sama kayak dinginnya Dieng. Jauh njir!"Aku berseru kesal. Mengambil sarung tangan senada dengan kupluk.


"Ciee yang lagi baik."


"Makasi-makasi, nanti bayarnya tetep pake uang lu."


"Gua tarik pujian tadi."


"Nih Mbak, kita beli yang ini. duitnya dari dia."Aku meletakkan dua barang di meja lapak mini itu.


"Ga sekalian syalnya Mbak?"


Duh malah ditawarin, niat hematku bisa-bisa bubar. Tapi aku dengan cepat menggeleng. "Engga Mba, ini aja."Lantas menoleh ke Bayu, "Lu udah bawa kaus kaki kan?"


"Udah kayaknya,"Bayu bergumam pelan, "Udah-udah, tenang."


"Sebenarnya aku disuruh Paus buat bawa trekking pole tapi tasnya udah penuh."Aku menghela napas. "Toh kita cuman sampai titik 4 kan? ga sampai puncak."


"Sampai Ranu Kumbolo."Bayu berkata ringan. Kek gada beban.


Asli, sekolah modal nekat, untung ga sampai puncak. Aku udah keburu capek bayangin proses pendakian. Untung anak-anak Yuuei dariawal udah sering dibanting-banting. Jadi tahan banting.


Model Bakugo, Kirishima, Sero, Kaminari aja pengurus Ekskul Pecinta Alam. Sama Iida, Shoji, Ojiro. Dari kelas sebelah ada Rin, Shishida, ama Monoma.


Katanya sih progres utamanya mau naik gunung Everest akhir tahun ini, yaudah aku iyain aja. Maklum, Ketuanya aja ga waras. Ga habis pikir kenapa Bu 13 milih Sero sebagai Ketua. Kenapa engga Iida? Tapi maklum sih, Iida kan udah jadi ketua MPK.


Ih aku paling kesal dengan ekskul pecinta alam. Karna tiap ijin mau naik gunung atau mau jelajah alam, pasti proposalnya kaga lengkap samsek, ya bingung kalau mau dibuat LPJ nya terus disetor ke Pembina. Padahal di ekskul PA ada ketua OSIS. Parah


Nyusahin banget.


"Eh, lu udah ada ini?"Bayu mengangkat slayer.


Aku menggeleng, "Gua bawanya masker sih."


"Slayer aja lebih enak."Bayu melempar satu slayer warna coklat.


"Eh, slayernya ga kebalik? Gua yang biru."


"Kali-kali gantian, gua yang biru, elu yang cokelat."


Aku menghembuskan napas, memperhatikan slayer itu, lantas memasukkannya ke dalam tas kanvas.


"Tau ga si, kemarin gua kan abis nganterin Dion ke kolam renang. Aduh sial, disana lagi jadwalnya ekskul renang sekolah Free. Mata gua ternodai."


"Ternodai pala lu, biasanya juga bersyukur."Bayu bersungut-sungut.


"Mana si Nagisa sempet nyapa aih, gila gua kalah imut."


"Nagisa si trap anak Ansatsu?"


"Kaga bujank, Nagisa rambut kuning temennya si Haru."


"Oh yang cebol."Bayu sok abis padahal dia juga tingginya standar cowo. "Btw gua baru sadar kalau elu ama Shinoa saudaraan. Pantes suaranya mirip. Ngeselinnya juga."


"Koreksi, gua ga ngeselin. Btw iya, sepupu jauh."Aku bergumam, "Lagian Shinoa nakal banget, gada aura bangsawan padahal dari keluarga darah biru. Bisa ya njir, keluarga dia garis bangsawan, keluargaku cuman dapet garisnya doang, bangsawannya kaga."


"Ceilah, ga di sekolah, ga dirumah, ngedate mulu."


*


"Kalian tumben ga bareng Kendo?"Kembali ke Timeline tadi, sekarang Yaoyorozu giliran bertanya ke gurl kelas sebelah.


"Emm.., gimana ya?"Yui Kodai bergumam pelan, bingung menjelaskan.


"We leave her with Monoma-kun!"Tsunotori berseru.


"Lah."


"Kaga gimana-gimana ya, tapi ini demi kesejahteraan kelas."Setsuna mengangkat tangan, "Daripada Monoma mengajak ribut pedagang disini, lebih baik membiarkan Kendo bersamanya ya kan?"


"Wah cerdas. Iya juga ya."


*


"Ngaca bego."Aku menceletuk ketus melihat gerangan anak orang yang julid. "Oh, hai Kendo, tumben bareng kang Julid."


"Hai, gurl!"Kendo di belakang Monoma melambaikan tangan, "Kami kan ketua-wakil jadi yang mengkoordinir angkatan. Oh! Hai Bayu, kita sekelompok kan nanti?"


"Yeah, mohon bantuannya, Kendo, kalo perlu apa-apa ngomong ke gua aja gapapa."Bayu mengerlingkan mata. Dasar krokodel.


"Gua ngerasa ga adil asli,"Aku menggeleng, "Elu, Yaoyorozu dalam satu kelompok. Ga adil sumpah ga adil."


"Yah lu malah anak PA dua masuk, (Name)."Kendo tertawa. Asli ni cewe cans banget, udah cans, strong, orangnya aktif dan suka menolong. Tipe Female Lead yang angel person dan ga menye-menye. Perfecto banget, sampai-sampai aku mikir kalau orang yang dapetin hati Kendo tuh beruntung banget hidupnya.


Lantas melirik Monoma yang sibuk debat dengan Mbak-mbak lapak.


Moga aja bukan Monoma. Modelan Kendo ga cocok ama kang gelut kayak Monoma. Cocoknya dengan cowo perfecto seperti Awase. Aku mengangguk-angguk setuju. Sayangnya Awase udah nyimpen hati buat Yaomomo.


Tapi aku ga berani ngomong kalo Yaomomo kemungkinan udah dijodohin ama anaknya presiden.


"Kalo anak PA nya modelan Rin atau Bakugo sih oke-oke aja."Aku bergumam, "Sayangnya ini monyet-monyetnya PA semua, Ken."


"Heh Siti, lu ngajak gelut atau gimana? Gua udah pernah naik mahameru!"Monoma nggak terima. "Lu beruntung ada gua di tim elu."


"Mmm.., oh iyakah."Aku bergumam, "Seumur-umur kalo tahu lu yang bakal jadi ketua, gua gabakal mau nerima tawaran Mba Nejire buat masuk OSIS."


"Kayaknya setau gua, (Name) pernah cinlok ama salah satu anak OSIS deh, jangan-jangan itu elu ya Mon?"Bayu asem malah ngompor-ngomporin.


"Ih jijay pisan, amit-amit jab-"


"Sorry (Name), gua tahu pesona gua tak terkalahkan, maaf melukai perasaanmu tapi hati ini lagi menolak untuk menjalin hubungan dengan siapa-"


"Buacot."


*


Kalo ada yang nanya siapa Cast Utama di Side Story ini.

Maka aku jawab, (Name), Bayu, Kendo dan Monoma. Aku menambahkan ship MonoKendo, yang keberatan bisa skip saja ya, tidak perlu repot-repot meninggalkan hate komen :)


Wallpaper Bayu, gw lagi seneng ngedit akhir-akhir ini:(

Credit to YukiAndi659 dan Meycurut, artnya izin gw pinjem ya :((

Yang mu HD, cek Sorotanku di IG

Dan kemarin aku baru belajar semi realis, ini percobaan kedua hehehehe.



Dan kemarin aku baru belajar semi realis, ini percobaan kedua hehehehe.

Sampai Babai!

Owlyphia

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #owlyphia