Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Sumpah, ini telenovela

#trasmigrasi ke tubuh lain

#Sasu Fem Naru

#Sasu Saku

Tokoh milik Kisamoto Masashi

Cerita cup.chocochip

Seorang wanita muda, terbaring lemah di atas tempat tidurnya. Mendapati bau disinfektan yang menyengat, ia terbangun. Ruangan cahaya terang lampu menyambut, ditemani kelambu putih, juga IV yang masih menetes pelan menuju pembuluh darah ditangannya.

Tubuhnya kaku, seperti telah berbaring lama tanpa ada gerakan selama beberapa hari tidur. Ia mengangkat tangannya, mendapati ada sesuatu yang berbeda pada bentuknya.

Kenapa jari-jarinya lebih putih dan lentik sekarang?

"Aku di mana?" tanyanya entah pada siapa.

"Kau sudah bangun, Sakura?" tanya suara lain, seorang pria, yang berasal dari pojok ruangan.

Orang tersebut mendekat. Tubuhnya yang tegap, dan parasnya yang luar biasa tampan. Tidak dapat Naruto hindari untuk tatap dengan terkesima dan kagum.

"Boss?" tanya Naruto, yang sadar siapa orang yang ada di depanya.

Orang ini, Uchiha Sasuke. Presedir dari perusahaan properti tempatnya bekerja. Pria paling tampan dan menjadi incaran seantero perusahaan. Bagaimana bisa ada di kamar rumah sakit tempatnya menginap.

Sedangkan dirinya hanya seorang Naruto Uzumaki yang dapat disetandarkan salah satu kacung dari perusahaan Uchiha yang mendunia. Naruto ingat, dia baru saja mengalami kecelakaan besar di perempatan dengan lampu merah yang error. Menyebabkannya menabrak sebuah truk kontaner besar. Harusnya dia sudah mati, bagaimana bisa dia masih hidup dengan Boss besarnya menungguinya agar cepat sadar.

Merasa aneh untuk berbaring saat Boss-nya menatap dengan iba, Naruto mencoba untuk duduk dari kasurnya.

"Kenapa kau duduk. Perutmu terluka parah. Berbaringlah." Cegah Sasuke, bahkan gaya bicara yang Bossnya gunakan saat berbicara adalah seperti mereka telah mengenal dalam waktu lama. Padahal sepengerahuan Naruto, ia hanya pernah berbicara beberapa kata dengan Sasuke, itu pun saat ia mengucapkan ucapan selamat pagi harian untuk formalitas pegawai pada atasan.

"Uchiha-sama, kalau boleh tahu, kenapa saya di sini bersama Anda?" tanya Naruto, berhati-hati dengan kalimatnya.

"Uchiha-sama? Hahaha .... Kau sangat marah dengan perceraian kita hingga memanggilku begitu formal?" Sasuke tertawa mendanggapi ucapan Naruto, yang ia pikir hanya salah satu bercandaan yang kurang bermutu.

"Ce-rai?" Naruto semakin bingung dengan situasi yang menimpanya. Kapan dia bercerai? Menikah saja belum. Dengan siapa juga?

"Cih ... kau tidak usah pura-pura lupa." Sasuke membuang muka dengan ekspresi muak.

Naruto ling-lung. Ia melihat sekitar, ingin mencari tahu, siapa tahu ada kamera tersembunyi yang ingin menjadikannya objek olok-olok di televisi. Apa ini acara komedi? Kenapa bos-nya tiba-tiba memeperlakukan dirnya seolah mereka telah kenal lama?

Si gadis menyadari ada hal yang berbeda. Ruangan ini terlalu mewah untuk dapat ia sewa sendiri. Ansuransi kesehatannya hanya kelas III. Mereka tidak mungkin menempatkannya pada ruangan luas dengan sofa, kamar untuk keluarga yang menginap, dan fasilitas VVIP dengan segala kemewahan. Lalu kakinya, sejak kapan kakinya sepanjang ini? Ia menyingkap selimut yang ia gunakan. Ditemukannnya kulit putih halus yang tidak pernah ia miliki selama hidup. Bahkan jari-jarinya sangat lentik juga cantik. Baju rumah sakit yang ia gunakan tidak sanggup menyembunyikan tubuh semampai 170 yang ia miliki. Sedangkan tubuh sebenarnya dulu hanya dapat mencapai 150 hingga titik ia tak dapat tumbuh lagi. Tidak ada kisah mana pun yang bercerita bahwa Kurcaci bisa berubah jadi Yeti?

Jadi tubuh milik siapa ini? Dirinya sama sekali tidak punya tubuh seperti ini.

Asik memperhatikan bentuk tubuh yang berubah drastis, Sasuke mulai panik saat melihat gelagat aneh yang wanita di depannya lakukan. "Apa kau sungguh-sungguh tidak ingat? Siapa namamu?"

"Bisa aku pinjam cermin?"

Uchiha mengambil smartphone-nya. Lalu membuka kamera yang juga bisa berfungsi sebagai cermin.

Sakura mengambil samartphone Sasuke dan langsung ia posisikan tepat di depan wajahnya.

"Sakura? Kau baik-baik saja?"

Naruto melihat wajah yang sangat cantik dengan matanya. Kulit putih bersinar dan halus, rambut merah muda pendek yang tergerai, hidung mancung, dan bibir pink yang cenderung lebih merah dari warna rambutnya.

Wanita cantik ini, Naruto tidak mengenalnya.

"Aku bukan Sakura," cetus Naruto yang tidak terima dipanggil dengan nama orang asing.

"Aku panggil dokter. Jangan ke mana-mana. Tetap di sini, dan, coba ingat lagi siapa dirimu."

Naruto merasa tubuhnya semakin lemas. Semakn diawasi, semakin tidak paham posisi dirinya kini. Bagaimana dirinya bisa beralih tubuh? Siapa wanita di dalam layar smartphone yang kini ia pandangi.

Kenapa Boss memanggilnya dengan nama Sakura? Sedangkan jelas-jelas dirinya hanya kariyawan biasa bagian purchasing yang bernama Naruto. Dirinya hanya wanita berusia 24 tahun yang harus bekerja siang malam untuk mencukupi hidup dirinya sekaligus saudara kemabarnya yang masih kuliah.

Wajah setandar, bahkan tidak dapat dikatakan cantik, karena tiga garis kucing aneh yang memang sudah ada sejak dia dan saudaranya lahir. Kini berubah drastis menjadi terlampau cantik dan feminim. Matanya hijau jamrud, bibirnya yang tipis, hidung mancung. Kecantikan yang sama sekali tidak pernah ia impikan bahkan dalam angannya ketika ingin oprasi plastik di Korea. Bagaimana bisa ia berubah menjadi cantik dan tinggi bak model saat ia terbangun dari tidur?

Atau? Jiwanya tertukar dengan jiwa orang lain?

Tidak mungkin! Itu hanya ada dalam novel bukan?

"Dokter, tolong periksa kepalanya. Dia tidak mengingat dirinya. Tapi dia tahu nama saya." Uchiha sasuke membuka pintu secara tergesa-gesa dengan ekspresi kawatir terpampang di wajahnya, membawa serta orang lain yang berpakaian putih yang Naruto ketahui muingkin seorang dokter.

"Nyonya Uchiha, apa Anda ingat nama Anda?" tanya sang Dokter.

Nyonya Uchiha? Siapa itu? Apa benar aku bertukar tubuh dengan orang lain? Lantas tubuhku di mana?

Naruto menepuk-nepuk pipi untuk membuat dirinya terbangun dari mimpi atau apa pun yang membuatnya berdelusi menjadi orang lain saat ini. Tidak mungkin dirinya menjadi orang lain seperti yang terjadi di novel-novel cina yang ia baca bukan? Apa ini karma karena ia terlalu sering menghayal mengalaminya?

Dokter meraih tangan Naruto untuk menghentikan tindakan si gadis yang dianggap ingin menyakiti dirinya sendiri.

"Dengarkan saya Nyonya. Sebutkan nama Anda."

"Saya tidak tahu." Naruto mencoba bermain peran. Bila dia jujur, mungkin dokter akan menganggapnnya gila, karena mengklaim orang lain sebagai dirinya. Lebih aman baginya untuk pura-pura hilang iangatan bukan?

"Dakter, dia hanya pura-pura. Saya tahu dia pura-pura. Dia ingin menunda perceraian kami. Karena itu ia melakukan semua ini." Sasuke tiba-tiba menyalak tidak terima dengan penuturan yang Naruto alami.

Naruto sedikit was-was karena sang Boss terlalu cerdik untuk dapat ia terperdaya dengan tipuannya.

Ia juga tidak pernah menyangka bisa menyaksikan Boss-nya panik hingga seperti ini. Direktur perusahaan O-Ring yang selalu tenang dan kalem saat menghadapi situasi paling pelik di perusahaan, menjadi sangat kalang kabut saat menyaksikan kebohongan Naruto.

"Sakura, katakan padaku. Kau berbohongkan? Kau mengingat namaku tadi."

"Aku tidak berbohong. Yang aku ingat hanya namamu. Kau Uchiha Sasuke. Selain itu tidak ada yang tersisa di otakku."

Naruto menghentikan dirinya untuk menggigit bibirnya ketika berbohong. Bagiaimana dirinya bisa mengakali bossnya ini untuk percaya bahwa dia adalah 'Sakura' yang telah hilang ingatan. Bukan Naruto yang pura-pura menjadi Sakura.

"Aku tidak percaya. Apa pun yang kau lakukan saat ini, tidak akan dapat menunda sidang perceraian kita yang tinggal dua minggu lagi," bentak Sasuke, yang langsung membuat Naruto mundur karena ketakutan oleh amrah Sasuke yang ia sendiri tidak tahu di mana salahnya.

"Tenanglah Tuan. Kami akan memeriksa lebih lanjut tetang ini. Dan akan mencari tahu apakah hilang ingatan ini akan bersifat sementara oleh karena syok, atau akan menjadi permanen," daignosa Dokter.

"Bukankah itu lebih bagus?" ujar Naruto, mencoba meredamkan amarah Sasuke. "Bila aku melupakanmu, bukankah itu sangat menguntungkan kita, karena tidak akan ada yang sakit hati karena perpisahan ini bukan?"

Sasuke tertampar oleh suatu kesimpulan baru.

"Sakura, apa kau sungguh-sungguh pelupakan semua?"

"Iya," ujar Naruto, mantap.

Tiba-tiba Sasuke tersenyum dengan kabar duka tapi menyenangkan yang baru saja ia terima. Ia benar-benar merasa beruntung karena masalah yang selama ini membebani hatinya, langsung terangkat seketika.

"Itu bagus. Sangat bagus. Dokter, Anda tidak perlu mengobatinya. Dia terliha baik-baik saja. Dia akan hidup normal tanpa saya di sampingnya." Sasuke menggegam tangan Dokter dengan mata berbinar penuh harap.

"Tapi Sakura-sama harus tetap diobati." Sang Dokter mencoba memperbaiki pikiran konslet pasangan ini.

"Tidak apa-apa, Dokter. Saya baik-baik saja. Saya hanya perlu mencari tahu beberapa hal untuk melanjutkan hidup saya." Naruto setuju.

"Tuan Uchiha, sebagai suaminya, kami perlu melakukan pemerikasaan ulang pada kepala istri Anda. Kami perlu tandatangan persetujuan Anda."

"Tidak perlu, aku lebih suka dia melupakan aku." Sasuke pun tidak kalah antusias, berkata dengan persaan senang yang tak dapat ia tahan dibalik senyum pada tiap kata-kata yang ia ucapkan.

"Kalian .... Apa kalian tidak sadar seberapa parah kondisi ini. Terserah kalian!" Dokter yang marah, pada pasangan aneh tersebut, langsung pergi tanpa berkata apa-apa lagi.

Bersambung ....


Holla, lama tak muncul.

Aku lagi-lagi kepincut bikin SasufemNaru. Semoga kalian suka.

Kali ini aku ingin membuat Novel yang berbeda dari biasanya. Mingkin ini plotnya lebih lebay dari biasanya. Karena dari judulnya saja TELENOVELA. Pasti ada adegan Fernando Hosi Alta Mirano Del Kastilo nanti.

Ya, silahkan Vote dan Komen ya kalau ingin ini terus lanjut.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro