Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Epilog 1

❄❄❄

"Kau membacanya lagi?" Yamamoto Keiko berjalan mendekati temannya yang menerawang lurus keluar jendela dengan tangan yang menggenggam erat sebuah kertas. Merasa tidak mendapat tanggapan, Keiko ikut menerawang keluar jendela gedung jurusannya, ikut menyaksikan dengan seksama kesibukkan para siswa di luar meskipun salju sedang tebal-tebalnya.

"Oh, kau di sini?" Gadis itu baru menyadari keberadaan Keiko di sampingnya. Dengan sigap ia menyeka sudut matanya yang tampak berair. Keiko hanya menyaksikannya sambil menghela napas.

"Itu masih surat yang lama?" Keiko kembali bertanya dan kini dibalas dengan anggukan kecil. Ia tahu teman yang di sebelahnya tidak benar-benar memerhatikan kesibukan orang luar. Dia sedang tidak disini.

"Kau ingat dulu aku pernah mengatakan kalau kau mirip dengannya?" Seketika Keiko menoleh, menatap temannya yang tiba-tiba berbicara, "kalian benar-benar mirip, keras kepala, kekanak-kanakkan, tidak peka ...,"

"Dan polos." Keiko langsung menambahkan seolah-olah ia sudah tahu arah pembicaraan temannya. Lalu hening lama, berdua mereka terdiam mengamati keadaan di luar.

"Kira-kira itu surat yang kaudapat saat ulang tahunmu ya?" Gadis itu terus menebarkan rasa keingintahuannya meskipun tahu jawabannya.

"Oktober, hampir dua bulan lalu."

"Dia tidak mengirim surat lagi setelah itu?" Petanyaannya dibalas temannya dengan gelengan pelan, "aku memintanya untuk berhenti mengirimiku surat." Jawaban itu tidak membuat Keiko terkejut sama sekali.

"Bagaimana yang lama? Kau masih menyimpannya?" Kali ini pertanyaannya dibalas anggukkan.

Keiko mendesah, "kenapa kau tidak coba berbaikkan dengannya?"

Temannya kembali menggeleng pelan, tapi kali ini lebih yakin, "dia tidak akan memaafkanku, tidak akan pernah."

"Dia pasti memaafkanmu, aku yakin itu. Jadi cobalah kau kembali..."

"Sudahlah Keiko-chan," perlahan air mata mengalir dari mata yang tak pernah menangis, "aku yang memutuskan semuanya, aku yang memutuskan persahabatan kami."

Keiko menatap prihatin, "kau menganggap semua ini salahmu?" Keiko menatap temannya yang menggangguk sambil membekap mulutnya yang tersedu dengan kedua tangan.

"Dan sekarang kau menyesalinya?" Tukas Keiko lagi, temannya tidak menanggapi hanya terus larut dalam isakannya sebelum akhirnya mengangguk menyesal.

Keiko mendekap temannya yang menangis. Saat pertama kali mereka bertemu, Keiko melihat sosok temannya yang begitu dewasa dan tegar. Namun, sekarang ia tahu temannya datang kesini dengan membawa bekas luka yang masih basah.

Terasa bahu temannya yang naik turun semakin terisak.

"Kau ingat kalimat apa yang terakhir kali kau dengar dari sahabatmu itu?" Pertanyaan Keiko membuat temannya terhenti tersedu sedan.

"Tetaplah di sini, Matsu!"

❄❄❄

M

A

T

S

U

♧♧♧

Nicee, update sesuai jadwal dan gak ngaret🤣🤣

Meski selesainya telat, seneng banget bisa update epilog sebelum cerita lumutan. Wkwkwkwmw

Siapa yang kangen Matsu? Atau bertanya-tanya "lha, Matsu ke Tokyo doang terus selesai aja gitu??"

Hmzzzz, gak secepat itu ferguso, Author juga sayang kok sama Matsu, jadinya potongan kisahnya ada di ketiga epilog🎋

Sip, tunggu 2 epilog lagi yeaa sebelum semuanya over😉


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro