CHAPTER 18
Berita mengejutkan!
....................................................
Sohyun's POV
"Yoojung-ah... kau masih ngambek padaku?"
"Tidak, mingyu. Aku sedang nggak ngambek padamu, hanya saja.. nasibku agak sial hari ini."
"Sepertinya hari-harimu sulit ya. Mulai sekarang, kau bisa menganggapku sebagai teman dekatmu. Kau bisa berbagi cerita padaku. Apapun masalahmu, aku siap mendengar dan jika bisa pasti akan kubantu."
"Mingyu-ah... gomawo."
Mingyu memberikan tangannya padaku. Kami pun berjabat tangan dan memulai persahabatan. Aku tahu, hubungan kami masih tergolong canggung. Sore ini Mingyu mengantarku pulang. Mingyu sejak tadi menyesal karena telah membuatku menunggu di cafe saat jam makan siang. Tapi, sungguh aku tidak mempermasalahkan itu. Hal yang membuatku kesal sampai sekarang adalah kalimat wanita yang bersama V tadi. Murahan.
"Gomawo Mingyu.. apa kau mau mampir ke rumah? Kebetulan sepupuku ada di sini."
"Jimin?"
Aku mengangguk. Rupanya ia kenal dengan Jimin juga.
"Ani... jika aku masuk ke rumahmu, si Jimin itu akan mencincangku habis-habisan."
Aku terkekeh pelan. Walau sebenarnya aku tidak tahu apa hubungan antara Mingyu dan Jimin.
"Ya sudah. Aku pulang ya.."
Tak lama kemudian, mobil Mingyu yang baru pertama kali ini aku lihat sudah tak tampak dari pelupuk mata. Dengan terheran, aku masuk ke dalam rumah.
Bagaimana bisa pria setampan dan semapan dia selalu berangkat kerja naik bis kota. Kenapa baru sekarang dia menunggangi roda empatnya yang cukup mewah itu? Dasar pria sederhana. Aku menyukainya.
....................................
Author
Taehyung masih berada di studio bersama Namjoon. Sedangkan, sehabis dari butik tadi, Nayeon memutuskan untuk pulang saja ke apartemennya.
"Kau gelisah sekali. Ada apa?" Tanya Namjoon
"Aku masih mempermasalahkan soal asisten hyung."
"Lalu?"
"Lalu? Kenapa denganmu hyung? Lalu tentu saja aku menginginkannya segera. Ini akhir tahun, akan ada banyak event.. aku butuh asisten yang bisa mengurusi segala keperluanku termasuk fashionku. Aku ingin tampil sempurna di red carpet."
"Gadis itu tak buruk."
"Gadis? Siapa yang kau maksud? Oh apa jangan-jangan...."
Seakan tahu siapa yang Taehyung maksud, Namjoon mengangkat keras alisnya sambil tersenyum lebar diikuti gerakan menjentikkan tangan kanannya di hadapan Taehyung.
"Baiklah hyung. Aku akan kesana besok pagi. Tapi tolong.. jangan beritahu Nayeon. Biar aku sendiri yang meyakinkannya. Ia masih marah sejak kejadian tadi siang. Aku tak mengerti dengannya."
...........................
Sohyun masih sibuk membersihkan butik. Keadaan butik masih sepi lantaran jam dinding menunjuk angka 7. Ia berangkat pagi-pagi sekali, bersama Mingyu. Karena berusaha membangun pertemanan yang baik, Sohyun tidak keberatan saat Mingyu menawarinya berangkat bersama dengan mobilnya. Sohyun juga tidak merasa terpaksa harus mengikuti jadwal lelaki itu. Pagi ini... Mingyu mengurusi berkas-berkas terkait pembelian saham oleh HJn Group terhadap suatu restoran besar di daerah Gangnam.
Nyonya Hyunji akan berusaha membuat usaha baru dengan cabang restoran.
Ucap Mingyu tadi pagi meyakinkan alasannya terhadap Sohyun.
Beberapa menit berlalu, Rose masih belum datang di tempat kerja. Sementara, lambat laun mall sudah dipenuhi oleh pengunjung.
Sohyun merebahkan tubuhnya di atas sofa sambil menunggu pelanggan datang.
Bel yang tergantung di atas pintu tiba-tiba berbunyi.
TING TING TING.
Seseorang datang dan membuat tubuh Sohyun langsung terkesiap.
"Selamat pagi.. ada yang bisa saya bantu?"
Salam Sohyun dengan membungkuk sopan. Ia lalu mengamati orang di depannya mulai dari ujung sepatu... ke atas... hingga akhirnya matanya bertatapan langsung dengan si pengunjung.
"Omo!" Sohyun membelalak.
"Annyeonghaseyo.., kim yoojung-ssi"
"V? A..an..an..anda.. kkkkem..mari.. pagi-ppag..i sekali?"
"Ne, Yoojung-ssi.. ada yang perlu aku bicarakan."
Ucapnya dengan senyuman kotak khas miliknya. Hal yang paling membuat Sohyun senang adalah, V masih mengingat namanya. Nama orang yang tubuhnya sedang Sohyun pinjam.
Sangat imut! Ya lord!
"Ah.. kalau begitu silakan duduk."
Taehyung memulai pembicaraan.
"Aku kesini, karena usulan dari sepupumu, Park Jimin,"
Sohyun mulai membuka mulutnya. Desiran darahnya mengalir tak teratur sampai ke pucuk otak. Ia semakin bingung dengan keadaan yang ada.
Jimin? Kenapa semua kenalanmu tampan-tampan sekali? V juga?
"Aku Kim Taehyung...dia bilang kau bekerja di sini. Dan kau sangat ahli dalam memilih style. Jadi.. aku.. berniat.. menjadikanmu asisten pribadiku."
"MWO?!!"
Jadi dia Kim Taehyung.
Taehyung spontan menutup kedua daun telinganya. Suara teriakan Sohyun tentu saja tak lirih seperti orang sedang berbisik.
Apa ini nyata? Aku.. mau dijadikannya asisten pribadi?
P-R-I-B-A-D-I?,?
"Aku.. aku.. sangat merasa beruntung. Tapi.. aku akan memikirkannya lagi.."
Sohyun yang awalnya tampak sumringah, kemudian raut mukanya menjadi sedih. Ia sadar, mencari pekerjaan itu sulit. Dan ini kesempatan emas untuk memperoleh uang banyak dalam kurun waktu sebentar. Tapi, Mingyu, Nyonya Hyunji, Nona Park dan Rose sudah sangat baik terhadapnya. Terlebih lagi, ia terhitung masih bau kencur bekerja disini, itu pun bantuan dari Mingyu. Ia merasa tak enak kalau harus pindah kerja dan mungkin itu akan membuat Mingyu sedikit kecewa.
Sohyun ingat. Mereka baru saja dekat. Apakah perpisahan harus secepat ini??
To be Continued..
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro