Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 24

Sohyun's POV

“Kau mau kemana? Habiskan dulu makananmu!”

Tanyaku pada Taehyung yang mulai meninggalkan tempat duduk.

“Aku harus menanyakan sesuatu pada seseorang, tunggulah disini.

Taehyung mengenakan maskernya dan mulai meninggalkanku sendirian. Tiba-tiba ia menjadi serius, aku bisa lihat dari kedua bola matanya. Aku terus mengawasinya, takut jika sesuatu yang tak diinginkan terjadi padanya. Ini tanggung jawabku sebagai asisten pribadinya. Selagi tidak ada bodyguard yang berbadan besar disini, maka aku lah yang akan menjaganya.

Taehyung mondar-mandir kesana-kemari, menghampiri setiap pengunjung wanita yang ada di restoran. Pengunjung wanita? Apa yang dia lakukan dengan para pengunjung wanita itu? Andai saja mereka tahu bahwa yang menanyai mereka adalah seorang penyanyi solo terkenal, pasti mereka tak akan melepaskan kesempatan emas itu. Dan jika maskernya benar-benar copot dari wajahnya, maka aku pula yang kerepotan menenangkan teriakan setiap pengunjung. Aish, belum saja terjadi, pikiranku sudah kemana-mana.

Taehyung kembali ke mejanya. Dengan wajah tidak memuaskan. Karena penasaran, aku pun menanyainya.

“Apa yang kau lakukan tadi? Ingatlah. Kau itu artis, kalau sampai maskermu terlepas di hadapan mereka, akulah yang paling kau repotkan.”

“Maaf… aku harus melakukannya karena itu memang tujuan utamaku datang kemari.”

“Tujuan apa yang kau maksud? Jadi kau kesini tidak untuk tujuan makan siang?”

“Iya. Aku kesini bukan untuk tujuan makan saja. Aku selalu ke resto ini seminggu sekali, ketika jadwal manggungku tidak padat. Aku harus menemukan sesorang untuk menyampaikan sesuatu padanya.”

“Siapa yang kau cari, dan apa yang ingin kau sampaikan?”

“itu….”

Drrttt…drrttttt…drtttt

Handphone ku bergetar. Seseorang menelponku dari kejauhan. Ketika aku membaca sebersit nama yang terpampang di layar, senyumku mengembang.

“Ne, Jungkook-ah?”

………………....………

“Ayolah Tae… jadwalmu kan kosong malam ini. Izinkan aku keluar sebentar bersama Jungkook ya?”

“kalau kau keluar, siapa yang akan membuatkan susu untukku?”

“Aku sudah siapkan, aku jamin masih hangat sampai kau akan pergi tidur nanti.”

Sekarang aku sedang berusaha membujuk Taehyung agar mengizinkanku pergi bersama Jungkook. Benar, Jungkook menelponku tadi siang untuk mengajakku keluar malam ini. Bolehkah aku mengatakan situasi semacam ini dengan kata ‘kencan’? ketika seorang laki-laki dan perempuan keluar bersama hanya berdua saat malam hari menuju ke suatu tempat, sementara keduanya saling suka, bukankah itu sejenis kencan? Eh, tapi aku tak tahu apa dia juga menyukaiku seperti aku menyukainya.

“Kau memang cerdik. Terserah kau saja, asal jangan pulang terlalu malam, atau aku tidak akan membukakan pintu apartemenku untukmu!”

Yes. Akhirnya. Terima kasih bosku tercinta!

Aku pun bergegas meninggalkan apartemen Taehyung. Ketika sampai di depan pintu Jungkook memberitahuku lewat sebuah pesan singkat bahwa ia sudah menungguku di lobby.

………………………....

Author’s POV

Jungkook terlihat duduk di sofa sekitar lobby. Ia memainkan handphone-nya dan terhenti saat Sohyun datang menghampirinya.

“Apa kau sudah menunggu lama?”

“Oh, kau sudah datang? Santai saja.. aku baru sampai kok.”

“Baiklah, kita pergi sekarang?”

“Ayo!”

Sohyun dan Jungkook pun mulai meninggalkan gedung apartemen mewah itu. Saat mencapai pintu keluar, kedua mata Sohyun menangkap wajah seorang pria yang baru dikenalnya.

“Eoh, Yoongi-ssi?”

Sohyun melihat Yoongi terburu-buru masuk ke apartemen, namun berhasil membuatnya terhenti. Yoongi sangat terkejut mengetahui hal ini, terlebih saat dia tahu siapa laki-laki yang sedang berdiri sejajar disamping Sohyun.

“Apa yang anda lakukan disini? Apa Anda ingin menemui kekasih Anda?”

“A-apa? Kekasih?”

“Iya, Anda pasti ingin menemui kekasih Anda yang tinggal di apartemen ini kan? Karena Anda tidak mungkin mau menemui Taehyung.”

“Eh….i-iya.. iya.. aku pergi dulu!”

“Aneh sekali, kepergok punya kekasih saja sampai gugup begitu!”

“Kekasih? Benarkah dia punya kekasih yang tinggal disini?” Tanya Jungkook.

“Iya. Aku yakin sekali kalau dia menemui kekasihnya. Apa kau mengenal Yoongi?”

“Tidak. Aku tidak terlalu mengenalnya, yang aku tahu dia adalah penulis lagu sekaligus produsernya Taehyung kan?”

“Iya. Dan.. dia itu kakak tiri Taehyung juga.” Jawab Sohyun setengah berbisik.

“Ya sudah, ayo berangkat.”

………………………….

Sohyun’s POV

Jungkook mengajakku mengunjungi sebuah cafe. Tidak begitu mewah kelihatannya, tapi aku sangat menyukai kesederhanaan café ini. Jungkook memesan dua cangkir caramel macchiato. Sangat cocok untuk dikonsumsi di malam yang sedingin es ini.

Sambil menunggu pesanan kami datang, aku sempat melihat-lihat keadaan sekitar. Kenapa lingkungan ini sangat tidak asing bagiku? Pohon-pohon maple yang tertutup salju, jalanan panjang yang membeku, lampu-lampu jalan yang warna-warni bersinar menyilaukan mata, langkah cepat para pejalan kaki dan lalu lalang kendaraan yang melintas. Aku pernah menyaksikan semua ini.
Aku memutar keras otakku hingga ia mengingat sesuatu.

“Apa yang kau lakukan disini sendirian? Disini dingin.”

“Bukankah mulai sekarang hidupku akan diselimuti dengan kedinginan?”

“Lalu apakah keadaanmu yang sekarang ini yang membuatmu terasa dingin? Jika hatimu merasakan kehangatan, apakah kau akan tetap kedinginan?”

“Apa maksudmu?”

“Ikutlah denganku. Kau mungkin butuh teman sepertiku.”

“Kita baru bertemu, apa kamu orang yang bisa dipercaya?”

“Selama 26 tahun aku menghirup nafas, orang-orang disekitarku selalu merasa nyaman denganku,”

“Kau hanya butuh teman, setelah itu kau akan terbiasa dengan dunia barumu. Berdirilah! Siapa namamu?”

“Sohyun, hanya itu yang aku ingat.”

………………………



















































To be continued….

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro