Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Fiveteenth Harmony-Hear, Their Songs

Song : Best Friend
Artist : Kana Nishino

A/N

Catetan sebentar ya, hehe.
Karena bakalan ada scene dimana Yuki bakal bernyanyi, jadi saran Vara kalian nyalain lagu di mulmed pas adegan Yuki nyanyi.

Yuki bakal nyanyiin liriknya ya.

Kalo cetak miring berarti lirik lagunya.

[Kalo cetak miring dalam kurung berarti translatenya]

kalo normal kayak gini, berarti suara hati si aku alias si Yuki

Udah ngerti kan? Nah, kalo gitu ayok kita capcus!

Happy reading!

¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆

Fuyumi berbaring di atas ranjangnya, menatap kosong langit-langit kamarnya yang menggantung beberapa burung yang terbuat dari origami.

Gadia itu mendesah pelan. Hatinya kacau sekali kemarin. Bahkan hingga hari ini, mood-nya benar-benar hancur.

Sebenarnya Fuyumi sendiri juga tidak percaya jika Yuki yang merusak buku lirik miliknya.

Yuki adalah gadis yang tulus dan lembut, mustahil baginya untuk merusaknya, apalagi jika Yuki tahu bahwa buku itu sangat berharga bagi Fuyumi.

Lantas, mengapa Fuyumi merasa semarah itu?

"Bodoh," Fuyumi tersenyum getir, "dasar Fuyu bodoh."

Kemarin Fuyumi benar-benar merasa hancur hingga tak sadar ia telah bersikap kasar kepada Yuki. Seharusnya Fuyumi tak perlu sekasar itu kepada Yuki, apalagi Yuki itu sahabatnya sendiri.

"Ah, sial. Baka Fuyu, kenapa pula aku harus bersikap seperti itu di depan Yuki?" Fuyumi merutuki dirinya sendiri. "Seharusnya aku mendengar penjelasan Yuki dulu kemarin. Yuki pasti saat ini marah padaku. Aah, dasar! Bodohnya aku!"

Suara dering ponsel mikik Fuyumi terdengar dari nakas. Dengan malas, Fuyumi meraih ponsel tersebut, lalu menatap layarnya. Ada sebuah pesan masuk.

Konichiwa, Otosaka-san.
Ini aku Fukushi Hiro, teman sekelasmu, jika kamu tidak tahu.
Kemarin aku tidak sengaja melihat Yuki bersama Miku dan Aira. Aku juga sempat merekamnya. Akan kukirimkan.

Sebuah video terkirim dari nomor yang sama. Fuyumi merubah posisinya yang tadi rebahan menjadi duduk, kemudian segera memutar video yang baru saja dikirimkan oleh teman sekelasnya itu.

Fuyumi menutup mulutnya, tak percaya. Jadi benar ... bukan Yuki yang merusak bukunya, melainkan Miku dan Aira.

Detik itu juga Fuyumi merasa bodoh. Gadis itu benar-benar menyesali perbuatannya.

Setelah mengucap terima kasih kepada Fukushi, Fuyumi termenung. Menyorot cermin, menatap kosong pantulan dirinya. Seulas senyum sinis merekah di wajahnya, "Aku ini ... benar-benar bodoh, ya?"

"Sekarang ... apa yang harus kulakukan?" Fuyumi bertanya pada dirinya sendiri. "Apakah sudah terlambat untuk meminta maaf?"

Fuyumi mengerang menyesal.

Kelakuan bodohnya memang tak termaafkan.

Deringan ponsel kembali terdengar, memecah lamunan gadis bersurai hitam legam itu. Dengan decakan sebal, Fuyumi melihat layar ponselnya. Ada pesan masuk, dari nomor Shiro.

Fuyu, lihat ke luar jendela.

Fuyumi mengerutkan keningnya. Untuk apa Shiro mengirimi pesan dan memintanya untuk melihat ke luar? Aneh sekali.

Dengan malas, Fuyumi beranjak berdiri dan membuka pintu balkon miliknya. Matahari siang menyorot dirinya, bersamaan dengan pandangannya yang terkunci pada dua sosok yang berdiri di depan pagar rumahnya.

Mata Fuyumi membulat sempurna. "Shiro dan ... Yuki?!"

***

Kini aku tengah berdiri di depan pagar rumah yang terbilang sangat mewah. Ini rumah Fuyumi. Tadi pagi Shiro sudah menjelaskan rencananya kepadaku.

Kata Shiro, musik dapat mengantar kata yang tak terucapkan.

Semoga saja ... dengan ini perasaanku dapat tersampaikan.

"FUYUMI!" aku berseru keras. "DENGARLAH SUARA HATIKU!"

Aku menoleh, menatap Shiro yang kini tengah menyalakan loud speaker. Lelaki itu megacungkan ibu jarinya, menandakan semua sudah siap.

Aku menggenggam erat gagang gitarku, tangan kananku menyentuh mic yang terpasang di telinga. Perlahan namun pasti, jemariku mulai menjentik senar gitar, menari dengan lihainya hingga menjadi sebuah melodi yang mengalun lembut.

Mulutku terbuka, dan aku mulai menyanyikan bait demi bait lirik lagu yang telah direncanakan.

"Arigatou
[Terima Kasih]
Kimi ga ite kurete hontou yokatta yo
[Aku sangat bahagia saat kau ada di sini]
Donna toki datte it sumo
[Tak peduli di saat apa pun]
Waratte irareru
[Aku selalu bisa tersenyum]
Tatoeba, hanare teitemo nannen tatte mo
[Meski pun kita terpisah hingga beberapa tahun
Zutto kawaranai desho]
[Takkan ada yang berubah]
Watashitachi Best Friend
[Kita adalah teman terbaik]
Suki da yo, daisuki da yo
[Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu]"

Fuyumi, ada yang ingin kukatakan padamu.

"Konna osoi jikan ni gomen ne
[Maaf karena telah membuatmu lama menunggu]
Hitori ja seppa tsumatte kita no
[Aku terbawa pada sebuah sudut kesendirianan]
Kimi no koe sukoshi kike tara
[Ketika aku mendengar suara lemahmu]
Ganbareru
[Aku merasa bisa berjuang]"

Kau adalah teman terbaikku.

"Nande mo uchi akerareru
[Aku dapat menceritakanmu apa pun]
Mama nimo ie nai koto mo zenbu
[Bahkan hal yang tak bisa kuceritakan ke ibuku]
Dare yorimo waka tte kureru
[Kau mengerti lebih dari siapa pun]"

Meskipun aku telah melakukan sesuatu yang membuatmu tersakiti.

"Ureshii toki wa jibun no koto mitai ni yorokonde kurete
[Ketika aku bahagia maka kau akan juga bahagia untukku]
Dame na toki wa chanto shikatte kureru sonzai
[Dan kaulah yang menegurku di saat aku salah]"

Semoga saja dengan aku membawakan lagu ini.

"Arigatou
[Terima kasih]
Kimi ga ite kurete hontou yokatta yo
[Aku sangat bahagia saat kau ada di sini]
Donna toki datte itsumo
[Tak peduli di saat apa pun]
Waratte irareru
[Aku selalu bisa tersenyum]
Tatoeba, hanare teitemo nannen tatte mo
[Meski pun kita terpisah hingga beberapa tahun]
Zutto kawaranai desho
[Takkan ada yang berubah]
Watashitachi Best Friend
[Kita adalah teman terbaik]
Suki da yo, daisuki da yo
[Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu]"

Kau dapat mendengar perasaanku.

"Tsuyoga tte mo suguni bare teru
[Kau dengan cepat melihat melalui kepura-puraanku]
Hekonderu toki wa
[Ketika aku merasa kecewa]
Massaki ni meru kureru yasashi sani
[Kau yang pertama mengirimkanku email penuh perhatian]
Mou nando mo sukuwa rete
[Itu telah menyelamatkanku berulang kali]"

Musik, bawalah hatiku mengalun bersama lembutnya melodi.

"Naki tai toki wa omoikkiri nake baii ga wa ni iru kara tte
[Kau bilang aku harus pergi ke depan dan menangis ketika aku merasa ingin menangis]
Dare yorimo tsuyoi mikata
[Karena kamu akan berada di sisiku, Sekutu terbesarku]"

Terima kasih, karena telah membuatku menjadi diri sendiri.

"Sonna kimi ni watashi wa nanika shite agerareteru kana?
[Aku ingin tahu apakah ada sesuatu yang bisa aku lakukan untuk orang sepertimu?]
Nanika attarasuguni ton dekukara, zettai
[Ketika aku mencari tahu Aku akan berlomba padamu, aku janji]"

Warna-warni suara yang tak berfokus pada satu warna, membuatku yakin bahwa perasaanku akan tersampaikan.

"Arigatou
[Terima kasih]
Kimi ga ite kurete hontou yokatta yo
[Aku sangat bahagia saat kau ada di sini]
Donna toki datte itsumo
[Tak peduli di saat apa pun]
Waratte irareru
[Aku selalu bisa tersenyum]
Tatoeba, hanare teitemo nannen tatte mo
[Meski pun kita terpisah hingga beberapa tahun]
Zutto kawaranai desho
[Takkan ada yang berubah]
Watashitachi Best Friend
[Kita adalah teman terbaik]
Suki da yo, daisuki da yo
[Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu]"

Jangan lihat aku, dengarlah suara hatiku.

"Donna toki mo inotte iru yo
[Aku akan selalu berdo'a untukmu]
Sekai de ichiban ni shiawase ni natte hoshii
[Aku ingin kau menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini]"

Fuyumi, kaulah sahabatku. Semoga kau mengerti. Bahwa kita akan terus bersahabat.

"Arigatou
[Terima kasih]
Kimi ga ite kurete hontou yokatta yo
[Aku sangat bahagia saat kau ada di sini]
Donna toki datte itsumo
[Tak peduli di saat apa pun]
Waratte irareru
[Aku selalu bisa tersenyum]
Tatoeba, hanare teitemo nannen tatte mo
[Meski pun kita terpisah hingga beberapa tahun]
Zutto kawaranai desho
[Takkan ada yang berubah]
Watashitachi Best Friend
[Kita adalah teman terbaik]
Suki da yo, daisuki da yo
[Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu]"

Musik, kumohon, semoga perasaanku dapat menggapainya.

***

Air mata meluncur dengan mulus di pipi kering milik Fuyumi. Gadis itu menutup mulutnya, terperangah. Fuyumi tak lagi dapat menahan dirinya sendiri.

Dengan nekat, Fuyumi memanjat pembatas balkonnya, kemudian melompat turun, dari lantai dua. Entah pergi ke mana akal sehat gadis itu, hingga membuatnya melompat dari balkon lantai dua. Membuat Shiro terpaksa menangkap tubuh Fuyumi agar tidak menghantam kerasnya tanah.

"Bodoh," umpat Shiro. "Kau gila atau apa melompat dari lantai dua?!"

Tapi Fuyumi tak mengambil pusing hal tersebut. Gadis itu menggeleng, lalu menatap sosok Yuki yang kini menyorotnya hangat.

Fuyumi berlari cepat, melompat ke dalam pelukan sang sahabat. "Yuki, maafkan aku!" Ia mulai terisak. "Aku memang bodoh, aku benar-benar minta maaf."

"Syukurlah," Yuki tertawa, air mata sudah meleleh dari pelupuk matanya. "Syukurlah perasaanku tersampaikan." Perlahan, hatinya yang retak mulai kembali. Perasaannya yang suram kembali berwarna.

Shiro menatap dari kejauhan, tersenyum penuh arti.

Fuyumi tersenyum.

Yuki tersenyum.

Seumur hidupnya, Yuki tak pernah melihat warna seindah ini. Yuki tahu, mereka hanya terdiam terisak, tanpa berkata. Namun suara tangis mereka menciptakan warna yang indah, seperti pelangi yang mengelilingi mereka.

Warna memang tak pernah berbohong.

Yuki bersyukur telah bertemu dengan Fuyumi dan Shiro.

Dunianya yang kelabu, menjadi berwarna karena kehadiran seorang sahabat.

Tanpa kata, tanpa ucapan, perasaan telah tersampaikan.

Musik memang penuh dengan sihir.

Dan mulai saat ini, Yuki percaya. Mati bukanlah pilihan, tapi usaha adalah jalan.

Dan kebahagiaannya akan dimulai hari ini.

***TBC***

A/N

Gatau kenapa pengen aja cepet cepet update chapter ini XD

Vara suka lagunya, artinya juga

Baguuuuus banget :D

Cast suara Yuki memang cocoknya yang lembut kayak Kana Nishino, Harutya, etc.

Udah yaw, met menikmati!

Big Luv, Vara
🐣🐤🐥

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro