WC - 3
Langit tampak menghitam, sebentar lagi akan hujan, aku memandang ke arah luar, tapi dia tak kunjung datang. Sejam, dua jam, dan setelah berjam-jam lamanya aku menunggu di sini, tak kunjung terlihat batang hidungnya.
Sebelum kami berjanji akan bertemu, kami sempat beradu mulut, dia tak pernah mengerti, dia tak pernah percaya. Aku selalu salah, tak pernah benar sedikit pun di matanya.
Aku sudah pernah mengatakan sebelumnya, tapi dia tak percaya. Aku sudah bilang bahwa ini bukan akar masalahnya, tapi tak ingin sedikit pun dia mendengar penjelasanku. Dan perdebatan kami selesai. Dia terdiam, tak bicara lagi padaku.
Aku sedih, ingin menangis, tapi bumi sudah menangis terlebih dahulu.
Karya : CindyCR4
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro