[Berbagi Pengalaman Bersama Kak Aris Handi]

Sabtu, 18 Januari 2020

Pemateri: arishandi99

###

Banyak yang bilang, Aris punya bakat. Tapi, Aris percaya, bakat tanpa tempaan hanya omong kosong. Dan menurut Bapak Dosen, orang yang berusaha keras bakal lebih hebat dari orang yang hanya mengandalkan bakat.

Bahkan, teman SMA Aris yang ketemu lagi bilang, dia udah nebak kalau Aris punya bakat karena sering buatin puisi buat anak teater di sekolah.

Sebenarnya, Aris suka buat cerita sejak kelas 3 SD. Karena sering baca novel di rumah teman. Ya. Rumah teman. Jadi sering buat buku-buku kecil, tulisin cerita lucu-lucuan, terus disebar ke teman-teman di kelas.

Sama ortu nggak boleh punya komik atau buku cerita. Punya majalah bobo aja dibeliin Om. Waktu kelas 4 SD, karya Aris dirobek, dan diwanti-wanti enggak boleh jadi penulis. Efeknya, Aris malas buat menulis secara manual sampai sekarang.

Sekitar tahun 2014 apa 2015, kenal Wattpad karena Mba Ratih as Kincirmainan share di Facebook soal karyanya. Dari situ mulai tertarik baca-baca di Wattpad.

Baru mulai berani buat karya di tahun 2017, ketemu grup punya Ellina Exsli dan kenal sama Ce Mey. Bang Adhan juga, dia ngajarin buat momen aksi yang mantap.

Basic-nya Aris di cerita aksi, jadi pas awal itu sebenarnya buat cerita aksi ala western yang tembak-tembakan sama kejar-kejaran di jalan. Sempat rank 2 di Wattpad waktu itu.

Di tahun yang sama, Aris dikritik sama Quinheillem dan Mba Indah, penulis mayor yang memang dekat di dunia nyata. Soal tata bahasa, setting, kalimat efektif. Meski bisa ikut antologi bertema distopia sama beberapa penulis fantasi waktu itu, tetap aja down berat.

Setahun vakum, gabung di Pejuang Kata, diminta jadi pemateri grup sama editor buat antologi. Sebenarnya nama Aris sendiri adalah akun palsu untuk menyamarkan gender dan usia. Jadi awal muncul sebagai Aris, sekeras mungkin berusaha menyesuaikan gaya bahasa.

Bulan Juli, ada proyek novel 30 hari di Pejuang Kata. Ide Aris cuma tentang Alaska. Apa yang bakal Aris lakukan dengan Alaska?

Soal werewolf, sudah pernah. Apa sih hebatnya Alaska? Mitos apa yang ada di sana selain werewolf? Draft soal werewolf itu masih Aris simpan, mungkin suatu saat kepakai.

Kemudian, nemu mitos tentang aurora borealis dalam suku Inuit, tentang spirit. Itu berasal dari kata jiwa. Dalam mitologi Eskimo, suku Inuit, aurora borealis juga disebut gerbang jiwa. Warna-warni di langit diumpamakan jiwa-jiwa suku mereka yang telah mati.

Pas musim ramai Mortal Instrument, kayaknya seru buat perburuan iblis. Akhirnya ketik Northern Lights tanpa kerangka. Cuma ketik suka-suka aja. Dan berhenti di bab 9.

September, Aris mulai kerja di dua penerbit sekaligus dengan target luar biasa. Terus gabung di RAWS Community, ketemu Om Surya. Ada event buat ajuin sinopsis cerita Wattpad untuk dipromosikan. Cerita Aris yang banyak babnya cuma Northern Lights. Baca ulang, tambahin 1-2 bab, terus buat sinopsis setengah jam sebelum deadline. Kebiasaan pejuang deadline.

Aris tuh sebenernya gak niat jadi penulis. Cuma kata Mba Indah, kalau memang ada ganjalan, keluarkan dalam bentuk cerita. Ternyata lolos buat dipromosikan. Mulai banyak yang mampir kasih vote dan komentar, semangat buat lanjutin lagi. Kebetulan juga ditawarin terbit gratis. Ditanyain terus buat nerbitin.

Awalnya ragu, karena di penerbit itu enggak ada naskah dewasa, tapi ternyata cerita Aris dapat pengecualian. Masalah pertama Aris, nggak nemu editor yang cocok. Buat nyiasatin, Aris kasih mentahnya Northern Lights ke beberapa orang tanpa nama dan judul.

Enggak khawatir diplagiat?

Setiap penulis punya ciri khas. Biar diplagiasi bagaimanapun, orang bisa tahu, "Ini karyamu!"

Aris ngalamin waktu jadi ghostwriter. Biar udah nyesuaikan sama gaya menulisnya si pemesan, ciri khasnya nggak bisa hilang.

Malam sebelum mutusin cetak, salah satu pengkritik yang Aris pesan baru kirimin hasil kritiknya. Bayangin, 5 halaman A4, udah close PO, dia baru kirim. Aris sempat down lagi, beberapa hari uring-uringan karena naskah udah masuk cetak.

Terus ketemu teman-teman yang membesarkan hati. Karya pertama, wajar. Cek ulang kritikan tadi, sesuaikan sama cerita yang memang Aris ingin bangun. Akhirnya, mantapkan aja dulu hatinya. Next, kritik dan saran buat ngisi di sekuel.

Aris terus memperbaiki pola penulisan setiap kali mau cetak. Terakhir ganti cover. Blurb-nya juga ganti, makasih buat Ka Wul yang kasih pencerahan. Kebiasaan nanganin naskah orang, naskah sendiri jadi enggak tahu mau diapain. Pasarnya yang sulit. Kalangan Aris religius bahkan menolak fiksi.

Masih kebayang di awal dikatain halu sama salah satu teman karena bilang punya buku. Mba Indah juga yang bilang dari awal kalau Aris penulis fantasi, padahal Aris selalu nolak dikatain penulis.

Puncaknya pas Kang Agi ngajuin di PNFI kemarin. Sebenarnya senangnya meledak-ledak meski cuma masuk longlist. Jadi dikenal.

Aris bersyukur banget sejak masuk dunia literasi bisa ketemu ragam manusia, bahkan banyak hybrid di Fantasia.

Ketemu para pemberi semangat, ketemu para penguji, dan jadi menguatkan hati untuk melanjutkan.

Ini antologi pertama Aris, masih pakai nama Rizuki Zi. Antologi pertama, bahasan Aris di sci-fi distopia. Tentang bumi yang berubah struktur permukaan, udara, dan penyesuaian makhluknya.

###

•Kalau dihitung, Kakak nulis udah berapa tahun?

Kalau fokusnya baru setahun lebih.

•Punya berapa nama pena, Kak?

Beberapa kali ganti, sih. Nama Aris aja, karena cocok.

•Udah berapa buku? Berapa naskah yang terbit?
Reaksi orang-orang yang dulunya nentang gimana?

Kalau sama yang Februari nanti, ada 3 buku sendiri, 3 buku hasil ghostwriter, lebih dari 10 antologi, jangan tanya editan.

Alhamdulillah, sepi.

•Kak Aris, Northern Lights itu ceritanya tentang apa sih? Spirit itu makhluk seperti bagaimana? Risetnya butuh berapa lama?

Aris ambil basic demon. Sejarah iblis, tapi tentang salah satu pewaris kekuasaan yang dibuang. Risetnya sambil jalan. Awalnya dapet dari artikel tentang mitologi Inuit tadi.