Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

chapter 33 Terungkapnya Masa Lalu

"Masih belum percaya ya? Baiklah kalau begitu, akan ku bongkar kejadian 6 tahun lalu sekarang juga" Ucap Marcus dengan tersenyum jahat.

"Dava, apakah kau masih menyimpan topeng mu?" Tanya Marcus. "Topeng? Apa maksudmu?" Tanya Dava. Marcus pun mencari topeng disaku baju Dava. Saat dia menacarinya, dia merasakan sesuatu dan mengeluarkannya. "Nah ini dia topengnya" Ucap Marcus sembari menunjukkan topeng tersebut. Nofel yang melihat itu pun terkejut dan kilasan ingatan 6 tahun lalu pun teringat.

"Dava, apakah benar itu topengmu?" Tanya Nofel dengan geram. Dava hanya diam dan menyesali perbuatannya. "Jawab Dava!" Ucap Nofel geram. "Iya benar" Ucap Dava tertunduk menyesal. "Tidak mungkin" Ucap Nofel marah. "Wahahaha... gimana Nofel, apakah kau tau siapa yang membunuh adikmu" Ucap Marcus tersenyum jahat.

"Tapi, itu bukan kemauan ku. Marcus yang menyuruhku" Ucap Dava dengan tatapan kebencian. "Oh, tidak mungkin. Kan kau yang melakukannya bukan aku" Ucap Marcus. Nofel pun tiba tiba tertunduk.

Tiba tiba Marcus melihat ke arah Nadia. "Oh, hay cantik. Siapa namamu?" Tanya Marcus mendekat. "Namaku Nadia" Ucap Nadia. "Jangan dekati dia" Ucap Yudi. "Oh hay Om, apakah ini anak Om?" Tanya Marcus. "Iya benar, dia anak Om dan Tante" Ucap Yudi dan Wilda. "Oh maaf ya Om dan Tante" Ucap Marcus. "Hay cantik" Ucap Marcus lagi dan mendekat. "Jangan mendekat" Ucap Nadia.

"Oh begitu ya. Apakah kau mau jadi istriku?" Tanya Marcus dengan tersenyum jahat. "Ku bilang jangan dekati dia" Ucap Yudi. "Iya Om, maaf" Ucap Marcus. "Gimana mau jadi istri ku?" Tanya Marcus sembari memegang dagu Nadia. Nofel pun yang mendengar itu pun melihat dan terkejut. Saat Nofel melihat Nadia disentuh oleh Marcus, tiba tiba dadanya sakit seperti ditusuk jarum yang tidak tajam.

"Hentikan Marcus" Ucap Nofel. "Oh begitu ya. Nadia, Nofel siapa kamu? Pacar atau teman?" Tanya Marcus. "Dia temanku, jangan mendekat" Ucap Nadia berusaha menjauh. "Tapi, kenapa dia marah?" Tanya Marcus sembari memegang dagu Nadia lagi. "Hentikan Marcus" Ucap Nofel sembari tertunduk. "Oh, apakah kau menyukainya Nofel?" Tanya Marcus. "Ku bilang hentikan" Ucap Nofel.

"Baiklah kalau begitu" Ucap Marcus sembari mendekat ke arah keluarga Nofel. "Hay Om, hay tante" Ucap Marcus. "Jangan mendekat" Ucap Noran. "Berikan saya senjata, mobil, dan harta" Ucap Marcus. "Tidak akan pernah" Ucap Noran. "Oh begitu. Hey kalian semua, habisi dia mereka semua kecuali mereka berenam" Ucap Marcus kepada anak buahnya untuk memukuli orang tua dan teman teman Nofel kecuali Nofel, Dava, Arib, Akbar, Rasyid dan Nadia. Anak buah Marcus pun memukuli mereka.

"Hentikan Marcus!" Ucap Nofel yang masih tertunduk. Marcus pun mendekat ke arah Nadia. "Gimana mau kah kau menjadi istriku?" Tanya Marcus. "Hentikan Marcus!!!" Tanya Nofel geram yang masih tetap tertunduk.

"Akbar, Rasyid apakah kalian pernah melihat seorang Iblis marah besar?" Tanya Arib. "Iya pernah, tapi di film" Ucap Rasyid. "Iya, aku sama" Ucap Akbar. "Jika Iblis terganggu dan terbangun dari tidurnya, apakah yamg terjadi selanjutnya?" Tanya Arib. "Dunia akan hancur" Ucap Akbar dan Rasyid bersama. "Apa yang kalian bicarakan?"Tanya Dava.

"Apakah kau sudah pernah melihat seseorang yang marah seperti Iblis?" Tanya Arib. "Belum,ada apa?" Tanya Dava. "Kau akan tau sendiri" Ucap Arib sembari memberi kode ke Dava dan menunjuk ke arah Nofel. Dava pun tau apa maksud dari Arib. Nofel sekarang sudah dalam keadaan geram, marah,sedih, kesal bercampur semua.

Anak buah Marcus masih memukuli teman teman dan orang tua Nofel dan Nadia, sedangkan Marcus masih berbincang dengan Nadia. Nadia masih berusaha menjauh, tapi ditahan oleh Marcus. Nofel pun mulai melepaskan ikatan, sedangkan Dava, Arib, Akbar, dan Rasyid berusaha untuk memberi bantuan untuk melepaskan ikatan. Tali ikatan pun putus dan...

"Hentikan Marcus!!!" Ucap Nofel sembari berlari dan menendang wajah Marcus dengan tendangan berputar yang sangat kuat. Marcus pun terpental dan menabrak pohon hingga patah. Marcus pun batuk darah.

Anak buah Marcus pun menyerang Nofel, tapi di halang oleh Sahabat Nofel. "Nadia, apa kamu tidak apa?" Tanya Nofel sembari melepaskan ikatan Nadia. Saat sudah melepaskan ikatan, tiba tiba Nadia memeluk Nofel. "Nofel... aku... takut..." Ucap Nadia sembari menangis. Nofel pun ikut memeluk Nadia. Entah kenapa dia merasa nyaman.

"Jangan nangis, sekarang lepaskan ikatan yang lain" Ucap Nofel sembari menghapus air mata Nadia. "Ba-bai-baiklah" Ucap Nadia yang berusaha untuk tidak menangis. Nadia pun melepaskan ikatan yang lain.

"Kau makin kuat saja ya Nofel" Ucap Marcus yang masih bisa berdiri. "Nofel, apakah aku boleh ikut?" Tanya Dava yang baru datang. "Kau tidak usah ikut campur, biar aku saja yang melawannya" Ucap Nofel dengan nada dingin. "Tapi, aku masih ada dendam dengan dia" Ucap Dava. "Baiklah kalau begitu" Ucap Nofel dengan tatapan dingin.

"Mari kita tuntaskan sekarang" Ucap Nofel dengan nada dingin dan tatapan dingin.

Bersambung....

Kata kata bijak:
Aku memang Cupu tapi Aku akan lebih Kejam jika Orang yang Aku Sayang dan Cintai Kau buat Tersakiti dan Menangis

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro