✨Mimpi?✨
'Aku sudah memikirkanya jauh sebelum kau berpikir ice'Batin Halilintar sembari menatap Yaya tajam.Ia pun membawanya kembali kerumah.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
"Unghh.....Aduhhh..."Yaya terbangun dari pingsannya.
"Eh?!Ha,hali?!Kau!kau!"Ucapnya tergagap-gagap ketika berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.
"Aku menemukanmu sedang pingsan dihalaman,lalu kubawa kau kesini...Mulai hari ini,kau tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah,aku sudah menyewa seseorang..."Jelas Halilintar datar.
"Menyewa seseorang?Apa dia seorang perempuan?!"Tanya Yaya tiba-tiba Terkejut.
"Ya,dia seorang perempuan..."Jawabnya lagi.
"Apa dia pakai kacamata?!"Yaya merasa takut jika hal semalam yang ia lihat itu benar.
"Nanti juga kau tau,namanya bi Lastri"Halilintar pun berjalan keluar kamar.
"Bi Lastri!!!"Panggil Halilintar.
"Ya tuan"Langsung saja dia menghadap.Seorang ibu paruh baya yang terlihat sangat baik.
'kukira perempuan seumuranku'Batin Yaya sembari menarik nafas lega.
'jadi,apa yang kulihat semalam itu hanya mimpi?Tapi,kenapa terasa nyata?'Pikir Yaya yang entah mengapa terasa berbeda.
'Aku juga bertemu solar...'Batinya lagi.Ia ingat betul apa yang dikatakan solar.
"Aku tidak mengerti solar...Aku sungguh tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi...Apakah aku kunci semua kekacauan ini?"Tanya Yaya sendu sembari menatap tanah.
"Bukan...justru,kau adalah kebalikan dari semua itu...Kau adalah kunci perdamaian bangsaku..."Tiba-tiba,solar menghilang.
"Ternyata,itu juga mimpi...oh...Aku tidak mengerti apa maksudnya"Yaya memegang kepalanya yang terasa pusing karena tidak mengerti.
"Aku benar-benar tidak ingat apa-apa setelah solar menghilang"Yaya terus berusaha mencerna mimpinya.
"Yang terakhir kulihat,adalah seekor serigala... Benar-benar tidak masuk akal"Yaya pun menghempaskan tubuhnya kembali.Ia terdiam sembari menatap langit-langit kamarnya yang polos.
"Ya Tuhan,jika yang kulihat semalam itu benar, berarti Hali sudah membohongiku"Ucapnya pelan tampak ragu.
Tok tok tok
"Nyonya,bolehkah bibi masuk?"Tanya seorang perempuan paruh baya yang berada didepan pintu.
"Masuk saja bi,Dan jangan panggil aku nyonya,panggil saja Yaya ya bi..."Jawab Yaya merasa tidak enak karena dipanggil nyonya.
"Baiklah Nyon,eh yaya...Kata tuan,Yaya harus makan bubur ini biar cepat sembuh..."bi Lastri menyodorkan semangkuk bubur ayam padanya.Tercium bau harum dari berbagai bumbu-bumbu yang tertabur didalamnya.Apalagi daging dan bawang gorengnya yang sangat menggoda selera.
"Aku ngga sakit bi,Cuman pusing doang kurang istirahat..."Yaya pun mengambil mangkuk yang berisi bubur itu.
"Wah bi,harum banget!kayaknya enak nih!Aku juga lagi laper nih...makasih bi"Yaya langsung saja menyantap bubur itu dengan lahapnya.Seperti orang yang ngga makan selama setahun:v.
"Eh bi,Hali Udah sarapan?"Tanya Yaya menghentikan makanya.
"Tuan udah berangkat keluar...katanya,mau sarapan diluar..."Jawab bi Lastri sembari mengambilkan air jernih dimeja.
"Ini minumnya"
"Bi, ciri-ciri suami berselingkuh itu gimana ya?"Tanya Yaya dengan polosnya.
"Pftftfttt...Kenapa Yaya tanya itu? Bikin bibi mau ketawa aja dengernya!"Jawab ni Lastri sembari menahan tawa.
"Bi,Hali tuh kayak selingkuh bi....Tadi malam,aku benar-benar liat dia menggandeng perempuan!Makanya aku pingsan bi"Curhat Yaya sambil memakan buburnya tidak selera.
"Maaf ya,bibi kurang tau sama hal itu..soalnya,bibi ngga berpengalaman..ya udah,bibi mau lanjut beres-beres yah... kalo butuh sesuatu,panggil bibi aja ya..."
"Iya bi,..."-Yaya
'Setidaknya Aku punya teman Sekarang...'Batin Yaya yang melihat bi lastri keluar kamar.
Skip sore
"Bi,mau masak apa?"Tanya Yaya yang heran melihat bi lastri mengupas kentang.
"Mau masak kentang tumbuk goreng...katanya, Taufan mau kesini jengukin yaya..."Jawab bi Lastri .
"Lha,yaya kan ngga sakit bi...eh,Itu telur buat apa bi?"Tanya Yaya kepo:v
"Ini nanti disatuin sama kentangnya....kentang tumbuk goreng mengandung telur..."Jawab bi Lastri dengan laga'nya.
"Eh bi,Yaya bantuin yah"Ucapnya penuh semangat.
"Jangan!Yaya kan masih sakit!"Lerai ni Lastri.
"Bi...yaya ngga papa kok..."Yaya memaksakan dirinya mengupas kentang.
"Ya udah,Yaya ngupas aja ya, hati-hati "Bi lastri pun berpindah kemasakan yang lainnya.
"Bi,Apa Hali juga bakalan pulang awal yah?"Tanya Yaya
"Katanya,cuman Taufan doang yang datang"Jawab bi Lastri.
"Taufan doang?Humm.."Yaya nampak heran.
'kenapa Taufan mau kesini ya...'Batin Yaya merasa agak tidak enak.
Beberapa saat kemudian
"Ini udah siap ya bi?Tinggal masukin gula merah aja?"Tanya Yaya yang masih setia membantu bi lastri memasak.
"Iya,tapi dikit aja ya!jangan banyak-banyak!"teriak bi Lastri yang sedang mencuci wadah di toilet.
Tok tok tok...
"Eh?!Taufan kah?!"Yaya langsung berlari keruang depan untuk mengecek siapa yang datang.
Srekk
Tirai digerai sedikit guna melihat keluar teras.
'Taufan?Sendirian?'Pikir Yaya benar-benar aneh.
Kreak...
"Hai Yaya!!"Seperti biasanya Taufan selalu bersikap ceria namun penuh teka-teki.
"Tumben kesini"ucap Yaya ketus
"Ehh...masa sama adek ipar kayak gituh...ngga disuruh masuk nih?"Tanya Taufan dengan sedikit menggoda Yaya.
"Ya...silahkan.... untung adek ipar.."Ucap Yaya yang membuat Taufan tertawa geli mendengarnya.
"Iya dong! Gini-gini juga adek ipar!Eh,katanya kamu sakit?"Tanya Taufan tiba-tiba sedikit serius.
"Ngga kok,cuman kurang istirahat doang"Jawab Yaya sembari membarengi jalan ke ruang makan.
"Wihhh...langsung makan dong nih!Asyiiik!!"Langsung saja Taufan menyerbu kursi yang semuanya masih kosong.
"Ehh...main serompot aja,belum diijinin juga:v"Ucap Yaya lalu duduk di kursi paling ujung.
"Eh ya,aku ada sesuatu yang mau dibicarain sama kamu,tapi.....Lewat buku ini aja yah!"Taufan memberikan sebuah buku yang terlihat sudah tua.Berwarna coklat tanpa warna yang lain.
"Buku apa ini?Tebel banget"Tanya Yaya ketika membolak-balik halaman bukunya.
"Eh eh!!Baca aja!! Barangkali ada info yang membantumu"Ucap Taufan serius namun dengan tampang yang, main-main.
"Mana ada waktu aku baca buku ini!Tebel,banyak,kecil-kecil lagi tulisannya!Ribet"Yaya pun menyimpan kembali buku itu seolah tidak tertarik.
"Simpen aja, barangkali nanti kamu butuhnya... ngomong-ngomong,aku boleh makan sekarang?"Tanya Taufan yang tidak sabar untuk makan.
"Ya....Aku mau nyimpen buku ini dulu"Yaya pun beranjak menuju kamarnya dan menyimpan bukunya dilaci.
"Buku imortalysasi?"Yaya merasa bingung ketika membaca judul bukunya.
"Hmm..."ia pun hanya menaikan kedua bahunya sembari menyimpan bukunya,lalu kembali menghampiri Taufan.
"Eh fan,Hali yang ngasih tau kamu kalo aku pingsan?"Tanyanya lalu duduk didepannya.
"Yoi....Kalo dia ngga ngasih tau,ngga bakalan aku kesini...."Jawab Taufan dengan antengnya menikmati makanya.
"Fan...Aku ngerasa ngga tenang banget...Aku udah buat semua orang yang melindungiku pergi duluan...Apa,Ini semua masih berlangsung?"Tanya Yaya fengan sedih.
"Ohok Ohok Ohok!!"Taufan yang mendengar pertanyaan itu malah terbatuk-batuk.
"Eh eh,ini minum nya!"Yaya menuangkan air jernih.
"Glek glek glek..."Taufan dengan cepatnya meneguk airnya.
"Sebenarnya, sekarang aku sudah mengerti...Tapi, susah menjelaskanya..."Ucap Taufan sembari menatap Yaya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Owh....Aku semakin bingung"Yaya hanya bisa mengacak-acak kepalanya tanda pusing.
"Seiring berjalannya waktu kau juga akan mengerti....Okelah,aku pamit ya..."Tiba-tiba Taufan berekpresi seperti hawatir.Raut wajahnya berubah menjadi serius dengan menatap kedepan seolah ada musuh.
"Cuman numpang makan ternyata:v"ucap Yaya sembari membereskan tempat makan.
"Hehehe... kali-kali dong kakak ipar..."Taufan pun pergi keluar lalu menghilang.
"Huh....Sungguh penuh keanehan..."Yaya hanya bisa menghela nafas karena ia benar-benar tidak mengerti.
Bersambung....
Okelah,see you next 😉
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro