Solar meninggal?
Jleb...
Clek...
Pisau itu telah menancap.Tapi,pada siapa?
"S....So...Solar?!!"Ucap Halilintar terkejut lalu matanya berubah menjadi biasa.
.
.
.
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Clik...
Hanya air mata Halilintar dan darah solar yang menjawab itu.
Bruukk
Seketika tubuhnya ambruk ketanah dengan lunglai.Kedua tanganya memegang sisi perutnya yang terasa menyakitkan oleh luka pisau dari sang kakak.
"Ke...kenapa kau menghalangiku solar!!!"Bentaknya namun dipenuhi air mata.
"Aku...hanya melindungi orang yang kucintai Hali..."Jawabnya yang semakin membuat Halilintar tertekan.Andai saja semuanya bisa diubah,ia tidak ingin semua ini terjadi pada dirinya.
"Dasar bodoh!!Kenapa aku harus memiliki adik yang bodoh sepertimu solarr!!"Bentak Hali sembari merangkul kepala solar sang adik.
"Kau yang bodoh kak!Kenapa kau tidak bercerita apa-apa mengenai dirimu,.."Jawab solar menahan rasa sakit.
"Hiks..."Seorang Halilintar pun bisa menangis.Jelas,ia melakukan ini demi semua keluarganya.Sebenarnya dia tidak egois.Hanya saja mereka tidak tau dan mengerti.Terlalu rumit jika harus dijelaskan.
Cinta,semua orang telah ditakdirkan bersama pasanganya masing-masing sebelum dilahirkan kedunia.Dan mereka akan bertemu dan bersatu sesuai jalanya.Namun lain dengan Halilintar,ia memang diberi pasangan,namun tidak ditakdirkan untuk bersama.
Kehilangan,kehilangan seseorang yang begitu berarti itu menyakitkan.Dan itu yang akan dialami Halilintar.Ia harus memilih,dan pilihanya itu semuanya merumitkan.
Kekasih?Semua orang pasti mendambakanya...
Keluarga?Semua orang pasti membutuhkanya...
Dari kedua diatas,siapa yang lebih kalian prioritaskan?
Ibu?Dia akan hidup dengan ayah kita...
Ayah?Dia juga pasti hidup dengan ibu kita...
Saudara?Ia juga akan pergi setelah bertemu dengan pasanganya...
Teman?Ia juga akan punya kehidupanya sendiri...
Apakah pilihan Halilintar salah?ketika ia lebih memilih keluarganya dibandingkan cintanya?
"Apa yang harus aku lakukan?!!!"Teriak Halilintar sembari memeluk kepala solar.
"Ha...Hali...Aku..Aku minta maaf,aku..."Yaya yang melihat kondisi solar merasa bersalah.Padahal,jika dipikir-pikir,ia tidak bersalah.
"Aku ...hanya ingin,kau menjaganya kak! Berjanjilah padaku kak!!Maka aku akan tenang dengan kepergian ini..."Ucap solar seakan tidak ingin memperpanjang hidupnya.Perlahan ia pun menutup matanya.
"Kau bisa bertahan bodoh!Jangan tinggalkan aku!!Jangan buat pengorbananku sia-sia!!"Teriak Halilintar padanya.
Srreet...
Yaya menggesekkan tanganya pada dahan pohon yang runcing.Alhasil,tanganya terluka dan mengeluarkan darah.
"ku pikir ini akan membantu..."Yaya mencoba menenangkan Halilintar.Ia hanya meleret tak suka pada yaya.Namun,ia pun bergeser memberi ruang padanya.
'Solar,bangunlah....Jelaskan arti ucapanmu tadi!!'Batin Yaya.
'Apa,Yaya juga mencintai Solar?'Pikir Halilintar yang entah mengapa terasa sangat, menyakitkan.Sebenarnya,dari dalam lubuk hati yang terdalamnya, Halilintar menyimpan rasa pada Yaya.Namun apa daya,takdir hidupnya membuat ia tidak bisa menumbuhkanya menjadi kenyataan.
Seperti aku dan kamu,namun takdir mengatakan bahwa kamu harus dengan dia😢😢😢
Oke,bercanda:v
Next...
Solar pov
Aku melihat seorang anak perempuan sedang berlari riang.Dibelakangnya terlihat seorang gadis yang ternyata...
"Yaya..."Ucapku pelan sembari tersenyum.Rasa bahagia mulai menyelimuti hatiku tatkala aku melihat senyum diwajahnya.Wajah yang selalu aku rindukan.Entah mengapa aku jatuh cinta padanya.wait!Bukanya itu, Halilintar?sedang apa dia disini?!
Oh tidak!Dia menghampiri Yaya!Apa yang akan dia perbuat lagi?!Jangan harap dia akan mengambil paksa yaya!Walaupun dia kakakku,namun untuk hal ini aku akan berontak!Aku tidak akan membiarkan ia akhirnya aku melesatkan panahku ketika Hali akan memberi tanda pada leher Yaya.Aku tidak tahan melihat ini.
Aku pun menghampiri mereka.Terlihat Halilintar menggunakan tenaga dalamnya untuk memukul anak kecil itu.Tapi,kenapa?
Aku tidak mengerti apa yang sedang Halilintar hadapi.Namun matanya cukup memberikan signal bahwa ia sedang diambang masalah.Tatapanya pada anak itu,sangat berbeda.Tatapan yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
Aku tau,dia sedang marah.Namun,mengapa harus pada anak itu?Dan,mengapa Yaya bersikap tidak peduli namun melindungi?Dasar bodoh!Kenapa dia memberikan nyawanya pada anak itu!Sudah pasti aku tidak ingin Yaya terluka!Aku pun membuka jubah hitamku dan berlari untuk melindunginya dengan tubuhku.
Jleb!
Pisau itu menusuk sempurna pada ulu hatiku.Rasanya,menyakitkan.Beruntung aku yang mengalami ini,bukan Yaya.Hali,mengapa?
Aku merasa kau sangat tertekan Hali.Namun mengapa kau tidak menceritakan masalahmu padaku?Apa kau pikir aku hanya akan merepotkanmu?Atau...Aku tidak berguna? perlahan,penglihatanku mulai memburan.Terlihat Halilintar merangkulku dan Yaya mengatakan sesuatu.setelah itu,
Gelap...
Hanya itu yang terakhir kali aku lihat.setelahnya,aku hanya melihat kegelapan.Dimana kesunyian menjadi bentuk kehidupan disana...
Bersambung...
See you next 😉
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro