Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2. Mata Yang Aneh

Tidak ada yang bisa mengelak dari takdir buruk, begitu juga dengan Junkyu yang pada akhirnya menemukan dirinya dipenuhi bulu  di daerah yang terasa gatal tadi. Dia persis seperti orang yang sedang bersiap merayakan Halloween dengan tema kostum hewan berbulu---namun bedanya sekarang bukan Halloween.

Tapi ada yang anehnya ketika bulu itu keluar dan tumbuh dengan lebat di tubuh Junkyu, rasa gatal yang menyerang malah mendadak hilang. Junkyu pikir rasa gatal itu merupakan reaksi dari bulu yang hendak keluar dari permukaan kulitnya. Ya... mungkin saja.

Tapi lain kali saja memikirkan secara logis bagaimana bisa bulu itu tumbuh, karena prioritas saat ini adalah Junkyu harus segera keluar dari bilik toilet dan pulang ke rumah sebelum ada banyak orang yang melihatnya cosplay sebagai makhluk berbulu.

Junkyu memutuskan untuk pulang dan bersembunyi di kamarnya.

.

.

.

Junkyu sudah pernah membolos sebelumnya, mungkin ada sekitar tiga kali lebih dia diam-diam keluar dari sekolah tanpa tertangkap basah. Jadi mestinya rencana untuk melarikan diri saat ini bisa berjalan dengan mulus---setidaknya, begitu yang Junkyu harapkan.

Melihat keadaan sekitar, merapihkan kerah seragam agar tidak terlihat bulu dari belakang leher, menutup telapak tangannya yang penuh bulu sebisa mungkin---Junkyu sudah siap untuk kabur.

Koridor sedang sepi, sebisa mungkin Junkyu mempercepat langkah kaki agar bisa sampai gerbang. Dia memilih untuk tidak berlari agar tidak ada yang mencurigainya, cukup berjalan cepat saja tapi tetap terlihat tenang.

Sedikit lagi... ya, sedikit lagi hampir mencapai gerbang. Junkyu mempercepat langkah kaki sambil terus memperhatikan keadaan sekitar.

Ngomong-ngomong, entah ini suatu kebetulan atau tidak, tapi keadaan memang sangat sepi: sungguh sangat menguntungkan Junkyu yang hendak kabur. Dan bahkan ketika sudah mencapai gerbang, Junkyu langsung membukanya dan pergi begitu saja sebab sama sekali tidak ada petugas keamanan di sana.

Menghela napas sejenak. Junkyu berhasil keluar. Dia pun bisa santai sejenak.

Satu langkah, aman.

Dua langkah, masih aman.

Tiga langkah, tetap aman.

Empat langkah, tetap aman juga.

Lalu lima langkah---grep! Seseorang mencengkram bahunya. Junkyu terhenti.

Astaga, jangan bilang Junkyu tertangkap...

Aish!

Dengan berat hati Junkyu pun berbalik. Dia sudah mengira jika kemungkinan guru ataupun petugas keamanan yang menangkapnya. Tapi ketika dia berbalik, yang dia lihat bukanlah guru ataupun petugas keamanan, melainkan sesosok anak laki-laki seusianya (atau mungkin lebih muda setahun darinya) cowok yang memakai jaket hitam dan kacamata yang juga berwarna hitam, serta membawa tas besar di punggungnya.

Sejenak keduanya diam dalam hening. Kemudian beberapa detik selanjutnya, cowok itu membuka kacamata---tapi anehnya, matanya itu... aduh bagaimana cara Junkyu mendeskripsikannya, ya? Matanya itu... terlihat aneh, bukan seperti mana orang normal pada umumya.

"Kurasa kita senasib. Apa tidak masalah kalau kita bicara sejenak?" Cowok itu berkata. "Namaku Jaehyuk. Siapa namamu?" []


A/N:
Begini matanya...


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro