CHAPTER 32
Kehidupan nyata telah berhasil dimulai.
..............................
TING!
Suara handphone Sohyun berdenting dari samping bantalnya. Sohyun yang masih melamunkan sesuatu, langsung mengambil handphone dan membaca pesan singkat di dalamnya.
From : Jungkookie
Chagi~~, apa kau sudah tidur? Maaf mengganggumu. Aku hanya merindukanmu saja.
Oh ya! Bagaimana kalau besok kita pergi bersama? Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Aku akan menjemputmu di apartemen tepat setelah bosmu berangkat menuju kesibukannya.
Secepat mungkin, Sohyun membalas pesan kekasihnya. Lagipula, ia ingin melihat ‘apa yang akan ditunjukkan oleh Jeon Jungkook’.
Baiklah, Jungkook-ah. Mari menghabiskan waktu bersama. Aku sangat penasaran dengan sesuatu yang kau maksud.
Send!
TING!
From : Jungkookie
Gomawo chagi-ah… Tunggu aku besok ya. Jalja…
………………………….
“Kau tampak belum sehat, Yoojung. Hari ini, tidak perlu ikut aku ke lokasi pemotretan puma.”
“Ne.. Taehyung-ah.. aku merasa sedikit pusing dan mual.”
“Ah, jinjja?? Kalau begitu kau harus banyak beristirahat! Jangan sampai sakit! Maaf jika aku merepotkanmu selama ini.”
Sohyun dalam hati merasa bersalah karena telah membohongi pria polos yang ada di hadapannya ini. Tapi, ia harus menemui Jungkook. Harus.
Mianhae Taehyung-ah… Ucap Sohyun dalam batinnya.
Taehyung pun kini sudah pergi. Menghilang dari balik pintu bersama masker yang sudah menutupi sebagian wajahnya. Setelah beberapa saat, sebuah pesan singkat datang dari handphone Sohyun.
From : Jungkookie
Chagi… aku lihat Taehyung sudah berangkat dan meninggalkan gedung apartemen ini bersama manajernya. Kau bisa keluar sekarang. Aku menunggumu di lobi.
Sohyun langsung memasukkan handphone ke dalam tasnya yang sudah ia siapkan di sekiatar sofa. Dan bergerak keluar menuju lobi. Menemui sang kekasih yang sudah menunggunya.
................................
“Kita mau kemana Kookie?”
Tanya Sohyun penasaran dari dalam mobil Jungkook yang kini tengah melaju di jalanan Seol yang cukup licin.
“Sebentar lagi juga akan sampai. Tenang saja…” Jawab Jungkook santai.
Benar juga kata Jungkook. Belum sampai sepuluh menit, mereka berdua sudah sampai di dalam basement sebuah apartemen sederhana namun terkesan mewah.
Dan tentu saja Sohyun merasa terkejut, karena apartemen ini adalah tempat dimana pertama kali ia mengenal nama Jungkook.
Apartemen ini adalah apartemen seorang pria yang selalu dikagumi Sohyun sejak pria itu menolong anak kecil di taman dan memberikan mereka sebuah lollipop.
Ini apartemen Jeon Jungkook.
“Bukankah ini apartemenmu?”
“Kau masih ingat ya! Padahal itu sudah cukup lama sejak kau pertama kali datang kemari karena mengikutiku.” Jungkook tertawa kecil.
Jungkook menggandeng tangan kekasihnya dengan mesra. Membawanya menuju lift yang mengantar mereka menuju lantai 15. Memasuki sebuah apartemen bernomor 1306.
Ruangan ini masih tetap sama. Serba putih dan terkesan minimalis. Sohyun memutar kembali ingatannya akan apartemen milik kekasihnya itu.
“Duduklah.. akan kubuatkan minuman.”
Tak lama kemudian, Jungkook kembali dengan membawa segelas minuman. Ia merebahkan tubuhnya di sofa yang sama dengan Sohyun.
“Minumlah.. hari ini kita akan menonton film bersama disini. Oh ya, apa kau tahu Kim Jae Wook? Pemeran Mo Tae Gu di drama Voice? Aku sangat menyukai karakternya!”
Sohyun menelan ludahnya. Ia tercekat. Meskipun dia hantu, tapi siapa yang tidak kenal dengan karakter psikopat itu? Hampir semua staff di agency Taehyung membicarakan peran psikopat itu. Tangan Sohyun gemetaran. Keringat dingin mulai mengucur dari pelipis nya.
Dengan berani, ia membanting minuman yang ada di tangannya.
“Hentikan sandiwaramu!! Jadi itu rencanamu? Kau ingin membunuhku dan menaruh mayatku di dalam lemari seperti di drama Voice??! Jangan-jangan.. kau menaruh racun dalam minuman itu!”
Jungkook membelalakkan mata.
“Apa maksudmu Sohyun? Apa yang kau bicarakan?”
Jungkook semakin mendekati Sohyun, namun Sohyun terus menjauhkan badannya dari jangkauan Jungkook. Karena tatapan Jungkook yang semakin menakutkan, Sohyun pun berdiri.
“Hentikan sandiwaramu itu! Aku mendengar semuanya! Semua yang kau ingin rencanakan bersama Im Nayeon, oh, atau mungkin itu Kim Yoojung?!”
Jungkook tertawa keras. Dengan terus melangkah mendekati Sohyun.
“Chagi!~ rupanya kau sudah mendengarnya? Baguslah! Dengan begitu kau akan lebih waspada terhadapku!”
“Katakan? Kenapa kau melakukan itu!! Kenapa kau tega membohongiku? Apa salahku? Aku kira kau benar-benar mencintaiku, dan aku mulai mempercayaimu. TAPI KAU BOHONG!! KAU MENDEKATIKU HANYA UNTUK MENCELKAIKU?! PICIK SEKALI KAU! APA SALAHKU HUH?!”
“Sstttt sabar… sabar sayang.. jangan teriak-teriak! Ruangan ini kedap suara. Percuma saja. Aku tidak ingin membunuhmu kok. Aku hanya ingin mencelakaimu saja. Ini akan sedikit sakit, tapi kau tahan ya?”
Jungkook mengeluarkan pisau dari belakang bajunya. Sohyun semakin ketakutan dan berteriak-teriak agar Jungkook menghentikan aksinya. Jungkook mungkin tak akan membunuhya, namun, jika dia melakukan ini, berarti misi Sohyun gagal dan Yoojung akan kembali ke tubuhnya. Tapi apa tujuan Jungkook yang sebenarnya? Sohyun hanyalah arwah penasaran yang mencoba kembali ke alamnya dengan tenang. Ia berjuang hidup kembali hanya untuk merasakan cinta! Cinta? Masa bodoh! Bahkan cinta Jungkook kepadanya saja PALSU.
“Jungkook! Jangan coba-coba! Buang pisaumu!”
Tanpa menghiraukan peringatan Sohyun, Jungkook masih terus mendekat dengan seringaiannya.
Otomatis, Sohyun berlari menuju pintu apartemen dan berlari keluar!
“SIALAN! AKU LUPA MENGURUS PINTUNYA!”
Jungkook menyumpah asal-asalan. Dengan sergap, ia mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang.
“CEPAT LAKSANAKAN SESUAI RENCANA B!”
Jungkook sudah menduga, sepiawai-piawainya dia menyusun rencana, pasti ada kegagalan juga. Setelah menelpon orang itu, Jungkook kembali dengan tawa jahatnya seakan merasa sangat puas. Ia yakin, rencananya kali ini akan berhasil.
………………………………
Hosh..hosh…hosh..
Nafas Sohyun tersengal-sengal. Ia sudah berhasil lolos dari kegilaan Jungkook. Namun sekarang ia bingung harus berbuat apa.
Apa sebaiknya aku menghubungi Taehyung saja?
Tidak! bagaimana kalau ia terluka karena terlibat urusanku dengan Jungkook?
Sohyun menggeleng-gelengkan kepalanya kasar. Ia tak mungkin melibatkan taehyung yang lugu itu dalam problema sebesar ini.
Taehyung tidak bersalah, ia tak ingin membuat Taehyung terluka. Atau bahkan mati di tangan Jungkook.
Sohyun terus berlari menuju jalan raya. Menyebrang dan berniat mencari taksi untuk mengantarnya ke gedung agency Taehyung. Tidak ada lagi tempat tujuan aman selain kesana, karena kalau dia pulang ke apartemen, dia akan sendirian dengan berbagai ancaman yang mengancam nyawanya. Ia takut Jungkook akan kembali lagi melancarkan aksinya. Hanya satu syarat yang harus dia lakukan, Sohyun harus tetap menembunyikan kejadian ini dari Taehyung. Berpua-pura tersenyum seperti biasa seakan tak terjadi apa-apa.
Ketika hendak menyebrang, sebuah mobil serba hitam melaju dengan kecepatan penuh ke arahnya. Sohyun yang baru saja menyadarinya, langsung berteriak dan mematung di tempat.
“AAAAAAAAAAAGGGGGGGGHHHHHHHHHHH!!!!!”
CIIIIIIITTTTTTTTT…
BRAAKKKKKKK!!
Tubuh Sohyun terpental di jalanan karena disantap keras oleh bagian depan mobil sampai sedikit melayang di udara. Kepalanya membentur jalanan licin. Darah segar mengalir dimana-mana, berpadu dengan bongkahan es dipinggir jalan sehingga meninggalkan cap kemerahan.
……………………….
“Hyung? Apa sebaiknya aku katakan saja perasaanku padanya?”
“Jika kau mencintainya, katakan saja Tae! Itu hakmu, masalah diterima tau tidaknya, itu ada di tangan Yoojung.”
“Tapi hyung, aku takut dia menolakku. Apalagi dia sudah punya kekasih..”
Wajah Taehyung murung mengetahui kenyataan bahwa asistennya bernama Yoojung itu sudah memiliki seorang kekasih. Sementara dia, dia baru saja menyadari tentang perasaan hatinya. Itu bukan sekedar khawatir. Bukan sekedar gugup. Dan bukan sekedar peduli. Itu adalah tiga dari beberapa rangkaian kata yang menyelimuti cinta. Ya, Taehyung jatuh cinta pada Kim Yoojung, asisten barunya.
Drrrttttt..drrtttttt…drrrrrtttt…
“Yeoboseyo??” Taehyung mengangkat teleponnya.
“…..”
“MWO?!!!”
Taehyung sangat kaget. Tak terasa, butiran air mata lolos dari kedua mata bulatnya.
“Hyung…. Yoojung kecelakaan..”
Kata Taehyung lemas sambil menahan isak tangisnya.
……………………………..
Yoongi sedang duduk memejamkan mata di kursi kerjanya. Tepatnya di studio utama, tempat ia biasanya menulis dan mengaransemen lagu-lagu baru adik tirinya. Tiba-tiba saja, teleponnya berdering berulang kali.
Awalnya, Yoongi merasa malas mengangkatnya. Namun, karena handphone itu berulang kali berdering, itu pasti kabar yang sangat penting dan mendesak.
Dengan mata sedikit terbuka, Yoongi mengambil handphonenya. Tertulis nama ‘Yoon Miyoung’, seorang perawat yang baru saja ia sewa.
“Yeoboseo….”
“Dia sudah tersadar Tuan! Dia sudah siuman!”
“MWO?!!”
Yoongi membelalakkan mata, mengangkat alisnya dengan perasaan yang bercampur aduk. Ini sebuah situasi dimana rasa senang dan khawatir menjadi satu.
Kehidupannya pasti akan segera berakhir!
Dan kehidupan baru gadis itu kembali dimulai!
To Be Continued….
Target tamatnya sekitar 40 chapter. Semoga aja...
Makasih supportnya dengan vote dari kalian, aku jadi semangat nulis. Tapi aku sadar, di awal, cerita ini terlalu membosankan dan ada beberapa kesalahan.
Tapi aku coba lebih baik mulai dari bagian tengah cerita sampai akhir.
Annyeong... tunggu chapter selanjutnya.
Salam dari kakak tiri Taehyung yang cool abizz😆😆
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro