Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

YASMIN

Langit menghitam, pohon-pohon Kamboja kuning tak mampu bertahan diterjang angin hingga terpaksa mereka menggugurkan bunganya.

Satu bunga itu jatuh tepat di telapak tangan Yasmin yang sedang khusyuk berdo'a. Yasmin melanjutkan do'anya lalu diakhiri dengan menghapus jejak air mata di pipi.

Tanpa mengucapkan apapun, Yasmin berjalan kembali ke mobilnya masih dengan menjinjing  gaun pengantin. Dia tidak pernah menyangka, gaun indah itu berakhir kotor terkena tanah kuburan.

"Yasmin, tunggu!" Ucap Bu Rahma agak keras, Yasmin menoleh dan menuruti permintaan calon mertuanya yang gagal itu.

"Mungkin hari ini kamu tidak jadi menikah dengan Nizam, tapi kasih ibun sedikit kebahagiaan dengan membawa kamu pulang ke rumah kami. Menginaplah meski hanya semalam." Pinta Bu Rahma. Yasmin yang bingung harus menjawab apa kini melirik pada kedua orangtuanya meminta persetujuan, begitu mendapat anggukan dari orangtuanya maka Yasmin pun ikut mengangguk tanda setuju.

Yasmin berada di bangku penumpang, duduk di sebelah Bu Rahma yang menggenggam tangan kirinya. Tidak ada percakapan apapun, hanya murotal surat Al Muzzammil yang mengisi kekosongan di sana.

Yasmin di sambut beberapa kerabat Nizam yang belum dia kenal, mereka memeluk Yasmin bergantian, harusnya sembari memberi selamat namun malah memintanya sabar dan ikhlas.

Setelah semua orang pulang Yasmin diantar ke kamar Nizam untuk beristirahat, kamar itu telah dirias sedemikian rupa, aroma melati begitu menyengat dari bunga-bunga yang diletakkan di sana. Yasmin menatap Bu Rahma menuntut jawaban.

"Dekorasi ini Nizam sendiri yang mengatur, katanya kamu suka bunga mawar tapi dia penuhi ruangan ini dengan bunga melati, dia ingin kamu mulai mencintai dirimu sendiri. Ibun gak mengerti maksudnya apa, mungkin kamu lebih paham."

Yasmin menyentuh bunga melati yang diletakkan dalam vas kristal berisi air di atas nakas, dihirup nya dalam-dalam aroma memabukkan itu. "Kenapa lo lakuin semua ini kalau akhirnya bikin gue malah tambah sakit, Zam..."

"Yasmin bisa istirahat dulu, ibun tinggal ya."

"Bun..." Panggilan Yasmin menghentikan langkah Bu Rahma.

"Ada apa, Nak?"

"Emm... Yasmin boleh tau apa yang sebenarnya terjadi antara Nizam dan Natania sampai semua ini terjadi?" Tanya Yasmin hati-hati. Dia tidak bisa menahan rasa penasaran ini lebih lama lagi, hidupnya berubah 180° karena ulah Natania.

Bu Rahma menarik Yasmin untuk duduk di atas Ranjang Nizam. Bagaimanapun Yasmin memang harus mengetahui masalah ini.

"Natania itu teman sekelas Nizam saat SMA, dia terus berusaha mendekati Nizam namun Nizam tidak tertarik bahkan merasa terganggu, dia sering mengeluh ketika pulang sekolah karna banyak perempuan yang mengganggunya.-" Bu Rahma tersenyum mengenang masa remaja putranya. "Natania sangat gigih, sampai kuliah dia tetap mengikuti Nizam, dia mengatakan tertarik dengan Islam sampai akhirnya dia menjadi seorang mualaf dibantu Nizam namun tetap saja Nizam tidak tertarik dengan Natania, dia hanya menganggap Natania sebagai seorang teman, juga kasihan karna gadis itu dibuang keluarganya. Namun Natania menyalah artikan kebaikan Nizam, dia pikir Nizam membalas cintanya, saat tau kenyataan dia tidak bisa terima lalu menjebak Nizam sampai akhirnya Natania mengandung Maryam. Nizam merasa tidak melakukan apapun, dia tidak mau menikahi Natania tapi jika Natania mau Nizam menjadi ayah dari Maryam maka dia bersedia."

"Gak tau gimana takdir bisa menjadikan Yasmin sebagai candaan  Natania seperti ini, sebelumnya bahkan Yasmin gak kenal Natania, tapi dia tega meminta Alfan melakukan hal ini ke Yasmin, kemarin dia memberitahu Yasmin bahwa Maryam adalah anak Alfan, yang berarti adik kakak dengan bayi yang Yasmin kandung." Ucap Yasmin dengan suara dingin.

"Yasmin benci Natania, Bun! Dia jadi penyebab kehancuran hidup Yasmin. Semuanya terjadi karna dia!" Matanya menyiratkan kebencian mendalam.

"Astaghfirullahaladziim dia memang bersalah, Yasmin, tapi kamu harus ingat semua ini takdir Allah. Natania itu perantara, hilangkan kebencian itu karna kebencian hanya akan merusak hatimu. Ikhlaskan semuanya, Nak."

"Natania adalah perempuan yang baik, dia hanya terlalu mencintai Nizam. Selama ini semua berjalan dengan baik dia terus berusaha membuat Nizam mencintainya namun gagal tapi tidak masalah karna kesendirian Nizam membuat dia merasa masih punya peluang, sikapnya berubah sejak tau Nizam menyukai perempuan lain, kamu. Terlebih saat lamaran diterima dan penetapan tanggal pernikahan, Natania diluar kendali dan semua ini akhirnya terjadi. Sebesar apa cinta dan harapan kita pada manusia maka akan sebesar itu juga rasa sakit dan kecewa. Jadikan semua ini pelajaran, ibun mohon ikhlaskan, hidup lah bahagia dengan sedikit kenangan manis tentang Nizam, jangan menyesali semuanya. Mulai sekarang kamu dan anak itu adalah bagian keluarga ini, ibun dan ayah gak punya siapapun lagi, sekarang cuma ada kamu." Bu Rahma memeluk Yasmin sembari menyembunyikan air mata, dia tidak tega melihat raut wajah Yasmin yang terlampau terluka.

"Iya, Bun. Maafin Yasmin, insyaAllah Yasmin akan belajar untuk ridho atas semua takdir ini. Terimakasih ibun sudah mau menerima Yasmin dan anak ini." Dihapusnya air mata, berpura-pura tegar karna malu, bahkan perempuan yang melahirkan serta merawat Nizam selama 25 tahun bisa seikhlas itu, malu jika nampak berlebihan.

"Ibun tinggal dulu, ya." Bu Rahma melepaskan pelukannya, menepuk pundak Yasmin dan keluar dari kamar.

Yasmin menutup pintu, dia ingin menangis tanpa membuat siapapun khawatir, Yasmin terduduk di balik pintu, ditumpahkannya segala sesak yang sejak tadi dia tahan.

Baju pengantin Nizam yang tergantung di depan kaca besar menarik perhatian Yasmin, dia berdiri mendekati dhoti milik Nizam. Tangan Yasmin terulur menyentuh pakaian itu, ingatan saat Nizam mencobanya seperti kaset berputar di kepala Yasmin, tubuh tegap berisi sangat cocok mengenakan pakaian tersebut.
"Hari ini gue pake baju pengantin dan  tidur di kamar pengantin sendirian, karna lo pergi gue jadi pengantin tanpa pasangan. Lo jahat banget, Zam." Yasmin kembali menangis deras, bukan lega malah dadanya terasa semakin sesak.

Sebuah foto 24 R terpampang jelas, gambar mereka berdua yang tersenyum menghadap kamera sambil menunjukkan jari yang sudah tersemat cincin. Kamar ini seperti sudah di desain khusus untuk menyambut Yasmin.

Sebuah note tertempel di pintu lemari pakaian "Seorang istri adalah pakaian bagi suami, begitu sebaliknya. Gue bakal jadi pakaian terbaik buat lo, yang indah dan melindungi."

Yasmin membuka lemari besar itu, betapa dia tidak menyangka lemari itu berisi lengkap pakaian perempuan, gamis berbagai warna hingga ke gaun tidur juga ada.

Yasmin menengok kamar mandi, ternyata benar Nizam mempersiapkan segalanya sedetail itu sampai sikat gigi untuk Yasmin sudah ada di sana, alat mandi lengkap semua merk yang Yasmin pakai ada di sana, Nizam pasti bekerja sama dengan Mentari mempersiapkan ini.

"Lo pergi, tapi bikin gue jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Lo berhasil, Zam."

Cinta tak harus memiliki bukan hanya sekedar narasi pesimis melainkan kenyataan yang tak dihadapi semua orang, karna nyatanya masih ada cinta yang berbahagia, meski sebagian lagi mengartikan cinta adalah duka.

Saat mencintai, berpisah itu menyadarkan. Entah sadar dia begitu berharga atau sadar bahwa tanpanya kamu tetap bisa bahagia.

Untuk itu hargailah waktu dalam setiap kebersamaan, agar tidak ada sesal kala perpisahan karna kita tak pernah tau kapan waktu akan merebutnya.

Kematian selalu datang tiba-tiba, dia tak memberi kita waktu untuk sedikit bersiap, maka persiapkan kematian sejak awal kita paham apa itu mati. Jangan terlena dengan tipu daya dunia yang menggoda, karna saat mati itu tiba maka akan kita tinggalkan segalanya.

-SELESAI-

Assalammualaikum
Alhamdulillah Yasmin bener-bener ending malem ini 1 MEI 2020. maaf untuk semua keterlambatannya, semoga ada hal baik yang bisa kita petik dari cerita ini.
Terimakasih banyak untuk semua pembaca yang sudah nemenin aku selama on going, kalian salah satu semangat terbesar dalam menyelesaikan kisah ini.
Maaf jika banyak hal yang membuat kecewa.

Aku minta kalian tulis kesan selama membaca Yasmin di kolom komentar. 1x24 jam tembus dua ratus komentar aku up kejutan di ekstra part 😁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro