Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

chapter 49 Bertemu Adik dan 3 Orang Perempuan

Setidaknya akan ada sedikit harapan dan keajaiban terjadi.

   Dilain tempat, terlihat seorang Pemuda tergeletak di padang rumput yang sangat hijau. Pemuda itu bangun karena cahaya yang sangat terang.

"Dimana aku?" Tanya Pemuda tersebut. Pemuda itu adalah Nofel. Disekeliling Nofel terdapat padang rumput yang sangat hijau, ada pegunungan yang lumayan jauh darinya, langit yang berwarna biru, dan udara yang sejuk.

"Ini dimana? Bukannya aku lagi melawan Zombie Raksasa terus aku pingsan?" Tanya Nofel heran. Kenapa dia bisa tiba disini.

   Nofel melihat sekelilingnya dan hanya ada dia sendiri. Tiba tiba...

"Abang Nofel" Ucap suara tersebut. Suara itu ada dibelakang Nofel dan suara itu sangat Nofel kenal. Nofel pun melihat ke arah suara tersebut dan terkejut

   Dibelakangnya ada seorang anak perempuan yang sangat cantik yang tersenyum padanya. Nofel yang melihat itu terkejut dan meneteskan air mata. Nofel langsung berlari ke arah anak perempuan tersebut.

"Anna!" Ucap Nofel dan memeluk Anna. "Hay bang, udah lama nggak ketemu" Ucap anak tersebut yang bernama Anna. Anna pun membalas pelukan Nofel yang sebagai abang kandungnya. Nofel masih menangis dalam pelukan Anna.

"Anna, akhirnya abang bertemu dengan mu" Ucap Nofel sembari melepaskan pelukannya. "Iya bang, hehehe..." Ucap Anna.

"Abang Nofel kenapa menangis? jangan nangis lagi, masa' Bang Nofel yang kuat menangis" Ucap Anna mengusap air mata Nofel.

"Ini dimana Anna?" Tanya Nofel. "Kalau menurut Abang dimana?" Tanya Anna balik. "Surga?" Tanya Nofel balik lagi. Anna hanya tersenyum dan mengangguk.

"Berarti Abang udah mati dong?" Tanya Nofel. "Bukan mati, tapi Abang terpanggil kesini untuk menemui ku" Ucap Anna. Nofel pun heran.

"Terpanggil? Untuk apa?" Tanya Nofel bingung. "Gini, biar Anna jelaskan ya" Ucap Anna sembari duduk. Nofel pun ikut duduk.

"Abang terpanggil kesini karena Anna. Anna mau bilang kalau kelemahan Zombie Raksasa itu di leher, nadi tangan dan jantungnya" Ucap Anna. "Oh begitu ya" Ucap Nofel mulai paham.

"Dileher Zombie Raksasa itu sangat rapuh, jadi Abang harus memotongnya memakai Pedang. Nadi tangan Zombie Raksasa itu lunak, Abang bisa menembaknya atau pun menusuknya. Kalau jantung Abang bisa menusuknya" Ucap Anna menjelaskan.

"Oh begitu ya, Abang paham sekarang" Ucap Nofel mulai paham. "Tapi, kenapa Anna bisa tau?" Tanya Nofel. "Anna tau karena Anna bisa melihatnya dari sini" Ucap Anna.

"Oh... Abang paham" Ucap Nofel. Anna pun tersenyum. "Karena udah paham, Abang harus kembali sekarang" Ucap Anna. Nofel pun terkejut.

"Jadi, Abang harus kembali dan meninggalkan Anna?" Tanya Nofel. "Iya, begitulah" Ucap Anna ragu. "Tidak, Anna harus ikut" Ucap Nofel. "Tidak bisa Bang, karena Anna hanya bisa disini" Ucap Anna.

"Anna harus ikut" Ucap Nofel sembari menangis. "Eh... Bang Nofel jangan nangis lagi dong. Masa' Abang Nofel yang kuat menangis" Ucap Anna mengusap air mata Nofel.

"Oh iya, aku baru ingat. Ada 3 orang yang mau menemui Abang" Ucap Anna. "Siapa mereka?" Tanya Nofel. "Itu mereka" Ucap Anna menunjuk kebelakang Nofel. Nofel pun melihat ke belakang.

   Ada 3 orang Perempuan yang sangat cantik. "Siapa kalian?" Tanya Nofel. "Perkenalkan aku Kira, ini Ara, dan ini Rara" Ucap Kira. Nofel pun yang mendengar itu pun terkejut.

"Apakah Kira Kakaknya Dava, Ara adeknya Dava, dan Rara kekasihnya Dava?" Tanya Nofel. "Ya, benar sekali" Ucap Rara. "Abang kenal sama Abang Dava?" Tanya Ara. "Kenal sekali" Ucap Nofel.

"Kami disini ingin meminta tolong pada mu untuk menyurh Dava semangat. Jangan sampai dia lemah seperti itu" Ucap Kira. "Ingatkan juga bahwa kami selalu mendukungnya dan menyemangatinya" Ucap Rara. " Bilangkan sama Abang Dava untuk semangat" Ucap Ara.

"Baiklah, akan ku sampaikan" Ucap Nofel. Mereka hanya bisa tersenyum. "Bang Nofel ini senjata Abang" Ucap Anna memberikan Senjata Handcannon. Nofel pun tersenyum dan mengangguk.

   Tiba tiba cahaya yang sangat terang muncul dibelakang Nofel. "Sudah saatnya ya?" Tanya Nofel. "Iya, jangan lupa sampaikan kepada Ayah dan Ibu kalau Anna sayang mereka" Ucap Anna. Nofel pun memeluk Anna dan melambai ke arah Kira, Ara, dan Rara.

"Selamat tinggal semuanya" Ucap Nofel sembari meneteskan air mata. Pada saat itu juga, cahaya membesar dan membuat Nofel menutup mata.

   Tiba tiba Nofel terbangun dalam di tempat awal di bertarung dengan Zombie Raksasa. "Haduh... apakah itu mimpi?" Tanya Nofel. "Sepertinya tidak, itu terlihat nyata" Ucap Nofel. Nofel pun melihat ke tangannya dan ternyata ada Senjata Handcannon.

"Itu nyata" Ucap Nofel pun tersenyum. Nofel pun menggenggam erat Senjata Handcannon. "Akan kupercayai kata kata mu Anna" Ucap Nofel.

   Nofel pun keluar dari tumpukan mobil dan melihat pemandangan yang mengenaskan. Sahabat dan temannya sudah tergeletak lemas. Michael dan Jonathan sudah gugur. 1 Zombie Raksasa yang berukuran 5 meter sudah mati.

"Tidak mungkin!!!" Ucap Nofel dengan kemarahan. Air mata menetes dan Nofel segera mengusapnya. Nofel pun memompa Senjata Handcannon.

"Sekuat apakah senjata Handcannon ini, akan aku coba" Ucap Nofel sembari memidik Zombie Raksasa yang berukuran 5 meter. Nofel memidik nadi tangan Zombie Raksasa dan...

Bersambung....

Kata kata bijak:
Kebahagiaan harus tetap Dirasakan dalam Perjalanan Hidup, bukan hanya menjadi Tujuan Hidup

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro