chapter 38 Masa Lalu Nofel
"Aku kenal dengan Marcus saat aku masih kecil" Ucap Nofel sembari menatap langit malam.
"Sejak masih kecil? Itu lama sekali" Ucap Dava terkejut. "Iya, itu benar" Ucap Nofel. "Kenapa kau bisa bermusuhan dengan Marcus?" Tanya Dava. "Itu karena kejadian 15 tahun yang lalu" Ucap Nofel sembari menatap malam indah dengan dihiasi bintang bintang.
Flasback On
15 tahun yang lalu, bertepatan dengan Pertandingan Silat Antar Murid. Nofel dan Marcus mengikuti pertandingan tersebut hingga mereka bertemu di babak final. Babak final ini adalah menentukan siapa yang pemenang dan berhak menjadi Murid Inti. Jika menjadi Murid Inti, maka teknik silat yang tidak pernah diajarkan dengan murid lain akan diajarkan ke Murid Inti
Disitulah terjadi persaingan antara Nofel dan Marcus. Nofel dan Marcus bertanding dengan sengit. Hingga akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Nofel dengan skor 4 - 2. Dengan ini dinyatakan Nofel dijadikan sebagai Murid Inti. Banyak orang yang menyukai Nofel dan menjadi teman dan sahabatnya. Sejak itulah kedatangan Arib, Akbar, dan Rasyid menjadi sahabat Nofel.
Marcus yang melihat itu pun menjadi iri dan marah. Marcus mengajak Nofel bertanding diluar silat. Maksudnya tanpa teknik silat dan dengan teknik bebas. Nofel menolak ajakan itu, tapi Marcus memaksa. Marcus membuat Nofel kesal hingga Nofel terbawa emosi.
Nofel dan Marcus pun mulai bertanding. Pertandingan Nofel dan Marcus terjadi sengit. Nofel mulai kewalahan karena Marcus menyerang dengan membabi buta. Saat Marcus mendekat ke arah Nofel, tibalah Arib, Akbar, dan Rasyid menolong Nofel.
Arib, Akbar, dan Rasyid menghentikan pertandingan sengit itu. Marcus tetap keras kepala, tapi Sahabat Nofel menghalangi Marcus terus menerus. Sahabat Nofel pun membawa Nofel pergi dan membiarkan Marcus sendirian dengan marah terpendam.
Sejak saat itulah, pertemanan Nofel dan Marcus hancur seketika. Marcus memendam kemarahan, kedengkian, dan keirian yang sangat besar.
Flashback End
"Oh begitu ya" Ucap Dava yang menyimak penjelasan Nofel. "Sekarang Marcus sudah tidak ada, jadi tidak ada lagi masalah" Ucap Nofel.
"Dava, aku mau nanya" Ucap Nofel. "Nanya apa?" Tanya Dava. "Kenapa kau seperti Psikopat?" Tanya Nofel. Dava yang mendengar itu hanya tersenyum.
"Itu terjadi pada saat Kakak ku, Adik ku, dan juga Kekasih ku dibantai sama pencuri" Ucap Dava sembari mengeluarkan topengnya. "Sejak pembantaian itu, aku sangat marah sampai aku hilang kendali. Aku pun mencari orang yang telah membunuh orang yang aku cintai dan membantainya hingga habis tidak bersisa" Ucap Dava yang menatap topeng tersebut.
"Saat aku membantai mereka, aku menggunakan topeng agar identitas ku tidak diketahui. Sejak saat itu, aku pun menjadi seperti orang Psikopat" Ucap Dava. "Jadi itu penyebabnya" Ucap Nofel. "Ya, itu cuma masa lalu. Jadi, tidak perlu di ingat lagi. Tapi, setiap kali aku melihat topeng ini selalu membuat ku mengingat masa lalu" Ucap Dava dengan sedih.
"Jangan bersedih, kau masih mempunyai orang tua dan sahabat mu" Ucap Nofel sembari merangkul Dava. "Terimakasih" Ucap Dava tersenyum. "Sama sama" Ucap Nofel.
Mereka berdua pun menikmati indahnya malam sembari menatap ke langit dengan sinaran bulan.
Bersambung....
Kata kata bijak:
Bermimpilah Setinggi Langit
Kalau Kamu Jatuh berarti Tidurnya kurang Ketengah
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro