mereka.
Terkadang aku ingin bertanya sama kamu, kipas; kamu berputar 24/7 tidak pusing? Rasanya malu, aku ditempa sedikit saja rasanya langit mau runtuh. Tapi kalau bicarakan langit, lama tidak memandangnya, tapi aku lihat dari dalam kamar kalau dia sering menangis. Entah apa yang membuatnya bersedih. Aku sendiri juga sedih, tapi tidak bisa menangis. Jadi sepertinya aku titip tangisan ke langit saja, ya, biar dia saja yang buang air matanya, aku tidak usah capek-capek begitu.
Eh, tembok. Sudah lama tidak bicara denganmu. Masih berdiri kokoh, 'kan? Selain sama Tuhan, aku bisa bersandar "secara harfiah" sama kamu. Jadi tetap berdiri, ya.
Oh iya, kipas, aku tahu kamu capek berputar terus, tapi tetap bertahan sama aku, ya. []
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro