chapter 29 Penawar Virus Ditemukan
Mereka semua masih membersihkan rumah dan membuang mayat mayat para Zombie.
7 jam kemudian, mereka semua sudah selesai membersihkan rumah Dava. Mereka semua pun duduk di sofa ruang tamu, kecuali Dava, Robin, Reza, dan Edi. Mereka berempat melanjutkan membuat ramuan penawar virus. "Akhirnya selesai juga" Ucap Arib. "Baru pertama kali aku bersihkan rumah selama ini" Ucap Akbar. "Biar kami ambilkan makanan dan air minum" Ucap Wilda. "Oke" Ucap mereka serentak. Nadia, Vera, dan Wilda pun ke dapur untuk mengambil makanan dan minuman.
Setelah beberapa menit kemudian, Nadia, Vera, dan Wilda membawa makanan dan minuman. "Ini silahkan dimakan dan diminum" Ucap Vera. Mereka semua pun mulai memakan makanan dan meminum air putih.
"Hari ini sungguh melelahkan, harus membersihkan semua keliling rumah" Ucap Yudi. "Iya, benar sekali" Ucap Noran. "Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Naufal. "Kita akan menunggu ramuan penawar yang dibuat Dava" Ucap Noran. "Baiklah" Ucap mereka serentak.
Sedangkan ditempat lain, Dava, Robin,Reza dan Edi sedang membuat ramuan penawarnya. Mereka harus berhati hati dalam membuat ramuan penawarnya. Jika sedikit saja kesalahan, dampaknya akan berakibat fatal. "Kita harus hati hati membuat ramuan penawarnya, jangan sampai ada kesalahan" Ucap Dava. "Baiklah" Ucap mereka serentak.
Sedangkan dilantai paling bawah, terlihat Nofel dan lainnya sedang duduk disofa. "Apa yang harus kita lakukan selama Dava dan lainnya membuat ramuan?" Tanya Nofel. "Bagaimana kalau kita bermain lempar sendal" Ucap Arib. "Lempar sendal?" Tanya Akbar kebingungan. "Lempar sendal ke kaleng, siapa yang kena kaleng dialah pemenangnya. Kayak permainan waktu kita kecil dulu" Ucap Arib. "Oke" Ucap mereka serentak.
"Apa boleh aku ikut?" Tanya Nadia. "Boleh" Ucap Nofel. "Kami mau ikut juga" Ucap Stevan, Naufal. "Boleh, ayo kita bermain" Ucap Rasyid. Nofel, Arib, Akbar, Rasyid, Nadia, Stevan, dan Naufal pergi ke depan rumah untuk bermain.
"Apa yang kita lakukan?" Tanya Jonathan. "Kita nyantai sambil melihat mereka bermain gimana?" Tanya William. "Boleh juga tuh" Ucap Ikhsan. "Ayo" Ucap Jonathan. Jonathan, William, dan Ikhsan pergi ke depan rumah sembari membawa makanan dan minuman.
"Jadi, apa yang kita lakukan?" Tanya Michael. "Kita akan membersihkan ruangan Senjata" Ucap Noran. "Oke" Ucap mereka serentak. Kevin, Michael, Noran dan Yudi pun pergi ke ruangan Senjata. Sedangkan Vera dan Wilda pergi ke dapur untuk memasak untuk makan malam
Nofel, Arib, Akbar, Rasyid, Nadia, Stevan, dan Naufal sudah memegang masing masing sendal mereka. Didepan mereka kira kira sejauh 2 meter, terdapat 2 kaleng yang sudah tegak. "Siapa dulu nih?" Tanya Rasyid. "Aku dulu lah" Ucap Naufal. "Oke" Ucap mereka serentak. Sedangkan tempat lain, terlihat Jonathan, William, Ikhsan sedang menyantai dan sambil makan dan minum.
Naufal pun memidik kaleng itu dengan sendalnya. Setelah pas untuk melempar, Naufal langsung melempar sendal itu. Tetapi, lemparannya tidak mengenai kaleng. Sekarang giliran Nadia,dia pun melempar dan tidak mengenainya. Begitu juga seterusnya, hingga digiliran terakhir adalah Nofel. Tinggal Nofel sendiri yang tersisa belum melempar. Nofel pun memidik sendal ke arah kaleng dengan hati hati. Saat Nofel ingin melempar, terdengar suara teriakan.
"Penawar Virus Ditemukan!!!"
Seketika Nofel terkejut dan sendalnya terlempar ke arah kepala Arib, yang membuat Arib pingsan pada saat itu juga. Jonathan, William, dan Ikhsan terkejut dan nyaris membuat makanan dan minuman tumpah. Sedangkan Kevin kepalanya menabrak dinding dan lainnya hanya terkejut biasa.
Dengan secepat kilat, mereka langsung berlari ke arah suara teriakan tersebut. Tidak lupa juga, Nofel menarik Arib yang pingsan ke dalam rumah. Saat sudah sampai didalam rumah, Nofel langsung meletakkan Arib diatas sofa.
Bersambung....
Kata kata bijak:
Sekuat apapun Kamu Menjaga yang Pergi tetap Pergi
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro