chapter 48 Diujung Kekalahan
Mata Nofel memberat dan mulai gelap.
Mereka ingin mendekati Nofel, akan tetapi Zombie Raksasa itu melempar sebuah mobil ke arah Nofel. Alhasil, Nofel terperangkap diantara semua mobil.
"Oh tidak" Ucap Michael. "Tidak ada cara lain lagi, kita harus membunuh Zombie Raksasa itu" Ucap Robin. "Akbar, Rasyid apa kalian membawa pedang?" Tanya Dava. "Kami bawa" Ucap Akbar dan Rasyid sembari mengeluarkan pedang. Akbar mengeluarkan Katana dan Rasyid mengeluarkan Samurai. Dava langsung mengambilnya.
"Akan ku akhiri ini, bantu aku" Ucap Dava sembari pergi. "Dava tunggu dulu" Ucap William. "Tidak ada lagi, kita harus membantu Dava" Ucap Edi. "Baik" Ucap mereka.
Sedangkan Dava masih berusaha menghindari benda benda yang dilempar Zombie Raksasa. "Aku harus bisa membunuh salah saty diantara mereka" Ucap Dava sambil mengeratkan pegangannya pada Pedang.
Yang lain sedang berusaha menembak Zombie Raksasa itu. Dava semakin dekat dengan Zombie Raksasa yang berukuran 5 meter. Dava berlari terus menuju salah satu Zombie Raksasa.
Dava langsung menyerang kedua kaki Zombie Raksasa itu. Zombie Raksasa itu merasakan kesakitan. Dengan cepat Dava mundur dan melempar Katana ke dada Zombie Raksasa itu. Katana itu tertancap didada dan menusuk Jantung.
Zombie Raksasa itu semakin kesakitan. Dava dengan cepat melempar Samurai dan tepat mengenai Zombie Raksasa. Lemparan Samurai tetap menusuk Otak Zombie Raksasa itu.
Zombie Raksasa itu pun tumbang. Dava mengambil Katana dan Samurai yang tertancap. Dengan cepat Dava menebas leher Zombie Raksasa itu. Alhasil, kepala Zombie Raksasa itu putus. Darah Zombie Raksasa mengenai baju Dava.
"Satu Zombie Raksasa tumbang, tinggal dua lagi" Ucap Dava. Dava langsung melihat ke arah teman temannya dan tersenyum. Teman temannya senang. Dava pun berjalan menuju teman temannya.
Saat Dava berjalan, tiba tiba sebuah pukulan yang keras menghantamnya. Dava pun terpental. Ternyata itu pukulan Zombie Raksasa yang berukuran 5 meter.
"Si-a-lan..." Ucap Dava terbata bata dan kesakitan. "Dava!!!" Teriak mereka. Tiba tiba, sebuah serangan brutal dari Zombie Raksasa menghantam mereka. Mereka semua pun terpental, kecuali Nadia yang tidak terkena serangan.
Nadia dengan cepat bersembunyi disalah satu rumah. Akan tetapi, Zombie Raksasa itu tau dan memukul rumah itu. Nadia pun terjatuh dan pingsan.
"Ini... ti-dak... mung-kin..." Ucap Reza. Mereka semua sudah kesakitan, kelelahan dan tidak sanggup lagi.
Zombie Raksasa yang berukuran 10 meter mengambil Michael. "Michael!!!" Teriak mereka semua. "Le-pas-kan... to-lo-long... a-aku..." Ucap Michael kesakitan.
Zombie Raksasa itu membanting Michael ketanah dan memijaknya. Alhasil, Michael pun gugur.
"Tidak!!!" Teriak mereka keras. Mereka mulai kehilangan teman temannya. "Zombie sialan!!!" Ucap Jonathan teriak. Jonathan langsung mengambil senjatanya dan menyerang Zombie Raksasa itu.
"Hentikan Jonathan!!!" Teriak mereka. Mereka ingin menghentikan Jonathan, tetapi mereka sudah tidak kuat lagi.
Jonathan berlari dan menyerang Zombie Raksasa itu. Zombie Raksasa itu dengan mudah menendang Jonathan keras. Jonathan pun terpental dan menabrak pohon hingga patah.
Darah segar keluar dari mulut dan hidung Jonathan. Jonathan menatap teman temannya dan tersenyum. Jonathan lemas dan menutup mata. Jonathan gugur.
"Tidak mungkin!!!" Teriak mereka. Kesedihan mulai melanda mereka semua. Mereka ingin melawan, tetapi tubuh mereka sudah luka berat dan kelelahan. Mereka tidak sanggup lagi. Mereka berharap keajaiban dan harapan datang.
"Arib, Rasyid jika ini akhir hidup kita... aku hanya ingin meminta maaf pada mu" Ucap Akbar. "Ya, aku juga" Ucap Arib. "Iya, aku pun akan seperti itu" Ucap Rasyid.
"Apa kau berharap keajaiban akan datang?" Tanya Rasyid. "Iya, aku berharap seperti itu" Ucap Akbar. "Setidaknya sedikit aja keajaiban datang, aku sudah senang" Ucap Arib. "Iya, sama" Ucap Rasyid dan Akbar.
Mereka semua sudah siap akan ajal yang menjemput mereka. Mereka sangat berharap akan keajaiban, tetapi itu mungkin saja tidak terjadi. Jika keajaiban tidak ada, mereka sudah siap akan ajal menjemput. Setidaknya akan ada sedikit harapan dan keajaiban terjadi.
Bersambung....
Kata kata bijak:
Dari Permen karet Kita Diajarkan bahwa yang Manis cuma di Awal saja
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro