Your Partner Has Stopped the Dialog
Dara sadar bahwa botnya terhubung dengan seseorang setelah selesai makan. Gadis itu mengernyit heran karena tidak di-stop bahkan setelah 15 menit Dara tidak membalas sapaan "hai" dari orang itu.
Anda
Hai
Awalnya Dara ingin men-stop. Akan tetapi, melihat orang itu saja tidak menghentikan ruang obrolan mereka bahkan sebelum Dara membalas, Dara merasa perbuatannya tidak baik. Ya walau sekalipun Dara hentikan secara sepihak dengan tidak sopan, orang itu tidak akan tahu siapa Dara. Dara masih punya sopan santun makanya tidak melakukan hal itu.
Bot
Nggak usah kenalan ya?
Ini unik. Biasanya yang sudah-sudah akan bertanya siapa namanya.
Anda
Okay
Bot
Saya baru putus dari pacar saya
Maaf mau cerita
Saya nggak tau harus cerita ke siapa
Kamu boleh tanya apa pun
Saya mau tahu pikiran kamu setelah tahu
Ohhh. Pantas tidak mau tukar identitas. Dara mengangguk mengerti. Sama juga dengan dia. Baru saja putus.
Anda
Diputusin?
Bot
Saya yang mutusin
Dara yakin orang ini laki-laki. Entah kenapa. Prasangkanya saja atau karena merasa persentase paling banyak pasangan yang memutuskan pasangannya adalah "laki-laki".
Anda
Kenapa putus sama pacar kamu?
Bot
Karena pengin
Ini berengsek sih. Serius. Karena pengin itu yang seperti apa? Dara jadi bertanya-tanya. Apakah Danta juga seperti ini? Karena pengin?
Anda
Bosen?
Bot
No
Bukan
Nggak seklise itu. Kita bisa bertahan selama 5 tahun. Bosan bukan hal yang mengganggu
Lima tahun. Sama sepertinya. Dara tertawa sumbang. Benar. Di dunia ini banyak pasangan yang berakhir dengan umur hubungan setahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun, bahkan lebih dari itu secara mendadak. Masih karena pengin?
Anda
Terus?
Bot
Dia cantik
Nah benar kan! Dara mengumpat. Kenapa lelaki-lelaki ini seenak udelnya sendiri?
Anda
Apa yang salah sama cantik?
Dara keburu membalas padahal lawannya masih mengetik.
Bot
Nggak salah
Dia cantik luar dalam
Dia dari keluarga dengan status sosial yang tinggi, ekonominya, pandangan orang-orang soal keluarganya baik banget
She has everything
Segalanya bahkan dia masih punya hati saya sampai saat ini
Dia kuliah di jurusan yang keren
Punya pekerjaan sambilan yang keren juga
Lebih menghasilkan daripada saya
Saya punya keluarga yang complicated
Dara tidak berani menyela.
Bot
Mama saya dokter. Dokter hebat. Mungkin pacar saya, maaf saya belum ikhlas manggil dia mantan. Mungkin mantan saya juga bakal jadi sehebat Mama
Tapi saya ngerasa, saya sepayah Papa
Saya cuma mahasiswa akhir bahasa dan sastra Indonesia. Kerjaannya cuma nulis-nulis, nerjemahin novel
Hasilnya lumayan tapi yang jelas nggak sebesar gaji pacar saya kelak
Mama sama Papa cerai karena Papa nggak bisa diandalkan
Dia nggak punya pekerjaan tetap. Mama yang selalu kerja
Pernikahan nggak bisa berjalan lancar dengan kehidupan mereka yang sering diisi salah-menyalahkan
Saya takut jadi Papa saya
Saya nggak berani lamar dia
Laki-laki dilihat keseriusannya
Kalau saya saja nggak berani, maka diakhiri saja kan?
Dara menahan napasnya. Tatapan gadis itu jatuh pada layar ponselnya yang menyala terang. Mengapa, mengapa kisahnya seperti Danta dan dirinya? Apakah itu juga yang Danta rasakan?
Air mata merebak, Dara tidak bisa membendungnya.
Bot
Saya ingin sekali lamar dia
Mungkin hadiah wisuda saya
Tapi saya punya apa? Nyali aja nggak cukup
Sayang aja nggak cukup
Keluarga dia nggak mempermasalahkan, tapi sebagai laki-laki yang tahu sakitnya seorang perempuan menjadi tulang punggung keluarga saya memikirkan kebahagiaan pasangan dan anak-anak korban perceraian
Saya nggak mau kami jadi seperti Mama dan Papa saya
Dara terisak. Tangannya bergetar hendak membalas ketika suara pengumuman dari speaker mengumumkan sebentar lagi kereta akan sampai dan berhenti di stasiun terakhir. Pemberitahuan pramugari dari speaker membuat Dara tergesa memasukkan barang-barangnya. Gadis itu mengambil kopernya di rak bagasi di atas tempat duduk penumpang.
Beberapa saat setelahnya kereta berhenti. Dara melangkahkan kakinya dengan berat turun dari kereta api. Pesan anonim itu belum dia balas. Dara melipir ke peron dan mencari tempat duduk. Dia usap kasar air matanya. Dara sadar beberapa orang menatapnya aneh. Dia tidak peduli.
Gadis itu mengecek ponselnya, sebelum seluruh tubuhnya membeku membaca pesan tambahan orang itu.
Bot
Makasih
Kereta saya sudah sampai di jakarta. Harusnya saya ke Jakarta kemarin tapi telat naik kereta karena di jalan bantuin ibu-ibu lahiran. Dia kontraksi di jalan. Akhirnya saya cariin taksi dan bantu ke rumah sakit
Haha
Baru sampai
Sebuah foto kursi-kursi penumpang kereta api yang baru saja Dara tumpangi di gerbong yang berbeda, tetapi di kereta yang sama partner-nya kirimkan.
Bot
Maaf saya harus stop percakapannya
Mungkin nggak ada salahnya kita kenalan dulu
Saya Danta nama kamu siapa?
Hai?
Oh off ya
Ya udah
Saya panggil kamu anon aja ya
Jadi belum tukar pikiran deh
Maaf ya dan terima kasih anon
Your partner has stopped the dialog
Type /search to find a new partner
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro