Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

10. Selamat Datang, Serigala Campuran Baru!

Berjarak sangat jauh dari ladang jagung, Asahi membawa Junkyu, Mashiho, dan Jaehyuk ke tempat di mana kaum Moonwind menetap dan melakukan kegiatan sehari-hari. Tempatnya terletak memasuki kawasan hutan, dengan rumah-rumah dari kayu yang dibagun sedemikian rupa elok yang terkadang di sebut dengan nama kabin oleh beberapa orang.

Asahi bertemu dengan Jihoon tidak lama setelah mereka tiba di pemukiman kaum Moonwind. Jihoon sama mengenakan pakaian serba hitam: kemeja lengan panjang hitam, celana jeans hitam, dengan sepatu bot kotor penuh tanah.

“Tidak usah dijelaskan. Aku sempat diberitahu Yedam jika ada pendatang baru. Waktunya bagiku untuk memberikan tur dadakan secara gratis.” Begitulah kata Jihoon dipertemuan pertama mereka.

Asahi menggidikan bahu seperti tidak peduli, lalu membalikan tubuh kembali ke pos jaga. Asahi kembali ke tempat dimana seharusnya dia berada.

Jihoon memberikan sebuah cengiran lebar. “Baiklah, untuk awalan, perkenalkan namaku Jihoon: pemandu kalian yang tampan dan murah senyum. Salam kenal.”

Junkyu, Mashiho, dan Jaehyuk mengangguk pelan.

Masing-masing dari mereka bertiga memperkenalkan diri.

“Jaehyuk.”

“Aku Junkyu.”

“Mashiho, salam kenal juga.” Mashiho mengakhirinya dengan sebuah senyum yang terlihat sedikit canggung.

Jihoon merasa maklum dengan respon mereka bertiga. Biasalah, orang baru pasti akan begitu. “Oh, iya. Penyamaran atau apalah itu... kalian buka saja, tidak apa. Tempat ini kawasan aman bagi kalian---bagi orang seperti kita.”

Mereka bertiga menyerngit. Keanehan pertama: bagi orang seperti kita? Apa maksudnya itu?

Tapi tanpa banyak protes, menuruti perkataan dari Jihoon, mereka bertiga pun membuka jaket ataupun kaca mata yang menutupi---menunjukan diri mereka yang sesungguhnya alias menunjukan secara langsung keanehan yang terjadi pada diri mereka.

Junkyu merasa tidak nyaman. “K-kau tidak aneh melihat kami seperti ini?” tanyanya, yang sebenarnya terkesan sedikit konyol karena sebelumnya mereka tidak merasa khawatir dengan tampil apa adanya saat Yedam datang ke gua.

Jihoon menggeleng. “Tidak,” jawabnya. “Soalnya aku juga dulu seperti itu saat memasuki masa perubahan. Semua yang ada di sini pernah mengalaminya juga.”

Keanehan kedua: perubahan.

Wow, benar kata Asahi. Tampaknya akan ada banyak sekali hal membingungkan---dan mungkin juga terdengar tidak masuk akal.

.

.

.

Jihoon memberikan tur keliling pack, seperti memberi tahu sebagian besar tempat-tempat penting. Ada kabin umum untuk tempat tinggal, kabin kepemilikan khusus bagi yang membuatnya sendiri atau karena mendapat jabatan penting, dapur umum, aula alam terbuka tempat mereka berkumpul ataupun makan bersama, rumah pintar untuk belajar, perpustakaan sederhana untuk membaca, serta klinik darurat.

Kata Jihoon, sebenarnya masih ada banyak sekali hal yang harus ditunjukan pada mereka. Tapi dirinya sungguh tidak bisa menahan diri untuk menceritakan sejarah kaum Moonwind serta penyebab keanehan pada diri Junkyu, Mashiho, dan juga Jaehyuk. Maka jadilah mereka berempat duduk berteduh di bawah rindang pepohon dengan Jihoon yang mengoceh panjang lebar tentang.

“Jadi semua ini bermula pada saat manusia sama sekali belum memahami bagaimana cara kerja alam semesta---yang bahkan hingga saat ini pun mereka masih belum memahaminya.” Jihoon memberikan awalan pada ceritanya. "Dunia ini penuh dengan hal yang mengejutkan. Salah satu contohnya, kalian tahu ‘kan karakter yang ada di televisi: yang biasanya digambarkan tampan, kadang juga jelek, kadang baik, kadang jahat, kadang juga digambarkan punya gairah seksual yang tinggi, pesona yang mematikan, dan poin paling utama yaitu ‘hewan berbulu’?”

Junkyu, Mashiho, dan Jaehyuk mencoba menebak.

“Mmm… makhluk mitologi?” tebak Mashiho.

Jihoon tampak berpikir sejenak. “Bisa dibilang begitu---…”

“Apa itu monster berbulu?” Junkyu memotong ucapan Jihoon.

Jihoon berkedip cepat. “Ugh, bukan---…”

“Manusia serigala?” tebak Jaehyuk.

Mata Jihoon berbinar bangga. “Nah, itu dia!”

Junkyu menoleh pada Jaehyuk. Raut wajahnya terlihat bingung. “Bagaimana kau tahu?”

Jaehyuk menggidikan bahu. “Aku tiba-tiba saja teringat  pada Jacob Black dari Twilight. Dia keren, jadi aku pikir itu jawabannya,” katanya.

“Oke, kembali ke pembahasan awal.” Jihoon melanjutkan ceritanya. “Dunia ini bekerja dengan cara yang misterius, contohnya yaitu manusia serigala memang benar adanya. Manusia serigala sendiri terbagi dari empat kaum: Moonlight yang menempati pack utara di pegunungan, Moonstar yang menempati pack timur di kawasan dekat pemukiman padat, Moonsea yang ada di pack selatan dekat pesisir pantai, dan yang terakhir merupakan Moonwind di pack barat dengan kawasan hutan hijau indah nan asri.”

Set!--- Junkyu mengangkat sebelah tangan berbulunya. “Kalau manusia serigala ada, apa artinya vampir juga ada? Yang tampan seperti Edward Cullen?

“Mmm…” Jihoon berdeham sembari berpikir. Kemudian dia menggeleng. “Seumur hidupku, aku tidak pernah bertemu vampir. Mungkin mereka ada, tapi mungkin juga mereka tidak ada,” jawabnya. “Lanjut yang sebelumnya, jadi dulu itu manusia serigala hidup dengan damai tanpa gangguan di tiap pack. Lalu ada satu orang ada yang merasa bahwa hidupnya sangat membosankan dan menuntut untuk keluar dari pack. Dia yang berasal dari Pack Utara yang punya kekuasaan tertinggi dari pack lain, meminta izin pada petinggi pack untuk memisahkan diri dari kelompoknya. Permintaannya dikabulkan, tapi keputusannya untuk pergi juga mempengaruhi beberapa orang dari pack lain untuk turut melakukan tindakan yang sama, dan dari sanalah timbul suatu masalah.”

“Masalah?” Mashiho membeo.

Jihoon mengangguk. “Iya, masalah,” katanya. “Karena keputusan pisah dari kelompok, mereka bertemu dengan manusia biasa, berhubungan dengan manusia biasa, dan punya anak dari manusia biasa. Aku dan kalian bertiga adalah hasil dari pencampuran tersebut, sebuah kesalahan yang akan terus berlanjut hinga entah kapan ada akhir kisahnya.” []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro