Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 3

Siang hari yang cerah, langit biru, dan bunga-bunga yang bermekaran. Semua itu nampak berbanding terbalik dengan suasana hati seorang Sakura. Yup! Menyedihkan memang. Tersakiti oleh alasan yang sama.

Sama. Alasan jatuhnya air mata gadis ini masih sama. Ai. Itulah alasannya. Satu kata yang mampu menjungkir-balikkan hidup Sakura. Kata yang mampu mengangkat Sakura sampai ke langit surga, lalu dihempaskan ke jurang neraka.

Oh!!

Tidakkah cinta itu sudah cukup mempermainkannya? Namun, sebenarnya ini bukanlah masalah tentang cinta atau tidak. Ini masalah kebenaran dan kebohongan. Dan faktanya, hati Sakura terlalu rapuh untuk penderitaan ini. Apalah dayanya, saat seorang wanita yang maha keji mencoba menghancurkan hidupnya.

Namun, tidakkah kalian tahu? Tidak ada yang benar-benar baik dan tidak ada yang benar-benar buruk di dunia ini. Semua ini hanya masalah sudut pandang. Sudut pandang Sakura, Kuroko, dan Momoi mengatakan fakta yang berbeda-beda.

"Saku-san. Aku mohon, beritahu aku, kenapa kau selalu menghindariku?" Topik yang sama yang dibahas mereka selama seminggu ini. Yang berarti sudah seminggu ini pula Sakura menghindari Kuroko. Hal yang membuat Kuroko dengan semua ke-pekaannya bertanya-tanya akan apa kesalahannya.

"Huft.... Bukankah sudah kukatakan, aku hanya sedang lelah saja." Ucap Sakura tanpa menatap si surai biru langit di hadapannya ini. Bagaimana dia mampu menatap matanya? Bila hanya dengan melihat sosoknya saja membuatnya mengingat kejadian sialan itu.

"Tapi-" Perkataan Kuroko segera dipotong oleh Sakura. "Uff~, sudahlah.... Kau tidak perlu sekhawatir itu padaku, Kuroko-kun." Ucap Sakura memutus percakapannya -atau mungkin bisa dibilang pertengkaran? Atau apapun lah itu- dengan Kuroko. Kakinya beranjak pergi meninggalkan taman tempat mereka berdua biasanya bersua.

Meninggalkan Kuroko yang mematung karena cara Sakura memanggilnya. 'Apa dia melihatnya?' Batin Kuroko. Pikirannya meragukan hal itu, namun sepertinya tidak ada penjelasan yang lain. Hanya hal itu yang memungkinkan Sakura untuk menghindarinya. Tapi Sakura tidak mungkin mengetahuinya bukan.....? Mungkinkah....?

*At Sakura's Room*

"Huft..." Helaan nafas panjang terdengar dengan jelas di ruangan elegan itu. Besar namun gelap dan sunyi. Sakura bahkan tidak mau merepotkan diri dengan sekedar menghidupkan lampu ataupun membuka gorden jendelanya. Tubuhnya dia baringkan dengan kasar ke ranjang.

Otaknya berfikir keras. Dia sedang mencoba memahami semuanya dari sudut pandang yang berbeda. Maksudnya, bisa saja hal itu hanya insiden atau kecelakaan biasa, bukan? Tapi jikalau benar seperti itu... Kuroko sendiri nampak menikmatinya. Buktinya Kuroko meletakkan kedua tangannya di bahu si clinggy bitch itu.

Tak mau merepotkan diri, berfikir tentang kehidupan asmaranya, yang ujung-ujungnya hanya akan membuat dirinya menangis, Sakura menutup mata. Mencoba beristirahat sejenak tidak akan mengganggu bukan? Sakura sendiri merasa lelah dengan semua ini. Tidak bisakah panah Eros menancap tepat di hatinya dan Kuroko saja? Tanpa perlu melibatkan orang-orang sialan lainnya.

Namun, mungkin dirinya yang terlalu percaya diri. Terlalu terjerat dalam pesona-tak-terelakkan milik si surai biru langit. Kuroko hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tidak kurang dan tidak lebih. Mengapa dirinya selalu merasa kalau mereka adalah pasangan kekasih?

*Ting*

Pemikiran Sakura terputus oleh pesan masuk di I-phone nya. Tanggannya meraih I-phone tersebut dari balik celana jeansnya. Di situ menunjukkan satu pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.

Dahi Sakura berkerut. Tanpa menunggu waktu lama, dia membuka pesan itu. Matanya melebar, mulutnya terkatup rapat, dadanya memanas. Pesan itu benar-benar memberikan dampak yang besar pada emosinya saat ini. Kalian pasti sudah tahu apa isi pesan itu bukan?

Yep! Pesan dari nomor yang tidak dikenal itu berisikan foto Momoi dan Kuroko sedang berada di sebuah pub. Momoi nampak bermanja-manja pada Kuroko, sementara Kuroko memegang gelas yang sepertinya berisi alkohol. Lagipula, apa yang kau harapkan dari pub? Teh? Jus? Jangan bercanda!

Yang membuat Sakura semakin kalang kabut akan kebenciannya yang semakin mendalam pada gadis besar-di-dada itu ialah teks yang dikirim bersamaan dengan foto tersebut. Dan inilah pesannya :

'Bagaimana? Bukankah kami terlihat cocok? Orang-orang beranggapan kami adalah sepasang kekasih yang sudah pernah melakukan ini dan itu. Jadi kenapa tidak diwujudkan saja? Benar bukan? Kau marah? Benci padaku? Tebak apa? AKU TIDAK PEDULI!! Nikmatilah waktumu di neraka buatanku, Sakura.'

Sakura Pov

Oh, Tuhan! Apa dia gila?! Berani sekali dia merampas Tetsuya dariku! Aku hanya melakukan kecelakaan kecil padanya -yang juga tidak disengaja- dan lihat apa balasannya padaku?!

Bagus! Manusia zaman sekarang selalu haus akan kebencian! Aku sendiri juga haus akan kebencian terhadapmu, makhluk jal*ng! Kau yang mengundangku ke dalam permainanmu. Aku akan ikut alurmu, dan kita akan lihat siapa yang akan menang disini.

*Keesokan harinya*

Author Pov

"Tuan, sepertinya rencana anda berjalan lancar. Namun, seorang gadis dengan marga Momoi terlalu ikut campur dalam masalah ini, Tuan." Ucap seorang lelaki muda pada pria lainnya yang dia panggil 'Tuan'.

Pria dengan aura yang menakutkan tersebut, menaikkan satu alisnya dengan anggun. Memahami isyarat dari sang tuan besar, pesuruh tadi melanjutkan laporannya. Mengenai perkembangan target mereka.

Selesai mendengar semuanya, si tuan besar tadi menautkan jari-jemarinya, lalu menopang dagunya. Ekspresinya sangat mengintimidasi, seolah dengan hanya ditatapnya, maka orang itu akan mati.

"Dia ingin bermain-main rupanya. Kita lihat saja, apa dia bisa mengatasiku. Aku sendiri yang akan membuatkan neraka khusus untuknya." Ucapnya dengan nada pelan namun penuh ancaman. Seperti janji iblis yang meraung-raung di kegelapan.

Siapa sebenarnya pria itu? Kenapa dia nampak benci pada apapun-yang-didengarnya tadi? Harus ada berapa orang lagi kah yang masuk dalam kisah ini?

***********$$*********

Huweee😭 maaf banget buat yang udah nunggu'in cerita ini, bahkan sampe lumutan, tapi aku belom update juga.

Kan aku baru naik ke kelas 9 nih, jadwalku itu jadi padat banget. Jadi aku sempat-sempatin buat nulis sedikit.

Hayoo~ siapa yang penasaran?? Angkat kaki tinggi-tinggi!!😂😂

Jadi, mungkin aku akan agak lama update nya....

Makasih buat yang udah baca cerita nggak bermutu ini, makasih makasih *bungkuk bungkuk

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro