Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

(06)

"Hah? Kamu pengen pergi ke festival musim panas?"

(Name) mengangguk dengan semangat, layaknya anak anjing yang akan diajak berjalan-jalan oleh sang majikan.

"Malem ini?"

(Name) kembali mengangguk.

"Sama siapa?"

Gadis bersurai hitam itu mengelus dagunya, berpikir, nampak seperti seorang detektif yang sedang menganalisis sebuah kasus.

Menjetikkan jarinya, gadis itu lantas menjawab dengan sedikit lesu, "Rencana, sih, sendiri. Tapi kayaknya kurang seru kalau sendiri." Gadis itu melirik kedua kakak kembarnya, senyuman seketika terkembang di paras cantiknya, "Nii-chan mau ikut?"

Atsumu serta Osamu menaikkan kedua alisnya bersamaan, terheran lantaran tak biasanya sang adik ingin mengajak mereka pergi bersenang-senang seperti ini.

"Tumben, emangnya temen-temenmu pada ke mana?" tanya Osamu, dagunya ia tumpukan pada sandaran kursi belajarnya.

(Name) menghela napas lelah, kemudian menghempaskan dirinya pada kasur sang kakak dengan kasar, "Pada pergi sama pacarnya," gerutunya sebal.

"Pfft--"

(Name) menoleh ke arah suara berasal, pipinya menggembung lucu begitu menemukan Atsumu yang baru saja mulai tertawa lepas.

"HAHAHAHA! SIAPA SURUH NGGAK PUNYA PACAR!" Atsumu tertawa terpingkal-pingkal.

Bodoh atau gimana, sih? 'Kan yang ngelarang (Name) pacaran dia sendiri😄🔪

"Kenapa ketawa gitu? Kaya orang gila," celetuk Osamu, merasa ilfeel melihat kembarannya tertawa seperti sedang kerasukan.

"HAH??!!"

"UDAH, HEH! GELUD MULU APA NGGA CAPEK?!" bentak (Name) kesal, seketika memberhentikan acara baku hantam si kembar.

(Name) menarik napasnya kasar, "Jadi mau ikut, nggak? Kalau nggak ya udah aku pergi sendiri," tanyanya kembali, menarik atensi si kembar yang tadinya tengah beradu pandang satu sama lain.

"Ikut aja, deh. Ada makanan." Sudah bisa ditebak ini siapa, bukan?

"Makanan mulu," sewot Atsumu yang tentu saja dihiraukan oleh Osamu.

"Oke, Atsumu-niichan ikut, nggak?"

"Ikutlah, bahaya kalau sampe ada cowo yang ngelirik kamu di sana," jawab Atsumu sambil membusungkan dadanya. Berlagak seperti pahlawan dalam film-film yang pernah ditontonnya.

"Dih, padahal tadi ngatain gegara nggak punya pacar," cibir (Name). Heran dengan kelakuan aneh sang kakak.

"Apa? Nii-chan nggak denger."

"Punya telinga nggak dibersihin, sih."

❒✎❒✎❒✎❒

"(Name)! Buruan!" teriak Atsumu dari balik pintu kamar sang adik. Tidak heran lantaran mengerti kalau perempuan yang sedang berdandan itu bisa membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Iya! Iya! Bentar lagi kelar!" balas (Name) berteriak dari dalam kamar.

'Cklek'

Pintu terbuka, memperlihatkan sesosok gadis bersurai hitam yang terbaluti oleh kain yukata biru laut bermotif bunga sakura, sederhana namun menambah kesan manis pada penampilan sang gadis.

"Udah, nih, ayo cepetan jalan," ajak (Name) seraya mendorong punggung milik sang kakak.

"Iya, iya. Nggak usah dorong-dorong gitu, heh!" kesal Atsumu, kepalanya ia tolehkan ke belakang.

"Lagian lelet banget," balas (Name) tak kalah kesal.

"Yang lama itu kamu, ya. Pake yukata doang sampe berjam-jam. Capek tahu, nggak nunggunya?" cibir Atsumu kemudian. Yang dihadiahi oleh juluran lidah dari sang adik.

"Nii-chan pikir aku peduli? Ya jelas, nggaklah."

Atsumu menaikkan kedua alisnya, kemudian berkacak pinggang layaknya seorang ibu-ibu yang lelah menghadapi anaknya, "Sopan kah begitu?"

"Cukup sabar." (Name) mengacungkan ibu jarinya, kemudian tertawa ngakak bersama Atsumu.

Dasar korban tik tok.

❒✎❒✎❒✎❒

"Woah! Rame banget!"

(Name) mengedarkan pandangannya, memperhatikan begitu banyaknya stan makanan dan stan permainan yang ada.

"Namanya aja festival, gimana, sih?" Osamu yang tadinya terus diam, akhirnya mulai berbicara.

Gadis bersurai hitam itu menoleh ke arah Osamu dengan tatapan kesal, "Diem! Ngerusak suasana mulu kerjaannya."

Pemuda bersurai kelabu itu hanya menjulurkan lidahnya cuek. Yang dikatakannya tadi 'kan memang kenyataan, kenapa adiknya kesal?

"Ah! Permen apel!"

Netra (Name) menangkap sebuah stan permen apel yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang. Buru-buru ia menarik kedua kakaknya menuju ke stan tersebut.

"Anda mau beli berapa, nona?" tanya sang penjual dengan senyum hangat yang terlukis di wajahnya.

(Name) berpikir sejenak, kemudian melirik kedua kakaknya yang sepertinya sibuk memperhatikan sekitar.

"Hmm, tiga, ya, pak!" serunya kemudian. Membuat sang penjual mengangguk kemudian bergegas menyelesaikan pesanan (Name).

Tak lama kemudian, tiga batang permen apel sudah berada kedua tangan (Name).

"Lah, yakin mau dimakan semua? Gigimu keropos sukurin, ya," tegur Osamu yang memperhatikan kedua tangan sang adik.

(Name) mengerucutkan bibirnya, "Aku 'kan juga beli buat kalian juga." Tangannya kemudian mengulurkan permen apel masing-masing sebatang kepada si kembar.

"Oh, gitu, toh? Makasih, tau aja lagi laper."

"Kalau laper makan yang berat-berat, bodoh. Bukan ngemut permen kaya gini," cibir (Name) kepada sang kakak.

"Tau, tuh, 'Samu." Atsumu malah ikut-ikutan.

"Berisik."

Mereka bertiga kemudian mulai menghampiri satu-persatu stan yang ada. Entah itu stan makanan atau stan permainan. Yang pasti, Miya Bersaudara saat ini tengah sangat menikmati waktu santai bersama-sama.

==================
Bonus story :

"Kau ini, udah gede masih minta gendong."

"Siapa suruh tadi njegal kakiku?"

"NGGAK SENGAJA ITU!"

==================

(A/N):
❒✎ Akhirnya update juga. Maaf semisal nggak update beberapa bulan ini, kondisi badan lagi sering nggak enak ditambah kegiatan sekolah yang ya bisa dibilang cukup padet.

Anw, thanks for 10k readernya❤❤ makasih juga buat kalian yang sabar nunggu fanfic ini update. Diusahain tahun ini lebih produktif deh😄💪

Percakapannya enakkan non-baku gini atau baku kaya sebelumnya? Semisal enakkan non-baku insya allah kalau ada waktu nanti ku revisi bahasanya.

Adios💪

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro