(04)
"(Name)! Kau bakal datang 'kan?" tanya Atsumu tiba-tiba ketika mereka tengah makan malam. Membuat (Name) sedikit tersedak nasi yang dikunyahnya.
"Bodoh," rutuk Osamu seraya cepat-cepat memberikan segelas air ke (Name).
"Hah? Datang ke mana?" tanya (Name) bingung setelah batuk-batuknya reda.
"Tentu pertandingan voli tim kami, dong!"
"Emangnya kapan?"
"Besok."
"Hah? Besok?"
"Iya, kenapa?" Kali ini Osamu yang bertanya.
"Besok aku udah janji sama Miku buat nemenin dia belanja," jawab (Name), sedikit merasa bersalah.
Atsumu menekuk wajahnya ke bawah. "Enggak bisa dibatalin?"
"Aku udah janji, lho."
Atsumu dan Osamu menundukkan wajahnya sedih. (Name) yang melihat itu pun memandang kedua kakaknya iba sebelum akhirnya menghela napas.
"Baiklah, setelah belanja bakal kuusahain buat dateng ke pertandingan Abang, deh," jelas (Name) lembut.
Atsumu dan Osamu langsung mengangkat wajah mereka. Pandangan mereka terlihat berbinar. "Beneran?"
(Name) mengangguk kecil.
"MAKASIH, (NAME)!!" Atsumu dan Osamu sontak memeluk (Name) erat.
"LEPASIN!"
****
"Eh, menurutmu ini bagus, nggak?" tunjuk Miku ke sebuah figura foto yang dihiasi corak bunga.
Benar, saat ini (Name) tengah berada di mall bersama Miku. Sekedar berbelanja sekaligus membelikan hadiah ulang tahun untuk ibunya Miku.
"Bagus-bagus aja, sih. Itu aja gimana?"
Miku terlihat menimang-nimang perkataan (Name) sebelum akhirnya mengangguk setuju. Akhirnya satu kegiatan selesai. Masih ada beberapa kegiatan lagi untuk mengakhiri acara belanja ini.
(Name) menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Semoga saja dirinya tidak terlambat.
Sementara di sisi lain, Atsumu dan Osamu tengah mengedarkan pandangannya, berharap menemukan keberadaan sosok adiknya. Namun nihil, sepertinya (Name) sama sekali belum menginjakkan kakinya di sana.
"Kalian kenapa?" tanya Suna begitu memasuki time out. Ia sedikit heran melihat si kembar yang tidak seberisik biasanya.
"Enggak apa-apa," gumam mereka bersamaan. Suna semakin bingung dibuatnya.
"Kalian berdua tolong fokus ke pertandingan." Kita menyahut tiba-tiba. Ia bersikap selembut mungkin kala menyadari bahwa mood Si Kembar sedang tidak baik.
"Iya ...."
****
(Name) berlari menuju lapangan yang menjadi tempat diadakannya pertandingan voli kedua kakaknya. Ia menghela napas lega begitu melihat bahwa pertandingan belum berakhir. Netranya menangkap raut wajah Osamu yang terlihat kesal. Oh, jangan lupakan wajah Atsumu yang malah terlihat lebih kesal.
Bola dispike dan berhasil menembus pertahanan Inarizaki. Membuat lawan mendapatkan poin 24 di set terakhir ini. Sementara Inarizaki masih mendapat poin 23.
Time out diminta oleh Tim Inarizaki. Dapat (Name) lihat, kedua kakaknya yang tengah dinasehati oleh pelatih Kurosu.
Oke, (Name) tidak tahan lagi. Masalah sepele seperti ini ternyata dapat mempengaruhi permainan kedua kakaknya? Yang benar saja.
"Atsumu, Osamu, apa yang terjadi pada kalian? Kenapa kalian tidak fokus ke pertandingan? Bukankah kalian berdua ingin me---"
"ABANG!!"
Terdengar suara yang sangat dikenal Atsumu dan Osamu di tengah nasehat Kurosu-sensei. Keduanya pun sontak menoleh ke arah sumber suara dan menemukan sosok (Name).
"(Name)!!" seru Atsumu dan Osamu bersamaan. Wajah mereka berdua seketika berbinar semangat.
"Ya! Ini aku! SEMANGAT, ABANG!!" teriak (Name) menyemangati. Tidak peduli apabila dirinya menjadi bahan tontonan karena berteriak di tengah time out.
Atsumu dan Osamu pun mengangguk mantap. Pertandingan kembali dimulai. Fokus Atsumu dan Osamu kembali begitu sosok (Name) hadir.
Saat ini, (Name) tengah berada di tribun penonton yang ditempati oleh pendukung SMA Inarizaki. Netranya masih setia berfokus pada pertandingan di depannya.
Tiga poin kembali didapatkan Inarizaki berturut-turut. Membuat mereka keluar sebagai juara pertandingan tersebut.
(Name) yang melihat itu hanya merasa bangga. Tiba-tiba, netranya menangkap sosok kedua kakak kembarnya yang tengah mengulurkan tangannya sambil mengepalkan tangan mereka.
(Name) tersenyum manis kemudian membalas isyarat kedua kakaknya.
===============
Bonus Story :
"Oh, ternyata alasan kalian enggak fokus ke pertandingan tadi cuma karena (Name) enggak datang?"
"T-terus kenapa?"
"Ck, bocah."
"SEMBARANGAN!"
****
(A/N): Selamat ulang tahun diriku sendiri.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro