Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

14. A VISIT ♥️

Warning! : GAJE STORY

.
Aku nulis ini untuk menyegarkan otak dan jiwa ~
Ga usah ngarep lebih dari ceritanya, karena super mainstream dan so cheesy 😴
.
.

🍒🍒🍒
.
.

Terdengar langkah antusias dan terkesan tidak sabaran dari lorong yang lumayan panjang itu, derap langkah kali ceria itu bersaing dengan hinggar binggar dentuman musik yang berpadu dengan seruan bercampur teriakan dan jeritan histeris.

Gadis pemilik langkah antusias itu tentu tidak heran, karena ia tengah mendatangi acara konser musik grup ternama negara itu. Langkah panjangnya membawa ia bertemu dengan beberapa orang staff yang terlihat sibuk mondar-mandir, beberapa menyapanya, beberapa menahannya untuk mengobrol singkat, hanya untuk menanyakan kabar gadis itu.

Poni khasnya tertiup angin, membuat ia meletakkan telapak tangan untuk menahan poninya yang berterbangan, sementara mata bulat cantiknya mengintip-ngintip dari samping pintu yang menghubungkan backstage dengan stage.

Mata besarnya dengan cepat menemukan sosok yang ia cari, kemudian ia tersenyum lebar dan ceria.

Psst! Pssst!” panggilnya bersaing dengan riuhnya audience diluar sana.

Pemuda yang ia panggil tampaknya mendengar dengan sangat jelas, meski suara gadis itu tertutup dengan riuh nya sorakkan. Mungkin karena ia berdiri terlalu jauh dari member lainnya dan juga stage utama sehingga ia bisa mendengar gadis yang memanggilnya.

Senyuman lebar menyambut pemuda itu, saat ia menoleh dan mendapati gadis yang memanggilnya.

Terkejut sekaligus panik, itu yang pemuda itu rasakan begitu ia melihat gadis itu dengan lincahnya melambai-lambai dari pintu backstage kepadanya. Meski begitu, ia langsung memberikan senyuman termanisnya pada gadis itu, dan langsung meninggalkan stage tanpa sepengetahuan siapapun demi menghampiri si 'penginterupsi'.

“Kenapa bisa disini? Datang dengan siapa?” herannya sekaligus panik.

Gadis itu menyengir dengan sangat lebar dan khas.

“Aku ingin melihat Oppa” jawabnya masih dengan senyumannya.

“Bukankah aku bilang tunggu di rumah saja?” pemuda itu meraih gadisnya dan mengecupnya dengan cepat. “Siapa yang membawa mu kemari?”

“Tapi aku ingin sekali melihat Oppa..” balasnya dengan nada manja. “Aku kesini di antar oleh.....” ia sengaja menggantung kalimatnya.

“Oleh?” pemuda itu tidak sabar.

“Oleh brother in law.. Hehe” Lisa tergelak lucu melihat ekspresi pemuda itu.

“Ah, kau membuatku cemas tadi..”

“Aku merindukan Oppa” sambung gadis itu cepat.

“Hanya beberapa jam sayang” pemuda menjawab lembut “Menunggu di rumah kan lebih aman..”

Gadis berdarah Thailand itu langsung mem-pout-kan bibirnya, lucu.

“Tapi aku ingin melihat Oppa secara langsung di konser, aku hanya ingin melihat Oppa..” tegasnya.

Sehun langsung terkekeh gemas melihat tingkah gadis itu, ia meraih dan membawanya ke sebuah ruangan yang tampaknya memang di khususkan untuknya. Ada sofa berukuran sedang, meja sedang dan juga LED TV yang menayangkan suasana di stage.

“Aku hanya khawatir dengan kondisi mu, itu kenapa aku memintamu dirumah saja Nona Oh..” jelasnya kemudian.

“Oppaaaa.. Aku ini tidak sedang sekarat” Lisa langsung menyela. “Oppa memperlakukanku seolah aku sedang sakit saja” ia memanyunkan bibirnya.

Kekehan Sehun terdengar lagi.

“Ah, mianhae.. Bukan begitu maksudku, hanya saja aku paham bagaimana sifatmu. Kau suka lupa diri nona..”

“Itu sih Oppa saja yang berlebihan..” jawab Lisa setengah mencibir.

“Itu wajar sayang, bukan berlebihan, dan semua lelaki mengalami nya saat berada di posisi seperti ini”

Jinjja?”

Ne, kau bisa tanyakan pada Hyung..” Sehun mengiyakan.

“Ahh, tapikan aku ingin melihat Oppa terus menerus..” lagi, ia mengucapkan alasan awalnya. “Jadi aku memutuskan kemari—”

“Bagaimana kalau kau kelelahan?” Sehun menyelanya dengan cepat.

Derai tawa gadis itu menggema diruangan tersebut, menatap pemuda itu lekat.

Jinjja Oppa? Oppa sangat protektif sekali” protesnya. “I'm fine Oppa.. Lihat!”

Ia menari-nari kecil didepan pemuda itu, sebelum akhirnya tangan kokoh Sehun menahannya.

“Ck! Gadis nakal..” ujarnya seraya menyentil halus ujung hidung Lisa, yang membuat gelak tawa khas gadis itu terdengar lagi.

Gelak tawa Lisa terhenti saat pemuda itu mendudukkannya lembut di sofa, dan mengambil posisi berjongkok didepannya.

Sehun tersenyum hangat, menatap wajah Lisa, sebelum menarik lembut wajah gadis itu turun mengecupnya sayang.

“Aku sangat mencintaimu..” bisiknya lirih pada Lisa, lalu melumat bibir plump favorite nya itu.

Gadis itu menjawabnya dengan senyuman dan membalas ciuman pemuda itu.

Baby, Daddy juga sangat mencintaimu..” bisikan Sehun kembali dengar, kali ini pada perut Lisa yang mulai terlihat menyembul kecil dari balik baju nya.

Gelak Lisa kembali terdengar, jemari lentiknya menyisir lembut rambut Sehun, menariknya untuk kembali duduk disofa.

Baby Oh juga love Daddy banyak-banyak..” sahutnya kemudian.

Senyuman hangat Sehun menguar, menatap wajah ceria yang tidak pernah pudar dari wajah Lisa, gadis yang ia cintai.

“Nah, itu kenapa aku meminta kalian menunggu dirumah..” ujar nya kemudian setelah melihat gadis itu menggigil kecil.

“Tapi aku ingin melihat Oppa..” balas Lisa setengah merengek dengan alasan utamanya, mengapa ia menghadiri konser suami nya dan grup.

Hal itu kembali membuat Sehun tertawa, gadis itu sedikit keras kepala semenjak berbadan dua.

Arraseo, kau ingin melihat suami tampan mu ini setiap waktu..” timpalnya mengacak lembut puncak kepala Lisa.

Nde... Baby Oh juga..” tambahnya sambil mengusap perutnya dengan wajah usil.

“Tentu saja aku tahu! Kalian berdua selalu bekerjasama membuatku khawatir” tawa nya, seraya memakaikan coat tebalnya kepada Lisa. “Nah, tunggu disini dan jangan melakukan tindakan yang berbahaya, duduk saja arraseo? Jangan kemana-kemana..”

Ndeh!” gadis itu mengiyakan dengan patuh.

“Aku harus kembali ke stage..” pemuda itu melirik layar LED, dan kini terdengar suara dari member-member lain nya tengah mencari Sehun di stage.

Sehun eodiso?

Sehunie eodisoyo?

Sehun menghilang lagi yeorubun, biasa ada hal darurat..” bisa dipastikan itu suara Chanyeol.

Seperti itulah suara-suara yang terdengar dari pengeras suara dari arah stage.

Arra.. Segeralah pergi sebelum Oppadeul mengomel lagi” suruh Lisa, ini bukan kali pertama gadis itu datang ‘menginterupsi’ suami nya di acara konser.

“Lihat aku dari sini saja, oke?” perintah pemuda menunjuk layar TV LED itu.

Aye aye Daddy~nim

“Gadis pintar!”

“Aku bukan gadis lagi.. I'm Momma to be..” tawanya lucu.

“Bagiku kau tetap gadis..” ia bersikeras dan kemudian meninggalkan kecupan lembut puncak kepala Lisa.

Nde.. Cepatlah pergi sebelum staff datang menjemput Oppa..”

Pemuda itu mengangguk, memeluk Lisa sejenak, lalu melambai meninggalkan gadis itu.

Lisa membalas lambaian Sehun dengan senyuman lebarnya, pemuda itu masih melambai dan menoleh padanya.

Aish, kenapa Oppa terlihat begitu tampan sih!” gumamnya pelan pada dirinya sendiri.

Mata Lisa membulat begitu melihat tiba-tiba Sehun membalikkan badannya, menghampiri nya lagi.

Cup! Pemuda meninggalkan kecupan padanya (lagi), sebelum akhirnya ia benar-benar berlari menuju arah stage.

“Tunggu aku disini dengan aman!” itu kata terakhir Sehun sebelum ia kembali bergabung dengan rekannya.

Lisa kini menatap lekat pada layar TV LED diruangan itu, menyaksikan kehebohan di stage saat ia kembali. Terlihat Baekhyun yang tengah menggoda Sehun dengan interogasi tidak jelasnya. Gadis itu tertawa.

“Sayang, bukankah Daddy sangat tampan dan lucu? Mengapa ia semakin bersinar sih?” ia berbicara sendiri, tepatnya pada perutnya. “Ahh, apakah Baby Oh yang membuat Momma menjadi seperti ini, eoh?” kekehnya.

Ia menghela nafasnya lembut, bersandar pada sofa menonton konser sang suami dari backstage, melalui TV LED di ruang tunggu. Lisa menegakkan tubuhnya saat mendengar back sound ‘On Me’ di putar, matanya fokus pada layar melihat Sehun yang menari sebentar kemudian musik berhenti.

“Yahh, padahal aku ingin melihatnya full..” keluh Lisa persis dengan keluhan EXO-L yang menonton di luar sana. “Kenapa sekarang aku merasa mengantuk ya..” gumamnya saat hinggar binggar musik lainnya terdengar dari stage.

Gadis itu menutup matanya sebentar, ia merasa hanya sebentar, tapi begitu ia membuka matanya senyuman yang paling ia sukai menyambutnya.

“Lelah, huh?”

Aniya, hanya mengantuk sedikit..” sangkal Lisa, ia mengulurkan tangannya pada Sehun.

Pemuda itu menariknya bangun dengan lembut dan terkekeh, terdengar indah di pendengaran Lisa.

“Siap pulang?” tawarnya.

“Oppadeul sudah selesai?” heran Lisa. “Kenapa sebentar sekali?”

“Anda tertidur dengan sangat nyenyak Nona, lihat jam berapa sekarang?”

Gadis itu menyengir.

“Aku merasa hanya memejamkan mata selama lima menit..”

Pemuda itu mengangguk mengerti, ia sangat paham. Akhir-akhir ini Lisa memang suka tertidur dimana saja kapan saja.

“Oppaaa..” suara manja Lisa kembali terdengar.

“Ingin sesuatu?”

Kepala gadis itu menggeleng, ia berdiri di depan Sehun seraya menurunkan coat kebesaran milik suaminya itu sampai bahunya.

“Lalu?” bingung Sehun.

Do i look sexy?” tanya nya dengan memanyunkan bibirnya, terlihat cute sekali dimata Sehun. “Apakah aku tetap terlihat menarik?”

Tawa Sehun bergema mendengarnya.

“Sangat seksi dan menarik, Sayang.. Sejak kau hamil, keseksian mu berlipat menjadi 1000x lipat” jawab Sehun, jujur.

“Benarkah? Oppa tidak hanya menghibur kan?” penasarannya.

“Tidak sama sekali, lagipula kenapa kau bertanya seperti itu?”

“Oppa jangan salah paham, aku pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan kalau Ibu hamil memiliki jenis keseksian tersendiri, hehe” jelasnya. “Jadi aku ingin membuktikan nya sendiri dengan bertanya pada Oppa.. Ternyata benar yah, aku seksi? Woahhh”

Kikikan geli Sehun terdengar di sela ia mengganti bajunya di ruangan tersebut.

“Sangat seksi kau tahu? Sampai rasanya aku ingin mengikatmu saja di rumah agar kau tidak berkeliaran, karena itu selalu menyebabkan kau berakhir dengan tergeletak tidak berdaya di rumah karena kelelahan” sahutnya panjang lebar. “Lalu setelah itu, seseorang akan mengeluh ‘Oppa, aku rasa aku akan pingsan’.. Begitu bukan?” sambungnya lagi seraya menirukan ucapan Lisa.

Gadis itu tidak mengelak, ia justru menyengir dengan lebar mendengarnya.

Namun, setelah itu ia pura-pura cemberut.

But Oppa.. Eomonnim mengatakan itu hal yang wajar, bahkan Oppa mengiyakannya waktu itu” ia membela diri.

Nde.. Itu memang benar” pemuda itu membenarkan sambil mengacak poni Lisa gemas. “Oleh sebab itu aku memintamu untuk terus tinggal dirumah, agar kau tidak terlalu lelah”

“Itu karena aku ingin melihat Oppa terus” balasnya tidak mau kalah. “Lagipula tadi kita sedang membahas keseksian ku, lalu kenapa Oppa malah  mengungkit ini lagi?”

Tawa Sehun meledak lagi mendengarnya.

Aigoo~ya... Baiklah, istriku yang paling cantik dan seksi.. Kemarilah..” ia merapatkan kembali coat nya pada tubuh Lisa. “Apakah ini sudah saatnya aku meminta off sementara dari grup? Hm?”

Mata bulat Lisa menatap Sehun mengerjap-ngerjap.

“Apakah harus?” gadis itu balik bertanya.

“Tentu saja harus, sexy Momma..” Sehun mengusap lembut pipi chubby gadis itu. “Aku ingin menemanimu, bagaimana kalau tiba-tiba kau menginginkan sesuatu saat aku sedang jauh?”

“Tenang Oppa! Baby Oh punya banyak Imo dan Samchon yang bisa diandalkan” jawabnya yakin. “Terutama Phi Ten dan Bambam, ke Thailand pun mereka rela” ia kemudian terbahak.

“Ya, kau akan ‘menyiksa’ mereka lagi, hm?” balas Sehun lagi. “Kasihan sayang, mereka sudah menjadi korban mu sejak bulan lalu”

Aniyo... Bukan aku Oppa, tapi Baby Oh..”

Mwo?”

Keduanya lalu tertawa terbahak setelahnya.

Baby Oh alias Oh Sesa baby bolo bolo be like: ‘Fitnah aja terooss -___-’

“Lagipula mereka yang menawarkan diri untuk membantu” lanjut Lisa lagi .

“Kalau posisi nya subuh? Atau jam-jam dimana orang-orang sudah tertidur?”

“Ahh, mudah sekali.. Aku akan mengatakan pada Baby Oh ‘Hey Baby, sabar ya tunggu sampai besok pagi, arraseo?’..” gadis itu memperagakan sambil menggerakkan telunjuk di depan perutnya seolah sedang memerintahnya.

Sehun menahan tawa melihat tingkah dan kelakuan istrinya.

Aniya, terkadang itu bukan kemauan Baby Oh, tapi kemauan mu” pemuda itu tergelak, menarik lembut kedua pipi gadisnya gemas.

“Hm! Itu benar sekali Oppa!” jawabnya polos.

Lagi, derai tawa Sehun berkumandang dan gadis itu ikut tertawa dengannya.

“Itu kenapa aku sangat mencintaimu Oh Lisa..” bisik pemuda itu sambil menarik gadisnya lembut kemudian memeluknya erat. “Ayo pulang sekarang, kita lanjutkan diskusi kita di rumah..” ajaknya.

Lisa mengangguk antusias mendengar kata pulang, pasalnya didalam pikirannya ada banyak hal yang ingin ia minta di perjalanan pulang nanti.

Baru keduanya bersiap-siap bergerak untuk pulang, ruangan tersebut di serbu dengan suara berisik member EXO dan beberapa staff lainnya.

Tok tok! Pintu diketuk dan langsung terbuka, memperlihatkan wajah usil Byun Baekhyun paling depan dan Xiumin di belakangnya beserta member lainnya.

“Hai Sister in Law!” seru Baekhyun bersemangat. “Woah! Keponakan kami semakin besar ya?!”

Pemuda Byun itu terlihat takjub melihat perut Lisa yang mulai membesar dan terlihat jelas dibalik bajunya.

“Tentu saja ia semakin bertumbuh, Appa dan Eomma nya mengurusnya dengan benar..” balas Jongdae yang tidak heran dengan pertanyaan Baekhyun.

“Perasaan minggu lalu kita bertemu, perut Lisa belum terlihat sama sekali, Jongdae~ya! Iyakan Lalisa?” Baekhyun masih terlihat takjub.

Lisa merotasikan matanya diiringi tawa geli dari Sehun yang melihat ekspresi nya. Sejak Lisa hamil, ia tidak banyak ‘akur’ dengan Baekhyun, karena pemuda itu senang sekali mengejek juga menggodanya dan Sehun.

“Bulan lalu Oppa.. Bukan minggu lalu” ralat gadis itu. “Minggu lalu kita tidak ada bertemu sama sekali, kurasa Oppa sudah lama menjadi manusia purba sehingga tidak mengingat waktu ataupun tanggal”

Derai tawa para member dan juga Baekhyun menggema diruangan tersebut.

“Aku sih rela-rela saja dikatai oleh adik Ipar sendiri, asalkan hati nya senang.. Kasihan Ibu hamil tidak boleh kesal” seloroh Baekhyun namun terdengar menyebalkan di telinga Lisa.

“Hyung, berhenti menggodanya, aku tidak ingin nanti Lisa kesal dan akan berakhir tidak menyenangkan..” sela Sehun. “Lagipula, aku takut anakku tertular kegenitan dan keusilan Hyung..”

“Ya, Oh Sehun! Kau tidak sedang amnesia bukan? Kalau anak mu usil, jahil ataupun hyper nantinya, itu bukan kesalahan para Samchon nya, tapi itu menurun darimu dan juga Eommanya..” Baekhyun membela diri. “Jangan lupa sejak dulu, bahkan sampai kalian berkencan hingga sekarang kalian berdua Maknae nakal yang selalu menistakan kami yang lebih tua”

Sehun dan Lisa merotasikan mata mereka bersamaan mendengar jawaban Baekhyun.

“Lihatlah! Pantas mereka berjodoh” lagi Pemuda Byun itu berkomentar. “Bahkan tingkah mereka pun sama..”

“Memang seperti itu!” jawab maknae couple itu lagi bersamaan.

“Lagipula kenapa Hyungdeul baru kemari sekarang? Kami sudah akan pulang” lanjut Sehun.

“Kami takut mengganggu adegan bermesraan kalian, jadi kami menunggu kalian selesai” kali ini Chanyeol yang menyahut. “Kami hanya ingin menyapa sebentar Ipar kami yang muncul dan menculik suaminya ditengah-tengah konser” goda pemuda itu.

Dengusan Sehun terdengar menimpali godaan Chanyeol, sementara Lisa hanya memasang wajah bingungnya. Ia tidak begitu menangkap maksud Chanyeol, di dalam pikiran Lisa saat ini hanyalah ia ingin makanan dipinggir Hongdae Street.

“Lisa~ya mereka hanya bercanda..” akhirnya Xiumin bersuara. “Karena kami paham Ibu hamil itu bisa sedikit sensi, jadi jangan ambil hati mendengar candaan mereka ya..”

It's okay Oppa, aku sedang hamil bukan sedang PMS jadi jangan khawatir kalau aku kan mengamuk seperti singa” Lisa menjawab tanpa beban.

Sehun tergelak pelan mendengar jawaban gadis itu, dan ia paham kalau sekarang gadis itu sedang memikirkan sesuatu. Makanan tentunya.

“Hyungdeul akan pergi setelah ini?” tanya Sehun pada member nya.

“Hm, markas biasa.. Minum-minum sebentar” jawab Jongin.

“Aku langsung pulang dengan Lisa ya” ijin pemuda Oh itu untuk tidak bisa ikut.

“Kami tahu” balas Baekhyun. “Kami juga tidak berencana mengajakmu”

“Sekalipun Hyung mengajakku, aku tidak akan mau ikut” Sehun tidak mau kalah.

Lisa tertawa mendengar perdebatan kecil Sehun dan Baekhyun yang sejak dulu selalu begitu.

“Kalian pulanglah segera, kasihan jika Ipar dan keponakan kami harus berlama-lama diluar dan terkena angin malam” lerai Junmyeon sekaligus menyuruh Sehun dan Lisa untuk segera pulang. “Kami duluan ya Sehun~ah, Lisa~ya..”

Langkah Junmyeon diikuti oleh yang lainnya.

Psst, Lice! Buat Sehun susah sesusah-susahnya ya, minta saja apapun yang ingin kau minta, jika perlu minta ia membelikan planet untukmu” goda Baekhyun sebelum akhirnya ia berlari menjauh mengejar rekan yang lainnya.

Sehun masih menatap kepergian para rekannya, sementara Lisa menatapnya lekat.

“Oppa..”

“Hmm?” pemuda itu beralih pada Lisa.

“Apakah Oppa akan membelikanku planet jika aku minta?”

“Kau ingin planet?” Sehun menanggapi gadis itu. “Kau ingin planet apa? Merkurius, Jupiter, Mars, Saturnus atau Venus?”

“Aries tidak ada?”

“Itu Zodiak kita sayang, bukan planet” jawab Sehun sambil mengecup pipi gadis itu gemas lalu menatapnya hangat.

Mulut gadis itu membentuk huruf O mendengar jawaban pemuda itu, ia tampak masih berpikir.

“Mmm, Oppa..?”

“Ya?” pemuda itu menjawab dengan sabar, ia tahu jika Lisa akan bertanya sampai kemana-mana.

“Tampaknya kalau kita membeli planet, kita tidak akan memiliki lahan parkir yang luas” ungkapnya polos sekali.

Sehun tertawa untuk kesekian kalinya, sejak bertemu gadis itu pertamakali hingga sekarang, Sehun lebih banyak tertawa.

“Memangnya kendaraan yang harus di parkir, hm?”

Aniya, maksudku kita tidak akan memiliki tempat yang cukup untuk meyimpannya. Planet kan ukurannya tidak seperti rumah-rumahan Bhibhi, 4L dan Musyu..” jelasnya.

“Biarkan saja menggantung di angkasa, tidak usah dibawa pulang ke bumi..”

“Ah, itu tidak akan seru Oppa!” Lisa tampak berubah pikiran. “Kita juga tidak bisa menggunakannya, it's useless..”

“Lalu?”

“Kita beli mainannya saja 1 set Oppa, how?” saran Lisa antusias. “Siapa tahu di masa mendatang Baby Oh ingin menjadi Astronot?”

Untuk kesekian kalinya, Sehun hanya bisa menahan tawanya dan menatap istrinya gemas.

Arraseo, kita akan membeli mainannya saja..” Ia menyetujuinya. “Tapi, sekarang saatnya kita untuk pulang dan lanjutkan pembicaraan kita di rumah, ok?”

Gadis itu mengangguk dengan sangat antusias, ia lansung menggandeng lengan suaminya dengan manja.

Kajjah!” girangnya. “Tapi Oppa, bisakah nanti di perjalanan kita singgah di Hongdae? Aku ingin makanannya..”

“Tentu saja Tuan Putri..”

Yeayyyy!”

Mereka meninggalkan tempat itu dengan kecepatan sedang, sementara Lisa terlihat begitu girang didalam mobil.

“Sesenang itu akan bertemu makanan Hongdae?” tanya Sehun.

“Eoh? Hmm, aku senang karena bersama Oppa..” jawab gadis itu. “Oh ya, Oppa.. Kenapa Oppa mau saja menanggapi semua pembicaraan ku yang terkadang tidak masuk akal dan kekanakan?”

Sehun tertawa geli mendengar pertanyaan gadisnya.

“Karena kau istriku..” jelasnya. “Dan juga aku sangat senang melihat ekspresi mu yang selalu berbinar-binar..”

Jinjja? Padahalkan Oppa, semua pembicaraan ku itu tidak begitu serius, termasuk masalah planet..”

“Aku tahu..” kekeh Sehun sambil tetap mantap fokus kedepan.

Gadis itu menoleh menatap suaminya dari samping, lalu ia tersenyum-senyum sendiri.

Wae? Mengapa kau tersenyum seperti itu?” Sehun bisa menangkap senyuman gadis itu dari ekor matanya.

Aniya...” Lisa masih betah menatap Sehun dengan tatapan kagum.

“Aku tahu aku ini tampan, tapi apakah kau tidak lelah?”

“Lelah kenapa?” bingung Lisa.

“Apa kau tidak lelah jatuh berkali-kali dengan menatapku seperti itu?”

Huh?? Ya! Kalimat macam apa itu?” gadis itu tertawa. “Kalau itu Oppa, aku tidak akan lelah..”

Sehun melirik Lisa yang masih menatapnya dengan senyuman.

“Sejak kapan kau pandai menggombal?”

“Sejak sekarang! Dan aku belajar dari Oppa, jangan lupakan itu” jawabnya mantap. “Selama ini Oppa selalu melakukannya pada ku, apakah Oppa tidak lelah?”

“Lelah terjatuh padamu maksudnya? Tentu saja tidak, tidak pernah sedikitpun, dan tidak akan pernah..”

“Cihhh, lihatlah begitu pandainya Oppa berkata-kata..” ejek Lisa.

Tawa pelan Sehun terdengar merdu di gendang telinga Lisa, gadis itu juga tidak paham kenapa semakin hari ia merasa pemuda yang di sampingnya ini semakin indah. Apakah ini effect dari si kecil yang bersembunyi di dalam perutnya itu? Lisa juga tidak mengerti.

Lisa langsung menatap dengan cepat kedepan ketika ia merasa pemuda itu menoleh padanya saat mereka berhenti di traffic light.

Telinga Lisa bisa mendengar dengan sangat jelas kekehan Sehun, ia tahu pemuda itu terkekeh karena dirinya kedapatan membuang muka saat Sehun menoleh pada nya.

Ia memanyunkan bibirnya, salah tingkah. Sudah Lisa bilang, dia tidak tahu mengapa ia menjadi seperti ini, rasanya seperti pertama kali ia jatuh cinta pada suaminya ini. Lagi-lagi Lisa hanya bisa menjadikan si kecil yang didalam perutnya sebagai alasan dan penyebabnya.

Lisa memang sangat mencintai suaminya, tapi mengapa rasa salah tingkah seperti awal-awal ia menyukai Sehun juga ia rasakan? Ia semakin bingung setiap kali memikirkannya.

“Sayang..”

“Hmm?” Lisa tetap menatap lurus ke arah depan tanpa ingin menoleh, ia tahu pemuda itu tengah menatapnya dalam.

“Bisakah kau berhenti membuatku menjadi gila?”

Lisa langsung tergelak geli mendengarnya.

“Itu bukan salahku” jawabnya santai, masih tidak ingin menoleh pada Sehun.

“Jelas-jelas salahmu”

Mwoya?” ia berseru tidak terima lalu menoleh pada Sehun yang kini menatapnya usil.

Pemuda itu kemudian menyipitkan matanya, menatap gadis itu seksama.

“Ya, mengapa kau melepas blazer dan juga coat mu, hum?” ucapnya setelah sadar dengan pakaian yang Lisa pakai setelah mereka meninggalkan Gocheok Sky Dome.

“Supaya bisa bernafas” ia menunjuk perutnya.

“Pandai sekali beralasan..”

Gadis itu hanya menyengir sambil menghitung mundur traffic Light yang tak kunjung berubah hijau.

Lisa bisa merasakan Sehun bergerak dibelakang kemudi, mencondongkan tubuhnya kearah Lisa. Setelah itu yang ia tahu, wajahnya ditarik, dan bibirnya bertemu dengan bibir Sehun.

Ia bisa merasakan dengan jelas pemuda itu menyeringai nakal dibalik ciuman mereka. Sehun tampak tidak ingin melepaskan bibir gadis itu, ia terus melumat menyapu setiap sisi yang bisa ia jangkau, sampai Lisa mencengkeram erat lengannya lalu mendorong pemuda itu pelan.

“Oppa hijau!” serunya terengah.

Beruntung sekali hari sudah larut, dan tidak ramai kendaraan.

“Menyenangkan sekali melakukannya di situasi seperti tadi” celetuk Sehun tanpa dosa.

Wajah Lisa memanas mendengarnya, ia bahkan sudah tidak heran dan tidak kaget, Sehun selalu melakukan hal tersebut dengan tiba-tiba. Tapi entah mengapa Lisa tetap merasa berdebar.

“Oppa...” panggilnya kemudian.

“Ya?”

“Sepertinya aku akan muntah, perutku mual sekali” keluh Lisa.

“Haa??”

Lisa kemudian tertawa lepas melihat reaksi Sehun, tapi ia benar-benar merasa mual tadi.

.
.
.
.

Di samping Sehun yang sudah setengah terlelap, tampak Lisa masih bergerak gelisah. Setelah ia menghabiskan makanan dari Hongdae Street tiba-tiba saja ia tidak merasa lelah ataupun mengantuk, sebaliknya Sehun justru terlelap duluan, mungkin karena kelelahan.

“Apa karena aku makan terlalu banyak?” gumamnya pelan. “Rasanya tidak nyaman sekali..”

Mata bulatnya melirik suaminya yang sudah mulai terbuai alam mimpi, ia tidak tega untuk menganggunya. Ia menghela kasar sambil jemari-jemari lentiknya mengusap perutnya lembut.

“Eh? Apakah ini wajar? Kenapa sepertinya ada yang bergerak didalam sini?” ia berbicara sendiri sambil menekan halus perut nya yang mulai membuncit.

Semakin ia mengusap perutnya, semakin ia merasa ada yang bergerak didalam sana.

“Oppa..?” Ia berbisik pelan. “Oppa sudah benar-benar tidur?”

Tidak ada jawaban dari pemuda itu, yang terdengar hanyalah dengkuran halus.

“Oppa~yaaaaa....” bisiknya sambil merengek persis di telinga Sehun.

“Hmh?” Sehun tersentak, membuka matanya pelan. “Waee?” tanya nya serak.

“Ada yang menari-nari diperutku” adu nya.

Sehun melebarkan matanya lalu bangun mendudukkan tubuh disamping Lisa yang bersandar pada headboard tempat tidur.

“Kau yakin?”

Nde..” Lisa tetap mengusap perutnya.

“Apa sakit?”

Aniya, tapi terasa aneh sekali..” ia menatap perutnya seksama. “Apakah ini wajar Oppa?”

Pemuda itu tampak berpikir.

“Kita telepon Eomma?” sarannya kemudian.

Lisa menggeleng dengan cepat.

“Jangan menganggu malam-malam” tolaknya.

“Lalu?”

Gadis itu kembali menggeleng, ia tidak tahu mau bagaimana.

“Apa itu yang membuatmu tidak bisa tidur?” tanya Sehun kemudian.

“Aku rasa iya Oppa.. Aku tidak bisa tidur, karena pergerakannya membuat aku terjaga”

“Sayang...” Sehun berbisik lembut mengelus perut gadis itu. “Ini saatnya untuk tidur, bukan bermain.. arraseo?”

“Apa aku makan terlalu banyak jadi ia  terlalu berenergi jadi mengajak bermain?” tebak Lisa.

Sehun tertawa mendengarnya, ia tidak menyahut namun terus mengusap lembut perut Lisa.

“Bagaimana?” tanya Sehun, ia ingin tahu apakah tangannya berefek untuk mendiamkan si kecil yang tengah aktif itu.

“Sepertinya ia mulai diam..”

Arraseo, ayo tidur kalau begitu, mungkin ia hanya ingin stretching sebentar tadi..” canda Sehun.

Lisa tertawa lalu membaringkan diri berhadapan dengan pemuda itu, ia merasakan Sehun menepuk-nepuk bahunya pelan supaya ia tertidur.

Beberapa detik Lisa merasa mulai mengantuk, tiba-tiba matanya terbuka lebar, ia merasa gelisah lagi karena gerakan-gerakan halus di perutnya.

“Oppa...”

“Ya, sayang?”

Melihat eskpresi Lisa, Sehun langsung mengerti maksud gadis itu. Ia menarik tubuh Lisa merapat, lalu kembali mengusap perut Lisa dengan lembut.

Baby... Kalau malam-malam itu bukan waktunya untuk bermain, tapi waktunya untuk tidur. Nah, kalau ingin bermain itu siang saja ya? Anak pintar..” Ucapannya ia tujukan pada perut Lisa.

Sekian menit berlalu, tanpa Sehun sadari, ia kini hanya mendengar dengkuran halus Lisa yang sekarang terlelap dengan tenang.

Ia tertawa kecil, lalu mengecup gadis itu sayang.

“Itu kenapa aku akan meminta off dari grup sementara sayang..” bisiknya seolah Lisa bisa mendengar. “Kalau kondisi nya seperti ini saat aku sedang jauh, memangnya Imo dan Samchon bisa mengatasinya?”

Kekehannya terdengar namun tidak membuat Lisa terganggu sama sekali.

“Terima kasih sudah hadir dan mengunjungi ku di konser hari ini, meski aku khawatir tapi aku sangat senang..” ucapnya lagi. “Satu-satunya yang bisa membuat aku sebahagia ini adalah dengan melihat kau datang dengan senyumanmu”

Tangan kekarnya mengusap rambut Lisa lembut.

“Di saat aku merasa terpuruk, satu-satunya yang bisa membuat aku bangkit lagi adalah kau.. Ketika kau datang dengan senyuman hangat penuh harapan, dan berkata ‘Gwenchana Oppa, all is well’..” Sehun tersenyum menatap wajah pulas Lisa. “Kau bintangku Lalisa, terima kasih sudah hadir dalam hidupku dan memilihku untuk menghabiskan hidup denganmu. Aku sangat mencintaimu, dan tidak akan membiarkan kau tersakiti bahkan jika itu olehku diriku..”

Sehun masih betah memainkan rambut gadis yang sudah entah dialam mimpi yang mana.

“Aku semakin bahagia ketika sekarang kita tidak hanya berdua, melainkan bertiga” ia terkekeh pelan. “Tidak ada yang aku inginkan lagi Lalisa, hanya kau dan uri aegi.. Saranghae.. Aku sangat mencintai kalian berdua..” lirihnya.

Ia kemudian mendekap gadis itu dengan erat, dan tanpa Sehun ketahui diam-diam Lisa tersenyum dalam tidurnya.

Gomawo Oppa.. Nae Starlight.. Jeongmal saranghae..” balasnya.

Mwo? Kau belum tidur?”

“Meski aku tertidur tapi aku bisa mendengar Oppa, kupikir aku bermimpi..” ia menjawab. “Oppa pasti mengatakannya dari hati terdalam ya? Sampai masuk ke mimpi ku” goda Lisa.

“Kau tahu jika itu berhubungan denganmu aku tidak pernah bermain-main..” Sehun menyentil ujung hidung gadis itu. “Tidurlah, sudah terlalu larut, kau harus banyak beristirahat..”

“Oppa juga.. Tapi sebelumnya, Oppa nyanyikan 1billion views untukku..” rayunya.

Tawa hangat menyenangkan milik Sehun terdengar, tawa yang bisa membuat gadis itu tenang.

“Baiklah.. kemari..”

Tangan kokoh Sehun kembali memeluk gadis itu, lalu nada lagu 1 billion views dinyanyikan Sehun terdengar menghantar gadis itu kembali ke alam mimpi.

———
END
———

Hi AuntCle~deul!
Kali ini Sesa ga begitu eksis ya, ga apa-apa Sesa jadi sutradara aja hari ini. Biar Momma Daddy bisa nge-date bebas 😘

.
.




With Love

©LALICIZE
August 30, 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro