Spoiler pt.3
Yoit! Annyeong, Yeorobun! Udah masuk 10 hari terakhir, nih. Masih semangat, khaaan?
Ohohooo, siap dapet spoiler novel-novel ketje dari LovRinz Writing Challenge?
Lego!
21. Judul: Forêt Magique
Nama Penulis: Strawmom
Kategori: Fiksi Remaja
Blurb:
Seorang gadis remaja yang baru merayakan ulang tahunnya yang ke delapan belas harus menebus janji dari pihak keluarga pada sekutu di masa lampau. Ia harus menikah dengan pangeran di negeri seberang agar negeri mereka dapat terlepas dari penjajahan. Namun Soraya tidak ingin menghabiskan masa mudanya dengan menikah dan mengabdi pada negeri orang, Ia kabur namun berhasil ditangkap oleh sang penyihir. Soraya pun dihadapkan pada dua pilihan yaitu, Kembali ke istana dan menikah, atau diasingkan ke hutan terkutuk. Lantas apa yang harus dilakukan oleh Soraya? Haruskah ia pergi ke hutan terkutuk itu?
22. Judul: Mentari dan Kelabu
Nama Penulis: Hanikmah Rahma
Kategori: Fiksi Remaja
Blurb:
Hidupnya menjadi berantakan akibat tuduhan palsu yang sengaja dilakukan temannya sebagai bentuk balas dendam. Semenjak kejadian di masa lalu itu, hidup Ofi menjadi tidak tenang. Resah dan bimbang terus berdatangan.
Satu persatu orang yang disayang perlahan pergi...
Tentang cowok yang disayanginya tidak lagi mempercayai....
Tentang semuanya yang tak pernah lagi kembali...
Tentang kelabu yang menutupi mentari
***
Mentari dan Kelabu 🌞🌫️
Ofi menatap bunga matahari yang sudah layu di halaman rumahnya. Odit terdiam seraya menatap Ofi yang duduk di sampingnya, tak tahu harus mengucapkan apa.
Ofi kembali tertawa hambar, lalu memilih untuk menyeruput teh di sampingnya.
"Tapi Fi. Lo tahu kan, hidup nggak bakal selamanya tentang kesedihan" ujar Odit tiba-tiba, setelah sedari tadi mengatupkan bibirnya rapat.
"Emm...kayak bunga matahari. Bakal layu sore waktu sore hari, tapi esok harinya kan, bakal balik cerah lagi. Kayak yang lo bilang tadi, bakal memancarkan keindahannya meskipun kena sengatan sinar matahari"
"Kehidupan juga gitu, kalo nggak bisa bahagia sekarang, nanti kalo udah tiba waktunya juga bakal datang tuh kebahagiaan. Bisa aja besok, atau nanti, kita nggak tahu"
"Tapi yang pasti, Tuhan nggak bakal kok biarin umatnya terus-terusan terpuruk"
Ofi terdiam, lurus menatap mata Odit yang duduk di sampingnya.
Odit tersenyum, membalas tatapan Ofi. "Jadi, lo juga harus optimis. Emm...jangan terus-terusan merana karena masa lalu ya"
Wattpad: @hanikmah_rahma
23. Judul: Alunan senja
Nama Penulis: ayissnty
Kategori: Fiksi remaja
Blurb: perjalanan pemain cello berbakat menuju panggung spektakuler nya terasa banyak lika-liku,ada seseorang yang berharap ia akan mati dan tidak akan menginjakkan kaki nya ke panggung spektakuler nya tersebut,ia berusaha sekuat tenaga untuk tetap sampai menginjakkan kakinya ke panggung tersebut tanpa bantuan keluarga termasuk ibu nya sendiri,tapi datanglah seorang laki-laki yang menjadi penguatnya seorang atlet renang terkenal yang juga sama sama sedang menuju perlombaan ajang bergengsi untuknya, apakah lika-liku yang mereka jalanin? Siapa kah orang yang berharap ia tidak akan menginjakkan kakinya di panggung spektakulernya? Lalu akankah mereka berdua tetap bisa menjadi bintang?
***
Galaxy school mengadakan lomba tingkat tinggi yang nantinya akan menjadikan pemenang nya pergi keluar negeri untuk menginjak tempat spektakuler,Aluna berinisiatif untuk ikut sebagai tim pemain music cello, tetapi belum ada beberapa hari ia menyiapkan semuanya datang berbagai macam masalah dalam kehidupan nya yang semula biasa biasa saja, bahkan ia sampai di mata matai oleh seseorang yang berharap semua rencanannya batal dan ia tidak akan menginjakkan kakinya di tempat spektakuler itu,tak lama dari itu datang lah dengan tidak sengaja Edgar masuk kedalam kehidupan dan masalahnya,ia membantu Aluna untuk tetap maju walaupun dirinya jadi terbawa-bawa masalah itu dan menjadi sasaran para mata-mata itu.
24. Judul: Tentang Kita, Aku dan Kamu
Nama Penulis: Jejakava
Kategori: Fiksi Remaja
Blurb:
Singkatnya begini, walaupun pertikaian selalu jadi sarapan paginya, obrolan sang juara pun jadi lauk makan siangnya di kantin; dan argumen tentang musik, olahraga juga kumpul-kumpul ikut serta jadi teman minum kopinya kala senja. Lalu nyanyian serangga malam yang sendu menjadi lagu penyambut mimpi pendeknya; bersama bintang yang tetap bersinar sepanjang malamnya sebagai teman tidur. Tapi bersamanya, semua terasa baik-baik saja. Sebab ada sebuah kepercayaan, apa pun yang dilakukan bersama jauh lebih baik daripada sendirian. Maka dari itu, jika ada kesempatan tak pernah ingin meninggalkan separuh hati dalam ikatan persahabatan. Demikian Ale sangat mencintai Hira dengan segala hiruk pikuk kehidupannya.
***
Ale dan Hira bersahabat, keduanya menjalani masa-masa berharga di bangku SMA. Dikenal sebagai murid berprestasi di sekolah. Ale seorang batter (pemukul bisbol) terbaik di sekolah dan Hira seorang soprano terbaik di kelompok paduan suara. Meskipun begitu, masing-masing dari kedua sahabat itu memiliki masalah di rumah masing-masing.
Dari Hira yang punya kakak bernama Nanda yang super jutek dan overprotektif juga posesif. Rumahnya dipenuhi kesunyian apalagi sejak kedua orang tuanya meninggal dunia.
Di sisi Ale, rumah bagaikan neraka. Pertengkaran setiap hari terlaksana, jarang ada obrolan dengan ayah ataupun ibunya. Segala pekerjaan Ale kerjakan seorang diri dengan penuh sepi.
Namun, keduanya tak pernah patah semangat. Tetap berjuang membanggakan orang-orang yang ingin mereka luluhkan hatinya. Dari mulai latihan ekstra, tepar setiap hari sampai masuk UKS sepanjang jam pelajaran sampai gagal dalam kompetisi terbuka.
Tetapi, baik Ale dan Hira tetap saling mendukung satu sama lain. Dan menyelesaikan tujuan hidupnya menjajaki bangku putih abu yang menyenangkan. Meski takdir berkata tak demikian, Ale dan Hira tetap bersama meraih cita-citanya.
25. Judul: Menyingkap Masa Lalu
Nama Penulis: Listyaningsih
Kategori: Fiksi Remaja
Blurb:
Perjalan hidup seorang insan manusia. Pemuda yang mencari jati dirinya sehingga dirinya mendapatkan jati dirinya. Pemuda yang akrab disapa dengan nama Basith, mendapatkan pengalaman hidup setelah kedua orangtuanya berpisah.
Bagaimanakah masa lalu dirinya? Sebagai anak yang tidak pernah mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orangtuanya.
Akankah dirinya, bisa melawan gejolak dalam dadanya untuk mengetahui lebih banyak apa yang ada di dunia luar sana. Ataukah dirinya akan mengikuti nasihat Sang Bunda untuk mencari ilmu di sebuah Pondok Pesantren.
26. Judul : Cinta dalam Sebuah Buku
Penulis : Itnasusatir
Kategori : Fiksi Remaja
Blurb :
Meski tidak suka membaca,
Zea menerima novel kenang-kenangan dari Rea yang akan pindah sekolah. Namun, siapa sangka ia justru terjebak dalam dunia asing yang sahabatnya tulis.
Di sana, Zea menjalani hidup jauh berbeda dari dunianya. Bebas, tanpa aturan dan kekangan, tapi minim perhatian. Lalu, ketika ia tengah mencari cara agar bisa kembali ke dunianya yang nyata, Zea dipertemukan dengan cowok yang pernah ia lihat sebelum ia berada di dunia khayalan ini.
Sayangnya, Zea justru terjebak dengan perasaan rumit dengan cowok tersebut.
27. Judul: Hidden Paradise
Nama Penulis: Galuch Fema
Kategori: Misteri
Blurb:
Hitamnya malam yang pekat, seperti kegelapan yang menenggelamkan setitik cahaya. Kesunyian dan kehampaan yang hadir menyimpan sejuta rahasia penuh misteri.
Hidup Astari berubah ketika bertemu dengan Satria-laki-laki dingin penuh misteri. Di balik wajahnya yang buruk, masih ada sisi lain yang tidak disangka banyak orang.
Teror dan ancaman tidak membuat keduanya menyerah begitu saja. Ada dendam di balik itu semua.
Akankah Astari bisa bertahan dengan Satria, walaupun nyawa adalah taruhannya?
***
Malam semakin larut, setelah seharian sibuk membersihkan noda di dapur yang sudah mengerak di mana-mana. Belum lumut juga belum sepenuhnya bisa dihilangkan.
Astari sendiri masih bingung, di dekat dapur bagian luar terdapat dinding sangat tinggi yang ditumbuhi tanaman merambat. Ia menduga jika di balik tembok itu masih terdapat ruang, tetapi ia tak tahu dari mana memasukinya. Kalau diperhatikan dinding itu sejajar dengan kamar Satria.
Astari kembali lagi dilanda ketakutan. Jujur ia takut gelap. Ketika sedang melamun, tiba-tiba jam dinding di ruang utama mulai berbunyi menguarkan melodi hambar. Lampu kamar tiba-tiba padam membuat Astari menjerit sekeras mungkin .Seharian sibuk bersih-bersih, ia tak sempat mengisi baterai dalam ponsel. Kegelapan dan suara aneh dari luar melengkapi malam ini.
Ia mengumpulkan sedikit keberanian menatap luar jendela, terlihat bayangan seseorang di sana.
Astari memekik sangat histeris dan lompat dari ranjang menuju pintu di sebelah kanan. Dengan perasaan tidak menentu ia membuka pintu begitu saja.
Tiba-tiba tubuhnya menabrak sesuatu. Jelas-jelas ia tidak pernah menaruh sesuatu di depan pintu. Dengan perasaan sangat takut, Astari menengadah ke atas bersamaan cahaya kilat disertai gemuruh guntur. Ia memekik sekuat mungkin. Lambat laun suasana semakin gelap ditambah tubuhnya luruh di atas lantai yang sangat dingin.
Satria yang sedang mengambil makan yang sudah disiapkan Astari, seketika terlonjak karena jeritan malam hari di dalam rumahnya.
Bahkan tongkat yang selalu menemaninya, menggelinding jatuh entah ke mana. Teriakan perempuan itu mengisyaratkan jika ada sesuatu dengan Astari.
Satria berjalan sebisa mungkin sambil menyeret kakinya yang masih belum sempurna untuk melangkah menuju kamar di depan tangga. Ada rasa ragu untuk masuk ke dalam karena ia meninggalkan sesuatu di kamarnya. Namun, untuk situasi mendesak seperti ini ia urungkan untuk kembali ke kamar.
Baru juga di ambang pintu, tiba-tiba Astari sudah membuka pintu terlebih dahulu dengan wajah ketakutan. Apalagi sekarang tambah panik melihat wajah buruknya sehingga sampa tidak sadarkan diri.
“Tari....”
Perempuan itu sudah jatuh di atas lantai, Satria sangat panik karena tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya mengulurkan satu tangan ke depan hendak menangkap sebelum terjatuh, tetapi sia-sia. Keduanya jatuh terjerembap ke atas lantai.
Dengan sekuat tenaga, Satria berusaha berdiri. Ia membiarkan luka di tangan kembali lagi mengeluarkan bau anyir. Ia berjalan tertatih pergi begitu saja meninggalkan Astari terbaring bersama dinginnya lantai. Satria berjalan dengan kaki diseret menuju depan perapian.
Tangan kanan menyingkap kain hitam yang selama ini tak pernah lepas dari kursi sudut di sana.
Laki-laki itu masih punya hati walaupun hatinya pernah disakiti oleh seseorang di masa lalunya.
Satria membawa Astari menuju kursi tersebut, cukup kewalahan juga karena kedua kaki belum bisa menumpu dengan membawa beban yang berat.
Dalam kegelapan yang sudah menjadi temannya, ia bisa berjalan tanpa menyentuh atau membuat benda di sampingnya bergeser satu senti. Ia sudah paham letak-letak benda penghuni rumahnya. Ia terus merutuki keteledoran yang tak memakai penutup wajah sehingga Astari pingsan karena wajah buruknya.
Peluh sudah membanjiri wajah Satria, padahal udara kota Baturaden sedang mencapai lima belas derajat Celsius. Ia lalu menyalakan tungku perapian agar udara di sini sedikit hangat.
Tak lupa menyelimuti tubuh Astari dan membubuhkan sedikit minyak angin agar segera tersadar.
Pelan-pelan mata itu terbuka karena aroma menyengat di sekitar hidung Astari. Entah sudah berapa lama ia terpejam tidak sadarkan diri. Ketika netra terbuka, dirinya sudah berada di sebuah kursi. Astari menoleh ke samping karena ada kehangatan di sana tetapi itu cuma sekejap ketika mata sekarang menoleh ke arah seseorang di ujung sana yang tengah duduk menyamping.
“Ka-kamu siapa?” tanya Astari sedikit ketakutan karena sebelum ia tak sadar sempat melihat wajah yang menyeramkan. Sekarang, di ujung sana terdapat seorang laki-laki dengan kepala tertutup penutup jaket. Sebagian wajahnya juga sudah memakai masker.
“Istirahatlah, lampu masih padam.”
Astari kaget, ia mengenali suara itu. Suara yang sama saat dirinya tadi berbincang dengan seseorang di balik kamar sebelah tangga.
“Sa-tria,” ucap Astari terbata-bata. Ia ragu berdampingan dengan Satria karena kepalang basah meninggalkan penutup kepalanya di kamar. Keduanya hening, canggung untuk memulai pertanyaan. Kepala Astari mendongak ketika melihat laki-laki itu bersiap bangkit dari kursi.
“Mau ke mana?” tanya Astari. Ia merapatkan selimut tebal agar tidak kedinginan. Merahnya bara api belum mampu membuatnya sedikit hangat. Deru jantung pun masih berdetak kencang. Entah karena takut dengan wajah buruk Satria atau rasa canggung ketika dihadapkan laki-laki itu.
“Kamar,” jawab Satria tanpa menoleh pada Astari.
Astari menelan salivanya. Satria orang yang ia kenal ternyata irit bicara. Beruntung laki-laki itu hendak ke kamar. Di dalam pencahayaan yang tidak terlalu terang, mata Astari melihat dengan sempurna fisik laki-laki itu. Postur tubuh tinggi, badan lumayan berisi, tetapi kaki yang sedikit di seret dan juga wajah menyeramkan tertutup masker.
Tiba-tiba kembali terdengar suara berisik dari arah luar jendela membuat Astari dan Satria langsung saling menatap. Telinga Satria mempertajam suara yang masih terdengar, ia langsung meraih senter di meja dan tongkat untuk mempercepat langkahnya. Ia berjalan menuju jendela sambil menyibakkan tirai. Cahaya senter menembus gelapnya di luar, tetapi tak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Astari kembali teringat sosok bayangan yang andam karam ditelan malam. Belum ambu bunga melati kadang tercium menambah suasana mistis.
28. Judul: Shaula's Story
Nama Penulis: Sri Rizki Ramadani/Thierogiara
Kategori: Fiksi Remaja
Blurb:
Shaula bertemu dengan Bara saat cowok itu menghajar temannya. Sebenarnya tak ada yang spesial dengan pertemuan itu, tapi karena Bara merasa tertarik dengan Shaula, dia menghubungi Shaula duluan.
Dari ketertarikan itu Bara terus berusaha mendekati Shaula, meski dengan banyak penolakan tapi pada akhirnya Shaula menerima karena Bara sampai pindah ke sekolahnya meski itu sama seperti Bara masuk ke lubang buaya. Anak-anak sekolah mereka tidak pernah akur sebelumnya.
"Sebanyak apa pun orang yang hadir dalam hidup kamu, menjadi pacar kamu. Nanti nikahnya tetap akan sama aku."
~Bara
Ceritakan singkat tentang tulisanmu.
“Jangan datang hanya untuk bercanda, gue lelah mentertawakan diri sendiri.”
Kontan saat itu juga Bara menghentikan tawanya. “Lo bikin gue kepikiran, lo beda banget sih, gue kira SMA Pengubah Bangsa cuma punya cogan, ternyata ada cewek cantik juga,” jelas Bara.
“Lo buaya banget ya.”
Bara terkekeh. “Serah anggapan lo aja, temenan ya?”
“Kenapa lo mau temenan sama gue?”
“Karena lo imut kayak anak anjing.”
“Ringan banget tuh mulut.”
“Gue nggak lagi ngejek, nama lo siapa?” tanya Bara, dia lupa menanyakan nama gadis itu sejak tadi, sangking fokusnya dengan anak anjing.
“Shaula.”
29. Judul : Sanaya
Nama Penulis : Yoselmie Alexandra
Kategori : Fiksi Remaja
Blurb :
Awalnya semua berjalan baik-baik saja, Sanaya merupakan seorang gadis SMA yang memiliki hati selalu ingin membantu orang lain ketika dalam masa-masa sulit, tanpa di sengaja bertemu dengan beberapa orang yang sudah berada di titik terendah kehidupan dan dia berhasil membantunya.
Seiring berjalannya waktu, ternyata kebaikan yang ia tebarkan tersebut mampu menariknya ke dalam kisah cinta yang rumit dan beberapa masalah dalam kehidupannya.
***
• Sanaya sebagai cewek SMA yang mandiri dan peduli pada orang-orang di lingkungan sekitar.
• Yuran sebagai Penulis Cerita yang cukup terkenal.
• Daniel sebagai Penyanyi pendatang baru yang terkenal.
• Alvaro sebagai CEO termuda yang berumur 23 tahun dari salah satu perusahaan tersukses.
______________
"Gue gak suka liat orang lain menderita, karna gue tau gimana rasa sakit yang mereka terima."~Sanaya.
Sebenarnya Sanaya adalah seorang gadis SMA yang mandiri dan peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Siapa yang menduga, akibat kebaikannya itu mampu menarik perhatian tiga orang pengusaha sukses untuk mencintainya.
Siapa yang mengira bahwa cinta yang telah ia buat, malah membawa sebuah kehancuran kepada laki laki yang sangat mencintainya itu, bahkan rela memberikan nyawanya.
"Cinta merupakan suatu hal yang sangat rumit."~Daniel.
Namun, seiring berjalannya waktu. Semua orang pasti akan berubah mengikuti keinginan dan tujuannya.
Begitulah yang terjadi pada Sanaya, sehingga cinta sejatinya pun tidak mengenali siapa sebenarnya gadis itu.
Bahkan gadis itu berubah menjadi orang yang paling dirinya sendiri benci di masa lalu. Kira-kira perubahan apakah yang terjadi pada Sanaya? Apa yang menyebabkan perubahan tersebut?
Bagaimana dia bisa bertahan di dalam banyaknya tekanan kehidupan dan kisah percintaan yang rumit ini?
"Kenapa gue bisa suka sama seorang penipu?"~Yuran.
Permainan takdir seperti apa yang akan terjadi di sini?
"Apapun yang bakal terjadi, gue akan tetap cinta sama lo."~Alvaro.
____________
30. Judul : You Know Me : This is Me
Penulis : Mila Meliyanti
Kategori : Fiksi Remaja
Blurb :
Dikenal sosok menyebalkan yang sukses membuat semua orang merasa gemas, Ayasya Candragitha Ulya. Dibalik sikap
Ayasya menyimpan sebuah penderitaan yang tidak bisa dia bagi dengan siapapun, termasuk kekasihnya.
Sampai kapan Ayasya akan menyembunyikan penderitaannya dan berhenti membuat Aldafi tersakiti karna salah sangka terhadapnya?
***
"Lepasin gue!" Aldafi berusaha memberontak dengan cengraman Dion dan Dafa.
Bug!
Dion memukul punggung Aldafi dan membuat Aldafi tersungkur ke tanah. Darah kental keluar dari hidung Aldafi namun dengan cepat Aldafi langsung menghapusnya.
Aldafi tersenyum menatap Ayasya. "Gampang banget lo lupain gue, Sya," ucap Aldafi tersenyum.
"Maksud lo apa sih? Gue bener-bener gak kenal sama lo?" bentak Ayasya.
"Udah Sya, kita pulang!" ajak Dary yang langsung merangkul Ayasya dan melangkahkan kakinya.
Dary menatap anak buahnya. "Kalian, bereskan dia!"
Dion dan Dafa mengangguk. Dion menarik Aldafi dan memukul perut Aldafi bersamaan dengan Dafa. Aldafi kembali tersungkur dan terbaring lemah. Ujung matanya meneteskan air mata menatap punggung Ayasya yang semakin menjauh.
"Jangan lupain gue lagi Sya, gue butuh lo," batin Aldafi terisak.
Dafa menarik kerah baju Aldafi. "Lo bisa gak sih gausah ngerebut apa yang jadi milik Dary?"
"Gue gabisa, gue cinta sama Ayasya," lirih Aldafi.
"HIDUP LO GAK GUNA!" teriak Dafa.
Bug!
Dafa meninju wajah Aldafi membuat Aldafi terpental menghantam pohon berduri. Aldafi merosot di pohon duri tersebut dan memukul-mukul dadanya yang mulai terasa sesak.
"Jangan tinggalin gue, Sya," batin Aldafi bergetar.
Ayasya menghentikan langkahnya dan berbalik. Ayasya meneteskan air matanya menatap Aldafi yang sangat kesakitan. Entah mengapa Ayasya ikut sakit melihat penderitaan Aldafi padahal jelas-jelas Ayasya tidak mengingat apapun tentang Aldafi.
"Ri, gue harus tolongin dia."
***
Gimana dengan 10 judul ini? Mana yang paling bikin penasaran?
Baidewe, spoiler ini diseponsori oleh Lemonade by NCT 127 yang sedang mengalun indah di telingaku saat ini. Hahaaa!
See yaaa, next spoiler!
Let'sLove,
Neng Geulis
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro