Penyelamat misterius
'Betapa berharganya waktu itu...'Batin yaya sendu.Sekarang ia hanya menghabiskan seluruh waktunya sendirian,kesendirian yang dipenuhi kesepian,keheningan,kegelapan,dan ...kesedihan...
🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑
-16.58- (sore)
Dengan terpaksa,Yaya pulang dengan kondisi yang masih hujan deras,Karena hari mulai berganti menjadi malam.Beruntung ia diberikan jas hujan oleh sang penjaga toko yang baik hati itu.
Rasa dingin pun mulai menyelimuti tubuhnya tatkala angin berhembus kencang.Air hujan juga menerpanya tanpa ampun.Gumpalan-gumpalan kabut pun mulai menipiskan jarak penglihatan.Wajar saja,karena itu daerah hutan Pinus.
Siapapun yang berada disana saat itu,ia akan merasakan betapa banyaknya hawa negatif yang terpancar.
Krsekk...
Bruakkk...
Tanpa butuh waktu lama,Yaya yang merasa menabrak sesuatu pun terjatuh dari sepedanya.
Grrrnnnggg...
Yaya langsung merasa bahwa ada sesuatu yang salah.Suara Geraman tadi,mengingatkanya pada kejadian waktu itu.Waktu dimana ia mulai menyadari kekuranganya.Ah bukan,kelebihanya mungkin.Atau,bisa jadi keduanya.
'Kuharap itu hanyalah seekor serigala biasa..'Batin Yaya sembari mencoba bangkit dari jatuhnya.
Grepp...
Tiba-tiba sepasang tangan hitam,agak besar,berkuku runcing mencengkram kedua bahunya dari belakang.Langsung saja Yaya berteriak keras sekeras-kerasnya.
"Aaaaaaaaaaaaa!!!!!!"
"Pemilik darah istimewa...hummmm..."Ucap monster itu dengan suara Geraman khas-nya.
"Lepas!!"Yaya mencoba meronta guna melepaskan diri.
"Huahahahaha!!Kematianmu akan menjadi .....akhh!!!!"Ucapanya terpotong karena sebuah panah tepat menancap dilehernya.
"Hah!!!"Yaya yang melihat itu langsung menutup mulutnya ngeri.Darahnya mengalir berwarna merah bercampur hitam kental.Mulutnya juga menganga dan mengeluarkan banyak darah.
Yaya pun segera memanfaatkan waktu itu untuk lari.Ia bahkan melupakan sepeda dan belanjaanya.karena untuk sekarang,yang terpenting baginya adalah lari dari mahluk itu.
'Mengerikan sekali!Aku bahkan tidak bisa melihat siapa yang melakukanya pada monster itu!'Batin Yaya yang sedikit melihat bayangan berjubah putih dibalik sebuah pohon Pinus,lengkap dengan sebuah busur.
"HOS...HOS...HOS...Aku sungguh lelah...Uhhkk..."Ucapnya pelan dengan cara jalan sempoyongan.Ia merasa kepalanya tiba-tiba berat sekali.Dengan sisa tenaga yang ada,ia mencoba bertahan dan meneruskan larianya.Namun apa daya,Yaya hanyalah manusia biasa.Alhasil,ia pun ambruk seketika.
Sebuah bayangan berjubah putih pun mengangkat tubuh Yaya dan membawanya pergi secepat flash.
-Teras rumah yaya-
"Unghh..."Yaya membuka matanya pelan ketika ia merasakan hawa dingin mulai menyelimuti tubuhnya.Dengan sisa-sisa tenaga yang ada,ia mencoba bangkit dan menetralkan penglihatanya.
"Aduuuh....Berat sekali rasanya kepalaku..."Keluhnya sembari memegang kepalanya yang terasa nyud-nyudan.
"Kayaknya migren karena kehujanan ...."Tanpa disadari,Yaya masuk kedalam rumahnya.
☀️Skiptime keesokan harinya☀️
"Hoaaaammhhh....Huh!!!"Yaya menguap ketika ia menyadari bahwa hari mulai terang.
Ia berjalan perlahan menuju jendela.Rasanya ia butuh udara segar.
Sreeekk...
Tirai jendela pun tigerai.
Klek..
Kunci jendela juga dibuka.Udara segar pun langsung masuk keseluruh penjuru ruang kamar itu.
"Pagi yang cerah... sepertinya,aku melupakan sesuatu,.."Ucapnya pelan sembari mencoba mengingat kejadian-kejadian yang sepertinya ia lupakan.Seketika pandangannya terbelalak ketika melihat sebuah sepeda terpakir rapi ditepi teras rumahnya.
"Oh ya ampuunn!!! Bagaimana bisa aku ada disini?!!Dan..."Ia merasa heran sekaligus terkejut.Lalu ia pun berlari keluar rumah.
"Bagaimana mungkin ini terjadi...."Ucapnya pelan.
'kurasa,orang berjubah putih itu yang telah membawaku kemari....Tapi,siapa dia?'Pikir Yaya heran.
"Hai!"
"Eh?!"Yaya terkejut karena tiba-tiba ada seorang anak kecil berada didepanya dengan tersenyum.
"Adek,kamu tersesat?"Tanya Yaya peduli.
"Aha..."Anak kecil itu mengangguk semangat.
"Rumahmu dimana?Biar kakak antar pulang..."Tanya Yaya lembut.Anak itu menunjuk ke arah hutan Pinus.Yaya menyergit heran dan sedikit curiga.Sekali-kali Yaya memperhatikan anak itu penuh teka-teki.
"Rumahmu dihutan itu?"Tanya Yaya lagi.Anak itu hanya mengangguk pelan ragu.Seakan dia merasakan hal berbeda dari Yaya.
"Siapa namamu?"Tanya Yaya lagi.
"Sofia..."Jawabnya pelan.
"Sofia?Nama yang bagus!Baiklah,ayok masuk rumah kakak dulu!Kita sarapan dulu!"Ajak Yaya ramah.Walaupun Yaya tau ada yang aneh,tapi hatinya luluh dengan kepolosan wajah anak itu.
"Kakak tinggal sendiri?"Tanya anak itu ragu-ragu.
"Iya,tak usah sungkan pada kakak!Nama kakak,yaya^^...Panggil saja kak Yaya ya!"Ucapnya sembari tersenyum ramah.Jarang sekali Yaya bersikap seperti ini.Mungkin efek tak punya teman.
"Kakak,kok aku ngerasa ada yang aneh sama kak Yaya...Disekeliling kakak banyak warna,dan itu cantik sekali..."Ucap anak itu yang membuat Yaya heran.
"Ah...itu adalah warna baju kakak,Sofia...Ini sarapanmu.."Yaya pun duduk didepan anak itu.
"Kak Yaya,apa kak Yaya ini seorang peri?"-sofia
"Ohok!Ohok!!Ohok!!"Yaya yang mendengar pertanyaan sofia langsung terbatuk-batuk.
"Glek..glek..glek.."ia pun segera mengambil air minumnya.
"Kenapa?"Tanya Yaya heran karena sofia hanya terus saja menatapnya.
"Kak Yaya cantik,tapi,aku punya firasat buruk mengenai hidup kakak..."Ucapnya dengan mata yang serius.
"Haha...Ayok cepat habiskan sarapanmu,nanti kita cari rumahmu..."Ucap Yaya mencoba menetralkan obrolannya yang serius.
'jangan-jangan,dia...'Batin Yaya sembari menatap Sofia diam-diam.
"Kak,aku sudah selesai!"Ucapnya dengan gembira.
"Bagus!Mau langsung pulang?"Tanya Yaya yang tiba-tiba disambut oleh mata hitam Sofia.Refleks Yaya terkejut dan agak menjauhinya.
"Kenapa kak?"Pertanyaan Sofia menyadarkanya dari keterkejutan itu.
"Ah...tidak,hanya ...agak pegal.."Yaya mencoba mengalihkan.
"Baiklah..."Jawab Sofia.
"Apa Sofia mau pulang sekarang?"-Yaya
Sofia menggeleng.
"Sofia ingin disini dulu sampai Minggu depan..."Ucapnya sembari tersenyum kearah Yaya.Namun,senyumanya itu terlihat,...menakutkan bagi seorang anak seumuranya,8 tahun.
-kediaman istana sofia-
"Apa Sofia telah membereskan tugasnya?"Tanya seorang perempuan agak tua dengan rambut berwarna putih.
"Kurasa dia anak yang pintar,tenang saja!Dia pasti akan membereskanya dengan cepat!"Jawab seorang perempuan yang memakai jubah tebal ala musim dingin.
"Pemusnahan akan segera dimulai!"Ucap perempuan yang berambut putih sembari tersenyum licik penuh kemenangan.
-Sisi lain Halilintar-
Entah aaapaa yang merasukiiimuuu/malah nyanyi:v
Entah apa yang sedang halilintar pikirkan,namun terlihat jelas bahwa ia sedang diambang sebuah tekanan.
Flashback...
"Kenapa semuanya menjadi rumit begini!!Ekh!!Dasar bodoh!!"Halilintar terus saja merutuki dirinya sendiri setelah mengetahui tentang semua kebenarannya.Dimana ia harus mengorbankan rasa terbesarnya.
"Kuharap,kamu menerimanya Hali...Hanya itu jalan satu-satunya..."Ucap Ali,sang ayahandanya.
'Ini sulit!Begitu sulit!!!'Batin Halilintar kacau.
"Sudahlah anaku,jangan sampai saja kau menyimpan hati pada gadis itu..."-Ali
'Hati?!!!Sejak pertama kali bertemu pun aku mulai menyimpan hati!!!'Halilintar merasa hatinya begitu hancur.Matanya terus menatap lantai yang terasa menyebalkan itu.
'Ekhhhhhh!!!!!'Jiwa Halilintar tidak stabil.Matanya juga mulai menghitam.Pertanda ia sedang marah kelewat batas.
Flashback off...
"Ah....Semua itu bukanlah hal mudah...Tapi aku harus melakukanya..."Ucap Halilintar pelan dan mulai menteleportasikan dirinya ke los angeles,tempat Yaya tinggal sekarang.
Bersambung.....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro