(01)
"Tsum, cepat bangunin (Name)," bisik Miya Osamu kepada Miya Atsumu, saudara kembarnya.
"Hah? Kok aku?!" Atsumu memprotes. Tak terima disuruh-suruh.
Saat ini, mereka berdua tengah berada di kamar adik perempuan mereka yang tersayang, berniat membangunkan (Name) yang masih tertidur lelap.
Usia mereka dengan usia (Name) tidak berbeda jauh, hanya selisih satu tahun. Sehingga mereka bertiga berada dalam satu sekolah yang sama kala si kembar mencapai tahun kedua mereka.
Saat ini mereka harus berangkat ke sekolah, tapi (Name) sama sekali belum bangun. Sehingga ibu mereka meminta Atsumu dan Osamu untuk membangunkannya.
"Kau 'kan kakaknya, jadi harus bangunin dia lah." Osamu berkacak pinggang. Ia sengaja berbicara seperti itu agar tidak terkena pukulan maut sang adik.
Pasalnya, adik perempuannya tersebut sangat tidak suka apabila ada yang membangunkannya. Terutama kedua kakak kembarnya.
Atsumu menatap Osamu tidak suka, lantas berdecak kesal. "Kau yang tanggung jawab kalau aku dipukul, ya?"
Dengan takut-takut, Atsumu menggoyang-goyangkan tubuh (Name). Berharap bahwa sang empu akan bangun.
Tapi nyatanya tidak. Kali ini Atsumu mencoba menepuk-nepuk pipinya dengan sangat pelan. Sementara Osamu hanya bisa menahan tawa melihat Atsumu yang mencoba membangunkan (Name).
"Bentar lagi, ah!" gumam (Name). Kembali menarik selimut sampai menutupi sebagian wajahnya.
Atsumu menyerah, hari ini adik perempuannya entah kenapa sangat sulit untuk dibangunkan. Netra coklatnya tiba-tiba tidak sengaja menangkap seekor serangga yang tengah hinggap ke pipi (Name).
Tidak ingin (Name) sakit karena digigit oleh makhluk tersebut, Atsumu lantas mengambil ancang-ancang untuk memukul nyamuk yang tengah memakan sarapannya.
Osamu yang sedari tadi masih menahan tawanya, sontak terkejut begitu melihat apa yang akan dilakukan Atsumu.
"Tidak, TSUMU! JANGAN!"
'Plak!'
Terlambat, Atsumu sudah memukul nyamuk tersebut, sekaligus tidak sengaja menampar pipi (Name). Osamu seketika speechles, termasuk Atsumu.
Merasakan pipinya ditampar, (Name) pun membuka matanya. Gadis bersurai hitam itu terdiam sesaat sambil memegangi pipinya yang sedikit memerah. Aura hitam pekat seketika menguar dari tubuhnya kala ia turun dari tempat tidurnya.
Atsumu dan Osamu meneguk ludahnya paksa, sepertinya mereka harus kabur sekarang.
"Abang .... Kapan aku ngasih ijin ke kalian buat nampar pipiku ...?"
Nada yang digunakan (Name), membuat keduanya merinding. Keringat dingin mengucur deras dari dahi mereka.
"Tsumu yang nampar! Bukan aku!" seru Osamu seraya mendorong Atsumu ke depan (Name).
Atsumu bahkan sama sekali tidak bisa memprotes. Ia sudah sangat ketakutan.
Bohlam lampu yang berada di kepala Osamu tiba-tiba menyala. Sepertinya ia punya ide untuk melarikan diri dari situasi ini.
"Oh, Bunda kayanya manggil aku. Aku ke bawah dulu!" serunya seraya cepat-cepat melejit keluar kamar. Meninggalkan Atsumu dan (Name) sendirian di kamar.
"Ah, Samu! Tunggu ak-"
"Kau mau kemana, Bang Tsumu ...."
Semalam (Name) terlambat tidur karena menonton film horror yang direkomendasikan oleh temannya. Sehingga pagi ini, ia masih sangat mengantuk. Tentu saja ia tak terima apabila dibangunkan. Apalagi dengan cara ditampar!
Atsumu meneguk ludahnya kasar. "Ta-tadi ada nyamuk di pipimu, makanya aku-"
"Bang Tsumu ...."
Atsumu menelan salivanya sekali lagi. Gawat, (Name) sedang marah besar. Bisa-bisa ia harus berangkat dengan wajah tampannya yang bonyok.
"A-ah, kayanya Bunda juga manggil aku. Ke bawah, ah!"
(Name) tersentak begitu melihat Atsumu yang tengah berusaha kabur. "Hei! JANGAN LARI KAU, ABANG SIALAN!!!"
(Name) berlari mengejar Atsumu yang melarikan diri. Bisa-bisanya kakaknya itu mengganggu ketenangannya di pagi hari.
"KE SINI KAU, BANG TSUMU!!!" Suara (Name) menggelegar di penjuru rumah. Membuat Atsumu yang masih setia berlari merinding seketika.
"Atsumu! (Name)! Cepat mandi!!"
=====================
Bonus story :
"Agak merinding kalau mandi sendiri, ya. Apa nggak ada yang mau nemenin aku mandi gitu?"
"Aku!"
"Enggak, Tsumu. Kau nggak boleh."
"(Name)! Ayo mandi bareng!"
"Jangan mau, (Name). Mending aku aja."
"Enggak! Apa-apaan?! Aku yang ngomong duluan, ya!"
"Aku."
"Aku!"
"Aku."
"Ak-"
"KALIAN BERDUA NGGAK USAH!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro