Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🔞 Jealous (HimeTatsu) 🔞

Sedikit pengumuman ...

Aq seriusan gatau janji nikah gimana :')
Aku nyari di gugel katanya kek gtu :(
Kalau misalnya salah, koreksiin ajah yak. Maapkan akuh, aku blm pernah nikah soalnya :(/g

Selamat menikmati :))

Maap jarang nongol :v/dibunuh

⚠️⚠️ WARNING!!!! ⚠️⚠️
R-18!
Frontal(?)
Bdsm(?)
Bodo lah pokoknya r-18 :(

Halah kalyan pasti tetep baca, sama sih aku juga 😳👊/plak
.
.
.

Himeru sekarang sedang marah besar dengan Tatsumi yang notabenya ialah pacarnya.

Pasalnya, sekarang ia sudah jarang bisa menghabiskan waktu bersamanya karena ia harus latihan untuk konser selanjutnya. Namun ia tadi malah melihat Tatsumi sedang berpelukan dengan Mayoi di taman dan terlihat disitu, Tatsumi seperti ingin mencium Mayoi. Melihat kejadian itu, Himeru langsung naik pitam.

Iapun langsung menyeret paksa Tatsumi ke koridor dan menghimpitnya.

"Kenapa kau berpelukan dengannya?" Tanya Himeru.

"E-eh i-itu.."

"Himeru juga melihat kau seperti ingin menciumnya tadi."

"A-ano itu--"

"Padahal kalau Himeru ingin memelukmu-- tidak, bahkan kalau Himeru mau memegangmu saja kau langsung menghindar."

"E-eh a-ano..i-itu--"

"Apa kau sudah bosan dengan Himeru?" Tanya Himeru dengan raut wajah sedih.

"T-tidak! Mana mungkin aku bosan terhadapmu!" Jawab Tatsumi.

"Jaa.. kenapa kau bersikap begini kepada Himeru?.."

"I-itu.." Tatsumi tidak melanjutkan kalimatnya. Ia malah menunduk kebawah.

"Haaahh...." Himeru menghela nafas kasar.

Iapun dengan sigap langsung menggendong Tatsumi ala Bridal Style.

"C-chotto Himeru-san! Ini berbahaya tahu!" Ucap Tatsumi sembari memeluk leher Himeru dengan erat, ia takut apabila terjatuh.

Himeru tidak menjawab, ia tetap memandang lurus kedepan.

"H-himeru-san, kau mau membawaku kemana?" Tanya Tatsumi.

"....." Himeru masih tidak menjawab.

"Himeru-san, jawab aku! Aku bisa kerepotan jika kau tidak menjawab apapun!" Ujar Tatsumi.

"Diam." Jawab Himeru singkat.

"Kau kenapa sih? Biasanya juga tidak begini!" Ucap Tatsumi.

"Himeru cemburu tahu!"

"Eh?"

Himeru menatap Tatsumi lekat-lekat dengan pipinya yang sudah memerah.

"A-apa sih kok tiba-tiba begini!.." Tatsumi pun mengalihkan pandangan sedang wajahnya yang tak kalah memerah.

"Itu semua gara-gara kau juga kan!" Ucap Himeru.

"Aku tidak melakukan apapun! Himeru-san saja yang salah paham!" Balas Tatsumi membela dirinya.

Dan tanpa sadar mereka telah sampai.

"K-kamar?--" Guman Tatsumi.

"Kau harus ku disiplinkan." Bisik Himeru tepat pada telinga Tatsumi.

"H-hya!" Kaget Tatsumi sehingga menimbulkan rintihan kecil.

Himeru pun membuka kamar asramanya.

"C-chotto Himeru-san! Kumohon berhenti! Ini tidak benar!" Ucap Tatsumi sembari meronta-ronta.

Namun Himeru tidak merespon apapun. Ia malah langsung membaringkan Tatsumi di ranjang asramanya tersebut.

"M-matte Himeru-san! Tuhan tidak menyukai perbuatan ini! A-apalagi k-kita..belum..resmi.." Tutur Tatsumi yang intonasinya semakin memelan di akhir kalimat.

"Jaa.. kita buat resmi saja sekarang."

"Eh?"

"Dalam keadaan sehat ataupun sakit, senang ataupun sedih."

"C-chotto Himeru-san! Mana bisa begitu!!" Tukas Tatsumi dengan wajah memerahnya.

"Kaya ataupun miskin.. hingga maut memisahkan kita.."

"H-himeru-san! Kau dengar tidak?!" Ketus Tatsumi sembari berusaha mendorong Himeru yang sedang menindihnya.

"Sesuai dengan hukum Tuhan. Inilah janji setiaku yang sangat tulus..."

"Nah, sekarang kita sudah resmi." Himeru mengecup kening Tatsumi dengan lembut sembari tersenyum.

"M-mana bisa begitu!! Himeru-san ada-ada saja!" Balas Tatsumi sembari menggembungkan pipinya yang sudah bersemu merah.

"Himeru tidak mengada-ngada, Himeru serius." Jawab Himeru dengan tampang seriusnya dan menatap Tatsumi intens.

"U-uuhh..H-himeru-san no baka.." Tatsumi menutup wajahnya akibat malu.

"Jangan tutup wajahmu itu, aku menyukainya." Ujar Himeru sembari mengadahkan tangan yang menutupi wajah Tatsumi.

"H-himeru-san.. biarkan aku pergi.. setelah ini aku ada latihan.." Cicit Tatsumi.

"Permintaan ditolak." Balas Himeru sembari menipiskan jarak antara mereka.

"H-himeru-san, yamete kudasai! A-aku akan marah lho!"

5 cm

"Himeru-san, aku mohon hentikan!.."

3 cm

"H-himeru-san.." Wajah Tatsumi sudah memerah bak kepiting rebus. Dengan sikapnya yang malu-malu itu membuat Himeru ingin melayang.

"Himeru rindu kita yang seperti ini."

"A-apa--"

Cup

Himeru memutuskan jarak yang berada diantara mereka, ia mencium Tatsumi dengan lembut, sangat lembut. Bahkan Tatsumi hampir tidak sadar jika itu ciuman.

"Kazehaya.." Tersirat kesedihan yang mendalam dari perkataan Himeru tersebut.

"Jangan tinggalkan Himeru."

Himeru memeluk Tatsumi dengan erat bak bocah yang tak ingin ditinggal oleh Ibunya.

Hati Tatsumi terasa seperti teriris ketika melihat kondisi sang kekasih yang seperti ini.

"Aku tidak akan meninggalkan Himeru-san kok.." Ujar Tatsumi sembari memeluk balik Himeru.

"Hingga maut yang memisahkan kita." Sambung Tatsumi pelan sembari tersenyum kecil.

Himeru langsung mendongak menatap Tatsumi.

"Jangan bersedih lagi ya.." Tatsumi menangkup pelan pipi Himeru sembari mengelusnya.

"Kazehaya..." Himeru menggenggam tangan Tatsumi yang berada di pipinya.

Cup

Himeru mencium Tatsumi sekali lagi.

"Himeru membencimu.." Ucap Himeru sembari tersenyum tulus.

"Kenapa kau berkata seperti itu!" Tatsumi menggembungkan pipinya kesal.

"Karena hubungan kita dimulai dengan rasa benci." Jawab Himeru yang seketika membuat Tatsumi salah tingkah.

"I-itu kan hanya Himeru-san seorang! Aku tidak membenci Himeru-san!" Ucap Tatsumi sembari mencubit hidung Himeru, namun Himeru hanya terkekeh pelan.

"Baiklah, akan Himeru ulangi dengan benar." Himeru memegang dagu Tatsumi.

"Aku mencintaimu, Kazehaya."

Cup

"U-uhh, tolong berhenti menciumku!" Tukas Tatsumi sembari menyentuh permukaan bibirnya.

"Gomen, gomen. Bibirmu terasa manis sih!" Seru Himeru.

"S-sejak kapan kau sepandai ini dalam ngegombal?.." Ujar Tatsumi dan hanya dibalas dengan kekehan kecil.

"Meski Himeru mengatakan hal-hal manis seperti itu, kau tetap harus Himeru disiplinkan."

"E-eh?! C-chotto--"

Cup

Untuk sekali lagi, Himeru mencium Tatsumi. Namun kali ini ia menciumnya dengan kasar.

"Mnhh! Nghh!" Tatsumi meronta-ronta, berusaha untuk memisahkan ciuman.

Namun apalah daya, Himeru memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan Tatsumi. Tatsumi pun hanya bisa pasrah sembari meremas erat bahu Himeru.

Himeru mencoba memasukkan lidahnya ke dalam mulut Tatsumi, namun ia tak kunjung diberi akses.

"Mhnn?!" Himeru menggigit bibir Tatsumi yang membuat sang empunya merintih sembari membuka mulutnya tanpa sadar.

Tentu saja Himeru tidak akan menyia-nyiakan hal tersebut, ia langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut Tatsumi dengan gencar, membuat ciuman semakin memanas.

"Hmpp!! Mnnh! Ngh!~" Lenguhan mulai keluar dari mulut Tatsumi, ia mulai tidak bisa berpikir jernih.

"Mnghh!! Nhh!" Tatsumi memukul punggung Himeru, ia sudah kehabisa nafas.

Himeru yang juga sudah kehabisan nafas pun melepaskan ciumannya. Menyisakan bercak saliva di bibir keduanya.

"Haaahh..haahh..hh...hahh.." Nafas Keduanya tersenggal-senggal.

"H-himeru...san.." Ucap Tatsumi ditengah nafasnya yang sedang tersenggal.

Himeru hanya tersenyum tipis sembari mengecup kening Tatsumi.

Ia mengelus tengkuk Tatsumi dengan lembut, membuat sang empunya tergelitik.

"U-umnhh.. H-himeru-san.. d-dame!" Ucap Tatsumi sembari menahan geli.

"Kawaii.." Guman Himeru namun masih bisa didengar oleh pendengaran.

"H-himeru-san.. kumohon hentikan..H-habis ini aku mau lati--anhh!!~" Sebuah desahan lolos dengan mulus saat Himeru menggigit di titik sensitif leher Tatsumi.

"Hya!.. y-yamete kudasai!..nnhh..aanh!!" Himeru tidak mempedulikan larangan Tatsumi dan terus gencar melanjutkan aksinya.

Tangannya mulai menjalar ke area dada,"Oya? Nipple-mu sudah sangat keras ya~" Goda Himeru sembari mengelus nipple Tatsumi yang masih tertutupi kaos.

"Hwaah!?~ d-dameh..mnhh!~" Tatsumi meremas seprai kasur sembari menggeliat. Tubuhnya merasa aneh.

Himeru malah semakin gencar menyentuh nipple Tatsumi. Ia mulai menyelipkan tangannya ke dalam baju Tatsumi, ingin memilin dari dalam.

"Aanh!~" Desah Tatsumi saat Himeru memilin nipplenya dengan tangannya yang dingin.

"Nggwah!~ ungh!~ d-dame! H-himeru-sanhh!~" Tatsumi menahan tangan Himeru guna untuk menghentikan aksinya.

Namun Himeru berhasil melepaskan pegangan tersebut. Iapun melepas kaos yang sedang Tatsumi pakai dan mengikat tangannya dengan erat.

"H-himeru-san! L-lepaskan!" Tutur Tatsumi sembari meronta-ronta.

"Kau berkata seperti itu tapi 'bawahmu' sudah sekeras ini." Ujar Himeru sembari menyentuh penis Tatsumi yang sudah mengeras.

"U-unhh! I-itu hanya.."

"Hanya merasa keenakan?" Sambung Himeru sembari mengelus dagu Tatsumi.

"Padahal aku hanya menyentuh nipple mu sebentar, tapi kau langsung setegang ini. Dasar nakal~"

"H-himeru-san kan--UAKH?~" Himeru meremas penis Tatsumi sehingga ia mendesah besar.

"Suara yang bagus ♡" Himeru pun melepas celana yang sedang dikenakan Tatsumi, tak lupa juga ia melepas pakaiannya sendiri.

"C-chotto Himeru-san! Kumohon berhenti! Ini perbuatan dosa!" Tutur Tatsumi.

"Kau masih kukuh begitu, padahal kau juga sudah dipenuhi hawa nafsu." Jawab Himeru sembari mengocok penis Tatsumi.

"Aauhh?!~ khh.. b-berhenti!~" Ujar Tatsumi sembari memejamkan matanya dengan erat, mencoba menolak rasa enak yang diterimanya.

"Kimochi deshou?~" Bisik Himeru sembari meniup telinga Tatsumi secara sensual.

"Hnmm!~ t-tidak! I-ini..tidak enak..!~" Seru Tatsumi sembari berusaha menahan desahannya.

"Oh.. begitu ya." Himeru menghentikan aktivitasnya sembari bangkit dari atas Tatsumi, membiarkan Tatsumi yang sudah bersiap untuk ejakulasi.

"E-eh kenapa?.." keluh Tatsumi.

"Katanya kau tidak suka." Ujar Himeru sembari membuka lemarinya.

'B-benar juga ya... k-kenapa aku malah mengeluh begitu?..' Batin Tatsumi sembari menatap sayu Himeru.

Terlihat Himeru sedang membongkar sebuah kardus.

"K-kau ngapain?.." Tanya Tatsumi.

"Mencari sesuatu." Jawab Himeru yang masih fokus dengan kardus tersebut.

Himeru pun bangkit sembari membawa beberapa barang yang Tatsumi tidak tahu apa.

"A-apa yang sedang kau bawa, Himeru-san?..." Tanya Tatsumi penasaran.

"Sejumlah mainan ^^" Tutur Himeru sembari tersenyum.

"Eh?? Buat apa mainan tersebut??" Tanya Tatsumi lagi.

"Kau mau tahu?" Ucap Himeru yang malah berbalik tanya.

"U-un! A-aku ingin tahu!" Ucap Tatsumi, namun ia merasakan hal yang buruk akan terjadi.

"Heeeh.. baiklah, akan Himeru perlihatkan bagaimana permainannya~" Ujar Himeru sembari meletakkan mainannya di ranjang.

"T-tapi sebelum itu lepaskan ikatan pada tanganku dulu!" Ucap Tatsumi sembari menggembungkan pipinya.

"Kalau yang itu tidak boleh." Balas Himeru.

"Kenapa? Kalau tanganku diikat begini bagaimana caranya aku berma-- AAKH?!" Tatsumi membelakkan matanya, kepalanya mendongak keatas. Pasalnya Himeru memasukkan vibrator ke dalam lubangnya secara tiba-tiba.

"Akh.. i-ittai..! H-himeru-san, apa yang kau masukkan!" Seru Tatsumi sembari menggeliat menahan sakit di lubangnya.

"Cara bermain mainan ini mudah, tinggal ditekan saja tombol pada remot yang sudah disediakan." Kata Himeru tidak mempedulikan perkataan Tatsumi. Iapun memencet tombol pada remot.

"Eekh?! Ahh! N-nghh!!? D-dame!" Tatsumi langsung mendesah kuat, ia merasakan sensasi yang aneh saat alat tersebut bergerak di dalam dirinya.

"Anhh! A-aku mau keluar!~" Ujar Tatsumi dengan 'anu' nya yang sudah tegang.

"Da~me." Himeru menutup 'akses keluar' Tatsumi yang membuat tubuh sang empunya bergetar.

"Aanh?! H-himeru-san, lepaskan tanganmu! A-aku ingin keluar!~" Seru Tatsumi.

"Kau tidak boleh keluar dulu." Ucap Himeru yang lalu mengikat 'anu' Tatsumi menggunakan tali pita.

"N-naze?!.." Keluh Tatsumi akibat ejakulasinya digagalkan.

"Anggap saja ini hukuman dari Himeru." Bisik Himeru sembari menambah 1 vibrator lagi ke dalam lubang Tatsumi.

"Hyaa?!! D-dame! J-jangan ditambah lagi!~" Lenguh Tatsumi dengan lidahnya yang menjulur kebawah.

"Reaksi yang bagus ♡" Ucap Himeru sembari menghidupkan vibrator satu lagi dengan kekuatan penuh.

"AHH?! OOH!~ NGAAH!~ H-HENTIKAN BENDA ITUHH~ H-HIMERU-SHANN!~💕💕" Tatsumi mendesah dengan kuat, dirinya sudah dipenuhi dengan hawa nafsu.

Himeru meneguk ludahnya kasar sembari mendengar desahan Tatsumi yang seketika membuat bawahnya terasa sesak.

"Aargh moou!!" Keluh Himeru sembari mengacak surai birunya.

Iapun memasukkan penisnya yang sudah tegang itu kedalam mulut Tatsumi.

"Mwoaaah?!! Mnaawhh!!~💕" Himeru mulai menggerak kepala Tatsumi secara paksa guna untuk mencari kenikmatan.

"Hmwhh!! 💕 Mnhh!! Hwoamh!! 💕" Tatsumi sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Ia sudah dibuat gila akan nafsu oleh Himeru.

'Kimochi!~ aku tidak bisa memikirkan apa-apa lagi selain kenikmatan! Aku ingin lebih!~ aku ingin lebih!! 💕' Batin Tatsumi dengan matanya yang sudah menggelap tertutupi hawa nafsu.

"Mnhh!~ akh! I-ini enak sekali!~ mulutmu sangat hangat~♡" Himeru mempercepat gerakannya untuk mendapat kenikmatan yang lebih dari ini.

"Y-yabai.. H-himeru akan keluar!!~" Ujar Himeru sembari berejakulasi di dalam mulut Tatsumi.

Mulut Tatsumi dipenuh sperma, bahkan sampai ada yang merembes keluar dari mulutnya. Namun Tatsumi dengan cepat meneguknya dengan rakus.

"H-hi..meru..sanh.. a-aku ingin lebih..💕" Pinta Tatsumi sembari menjulurkan lidahnya kebawah.

"Are?~ kau sudah mulai menikmatinya ya? Anak yang pintar~" Ucap Himeru sembari mengelus kepalanya lembut.

"C-cepatlahh!!~ a-aku sudah tak tahanhh!! 💕💕" keluh Tatsumi yang sudah dikuasai nafsu.

"Haik~ haik~" Balas Himeru sembari melepaskan pita yang terikat pada penis Tatsumi sembari mematikan vibratornya.

"A-ANHHH!!~~💕" Tatsumi pun melepaskan muatannya dengan sangat banyak hingga tumpah pada tubuhnya sendiri.

"Kau keluar sangat banyak ya." Tukas Himeru sembari mengeluarkan vibrator dari lubang Tatsumi.

"H-himeru-san juga.." Balas Tatsumi sembari terengah-engah.

"Ahahaha iya juga ya.." Himeru mulai menindih Tatsumi dan membuka selangkangan Tatsumi dengan lebar.

"Dan sekarang, Himeru ingin memperbanyak sperma yang Himeru keluarkan~" Ujar Himeru sembari tersenyum miring.

"E-eh? A-apa maksudm-- UWAAKHH?!!" Tanpa diberi aba-aba, Himeru langsung menerobos lubang Tatsumi dan membuat sang empunya merintih besar.

"H-hiks.. i-ittai!.." Rintih Tatsumi dengan air mata yang sudah berlinang di pelupuk matanya.

Himeru yang melihatnya langsung mencium bibir Tatsumi, guna untuk mengalihkan rasa sakit dibawahnya.

"mnhh!~ hnm~♡" Lenguhan mereka saling beradu dalam ciuman tersebut.

Dengan tangan yang masih terikat, Tatsumi mencoba untuk melingkarkan tangannya pada leher Himeru guna memperdalam ciuman.

Himeru yang melihat Tatsumi seperti itu langsung bergerak dengan kencang.

"MNHH?! 💕💕 HMNN!! 💕💕 HWAMH!! 💕💕" Tatsumi terus mendesah kuat dalam ciuman panas mereka.

Himeru yang takut lidahnya digigit langsung melepas ciuman sembari memaju-mundurkan penisnya di dalam lubang Tatsumi dengan gencar.

"OHH!! 💕💕 HYAAH!!? 💕💕 D-DAME!!~ LEPASHKHAAN PENISHMU!! H-HIMERU-SHANN!!~💕💕" Seru Tatsumi sembari mendesah dengan erotis yang membuat Himeru malah semakin mempercepat temponya.

"B-bertahanlah sedikit..! Setelah ini pasti akan terasa enakh..!" Tukas Himeru sembari terus mempercepat gerakannya. Dan tanpa sadar ia menyenggol titik nikmat Tatsumi.

"EEKHH?!! 💕💕" Tatsumi langsung mengeluarkan muatannya.

"Ah~ jadi disini ya titik sensitifmu?" Ucap Himeru sembari terus menggempur titik nikmat Tatsumi.

"E-EKH!! C-CHOTTO H-HIMERU-SHANN!! A-AKHU BARU SAJAH KELUAR LOHH!! 💕💕"

"Jadi kenapa?.. bukannya semakin enak semakin baikh?~♡" Tutur Himeru dengan intonasi yang kacau akibat ikut terbuai hawa nafsu.

"B-BIARKAHANN.. AKUHH ISTIRAHAT DU..LUH-- ANHH?! 💕💕" 

"Urusai..! Diam dan nikmatilah..!~" Ucap Himeru sembari terus menghentankkan penisnya di dalam lubang.

"OHH!!~ 💕 ANNH!~ 💕💕 UWAAKH! 💕" Desahan terus keluar dari mulut Tatsumi. Atmosfir ruangan jadi semakin panas.

"K-kazehaya..!~ lubangmu benar-benar menghimpitku dengan sangat kuat..~ aku kewalahan dibuatnya~♡" Ujar Himeru sembari terengah-engah.

"NGAAH!~ 💕 HYAANHH!!~" Tatsumi tak menggubris perkataan Himeru, ia sudah tidak sanggup merangkai kata-kata lagi.

'Ahh! aku tidak menyangka bahwasannya nikmat seperti ini ada di dunia!~♡' Batin Tatsumi yang sudah dimabukkan oleh nafsu.

Tatsumi yang tangannya sedang terikat, tidak tahu harus bertumpu pada apa, ia pun hanya bisa mengepalkan tangannya kuat-kuat, mencoba melampiaskan kenikmatan yang tiada taranya ini.

"ANGH~💕 H-HIMERU-SHANN!~ A-AKU INGIN KELUAR LAGIH..!" Ucap Tatsumi.

"Ii yo.. Himeru juga ingin keluar!~" Balas Himeru yang semakin mempercepat genjotannya.

"A-AANHH!~ 💞💞" Tatsumi kembali berejakulasi, disusul dengan Himeru yang keluar di dalamnya.

"Ahh...hahh...hh...hahh..." Keduanya terengah-engah usai melakukan kegiatan panas tersebut.

"Baiklah, sampai disini saja. Himeru setelah ini harus pergi bersama anak-anak Crazy:B.." Ucap Himeru sembari melepas ikatan pada tangan Tatsumi dan ingin melepas penisnya pada lubang.

Namun hal tersebut dicegat Tatsumi, Ia mengunci tubuh Himeru dengan kedua kakinya.

"Kau sudah membuatku bolos latihan... Sekarang kau juga harus tanggung jawab dan ikut bolos bersamaku. Kaname-san." Ucap Tatsumi dengan penuh penekanan sembari tersenyum kesal namun terlihat menggoda.

Himeru yang marah akan nama yang Tatsumi sebutpun langsung tersenyum horor sembari memegang paha Tatsumi.

"Kau ya.. akan kubuat kau sampai tidak bisa berjalan lagi!" Balas Himeru sembari tersenyum ngeri.

Tatsumi yang menganggap itu sebagai tantangan langsung tersenyum,"Lakukanlah kalau bisa! Aku akan membuatmu kewalahan dengan diriku!"

Dan akhirnya mereka kembali bercinta tanpa henti hingga fajar tiba.

End

Gaje? Woiya
Ga panas? Yamaap aq belum pernah nganu soalnya jadinya gatau /dilempar ke ruang angkasa/
MAAP HIMERU AMA TATSUMI NYA OOC, AKYUH GA NGEH SIKAP MEREKA GIMANA--

Oh iya, yg nanya kenawhy diatas si himer berbicara make orang pertamax:


Yodahlah paipai, gw mau lanjut huntung Doujin 🌚👊

Jan jd silent reader su, komen kek. Canggung gw baru baleq apdet story di wp yang dh berdebu ini 😭/dibunuh readers/

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro