。・ Masi Liburan ・ 。
Hamparan pasir putih, deru ombak, burung camar dan tentunya air kelapa segar. Pantai memang jadi destinasi favorit saat musim panas. Sepanas hatiku ketika melihatmu jelan dengannya.engga
"HiMERU! Lihat kerang yang aku kumpulkan" senyum lebar membekas diwajah cantiknya.
HiMERU hanya menatap sang istri, sedikit penasaran dengan apa yang sedang dilakukannya. Ingin menanyakan tapi mulutnya enggan untuk mengeluarkan kata kata.a.k.a mager
Tak lama kemudian Rara membalikan badan dan melompat kearah HiMERU
"Ini!" seru Rara seraya mengalungkan untaian kulit kerang yang ia bentuk sedemikian rupa kekepala HiMERU.
"ah?!" HiMERU tatap benda yang dianggapnya aneh itu, tapi bagi Rara kalung itu merupakan cendramata low budget.
Pindah lokasi. Kembali lagi bersama Kohaku dan Rena. Tujuan awal mereka itu untuk menenangkan diri dari kesibukan dan tentunya merilekskan hati dari bacotan tetangga sebelah.
/Curiga tetangga Rena itu aku xixixi. Belum kepikiran denah perumnya/
"Koha! Ayo kesini" menenteng sendalnya Rena berlari pelan melewati pematang sawah. Angin berhembus menerbangkan helaian rambutnya, ditambah dengan bentangan alam yang memukau, desa pedalaman memang cocok tempat tebar pesona.ggg
"Rena-han, hati hati" sedikit khawatir istrinya kelelep disawah Kohaku sedikit memberi peringatan. Senyum Rena yang begitu manis membuatnya ikutan bahagia.
"ko ko ko~ Rena-han terlihat cantik sekali" buratan merah sedikit tersirat dipipinya. Ikut melangkahkan kaki Kohaku berusaha mengejar Rena yang keasikan bermain main.
"Ahahaha" tawa lembut itu masih setia terukir diwajahnya, yah tidak lama sih. Karna sengaja Rena menginjak bilah bambu runcing yang membuat kakinya terluka. Darah menetes Kohaku pun panik.
Menahan kesakitan Rena memegangi kakinya sambil merintih pelan.
"daku sudah peringatkan bukan"
Rena hanya tertunduk. Kakinya sakit, raut wajah Kohaku juga membuatnya sedikit sedih.
"daku tidak marah kok. Hanya khawatir" paham akan perasaan istrinya Kohaku mencoba menenangkan.
"benarkah:<" ucapan manjanya membuat Kohaku tersenyum pelan.
"memangnya pernah daku bohong padamu?"
Rena sedikit melupakan rasa sakitnya, senang rasanya saat melihat Kohaku tersenyum seperti itu. Setelah sedikit jeda Kohaku berdiri dan mulai menggendong Rena. Rena mengalungkan lengannya dipundak Kohaku.
Niat hati kembali ke penginapan, eh malah turun hujan yang tak diharapkan. Mempercepat langkah Kohaku mencoba menghindari dari membuat diri mereka basah.
Dinding goa dan tetesan air yang menggema, sedikit membuat tempat itu kelihatan seram. Yah dari pada kehujan dan demam hal ini jauh lebih baik, itu pikir Kohaku.
Ia sandarkan sang istri diantara bebatuan besar, dan merobek lengan bajunya.
"apa yang kau lakukan?" tanya Rena.
Kohaku berdehem pelan dan mulai membalut sobekan bajunya keluka Rena. Bersyukur lukanya tak terlalu dalam jadi Rena tak akan kekurangan banyak darah.
Setelah selesai Kohaku duduk disamping Rena mengelus surai lembutnya. Rena menaruh kepalanya didada bidang Kohaku dan tersenyum. Berpelukan ditengah hujan bukan hal yang buruk untuk mengatasi kedinginan. Pada akhirnya awal yang baik selalu akan berakhir dengan baik.
/Lah baik dari mana? Wong pas berangkat rumah mereka g kekunci.
Hehe boy/
Tbc dulu kawan.
Hadeh sempet sempetnya aku nulis pas tugas numpuk, yah namanya juga aku:V
Maaf kalau aneh dan ooc,
Sekian dulu
Mata nee~🌸
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro