Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

「3」

Malamnya....

Seorang gadis bersandar pada balkon dan menatap langit malam yang gelap gulita namun dihiasi cahaya bintang dan bulan. Angin berhembus semakin kencang membuat sang gadis memeluk dirinya guna menghangatkan dirinya. Surainya bergerak karena angin namun dia biarkan karena terlalu terlelap dalam pikirannya.

"Anak gadis ngapain sih di balkon malam-malam? Mau sakit kah?" sebuah suara datang dari belakang gadis itu.

Sang gadis terkejut dan menoleh ke belakang, didapatinya seorang lelaki menggantungkan selimut tipis pada pundak sang gadis sembari tersenyum kecil.

"Kenapa belum tidur?" tanya lelaki itu sembari merangkul sang gadis.

"Aku takut..., gimana kalau...," ucapan lirih gadis itu menggantung, mulutnya tak sanggup mengatakan hal selanjutnya.

Usapan lembut gadis itu terima, lelaki itu mendekapnya membawanya kedalam afeksi nyaman sehingga melupakan kekhawatirannya.

"Tenang aja, pasti ada jalan kok. Kita hadapi ini sama sama ya" ucapan lelaki itu adalah kalimat semangat yang tidak semua orang dapat melontarkan nya.

Mendengar hal itu, sang gadis semakin memeluk erat lelaki itu dan semakin mengeluarkan keluh kesahnya.

"Leon..." gadis itu lirih menyebutkan nama saudaranya.

"Iya, apapun yang terjadi besok itu berarti yang terbaik buat semuanya ya. Udah yuk masuk" lelaki tersebut –Leon– terus mengucapkan kalimat penyemangat untuk sang gadis dan sesekali mengelus pelan pundaknya.

Leon pun beralih, mengangkat kaki sang gadis dan membawanya masuk ke kamar.

Keesokan harinya....

Seperti janjinya kemarin, Liemollea dan Maihara datang kembali ke Yumenosaki Gakuen. Berjalan santai menuju tempat yang sudah disepakati bersama diselingi jepretan Maihara terhadap sekitaran yang dipenuhi rival seluruh siswi Lobelia

Kriett....

Pintu terbuka, menampakkan dua sosok yang duduk ditemani empat cangkir teh dilingkupi oleh aura tak terdefinisikan. Salah satunya memberikan kode kepada kedua gadis yang baru datang untuk duduk di tempat yang sudah disediakan.

"Jadi?" tanya Liemollea to the point menatap sosok lelaki di hadapannya.

"Aku akan ikut, tapi...," perkataannya terpotong karena tersela oleh sesosok disebelahnya.

"Dengan syarat Lie-san yang menjadi perwakilan dari Perguruan Putri Lobelia"

"Hah?"

"Setujuu!" seru Maihara sembari mengarahkan cameranya kearah Liemollea yang masih memasang raut kebingungan.

Cekrek....

Suara kamera yang menangkap gambar pun terdengar. Disamping itu Maihara terseyum melihat raut wajah temannya.

"Neesama!! Gak boleh ngambil keputusan sepihak!" tolak Liemollea.

Liemollea kesal, karena Maihara berkerjasama dengan Isara dibelakangnya dan membuat keputusan sepihak mengenai perwakilan dari Lobelia untuk Kontes foto model tersebut.

"Ngomong sama diri sendiri coba, kemarin kamu juga maksa Yuuki kan" bela Maihara sembari menunjuk Yuuki yang berada dihadapan Liemollea.

"Tapi–"

"Kalau menolak, kerjasamanya gagal" sela Isara yang menunggu respon Liemollea.

"Yaudah iya" pasrah Liemollea.

Dan dihari-hari berikutnya,  Liemollea dan Yuuki disibukkan dengan kesibukan memilih tema dan pakaian untuk kontes itu. Di dampingi oleh Maihara untuk mengawasi Liemollea yang suka gegabah.

"Warna putih!"

"Tapi warna navy lebih masuk dengan tema"

"Kalau pakai putih, kesannya jadi malam suci itu bagus"

"Kalau pakai warna navy, lebih menyatu jadinya"

"Putih!"

"Lebih cocok navy"

"Matchnya sama putih"

Tak jauh dari tempat mereka berdebat, ada Maihara yang menatap lelah kepada mereka.

"Hai, capek ya?" sebuah suara bertanya kepada Maihara.

"Banget" singkat Maihara.

"Tolong ya...," harap Maihara kepada lelaki dibelakangnya.

Lelaki tersebut tersenyum dan berjalan santai kearah Liemollea dan Yuuki. Namun kedatangannya tidak disambut dengan baik karena kedua insan tadi sedang berdebat.

"Lebih luxury warna putih!"

"Pakai warna navy juga akan terlihat elegan kok"

"Kenapa gak pakai hijau?" sela lelaki tadi yang kesal tidak dianggap.

"Leon!" pekik Liemollea yang kemudian memeluk lelaki tadi.

Sedangkan sang empu yang terpeluk membalas pelukan sang gadis dan mengelus pelan puncak kepalanya.

"Aku Leonardo van Archoley, maaf kalau selama ini Liemollea menimbulkan banyak keresahan" ucap Leon sembari menatap Yuuki.

"Um, Yuuki Makoto. Tidak tidak Lie-san tidak begitu kok" jawab Yuuki tidak membenarkan perkataan leon.

"Kita pilih putih!" sela Liemollea setelah melepas pelukannya kepada Leon

"Lie, mending gini warnanya di kamu putih berenda navy, nah warnanya di Yuuki ini navy berenda putih. Gimana?" tawar Leon.

Sesaat, Liemollea dan Yuuki menatap satu sama lain seperti berdiskusi hingga–

"Setuju!"

"Ide yang bagus"

–mereka menyetujui saran dari Leon.

Maihara yang masih menatap mereka tersenyum, memotret kebersamaan mereka yang menimbulkan afeksi hangat tersendiri dalam diri Maihara Chizuru.

"Wah~ bagus ya hasilnya. Emang hebat pesona mantan model" puji Maihara yang dibalas senyuman oleh Yuuki.

"Yang mau dikirim yang mana neesama? " tanya Liemollea.

"Yang ini" tunjuk Maihara.

Liemollea menatap foto itu, dimana terpampang dirinya yang sedang duduk dan menghadap ke kiri dan dihadiahi wajah Yuuki yang cukup dekat, terlebih selamat pemotretan tadi Yuuki melepas kacamatanya.

"Wah itu pilihan yang bagus, benarkan Lie-san ?" tanya Yuuki kepada gadis disebelahnya.

Tatapan Liemollea berganti, menjadi menatap lelaki di sampingnya.

"Iya, mata neesama  gak pernah salah kalau milih" jawab Liemollea sembari tersenyum.

Semua bubar, pemotretan sudah selesai. Dan foto pilihan akan terkirim. Cukup menunggu selama 4 hari dan pemenangnya akan diberitahu kan. Selama 4 hari itu pula, gadis dari Perguruan Putri Lobelia tidak mengunjungi Yumenosaki Gakuen.


Empat hari kemudian....

Seorang gadis duduk di bangku dipinggiran danau sebuah taman. Saksi dimana dirinya bertemu dengan sesosok mantan model cilik yang berhenti karena banyaknya tekanan yang dia dapatkan, saksi dimana dirinya mengumpat dan menjelekkan ayahnya karena tindakannya yang menyiksa, saksi dimana penampilannya sangat buruk.

Ya, gadis itu adalah Liemollea. Sosok itu kini tampil berbeda, dimana surainya yang biasanya terikat pony tail kini dia biarkan tergerai tanpa apapun yang menahannya.

Gadis itu terlelap dalam pikirannya sampai dirinya tak sadar bahwa ada sesosok lelaki yang menuju kearahnya.

"Maaf aku terlambat, apakah kau sudah menunggu lama?" sebuah suara menyadarkan Liemollea dari dunia pikirannya.

sontak Liemollea menoleh, mendapati sosok yang mengisi harinya belakangan ini, Yuuki Makoto.

"Tidak, aku baru juga sampai" bohong Liemollea.

"Kemari, hasilnya sudah keluar" lanjut Liemollea sembari mengeluarkan handphone nya.

"Wahh! Ini kabar bahagia Lie- san! " pekik Yuuki karena melihat hasil kontes fotonya.

Handphone Liemollea menampilkan foto yang dikirimkan oleh Maihara dan di bawahnya terdapat tulisan tagar dua. Itu artinya, foto yang mereka kirim memenangkan juara kedua.

Mereka bahagia, karena mengalahkan Perguruan Putri Chaterine yang berada di peringkat ke 5. Mereka memang dari awal tidak mengincar juara 1, hanya mengalahkan Perguruan Putri chaterine namun, hasilnya justru melebihi ekspektasi mereka semua.

"Iya, dan itu semua berkat dirimu" ucap Liemollea.

"Eh? Tapi ini juga berkat kerja keras Lie-san dan teman teman" sangkal Yuuki

Liemollea berdiri dan membungkuk kearah Yuuki yang masih duduk.

"Terima kasih, Yuuki Makoto. Berkatmu kini matahari sekolah Lobelia kembali hadir, terima kasih karena sudah menerima tawaran untuk bekerja sama dan menjadi perwakilan dari sekolahmu. Aku sungguh berterimakasih" ucap Liemollea.

"Lie-san, aku juga berterimakasih. Karena paksaan dari Lie-san dan yang lainnya, kini aku berhasil berdamai dengan masa lalu ku dan akan membangun masa depan yang lebih indah" tutur Yuuki sembari menatap intens Liemollea.

"Untuk kedepannya, mari berjuang bersama-sama"

"Iya, mari"

Pada hari itu, senyum keduanya berada pada tengah cuaca yang menggelap. Menjadi matahari kecil ditengah gelapnya cuaca taman. Senyum mereka terlihat tulus dan saling menimbulkan afeksi hangat dan nyaman padahal cuaca tidak bersahabat dengan mereka tapi mereka menciptakan kehangatan mereka sendiri.



just be friEND

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro