CHAPTER 12
Mimpi atau kenyataan? Hidupku kini terasa berkebalikan. Sungguh tak terduga
.......................................
"Sohyun..Kim Sohyun..."
Siapa yang memanggilku barusan? Ah.. mungkin perasaanku saja. Tidak mungkin hanya ada satu Kim Sohyun di ruangan seluas ini.
Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku.
"Yak.. Kim Sohyun! Aku memanggilmu pabo!"
Aku menoleh ke belakang. Dan...Oh My God! Apa aku bermimpi? Tuhan... Jika aku bermimpi.. tolong jangan bangunkan aku. Mungkin ini mimpi paling indah dalam hidupku.. aku tidak menyangka. Apa ini benar-benar kau yang memanggilku dengan nama asliku? Bagaimana mungkin??
"Kau....maaf tapi aku Kim Yoojung"
Ucapku dengan penuh keraguan. Aku harap ia tak benar-benar mengenaliku. Sungguh aku sangat malu usai kejadian waktu itu.
"Jadi... kau sudah tidak butuh bantuan seorang Jeon Jungkook lagi? Kau sudah dapat tubuh manusia ternyata! Daebak!"
Gila. Dia benar-benar mengenaliku. Kenapa tatapannya seperti itu? Tunggu? Ini kenyataan? Sungguh? Bagaimana dia bisa melihatku yang kini berada dalam tubuh Yoojung?
"Kau bisa melihatku? Huh?"
"Tentu saja.. kan sudah kubilang kalau aku bisa melihat apa yang tidak bisa manusia biasa lihat."
"Tapi aku ditubuh orang lain... bukankah pandanganmu terhadapku harusnya tertutupi wajah gadis ini?"
"Tentu saja tidak. Dasar bodoh!"
Kenapa dia selalu mengataiku bodoh? Aku merasa kesal tapi... kepedean juga. Baru kali ini ada cowok yang memperlakukanku seakan-akan aku adalah orang terdekatnya. Bagiku, kata 'bodoh' menunjukkan bahwa Jungkook menganggapku sebagai orang terdekatnya. Yak.. Jungkook-ah.. aku memang selalu bodoh di hadapanmu. Aku memang selalu tidak bisa mengontrol diriku sendiri saat di depanmu. Aku sangatlah bodoh.
"Apa.. apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku agak salah tingkah.
"Kau belum tahu ya? Maafkan aku karena waktu itu tak sempat memberitahumu tentang pekerjaanku. Kukira kau sudah tahu, karena kau sering melirik dan membuntutiku."
"Hei! Aku tak pernah membuntutimu!"
"Berarti kau pernah melirikku kan? Atau bahkan sering?"
"Jeon Jungkook! Hentikan bualanmu itu dan jawab saja pertanyaanku!"
Telingaku merah. Aku agak marah padanya karena aku tahu bahwa semua yang dikatakannya itu benar. Tepat sekali. 100% itu fakta. Bahwa aku sering meliriknya dan sesekali membuntutinya. Aku menyesal sekarang, bagaimana wanita sepertiku tidak bisa menjaga iman? Harus nya aku lebih gengsi.
"Baiklah.. jangan marah Sohyun-ah. Aku disini karena aku seorang jurnalis sekaligus cameraman. Aku harus meliput konser comebacknya artis manja itu... siapa namanya? M? C? K? Atau apalah itu."
"V! Namanya V... ingat baik-baik. Dan jangan pernah bilang dia artis manja. Aku sangat menyukainya meski kau bilang seperti itu."
"Terserah kau sajalah."
Tak lama kemudian, seseorang menepuk pundakku. Aku tahu, itu pasti Min Rae.
"Hei! Siapa dia?" Tanyanya bisik-bisik ditelingaku.
"Teman." Jawabku singkat.
Min Rae mengerucutkan bibirnya lalu merayuku agar segera masuk ke gedung dan duduk manis menunggu konser dimulai.
Aku pun meng-iya-kan kemauannya karena aku sendiri juga sangat ingin menonton konser V, idola baruku!
Belum sempat aku mengucapkan selamat tinggal pada Jungkook, Min Rae sudah menggenggam erat tanganku dan membawaku masuk ke dalam gedung. Aku lihat Jungkook hanya berdiri membeku menatapku pergi darinya. Maafkan aku Jungkook-ah.
.................................
Akirnya, waktu yang kami tunggu-tunggu tiba. V saat ini berada di atas panggung dan membuka konsernya dengan lagu stigma. Entahlah, aku tidak tahu liriknya tetapi suaranya... sungguh aku sangat terpukau. Liriknya begitu mendalam.. begitu juga ekspresi wajahnya yang sesuai lagu. Siapa gadis yang tidak akan jatuh cinta padanya? Pria dengan pesona cute dan cool jadi satu.
Aku termakan oleh pesonanya, sampai.. ia kembali ke atas panggung dan menyanyikan lagu yang membuatku merinding seketika.
Jika kau tahu, arti dari judul lagunya adalah just one day... menceritakan tentang seorang pria yang sedang jatuh cinta. Walau cuma satu hari ia bersama sang wanita, ia sangat ingin menghabiskan kesibukannya dan melakukan berbagai hal.
Aku suka melodinya, iramanya, apalagi makna lagunya. Hei... lagu ini sangat indah jika kita mencermatinya.
(Bagaimana dengan kalian?😅)
Waktu semakin larut. Konser pun akhirnya selesai, kami keluar dengan hati yang puas. Saat ini, Min Rae sedang mengambil mobilnya di parkiran. Aku menunggunya di depan gedung. Hal mengejutkan kembali menghampiriku. Aku sangat kaget dan juga bahagia dalam satu waktu.
"Oppa...!!" Seruku tatkala aku menemui sosok yang sudah lama tidak aku jumpai. Sosok yang selalu menghiburku dikala susah dan sosok yang sudah berbaik hati mau membantuku hidup kembali. Dia... Jin oppa. Tiba-tiba muncul di hadapanku dan kesekian kalinya membuatku terkejut. Tapi kali ini rasa terkejutnya berbeda...
"Kau tak terkejut melihatku??"
"Aku terkejut oppa! Tapi aku sangat bahagia bisa melihatmu. Kupikir.. jika aku menjadi manusia.. aku nggak akan pernah lagi bisa melihatmu"
Aku pun memeluk oppa. Tak tahu kenapa.. tubuhku dan tubuhnya bisa saling bersentuhan. Kalian tahu sendiri kan kalau oppa ku ini masih dalam wujud hantu??
Tapi aku mengabaikan itu semua. Yang jelas.. aku bisa bertemu oppa ku saat ini.
"Oppa.. kemana saja kau selama ini? Apa kau masih selalu mengawasiku?"
"Tentu saja. Aku selalu mengawasimu dari kejauhan. Aku melihat semua yang kau lakukan selama ini.. termasuk kejadian dalam mobil di SPBU waktu itu." Oppa pun terkekeh geli. Aku ingat kejadian itu, kejadian dimana pria bermasker hitam mendorong tubuhku sampai pantatku kesakitan dan bukannya meminta maaf..ia terus saja menuduhku yang tidak-tidak. Image macam apa yang dia miliki? Sebalnya!
"Ah.. oppa... jangan mengingatkanku tentang kejadian itu. Tunggu dulu! Jadi oppa juga tahu kalau pada saat itu roh Yoojung mendatangiku dan mau mencekikku?"
Oppa terdiam sejenak. Lalu menjawab pertanyaanku.
"Iya. Aku melihat semuanya..."
"Jadi.. apa oppa juga yang menolongku menyingkirkan rohnya waktu itu? Aku ingat saat ia tiba-tiba menghilang tanpa angin tanpa hujan"
"Kalau itu.. itu bukan oppa yang melakukannya. Oppa rasa ada kekuatan lain yang membuatnya menghilang seketika. Tapi.. Sohyun-ah... bukannya berniat menakut-nakutimu. Ada kemungkinan besar Yoojung datang lagi padamu. Ia akan terus mengusikmu sampai kau mengembalikan tubuhnya."
"Kenapa begitu oppa? Kenapa ia harus muncul sih?"
"Ingatlah Sohyun.. kau hanya sementara berada dalam tubuh gadis itu. Ia ada.. ia hadir.. karena ia harus menyaksikan sendiri bagaimana perubahan dirinya yang kau kendalikan."
"Jadi... dia akan terus mengganggu usahaku dalam merubah sikapnya. Begitu?"
"Hmm... tepatnya sampai ia sendiri menyadari keburukannya. Barulah saat itu akan tiba."
"Maksud oppa?"
"Ketika dia sudah sepenuhnya menyadari kekeliruannya, maka secara otomatis rohmu akan keluar dan ia akan kembali pada tubuhnya."
Aku mulai menciut mendengar bahwa suatu saat aku akan meninggalkan tubuh ini. Lebih tepatnya meninggalkan Jungkook, V, ahjumma, Jimin dan kehidupan manusiaku. Aku mendadak sedih.
"Jangan sedih Sohyun-ah... kau mau mendengar dad jokes ku?"
Tawarannya yang hanya aku balas senyuman kecil. Kemudian.. Min Rae datang dan mengacaukan pertemuan kami.
"Yak... Yoojung.. kau bicara dengan siapa eoh?"
Musnahlah kau Min Rae. Tadi kau mengganggu waktuku bersama Jungkook. Sekarang kau mengganggu waktuku bersama Jin Oppa. Apa maumu?😭😭
"Tidak. Aku hanya bermonolog saja."
"Yoojung... aku minta maaf ya. Jeongmal mianhaeyo.."
"Wae? Apa memangnya kesalahanmu sampai kau harus meminta maaf begitu?"
"Itu... ban mobilku tiba-tiba bocor. Di jam segini susah mencari montir. Kurasa kita harus pulang naik taksi saja."
"Mwo?! Tapi kan... aku nggak bawa uang. Apalagi taksi kan mahal... kau... gimana bisa mobilmu bocor?"
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Tanpa perlu kuminta.. sang pangeranku datang dan menawari kami tumpangan.
"Sohyun-ah...."
Oh.. sial! Dia memanggil nama asliku. Apa yang dipikirkan Min Rae kalau sampai dia mendengarnya? Aigo!
"Yak..."
Belum sampai Jungkook meneruskan kalimatnya. Aku sudah mendekati mobilnya yang kaca depannya terbuka. Min Rae hanya menatapku heran.
"Jangan sembarangan memanggil nama asliku... panggil aku Yoojung."
"Arayo..." jawabnya singkat.
Akhirnya.. tanpa banyak cincong
Kami dipersilakan masuk ke dalam mobil Jungkook. Dan aku mengambil bangku depan.. tepat disamping Jungkook. Sementara Min Rae di belakang kami.
"Dimana rumahmu Soh... eoh.. maksudku Yoojung-ah?"
Aku lihat Min Rae menatapku lewat cermin mobil yang tepat berada di atas tengah kepalaku. Tatapannya seakan bertanya "siapa pria itu Yoojung?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro