Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

chapter 30 Uji Coba Penawar Virus

Saat sudah sampai didalam rumah, Nofel langsung meletakkan Arib diatas sofa.

   Mereka semua pun berkumpul. "Apakah penawarnya sudah selesai?" Tanya Noran."Sudah Om, tapi kita harus uji coba dulu" Ucap Dava. "Berarti kita harus menangkap salah satu Zombie?" Tanya Nofel."Iya benar, tapi kita harus butuh 2 Zombie agar penawar itu benar benar bisa menghilangkan virus" Ucap Robin. "Jadi, siapa yang mau manangkap Zombie?"Tanya Yudi.

"Oh iya, Arib mana ya?" Tanya Edi. "Itu" Ucap Nofel sembari menunjuk ke arah sofa yang ada Arib baru bangun dari pingsannya. "Apa yang telah terjadi?" Tanya Arib. Mereka semua pun saling menatap dan mulai tersenyum bersama. Pemikiran mereka semua sama, yaitu menjadikan Arib untuk menangkap Zombie. "Kalian kenapa senyum senyum?" Tanya Arib bingung.

"Kau harus ikut menangkap Zombie" Ucap Rasyid. "Aku? Oh tidak tidak, aku tidak mau" Ucap Arib. "Oh tidak mau ya" Ucap Akbar sembari mengeluarkan pistol. "Oh iya ya, ok aku ikut" Ucap Arib dengan malas. "Jadi, yang ikut siapa saja?" Tanya Noran. "Aku, Dava, Arib, Akbar, Rasyid, Stevan, dan Naufal" Ucap Nofel. "Aku juga ikut" Ucap Nadia. "Nadia, kamu tidak boleh ikut" Ucap Nofel. "Tapi, aku ingin ikut" Ucap Nadia. "Ini bahaya sekali, kamu bisa saja menjadi bagian dari mereka" Ucap Nofel.

"Nofel, biarkan saja dia ikut" Ucap Noran. "Tapi Ayah, dia itu perempuan" Ucap Nofel. "Biarkan dia ikut, kamu kan bisa menjaga dia" Ucap Noran sembari tersenyum. "Ok Ayah" Ucap Nofel. "Akhirnya aku ikut" Ucap Nadia. Mereka pun mempersiapkan diri masing masing.

"Berhati hatilah kalian, tangkap 2 Zombie" Ucap Reza. "Ok" Ucap mereka serentak. Mereka mulai berjalan kaki, tidak menggunakan mobil. "Kita harus cepat menangkap Zombie, ayo" Ucap Dava. "Ok" Ucap mereka.

   Tidak lama kemudian, mereka melihat ada 2 Zombie yang sedang berkeliaran. "Akhirnya Zombienya ketemu" Ucap Akbar. "Ingat, menangkap bukan membunuh" Ucap Dava. "Ok" Ucap mereka serentak.

   Mereka mulai siap siap untuk menangkap Zombie. "Kita bagi dua kelompok. Kelompok 1 adalah Aku, Nadia, Arib,dan Akbar. Kelompok 2 adalah Dava, Rasyid, Stevan, dan Naufal" Ucap Nofel. "Baik" Ucap mereka. Mereka pun terbagi dua kelompok.

"Dava, kau gunakan tali untuk mengikatnya dan biar kami yang menahannya" Ucap Naufal. "Ok, hati hati"Ucap Dava. Rasyid, Stevan, dan Naufal maju ke tempat salah satu Zombie.

   Rasyid langsung menendang Zombie itu dan membuat Zombie tersebut mundur beberapa meter. Naufal langsung memukul wajah Zombie dan ikuti dengan tendangan Stevan. Mereka langsung menahan pergerakan Zombie tersebut. Rasyid menahan kedua kaki, Naufal menduduki Zombie itu dan menahan kedua tangan Zombie tersebut. Sedangkan Stevan, menahan kepala Zombie itu. Dava pun langsung berlari dan mengikat Zombie itu.

"Satu Zombie sudah dilumpuhkan" Ucap Dava. "Tidak terlalu sulit ya" Ucap Rasyid. "Iya juga ya" Ucap Naufal. "Ayo kita lihat Nofel dan lainnya" Ucap Stevan sembari menyeret Zombie yang diikat tadi.

   Sedangkan Nofel dan lainnya sedang memerhatikan Zombie yang akan mereka tangkap. "Arib, kau ikat Zombie itu nanti" Ucap Nofel. "Baiklah" Ucap Arib.

   Nofel langsung mengeluarkan tongkat bassball dan 5 bola. Nofel pun memukul satu per satu bola tersebut.

Bamm...
Bamm...
Bamm...
Bamm...
Bamm...

   5 bola langsung menghantam kepala Zombie dan membuatnya terpental. Akbar langsung maju dan melakukan tendangan ke wajah, Zombie itu pun mundur. Nofel langsung memukul wajah Zombie dan melakukan tendangan berputar. Zombie itu pun terpental lagi. Mereka tidak akan membiarkan Zombie itu melakukan penyerangan. Nofel dan Nadia pun berlari. Saat sudah dekat, mereka berdua pun bersama sama menendang Zombie itu. Saat Zombie itu sudah terpental, Arib langsung berlari dan mengikat Zombie tersebut.

"Zombie sudah dilumpuhkan" Ucap Nofel. "Lumayan sulit juga mengalahkannya" Ucap Nadia. "Tanganku sakit mukul wajahnya" Ucap Akbar sembari menahan rasa sakit tangannya.

   Dava dan lainnya datang dengan menyeret satu Zombie. "Gimana sudah selesai?" Tanya Dava. "Baru aja selesai" Ucap Akbar. "Sekarang kita pulang" Ucap Stevan. Mereka pun pulang ke rumah sembari menyeret 2 Zombie tersebut.

   Setelah mereka sampai di rumah, mereka langsung meletakkan Zombie itu di ruangan ramuan. "Kami sudah menangkap mereka" Ucap Dava. "Bagus, sekarang kita uji coba penawarnya" Ucap Noran.

   Salah satu Zombie diletakkan di atas kasur yang sudah dibuka ikatannya. "Tahan dia, agar tidak bergerak" Ucap Yudi. Mereka pun menahan Zombie tersebut. Dava pun mengambil penawar virus tersebut yang berada diatas meja. Warna ramuan tersebut hijau terang. Dava mendekat ke arah Zombie tersebut dan menyuntikkan ke nadi tangan Zombie tersebut.

   Zombie itu pun mulai menunjukkan reaksinya. Zombie itu kejang kejang, matanya mulai berubah seperti semula, urat uratnya mulai kembali semula. Akan tetapi, Zombie tersebut langsung terdiam dan tidak bergerak. "Dia kok diam aja?" Tanya Arib. "Coba cek jantungnya, apakah berdetak?" Tanya Noran.

   Yudi langsung memeriksa detak jantungnya dan ternyata tidak berdetak sama sekali. "Tidak berdetak" Ucap Yudi. "Ternyata dia telah mati" Ucap Kevin. "Jadi, kesimpulannya adalah mungkin karena luka lukanya terlalu banyak dan parah. Makanya dia tidak bisa hidup lagi" Ucap Dava. "Benar juga ya" Ucap Noran. "Ayo kita coba Zombie satunya" Ucap William. Mereka pun mengangkat Zombie itu dan menahannya. Dava ambil ramuannya dan menyuntikkannya ke nadi Zombie tersebut.

   Zombie itu bereaksi sama seperti Zombie sebelumnya. Ternyata Zombie itu pun berubah menjadi manusia. "Akh... di-di-mana a-a-khu?" Tanya orang tersebut terbata bata. "Kau ada dirumah aku" Ucap Dava. "Si-apa ka-kha-lian?" Tanya orang tersebut dengan terbata bata. Mereka pun semua pun satu per satu memperkenalkan diri.

   Orang itu pun terbangun dan duduk. "Namaku Rian" Ucap Rian yang sudah mulai membaik. "Apa kalian melihat orang tua ku?" Tanya Rian. "Kami tidak menemukan orang tua mu, hanya kau sendiri yang kami temukan bersama Zombie itu" Ucap Nofel sembari menunjuk ke arah Zombie yang telah mati.

"Jadi, kesimpulan yang bisa kita ambil lagi adalah Zombie yang bisa diubah menjadi manusia adalah Zombie yang lukanya tidak terlalu parah" Ucap Dava. "Jadi, penawar virus itu telah ditemukan?" Tanya Ikhsan. "Iya benar" Ucap Edi. "Akhirnya bisa kembali seperti semula" Ucap Jonathan.

Bersambung....

Kata kata bijak:
Akan Aku ingat, Tangan siapa yang udah Menolong Aku waktu Aku Susah

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro