(02)
"Bunda, aku berangkat!" teriak (Name) sambil bangkit dari duduknya.
"Ah, bentar!" (Name) menghentikan langkahnya, lantas menoleh dan menemukan ibunya yang tengah menenteng dua buah kotak bekal.
"Buat siapa itu?"
"Abang-abangmu, lah. Mereka lupa gegara berangkat paginya buru-buru. Jangan lupa buat dikasihin, ya?"
(Name) mengangguk, lantas menerima dua kotak bekal tersebut kemudian segera berjalan menuju sekolah.
****
Jam istirahat pertama tiba, (Name) ingin pergi ke kelas kedua kakaknya untuk mengantarkan bekal mereka. Namun perintah dari guru yang mengharuskannya pergi ke perpustakaan menghalangi niatnya.
Istirahat kedua, kali ini (Name) harus menunda lagi untuk memberikan bekal kepada Atsumu dan Osamu. Lantaran ketua klub seni tiba-tiba saja memanggilnya. Serius, deh?
Jam istirahat terakhir, lagi-lagi (Name) tidak bisa memberikan bekal Atsumu dan Osamu lantaran pelajaran tambahan yang mendadak diberikan.
Ah, apakah kedua kakaknya itu dikutuk sehingga tidak bisa menerima bekal darinya? Dosa apa yang telah mereka berdua lakukan.
"Permisi ...." ucap (Name) sambil berdiri di ambang pintu kelas kedua kakaknya. Netranya mengedar, mencari eksistensi kedua kakak laknatnya.
"Oh, mencari Atsumu dan Osamu, ya? Mereka sudah pergi ke gym," sahut salah satu murid di kelas tersebut yang sepertinya tengah piket.
(Name) mengangguk paham. "Oh, begitu. Makasih, kak!" (Name) pun membungkuk lantas segera melejit menuju gym.
****
Hari ini, seluruh anggota tim voli berencana untuk makan bersama. Tentunya, setiap anggota harus membawa bekal milik masing-masing.
"AHHH!!!" teriak Atsumu dan Osamu bersamaan begitu membuka isi tas mereka di gym. Membuat seisi gym terkejut lalu mengalihkan pandangam kepada mereka.
"Kenapa kalian berteriak seperti itu?" tanya Kita heran.
"BEKALKU!!" teriak Atsumu sambil mengacak isi tasnya.
"ONIGIRI DAN BEKALKU!!" Osamu juga ikut-ikutan mengacak isi tasnya.
Mereka terus berusaha mencari, namun nihil. Atsumu dan Osamu yang putus asa karena tidak membawa bekal pun menidurkan diri mereka dilantai, pasrah.
"Kalian enggak bawa bekal?" tanya Aran yang melihat kelakuan mereka. Atsumu dan Osamu pun mengangguk pelan. Rasanya mereka berdua ingin menangis.
"Kalau gitu makan saja punya saya, saya sudah kenyang daritadi." Kita yang memiliki hatik sebaik malaikat menawarkan. Membuat si kembar berbinar lantas mengangguk antusias menerima tawaran Yang Mulia Kita Shinsuke.
"ABANG!"
Tangan Atsumu dan Osamu terhenti dari mengambil kotak bekal milik Kita. Semua orang yang ada di sana langsung menoleh ke arah sumber suara lantaran terkejut sementara.
"(NAME)!!!"
Atsumu dan Osamu yang awalnya terkejut, langsung berlari menghampiri adik mereka tercinta begitu melihat benda apa yang dijinjingnya.
"Dasar, udah tau kalau hari ini bakal makan bareng. Malah ngelupain bekal sendiri," omel (Name) gemas. Tangannya sibuk memberikan dua buah kotak bekal kepada Atsumu dan Osamu.
"TERIMA KASIH, (NAME)!!" seru Atsumu dan Osamu sambil memeluk erat (Name). Adik perempuannya memang malaikat yang jatuh dari surga!
"Lepasin! Sesek!"
Tiba-tiba Kita menghampiri mereka bertiga lantas menawarkan, "Dek (Name) enggak ikut makan sekalian?"
"Boleh, deh." (Name) langsung menerima ajakan Kita untuk makan bersama. Hitung-hitung menghabiskan bekalnya yang belum sempat ia makan.
Akhirnya, mereka semua pun makan bersama-sama sambil mengobrol ringan. Tak lupa diselingi pertengkaran ringan yang dipersembahkan oleh Miya Bersaudara.
==================
Bonus story :
"Aku minta puding Abang, ya? Aku 'kan udah bawain kalian bekalnya."
"ENGGAK BOLEH!!"
"JANGAN PUDINGNYA!!"
"TADI 'KAN UDAH DIPELUK ABANG!!"
"Aku lebih suka puding daripada pelukan, sih."
"TEGA!"
****
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro