1. Gatal Yang Tak Tertahankan
Junkyu sangat yakin pagi ini dia sudah mandi hingga hampir menghabiskan setengah botol sampo agar rambut kemilaunya bertambah indah, dan juga setengah botol sabun mandi cair agar kulitnya tetap putih bersih. Tapi anehnya sedari tadi Junkyu terus saja menggaruk-garuk tubuhnya seperti orang yang belum mandi selama sebulan.
Punggung, tangan, leher---terasa sangat gatal.
Junkyu menggeram kesal.
Jika saja Junkyu sedang dalam situasi ataupun keadaan yang free, maka menggaruk akan jadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Tapi sayangnya, saat ini sedang berlangsung ujian matematika dan guru yang mengawasi bukanlah tipikal orang yang murah hati. Jika penyakit gatal dadakan yang Junkyu alami ini terus berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama, maka guru akan menegurnya---atau bagian terburukya, Junkyu akan diusir dari kelas dan tidak bisa mengikuti ujian.
Junkyu harus bisa fokus. Junkyu mensugesti dirinya sendiri: tahan gatal, demi ujian matematika. Tahan saja, setidaknya sampai ujian usai.
Untuk beberapa saat gatal memang masih bisa ditahan. Tapi lama-kelaman rasa gatalnya malah semakin menjadi.
Sekuat tenaga Junkyu menahannya, jari-jari mengepal kuat mencoba untuk tidak menjangkau area yang gatal. Tapi semakin ditahan, rasa gatal itu malah semakin menjadi-jadi.
Sialan!
Kembali menggeram, Junkyu sudah tidak bisa bertahan lagi. Gatal yang tidak tertahankan ini sungguh menyiksa!
Junkyu pun dengan cepat menyambar tasnya. Lalu tanpa melanjutkan ujian matematika-nya, Junkyu melesat keluar kelas dengan cepat sebelum guru mencegatnya.
.
.
.
Junkyu melesat cepat masuk ke dalam bilik toilet: dimana di sana merupakan tempat teraman untuk asik bergaruk ria tanpa ada banyak mata yang memandangnya dengan aneh.
Dan tidak menyia-nyiakan waktu lagi, tangan Junkyu kembali bergerak menggaruk punggung dan daerah gatal yang lainnya.
Garuk sana... Garuk sini... Pokoknya garuk saja, tanpa harus khawatir dengan jadwal kelas selanjutnya. Junkyu sudah membawa serta tas dalam perjalanan menuju toilet tadi, dan artinya dirinya tidak akan kembali ke kelas apapun yang terjadi setelah insiden gatal ini usai. Persetan dengan ujian, jika Junkyu kembali ke kelas setelah ini, tidak akan belas kasihan yang ditujukan oleh guru padanya---yang ada Junkyu malah langsung diusir.
Astaga, dasar guru dan sifat tidak toleransi mereka!
Ngomong-ngomong soal masalah gatal, kegatalan yang Junkyu rasakan untungnya mulai sedikit berkurang. Hanya saja jika matanya tidak salah lihat, ada sesuatu yang tumbuh di punggung tangannya.
Berhenti sejenak dari acara menggaruk, Junkyu menatap lekat punggung tangannya. Satu detik, dua detik... Junkyu berusaha untuk meyakinkan diri dengan apa yang tumbuh di punggung tangannya. Bulu? Rambut halus? Entahlah.
Lalu entah pula bagaimana caranya, sesuatu itu tumbuh dengan cepat, tumbuh sebagai mananya bulu hewan, dan Junkyu menemukan dirinya dalam keadaan syok berat.
"HAH?!" []
A/N:
Bagi yang suka genre fantasi mitologi yunani, bisa baca cerita aku yang judulnya F-Team (Treasure) ataupun G-Academy (TXT, Itzy, CIX).
Dan bagi yang suka cerita drama kriminal bisa baca Ocean's Twelve (Treasure).
Tinggalkan vote dan komentar bagi yang baik hati:)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro