▶ Childhood Friend [Yunsang]
Yeosang sedang asik bermain bubble fighter di ponsel pintarnya sembari sesekali menyeruput latte-nya yang baru saja ia pesan.
Kegiatan Yeosang berjalan dengan khidmat, setidaknya sebelum kegiatannya diinterupsi oleh laki-laki bersurai merah yang tiba-tiba menyapanya dan mengaku sebagai teman kecilnya.
"Kamu benar-benar tidak ingat aku sang?"
Jeong Yunho, laki-laki di depan Yeosang memasang wajah terhianati.
"Sungguh malangnya nasibku.."
Yeosang menyilangkan tangan di depan dada dan melontarkan kata-kata pedas. "Memangnya kamu siapa sampai aku harus mengingatmu?"
Jeong Yunho tertawa masam dalam hati.
Ternyata tidak ada yang berubah dari Yeosang.
Masih sama seperti dulu.. wajahnya manis menjurus cantik, tapi soal mulutnya... bon cabe saja kalah tanding.
"Aku Jeong Yunho, teman SD mu, dulu kita kan sering main lumpur bersama.."
"Sudah seperti babi saja main lumpur.." Yeosang menggumam. "Ck aku tetap tidak ingat."
Yeosang merutuki dirinya sendiri, kalau urusan mengingat nama dan wajah, otak Yeosang memang kadang bisa lebih lelet dari jaringan internet yang mengalami buffering.
"Kau sering memanggilku Yuno kalau kau lupa"
"Yuno.. Yuno.."
"Iya ye u yu en o no, Yuno" eja Yunho.
Yeosang kembali berpikir keras untuk beberapa saat sebelum kemudian berteriak excited. Ia mengingat sesuatu.
"Oh Oh Oh! Kamu Jeong Yunho???"
Yunho facepalm. "Kan aku sudah bilang dari tadi sang.."
"Kamu yang pipinya tembam mirip bakpau itu ya?"
Yunho menangguk antusias.
"Yang dulu suka ngupil itu kan-"
"Err sang.. anu.."
"-yang dulu pernah nyusruk got itu kan? yang dulu suka maling mangga-"
"Sanggg kenapa yang kau ingat hanya bagian jelek-jeleknya saja sih." Yunho menginterupsi dengan nada frustasi.
Yeosang terkikik lucu, lucu sekali hingga rasanya Yunho ingin sekali mengantunginya dalam saku kemejanya.
"Hehehe aku hanya bercanda Yunooo"
Yeosang mendekati Yunho kemudian berjinjit--mengingat tinggi badan mereka berbeda banyak sentimeter--memberi Yunho big hug.
"Ya Tuhan aku benar-benar merindukanmu.." gumam Yeosang.
"Aku juga merindukanmu asal kamu tahu." Yunho segera membalas memeluk Yeosang hingga Yeosang yang mungil tenggelam dalam pelukannya. Tidak mau menyia-nyiakan rejeki, hehe.
Yeosang mendongakkan kepalanya menatap Yunho, tangannya masih memeluk leher Yunho.
"Kamu kok bisa ada disini? Bukannya dulu terakhir kali kita bertemu kamu pindah ke luar negeri ya?"
"Aku baru saja pulang dari Singapura dua hari yang lalu," Yunho menguyel-nguyel pipi tembam Yeosang. "Sebenarnya setelah dari sini aku berencana main ke rumahmu.. tapi ternyata aku malah melihatmu disini,"
"Woah bisa kebetulan sekali."
"Kurasa takdir memang berniat menyatukan kita."
kata-kata Yunho berhasil membuat pengunjung lain memasang ekspresi ingin muntah.
Mereka kembali berpelukan seperti teletubies, tidak begitu peduli dengan fakta bahwa mereka sedang menjadi pusat perhatian karena berpelukan unyu di tengah kafe.
Dunia benar-benar terasa seperti milik berdua--yang lain hanya ngekost--Sama sekali tidak sadar ada beberapa onggok manusia di sekitar mereka--khususnya yang jomblo--memasang wajah dengki.
Yunho terus menguyel-nguyel pipi Yeosang, memeluknya dan memberinya kecupan-kecupan di wajah yang membuat Yeosang terkikik geli, hingga--
"Oy dik! please, kalo mau pacaran jangan disini. Mataku iritasi dengan yang uwu uwu."
--Mas mas berotot dengan wajah sangar dan tatto hello kitty di punggungnya menegur mereka.
Yeosang dan Yunho segera melepas pelukan mereka dan tersenyum kikuk.
"Oh hehe iya mas, maaf."
.
.
Setelah kejadian tidak penting itu Yeosang dan Yunho akhirnya mendudukkan diri dan mengobrol panjang lebar kali tinggi.
Dari mulai mengobrolkan hal yang tidak penting, sampai hal yang paling paling tidak penting.
Contohnya seperti--mengobrolkan kucing Yeosang yang menjadi perjaka lapuk karena tidak kunjung mendapat jodoh.
"Aku sampai berniat mendaftarkannya di program tv take me out."
"Err sang, tapi itu kan kucing.."
"Ya siapa tahu saja kan." Yeosang mengangkat bahu tidak peduli kemudian meraih cangkir Latte-nya dan menyeruputnya. "Oh iya sampai lupa, kamu daritadi tidak pesan?"
"Sudah kok tadi, aku pesan Americano."
Mendengar jawaban Yunho, Yeosang dibuat mengernyit bingung.
"Americano? Tunggu dulu, seingatku.. bukannya kamu suka yang manis-manis?
"Oh jadi kamu masih ingat kesukaanku ya? Aduh jadi terharu.."
Yunho mengedipkan sebelah matanya, membuat Yeosang memalingkan wajah, malu.
"Hei jangan terlalu percaya diri, aku hanya menebak."
"Tadi katanya ingat.."
"Oh iya juga ya- ah sudahlah lupakan saja okay."
"Yeah, Okay." Yunho mengangguk-angguk saja demi menyenangkan Yeosang. "Lagipula Americano itu manis kok--"
Yeosang menyela. "Americano itu pahit-"
"--Kalau minumnya sambil memandangi wajahmu."
Yunho menatap Yeosang dengan tatapan memuja. Yeosang tersipu-sipu, wajahnya memerah lucu.
Sedangkan pengunjung lain yang tidak sengaja mendengarkan gombalan Yunho yang cringe parah itu kembali memasang wajah ingin muntah.
"Ngomong-ngomong sang, kamu punya pacar tidak?"
"Tidak.."
Yunho menjentikkan jari.
"Aku juga tidak. Kalau begitu ayo pacaran!"
Mas mas berotot dengan tatto hello kitty yang tadi menegur mereka berdua diam-diam mendecih iri di pojokan.
"Cih, Baru bertemu sudah mengajak pacaran, dasar remaja kelebihan hormon."
_
Hsjsjshsj tau kok chapter ini emang random banget (ノT_T)ノ ^┻━┻ tapi dengan segenap rasa tidak tau malu tetep ku publish karena aku sayang Yunsang꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro