3
Denah busnya spill di awal aja deh.
37. Jirou, 38. (Name)
39. Mina, 40. Hagakure
43-48. Rombongan Sero
Nah itu fokusnya, selamat membaca.
*
"EHEHEHEHE."
"GAUSAH KETAWA!"Kaminari berteriak kesal. Berusaha melempari Sero pake kerikil. Anjir lempar jumroh.
Sero sekelompok bareng Jirou. Kaminari kesel setengah mati karna si tukang selotip itu ngajak war mulu dari sejak pemberitahuan kelompok.
"ADUH MENCIUM AROMA KEIRIAN YANG KUAT."Mineta ngakak parah, "Untung gw sama Yaomomo wangy wangy."
"Jijay banget."
"Gengs, apa (Name) belum datang?"Mina leader of girl gangs MIPA 1 mendekati cogan berjamet itu, bertanya, "Ih jam karet banget bjir, udah dibilang jangan maraton series sampe tengah malem."
"Mau disusulin?"Bakugo yang sedang membereskan barang bawaan bertanya.
"Cie-"
"GUA CUMAN NANYA BODOH!"
"Gua aja."Jirou menyahut perdebatan singkat itu, "Kaminari, pinjam motor."
"Whuei, tumben gabawa matic ungu lu?"
"Gua nebeng Mina tadi. Motornya dipake sepupu."Jirou melirik Mina yang langsung memasang pose peace. "Motor Mina girly banget jadi mending make motor lu aja."
"Oke beb,"Kaminari merogoh sakunya, "Awas nanti kalo ilang kita nikah."
"Tenang gabakal ilang."
Jirou menangkap kunci motor Kaminari. Bukan apa-apa, cuman klo pake motor Kaminari ga bakal ditagih biaya bensin awokowkowk
"Lho?"Yaoyorozu dengan rambut yang dicepol asal dengan jaket yang disampirkan di pundak mendekat. Giles cangtip bgt. Menghampiri kerumunan kelasnya, "Apa dia ga bareng temennya yang dari IPS 1?"
"Kata Bayu kemarin dia bakal berangkat bareng (Name) sih,"Sero bergumam.
"Lho kalian kontakkan?"
"Mabar dong asek."
"ML? PUBG? FF? Genshin? FIFA Soccer?"Kirishima reflek bertanya.
"Minecraft."
"Y in aja."
"Jadi..., gua jadi jemput atau engga?"Jirou menghentikan langkahnya, berkacak pinggang, "Kan ga lucu kalo kita malah papasan di jalan."
"Saran gua sih ya.., jangan. Kemungkinan besar mereka bakal bareng sih. Paling kulineran dulu."
"Njir, lima belas menit lagi berangkat, kayak gatau aja kalo gimana pak Vlad kalau udah mode garong."
"Udah ditelpon?"Midoriya yang baru join bertanya, "Biasanya hapenya aktif kok, dia kan hape 24/7."
"Udah lah, malah ditolak."Mina bergumam kesal,
"Sia-sia nelpon (Name), nada dering telponnya disamain kayak alarm jadi reflek dia matiin."
"Oasu."
"Bentar, ini (Name) lagi typing."Yaomomo berseru, membuat semuanya reflek kicep, "Eh gajadi gaes, malah offline."
"Gila tu anak ga sadar diri, semuanya udah pada ngumpul padahal."
Yaomomo menaruh hapenya di tas, lantas menoleh, "Yang sekelompok emang siapa?"
"Aku"
"Aku"
Sero dan Jirou mengangkat tangan.
"Ih kok samaan sih,"Sero nyengir, "Jangan-jangan kita jo-"
"SEPH!"Kaminari berteriak memotong.
"Josep saha anjir."
"Yang jualan dawet di food court."
"Ih Mang Joseph tukang parkir di pertigaan Ahmad Yani woy!"
Selesai Kaminari menjawab food court, langkah kaki mendekati kerumunan yang tengah berada di pinggir lapangan itu, tempat bis-bis yang akan membawa mereka nanti.
"Adios."
Gerombolan kelas MIPA 1 yang ada disana reflek menoleh.
Aku melambaikan tangan santai. Dengan kemeja garis lengan panjang, celana jins simple, dan sendal gunung, rambutnya dikuncir asal. Ngapain di bis pake baju mewah-mewah kalo pada akhirnya tidur yekan.
Bayu disebelahku malah lebih santai, cuman kaus lengan panjang warna abu-abu dan celana pensil, sendalnya jepit biasa. sepatu gunung masuk ke tas.
Kukira aku bakal disambut meriah, tapi yang keluar dari kawan-kawan bgst ini adalah aura mencekam seperti ingin mengurbankanku di idul adha besok.
"(Name)..,"Yaomomo tersenyum manis tapi bagiku terlihat sadis seraya menunjukkan layar hape mahalnya.
Oiya anjir tadi pesannya kuread doang.
"Gua bisa jelasin!"
*
"Jadi gampangnya, kalian bolak-balik sampe tiga kali?"Jirou berkacak pinggang.
Kerumunan udah bubar setelah puas melihat Mina menjambak rambutku, membuat kuncirannya ancur semua.
"Gampangnya begitu, ribetnya minta ampun."Aku menghela napas, "Lu tau kan Jir, ketua regu kita tuh jahannam sangat. Bisa surat pernyataan belum diprint, malah aku yang harus ngeprint."
"Mungkin? Entahlah, jarang ngobrol."Jirou duduk di sebelahku sementara Bayu udah ngacir ke kelasnya. "Seenggaknya pagi ini lu udah ke fotokopian, konter, ama Alfa, tau gitu gua nitip goodmood blackcurrant njir."
"Yee siamang."Aku merapikan isi tas pinggang, "Rumah gua kan wifian yakali nanti minta hospotan mulu."
"Yakali di gunung ada sinyal."
"Yakali di bis gua main talking angela doang."
Jirou menghela napas, gabisa melanjutkan debat, "Gua ogah ngehospot lho, lu sekali megang hape abis segiga."
"Kan streaming beb. Lagian biasanya lu pake unlimited kan?"
"Itu jatah sebulan bego, klo dipake lu bisa-bisa abis tiga hari."
Aku nyengir, melanjutkan membereskan isi tas. "Tempat duduknya gimana btw?"
"Kalo kata Pak Zawa mah bebas, yang penting jangan sebaris berlima aja udah cukup."
"Gua ama elu ya? Yaomomo sama Iida kan? mereka ketu-wakil di depan."
Jirou mengangguk, "Gua booking deket jendela, gamau tau."
"Gapapa, gua yang deket lorong biar bisa nyandungin anak orang HAHAHAHAHA."
"Biadab."
*
Kata Pak Zawa masuk bisnya bebas aja, kalo diatur-atur paling kaminya yang gamau. Jadi kelas A berpencar ke lima bis meski rata-rata join di bis tiga. Begitu pula Jirou dan aku. Reflek naik ke bis yang terdekat.
Untungnya kami berdua sama-sama ga gampang mabuk perjalanan. Dan Jirou menarikku untuk duduk di bagian belakang bis dekat pintu masuk. Persis kursi di depan bangku bis yang paling panjang. Katanya kalo di depan ngantuk, mending duduk di belakang yang deket pintu biar bisa langsung ngacir kalo udah sampai.
Bawaannya juga cenderung ringan karna tas-tas gunung dimasukkan dibagasi, aku hanya membawa tas selempang kecil dan tote bag. Jirou malah hanya membawa jaketnya dan kresek jajan.
"Untung masker gua ga ketinggalan."Jirou bergumam pelan saat sedang menata tempat duduk yang nyaman untuk di perjalanan, aku menoleh, suaranya sedikit terendam akibat kericuhan di bus.
"Lho kan sekarang udah bukan zaman kurona lagi."
"Yekali nanti gua tidur mangap, trus lu foto diupload di akun lamtur smansa."
"Hehe."
Ganti alih ke para cowo.
Bayu hanya melihat punggung (Name) masuk ke bis tiga ber-oh pelan. Rata-rata kelasnya masuk ke bis satu jadi ya..., begitulah derita punya doi beda kelas. Kadang dia nyesel kenapa dulu salah nyentang kelas peminatan.
Lelaki itu hanya mengantongkan hapenya, dan berjalan ke arah kanan tempat bis 1.
"Yo ma bro!"
Laki itu dirangkul dari belakang.
"Kenapa sob?"Bayu tau siapa gerangan sosok itu bertanya santai.
Sero hanya nyengir, "Kuy ikut bis tiga?"
"Ngapain bjir, kelas gua bis satu semua."
Kaminari menyahut, "Halah gausah sok cuek anda, gua mah paham pasti lu pen sama (Name) kan?"
"Sotoy lu jamal."Bayu reflek menampol kepala Kaminari.
"Kagalah, cuman mau ngajak bareng aja, sekalian gua minta diajarin."Kirishima mengacungkan hapenya, sementara Bakugo hanya berjalan tak peduli di belakang rombongan. "Kemarin kalian mabar minecraft yekan?
"Gua pake PC anjir."Bayu ngakak, "Kapok main ama lu ser, adanya rumah gua hancur diserang creeper gara-gara elu."
"Gua kan masih belajar heh."
"Genshin kuy?"Kirishima menawarkan.
"Kuy."
Dan itulah cerita kenapa di kursi belakang ada Bayu padahal itu daerah kekuasaan Bakusquad.
Aku hanya melirik singkat sudah menebak. Toh seandainya enggak pun aku mesti ketemu si onoh.
"Mina-mina!"Aku berseru, di seberang kursi duduk si Mina dan Hagakure sebaris. Hagakure dekat jendela, Mina yang dekat lorong.
"Kenapa?"Mina yang sudah siap tiktokan menoleh.
"Minta permen."
"Ih lu kan punya siti!"
"Ih punya lu kan alpenliebe!"
"Dasar."Mina bersungut-sungut melempar bungkus permen.
"Jirou!"Kaminari manggil dari belakang, "Main kuy."
"Apa?"Jirou menoleh.
"Genshin, ML nya udah gua hapus hehehe."Kaminari ngakak sendiri, "Lu udah AR 16 keatas kan?"
"Udah tapi males ah, pusing, ini bis."
"Yee.."
Kaminari bersungut-sungut kecewa.
"Gua takut hapenya meledak bjir."Kirishima bergumam pelan. "Sial, mending main di PC aja."
"Gua mah udah seneng ngeliatin orang main."Sero mengangkat bahu, "Mending main subway surf."
Bayu bergumam pelan, menunggu loading game, "Lu tau? Awalnya gua main pake Lumine tapi malah ngeyuri bangke. Ganti akun deh padahal udah AR 25."
"Sama bjir."Kaminari ikut cerita, "Tapi gua ga terima kalo Aether ama Keqing."
"Lu maunya gimana bego."
"Ya si Keqing ama gua lah."
"HALU!"
"Yu,"
"Hm?"Bayu mengangkat wajah, menatapku yang sedang menoleh ke belakang.
"Jaket lu nih."Aku melempar jaket hijau itu ke belakang. Ditangkap dengan baik oleh si doi.
"Di elu aja."
"Nanti masuk angin nangis."
"Sialan."
Bayu manggeletakkan jaket yang tadi dilempar di sandaran bis. Tak niat debat. Memilih fokus ke gamenya, si Sero aja udah tiduran di lantai bis. Serasa rumah sendiri emang. begitulah penghuni belakang.
"Lama-lama gua doang atau emang (Name) tu kayak emak lu?"Kirishima bertanya sambil ngemil keripik pisang.
"Kaga lah, emak gua lebih ramah."Bayu menahan tawa.
"Iya sih, dia tipe emak killer."
"Gua denger ya,"Sahutan dari kursi depan membuat para adam itu kicep.
Aku memasang headset, memakai bantal leher yang disediakan dari bus lantas membuka hape tidak mempedulikan Iida yang sibuk menyuruh semua agar tenang karna Bus mau berangkat.
Jirou sudah termenung memperhatikan jalanan, dengerin musik slow, tidak peduli kalo orang-orang dibelakang kita tuh berisik banget soal waifu anjir. Dasar cowo.
Hapeku berdenting padahal lagi loading KKP.
Lamtur HQ : Pe
Lamtur HQ : Pe
Lamtur HQ : PEK
Gada bahan gosip gw. Lagi kosong
Lamtur HQ : Sp yg mau gosip njir, pede bgt elu
Trus ngapain pa pe pa pe bego
Lamtur HQ : Lu lg jalan-jalan?
Kaga lagi duduk
Lamtur HQ : duduk di bis?
Duduk di kursi
Lamtur HQ : au ah cpk ngomong ama elu
Yekan emang kita ngetik
Lamtur HQ : bgst
Lamtur HQ : gw mu pamer
Lamtur HQ : gw abis night road kemarin
Pamer doang, ngajak kagak
Bareng kembar?
Lamtur HQ : Ama Teru juga, gw yang moto, estetik kan?
Kg lah, tu tangan Atsumu ngeblur
Lamtur HQ : lu tau kan monyet gabisa diem
Lamtur HQ : Gw pen ngajak elu tpi mesti elunya udah ngebo duluan, mayan dapet angkringan enak di deket pertigaan pajajaran depannya warung bakso Takao.
Takao anak KnB?
Hooh, yang rambutnya mirip bang Levi, cleaning servis di gedung Survey Corps
Cleaning servis palamu, Bang Levi komandannya sia
Baru tau Takao jualan bakso
Btw lu sotoy dah, gw kemarin lembur sampe jam 12 malem
Lamtur HQ : Sok-sokan lembur, paling namatin Moon Lovers
Kga lah,itu mah udah minggu lalu, skrg namatin si Raeliana ama Noah
Lamtur HQ : Mending baca Get Back
Lagi butuh yg uwu-uwu
Lamtur HQ : bucin doang, jadian kaga
Oasu
Lambenya pedes banget huh hah
Lamtur HQ : ngaca bego
Ini Suna. Suntarou, Sunarto, Suratno, Suna Rintarou, Sunan Rintarou. Dia punya banyak nama tapi julukan yang melekat pada si sipit itu adalah adminnya lamtur sekolah HQ.
Beda sekolah. Ketemunya setahun lalu, waktu kunjungan OSIS ke tempatnya dia. Suna anak humas. Aku kenalan pas nemenin Uraraka ke kamar mandi, ketemu mading sekolahnya.
"Ih ada Cale."Waktu itu aku reflek menceletuk saat melihat cogan duade di mading.
"Lho lu tau dia?"
"Tau dong, itukan masa depan aku."
Ternyata ada Suna di belakang, dan mengalirlah percakapan ini. jarang-jarang lihat ada cowo yang baca komik manhwa meski Suna paling anti sama manhwa kingdom kecuali yang cewenya tipe strong plus ada genre balas dendam.
Si onoh punya mimpi masuk ke dunia manhwa dan niat nikung si Aria dari Asher. Mantep halunya emang. mending ke dunianya Saqi, bisa nabung selir disana.a
Sun
Lamtur HQ : Hm
Kenalin gw dong
Lamtur HQ : Ke siapa?
Lamtur HQ : kenalan gw ganteng-ganteng semua
Lamtur HQ : Asumu, Osamu, Mas Kita, Mas Aran, Mas Oik, Mas Kurtet, Mas Bokuto, Mas Sugar, Mas Dai, Mas Akagi, Noya, Teru, Kenma, Sakusa, Mas Haji, Mas Matsun, Mas Maki, Frutang, Mas Yaku, Mas Semi, Mas Sapi, Shisabtu siapa lagi sih anjir, banyak cogan di tempat gw
Lamtu HQ : atau mau sama gw?
g. makasi.
Mmm.., kalo kak Kita kayaknya terlalu mustahil deh
Akaashi aja, mendadak pengen punya gebetan perfect
Lamtur HQ :
Lamtur HQ : gw yang kasian ama Akaashi, mas Bokuto aja udh nyusahin apalagi elu
"Kenapa sih anak HQ ngeselin semua."Aku bergumam kesal, "Tapi ganteng. Tapi jamet. Tapi ganteng!"
Sekalinya perfect kayak Mas Suga, Mas Kita, Akaashi, malah ga kegapai. Sad.
"Elu sih."Jirou cuek, masih sibuk ngescroll yutub, "Mending nak KnB, kemarin gua dapet tawaran ngajarin musik ke adek sepupunya Akashi, ketosnya KnB. Ke rumah keluarganya di jalan Ahmad Yani."
"Rumahnya deket bandara berarti."Aku berpikir, Akashi ganteng sih, tapi keburu insecure duluan, sendalnya aja udah beda kasta apalagi orangnya.
"Orang bandaranya aja punya bapaknya."
"Wah."
"Gua dapet bayaran lima batang emas."
"Ah."itu ngajar musik atau ngerampok bank
"Sama mobil juga."
"Wah."
"Kebayang ga sih, gua pulang-pulang dikira maling sama emak gara-gara bawa lima batang emas."Jirou menggerutu.
"Beb."Aku memegang dua bahu Jirou. Menatapnya serius.
"Sorry masih lurus."
"Demi persahabatan kita-"
"Ga."
Kaminari bergumam pelan, bosen dengan bus yang dari tadi hanya melaju di jalan tol. Datar kek muka Todoroki.
"Mobil merah."
"Mobil hitam."
"Mobil kuning."
"Mobil hitam lagi."
"Hitam lagi."
"Mobil putih."
"Truk."
"Bis."
"Motor."
Kaminari loading.
"LAH KOK ADA MOTOR DI JALAN TOL!?"
Kirishima yang sedang ngobrol sama Mina menoleh, mengernyit sebal gegara berisik, "Lu gabut?"
"Truk lagi."Kaminari berkata sekilas lantas menoleh ke Kirishima, "Gua nyari helikopter."
"Serah lu aja tapi jangan berisik,"Kirishima melempar buku, "Nanti dibanting Bakugo baru tau rasa."
"Oiya gara-gara Kaminari, gua punya jokes,"Sero yang sedang rebahan di lantai bis berseru, "Mobil-mobil apa yang ada titannya?"
"Titannya Survey Corps?"Bayu yang sedang main menoleh, "Ngadi-ngadi aja, titan segede itu mana ada yang bisa dibawa pake mobil."
"Ada dong, main lu kurang jauh bos."Sero tertawa, "Namanya mobil Pieck Up."
"PICK UP BANGKE!!"
Kirishima melempar sendal Kaminari ke muka Sero yang masih tertawa, "Diamuk Bang Porco baru tau rasa lu."
"Bang Porco teh saha?"
"Pacarnya dodol."
"Ah sial, hatiku kretek pas tahu mba Pieck udah punya pawang."Kaminari pura-pura sakit jantung. "Ciwi-ciwi di Survey Corps rata-rata udah punya pawang huhu."
"Modelan gini masih ngarep Jirou. Sampis."
"Heh."
"Mba Mikasa cantik sih,"Bayu bergumam, "Waktu kelasku kunjungan belajar ke gedung Survey Corps, mba Mikasa yang nemenin, tapi pas mau kenalan, dipelototin ama mas-mas gondrong."
"Jirou!"Kaminari udah ilang sibuk gangguin gebetan depannya, "Minjem gitar dong."
"Minggir aih, orangnya lagi tidur!"dari kursi belakang terlihat tangan (Name) tengah mendorong kepala Kaminari agar menjauh.
"Dih siapa yang ngomong ama lu."Kaminari malah nyolot. "Bangunin dong, bosen pengen gitaran."
"Orangnya lagi tidur, dengki!"Aku kesel. "lu jadi orang te jangan ngeselin banget heran."
"Dih pelit."
PLAK!
"Upsie, ga sengaja."Hagakure menutup mulut, Mina udah nahan ngakak. Kepala kuning Kaminari baru saja kena lempar sandal gunung Hagakure.
"Mampus."Kirishima berseru. Sero udah ngakak guling-guling.
"OY BETINA, SANDALMU BAU!"
"Makanya jadi cowo jangan jahil!"Hagakure membela diri. "Orang lagi tidur digangguin. Jingan amat sih."
"Ya gapake ngelempar sendal juga kali!"Kaminari protes, "Lu kata ga sakit!?"
"Lho bukannya anda kepala batu?"
"Asem."
"Berisik ih, gitarnya di atas."Jirou yang terbangun dengan muka merungut-rungut, menurunkan masker. "Lu rusakin ganti pake lima batang emas."
"Tenang beb, lanjut tidur aja. jangan lupa mimpiin aku muah"Kaminari nyengir, udah ga ngamuk lagi. Berdiri, sebelumnya melempar balik sendal Hagakure lantas mengambil gitar di bagasi atas.
"Mampus sia dimarahin doi."Aku menendang kaki Kaminari. "Awas kalo nyanyinya berisik, gua lempar lama"
"SEPERTI MATI LAMPUU...,"
*
"Lu hobi banget ngerusuh."Sero nyengir setelah Kaminari balik ke kursi belakang. "Mabok nanti."
"Yee mereka duluan yang ngajak ribut."
"Gampar ni ye,"Mina melotot dari kursinya.
"Aih Uraraka di depan,"Kaminari mengabaikan Mina, "Padahal pen duet."
"Suara gw aja bagus."Sero berseru, "Eh Bakugo aja bagus."
"Bakugo lagi hibernasi dari tadi gabisa dibangunin."Menunjuk cowo jabrik yang daritadi gabisa dibangunin sejak bis berangkat,
"Yu, bisa nyanyi?"Kaminari menoleh.
"(Name) tu bisa. Dia artis kamar mandi."
"(Name) duet yuu."
"Balonku ada tujuh dor."Aku berkata malas-malasan. Kaminari ganggu aja cuih.
"Asem."Kaminari merengut.
"Lu gitar, gua nyanyi."Kirishima bergumam. "Bodo amat fals atau enggak yang penting menghibur."
Terus mereka ngamen. Skill gitarnya Kaminari tuh bagus, dia anak band sama Jirou di sekolah. Tapi doi males nyanyi, Kaminari lebih seneng gitar. Waktu pentas seni karna kelasku males jadi nunjuk Kaminari ama Jirou buat manggung. Mereka duet lagu savage love. Serius bagus banget. Suara Kaminari yang nyaring diem-diem oke. Memenuhi kualifikasi menjadi buaya darat. Cocok banget sama tone Jirou yang memang deep untuk ukuran cewe.
"AAAAAI STILL LOVE YUUU!"
Baru aja dipuji dalam hati, suaranya mendadak berubah.
Aku menghela napas kesal, melirik Jirou yang tidak bergeming, seakan tak terganggu dengan suara bising di belakang.
"Sini gitarnya dah!"Terdengar sahutan Bayu dari belakang. "Coba ni ya, gua yang nyanyi."
"Lagu apa cuy?"
"Yang lagi tren itu lho. Coba rekam sini, siapa tau fyp."Bayu tergelak. Aku diam-diam menahan tawa, karna sepahamku dia gabisa nyanyi.
"Dengerin nih, masternya mo nyanyi."
Songong abis.
Bunyi gitar berdenting pelan. Aku reflek melepas headset. Sedikit penasaran.
"I like you- udah direkam belum?!"
"Sabar aih, masih loading."Suara Kirishima terdengar. "Nah udah."
"Oke-oke, ekhem."Siamang malah sok-sokan berdehem ria. Aku berdecak heran.
"I like you..,"Bayu nge sok inggris. Lantas gitarnya berdenting lagi, "But.,"
"You seem like the type..,"
"To love 'em and leave 'em..,"
"And dissapear right after the song..,"Suaranya berhenti, menarik napas untuk melanjutkan.
"So give me the night~"Nadanya meninggi meninggalkan napas yang sedikit dipaksakan.
"To show you, hold you."
"Don't leave me out here dancing alone..,"
Dentingan gitar berbunyi satu dua sebagai penutup setelah lagu habis.
"CIAAA SUARA LU BAGUS BANGET BUJANK!"Sero heboh. "REQUEST LAGU SENORITA!"
"Njir,"Bayu ngakak, "Gua mah hafalnya cuman segitu doang!"
"Kebiasaan galau ni ya anak. Ekhem-ekhem, resiko doi ga peka."
"Udah Yu, gausah dikode, trobos aja, kuy gas ngeng!"
"Hahahaha!"
Suara gelak tawa meninggalkanku yang terdiam di balik kursi. Tak memikirkan candaan mereka karna fokus utamaku masih ke lagunya.
Wajahku tiba-tiba memanas, reflek aku menghembuskan napas dan memakai headset kembali, berusaha tak mendengarkan ocehan ribut di belakang.
"You seem like the type..,"
apasih.
*
Bayangin aja ini Kaminari ama Jirou wkwkwK
https://youtu.be/c8sfv4VnzB8
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro