Chapter 3: Pertemuan Pertama
Untuk Bunda Ary,
terima kasih atas ilmu-ilmu bermanfaat yang telah diberikan. Senang bisa berkenalan dengan tokoh yang bunda ciptakan.
▪️
Ini di luar dugaan, tidak seperti apa yang gadis itu bayangkan.
Dunia yang ternyata... sepenuhnya mirip dengan dunianya.
Chise memperhatikan sekeliling. Ada bangunan berderet dengan pagar berbagai jenis dan warna, jalannya pun mulus tanpa lubang, pepohonan menghias di setiap jalan. Matanya mendadak rakus mencari petunjuk agar bisa menemukan seseorang yang Nona Lein cari.
Sejak awal datang, suara Nona Lein yang terkesima mendominasi. Jam tangan hitam yang terhubung dengan mata Chise membantu Nona Lein melihat secara langsung pemandangan yang gadis itu saksikan.
Ia benar-benar tidak tahu di mana tempat ini dan belum terlihat seseorang yang melalui jalan ini. Chise berharap ada yang tanpa sengaja lewat dan menyadari keberadaannya.
"Halo."
Chise membalikkan badan, ia kini bertatap muka dengan pria dengan berjaket biru gelap. Wanita itu terpaku dengan tatapan teduh yang mungkin tidak mudah ditemukan pada banyak orang. Chise merasa aman bertemu orang asing ini.
Chise mendengar suara terkesiap dari alat pendengarnya. "Oh, begini wajah Shai!"
Shai? Apa ini tokoh yang ingin ditemui Nona Lein? pikirnya.
Gadis itu tertawa canggung, Nona Lein benar-benar bahagia. Terdengar dari segala jenis komentar positif penuh pujian yang ia berikan. Chise bisa membayangkan Nona Lein bersemu merah karena senang menatap langsung karakter favoritnya.
Di sisi lain, Shai melihat Chise dengan kepala miring―menatapnya bertanya-tanya. Wajar saja, ia tiba-tiba tertawa dan Shai tidak tahu alasan sebenarnya.
"Itu..." Chise menunjuk alat pendengar di telinga. "Aku terhubung dengan seseorang."
Shai pun tersenyum maklum. "Begitu."
"Apa, kau tersesat?"
Chise menyadari komunikasi yang terjalin ternyata begitu mudah. Ia yakin apa yang dirinya katakan dimengerti oleh orang ini.
"Ya, aku tidak tahu daerah ini," jelas gadis itu singkat. Ini bukan waktunya membuat karakter di sini ketakutan karena penjelasan yang panjang dan mendetail tentang alasannya 'tersesat'. Chise harus mengenal laki-laki itu terlebih dahulu.
"Nyonya Ainsworth, jelaskan sesuatu tentangmu." Nona Lein gemas ingin datang ke sini sepertinya.
"Tenang, Nona Lein," ucap Elias jenaka.
"Namaku Chise." Gadis itu memperkenalkan diri terlebih dahulu. Rasanya tidak sopan jika ia tidak menyebutkan nama.
Pria itu terdiam sejenak.
"Shai," ucapnya, "namaku Shai."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro