Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 26. I Found You

Masih dalam tahap Revisi. Mohon dilike dan komen bab ini. Bab baru soalnya.

Semakin sedikit yg respon, semakin lama updatenya.. wkakaka

----------

Ooh I need your love babe,

Guess you know it's true.

Hope you need my love babe,

Just like I need you.

Hold me, love me, hold me, love me.

Ain't got nothin' but love babe,

Eight days a week.

Love you ev'ry day girl,

Always on my mind.

One thing I can say girl,

Love you all the time.

Hold me, love me, hold me, love me.

Ain't got nothin' but love babe,

Eight days a week.

Eight days a week

I love you.

Eight days a week

Is not enough to show I care.

Ooh I need your love babe, ...

Eight days a week ...

Love you ev'ry ...

Eight days a week. Eight days a week. Eight days a week.

****** Eight Day A Week - The Beatles *****


Antonio Benedict

Baru saja tiba di New York beberapa pengawalku sudah memberikan informasi yang memang sangat aku butuhkan. Dalam bentuk berkas, semua yang ingin aku ketahui telah berada di sana. Berkas penting mengenai wanitaku, Alena. Seseorang yang tidak mudah kulupakan sekalipun pertemuan pertama kami hanya sebatas tuan dan pemuas napsu belaka. Akan tetapi semakin ke sini, aku semakin sadar posisi Alena lebih dari itu dalam hidupku.

"Tuan muda. Nona Alena sedang berada di rumah sakit!" Ucap Gery tiba-tiba.

Gery menghentikan langkahku sejenak. Pikiranku yang semula terfokus pada berkas-berkas di tangan, kini dipenuhi oleh kekhawatiran. Alena. Nama itu selalu memiliki efek yang luar biasa pada diriku. Tidak peduli seberapa jauh aku mencoba untuk mengendalikan perasaanku, ada sesuatu tentang dirinya yang selalu menarikku kembali.

"Rumah sakit?" Aku mengulang kata itu dengan nada yang lebih rendah, mencoba menahan gejolak di dadaku. Aku menatap Gery, berharap dia akan memberi tahu lebih banyak, namun wajahnya tetap dingin, seperti biasa.

"Benar, Tuan."

"Dia sakit?" tanyaku cukup kaget mendapatkan informasi ini.

"Bukan dia yang sakit. Menurut info yang saya dapatkan, nona menjenguk seorang pria yang menolongnya."

PRIA?

Jadi Alena menemui pria lain. Tapi siapa?

Masih berusaha menemukan jawabannya, pikiran dan hatiku saling menyerang. Aku adalah tipe seorang pria pencemburu. Dan aku tidak suka mendapatkan informasi seperti ini.

"Siapa?" tanyaku lagi, nada suaraku mulai menunjukkan ketegangan.

Gery terlihat tidak mampu mengatakannya, membuatku semakin yakin jika pria itu memang sangat dekat dengan Alena.

Segera saja aku bergerak. Meminta Gery untuk segera menuju ke sana.

"Baiklah, kita ke sana sekarang!!"

Tak butuh waktu lama untuk tiba di rumah sakit NYU Medical Center, New York. Rumah sakit NYU Medical Center tampak sangat berbeda dari apa yang kubayangkan sebelumnya. Begitu aku melangkah ke dalamnya, aroma antiseptik yang tajam langsung menusuk hidungku. Lorong-lorongnya bersih dan terang, dengan lampu neon yang menyala di langit-langit dan dinding-dinding berwarna putih yang dingin. Meja resepsionis terletak di depan, di mana beberapa pasien duduk menunggu dengan cemas. Walau tidak ada yang menjelaskan kepadaku siapa pemilik saham terbesar di rumah sakit ini, namun aku tahu jelas siapa pemiliknya. Dia adalah pria tua bangka yang begitu gila, dan amat sangat kubenci saat ini.

Jika keluargaku mendapatkan pemasukan terbesar dari semua cassino, sedangkan mr. Gerald memiliki ribuan rumah sakit di dunia. Entah apa yang ada dipikiran mr. Gerald. Seorang mafia bergelut dengan dunia hitam tetapi kekayaan yang dia dapat berasal dari sesuatu yang sangat baik. Bagaimana tidak baik, jika bukan karena saham yang dia miliki mungkin semua rumah sakit itu sudah tidak terurus lagi. Sungguh ironi, kan?

Gery menunjukkan kamar pria yang diketahui bernama David itu kepadaku. Saat pintu kamar itu kubuka, terlihat pria itu sedang beristirahat.

"Siapa?" tanya pria itu kepada kami.

Ingin kujawab pertanyaan ini, Gery langsung menahanku. Mungkin Gery takut aku tidak bisa menahan semua emosi ini.

"Maaf mengganggu anda, Tuan. Apa anda teman nona Alena?"

"Iya, saya sahabatnya. Anda siapa?" tanya pria itu sambal menahan rasa sakitnya.

"Perkenalkan saya Gery. Saya pengawal nona Alena. Jika boleh saya tahu, di mana beliau saat ini?"

"Dia sudah pergi tadi."

Aku menahan napas saat mendengar jawaban pria itu. Ternyata aku belum beruntung saat ini.

"Terima kasih Tuan. Semoga anda lekas sembuh," sambung Gery.

Karena tidak menemukan Alena di sini, aku dan Gery segera keluar dari ruang kamar rawat pria bernama David. Walau aku tidak begitu yakin jika David mengatakan hal yang sejujurnya, namun dari rintihan kesakitan yang dia rasakan, rasanya tidak mungkin dia berbohong.

***

continue..

Hayo, kira-kira Ben berhasil nemuin Alena, gak?
Penasaran?
Cek di Karyakarsa untuk cerita lengkapnya...


Alena di club secantik ini. Dia mah pelacur kelas kakap. Makanya yg kecantol pria2 kayak Ben, sama si Dean. yg duitnya gak berseri

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro