Angin yang bersepoi-sepoi kini menerpa tubuh, mencumbu kulit hingga ke-206 tulang. Terhanyut dalam indahnya pekat, menikmati langit malam dengan penuh romansa sambil dihantam lara.

Bertemankan kerlap-kerlip bintang dan cahaya dari Ratu Malam yang bentuknya sedang tak sempurna. Bulan sabit. Bulan yang meski tak sempurna, namun tetap indah untuk dinikmati. Bulan yang sudutnya tak bertemu, dipisah oleh jarak, dan ruang.

Ia duduk di taman, termenung sambil dihantam lara.

Indah memang pemandangan yang disuguhkan oleh langit malam, namun rasanya kelabu, sangat kelabu bila harus menikmatinya sendirian.

Serangkaian memori masih terekam jelas di benaknya. Nostalgia sederhana, berusaha merasuki dirinya yang sedang rapuh. Ia berhasil ditenggelamkan dan terhanyut akan masa lalunya.

Saat seorang pria berhasil membuat hidupnya berwarna, indah, dan tak monoton. Rasa bahagia yang selalu membuntut, diiringi canda dan tawa yang memesona. Tapi hidupnya kembali suram ketika pria itu pergi dari hidupnya.

"Hai."

Karya : AlFairyzi