Spesial Ramadhan
Boboiboy ketos
X
Reader
///
•Spesial Ramadhan•
///
•Eps 2•
///
Genre
///
•Fantasi/drama/romantis/komedi•
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra
///
PERINGATAN
///
Jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya Author dengan memberikan voment. Lagian kan voment gratis gak mesti bayar. Sebuah voment itu memilik arti tersendiri bagi seorang penulis
Ini adalah episode spesial bulan Ramadhan, dan seperti nya bakalan ada 2 atau 3 episode. Disini cerita nya Ochobot tidak pingsan, tapi sifat Boboiboy masih sama seperti episode sebelumnya, yaitu tetap dingin. Semoga kalian menyukai nya ya! Buat yg menunaikan ibadah puasa, semangat!
°°°
Setelah Tok Aba pergi ke kampung sebelah dengan motornya, kini hanya tertinggal dua manusia dan 2 robot saja dirumah tersebut. Setelah berbuka puasa dan sholat tarawih, kini Boboiboy dan [Nama] sedang duduk di sofa menonton acara tv. Wingsbot juga dalam mode jepit rambut di atas kepala [Nama], sedangkan Ochobot duduk di samping kiri [Nama] dan Boboiboy di samping kanannya. Sunyi.. hanya suara tv yg terdengar, biasanya kalo ada Tok Aba, Kakek itu akan mengajak bicara dan suasana sepi pun tidak ada. Tapi sekarang, [Nama] terjebak dengan cowok kulkas, suasananya jadi semakin sepi kayak kuburan. Haha//Plak.
"Boboiboy, nanti kita akan sahur apa?"tanya [Nama] memecah keheningan. "Makan aja apa yg ada."jawab Boboiboy tanpa melirik [Nama] sama sekali. "Aku serius.. aku gak bisa masak tau."
Boboiboy mengalihkan tatapannya ke [Nama]. "Kau tidak bisa masak?"cewek itu mengangguk. Boboiboy kembali menatap tv. "Payah sekali. Ada ya, cewek gak bisa masak."
"Arggh! Nyebelin banget sih! Di luar sana juga banyak kali, cewek yg gak bisa masak!"
"Hn.."
"Tch! Ya sudahlah, nanti sahur makan roti saja. Aku mau ke kamar."
---
"Sahuur!! Sahuur!! Sahuur!! Sahuur!! Ibu Ibu Bapak Bapak yuk kita bangun sahur!! Besok kan kita akan berkuasa..!
"Berpuasa!! Bukan berkuasa!!"
"Iya iya.. maaf, ni mulut typo!"
"Dah lanjut. Sahuur!! Sahuur!! Ibu Ibu Bapak Bapak yuk kita bangun Sahur!!! Sahur!! Sahuur!! SAHUUUUUUUURRRRRRR!!! BANGUNN!! WOI!! BANGUN!!"
'Plak'
"Astagfirullahallazim! Istighfar! Kagak usah teriak-teriak juga kali."
"Hehe.. maklum, terlalu bersemangat."
---
"Ugh.." suara bocil-bocil yg membangunkan orang sahur membuat Boboiboy terbangun dari alam mimpinya. Cowok itu mengubah posisinya menjadi duduk dan mengucek matanya sesekali menguap. Ia melirik ke jam tangan nya dan menunjukkan pukul 2:30 pagi. Boboiboy beranjak dari tempat tidur nya menuju ke kamar mandi untuk membasuh muka agar tidak mengantuk, tak lupa ia berwudhu untuk sholat tahajjud. Selama bulan puasa ini, Boboiboy lebih banyak beribadah dari biasanya, kan pahala nya bukan maen, jadi jangan di sia-siain. Setelah selesai sholat tahajjud, Boboiboy ke dapur berniat mau memasak untuk sahur. Ochobot sendiri juga bangun dan menghampiri Boboiboy yg ada di dapur.
Setelah 30 menit lebih memasak nasi dan lauk pauk. Akhirnya Boboiboy selesai juga memasak makanannya. Boboiboy menyuruh Ochobot untuk membangunkan [Nama], robot itu mengangguk dan langsung terbang lalu mengetuk pintu [Nama] berkali-kali.
'Tok tok tok'
"[Nama] bangun! Sahur sahur!" [NAMA]!!!"Ochobot berteriak, tapi [Nama] tidak bangun. Tapi Ochobot tidak menyerah. Ia terus mengetuk pintunya.
'Tok tok tok'
"Annyeong! [Nama] bangun!"
'Tok tok tok'
"Assalamualaikum! [Nama]!"
'Tok tok tok''
"Excuse me."
'Tok tok tok'
"Do you want to make a snowman."
Sudah mengetuk berkali-kali tapi tidak ada jawaban dari gadis itu. Akhirnya Ochobot bernyanyi dengan tangannya yg terus mengetuk pintu menimbulkan suara musik yg senada dengan nyanyian nya.
'Tok tok tok'
"♪Tiada ku sangka.. sejak detik itu, kau membuka pintu.. dalam di hatiku.♪"
Boboiboy yg ada di lantai bawah menatap Ochobot dengan datar, bahkan lebih datar dari biasanya mendengar Ochobot bernyanyi seperti itu.
'Tok tok tok'
"[Nama] bangun! Kamu masih hidup kan? [NAMA]!!"
"Boboiboy, [Nama] nya tidak mau bangun. Pintunya juga di kunci."ucap Ochobot menghampiri Boboiboy. Cowok itu menghela nafas dan merogoh saku celananya mengambil handphone dan mengetik sesuatu. "Nih, nyalakan musik ini di depan pintu kamarnya."Ochobot mengambil handphone tersebut dan menatap Boboiboy. "Kau yakin? Apa tidak papa?"Boboiboy hanya mengangguk.
"Baiklah."Ochobot kembali menuju pintu kamar [Nama] dan menyalakan musik yg di suruh Boboiboy tadi dengan kencang, tidak terlalu juga karena takut nya kedengaran tetangga sebelah. Hanya sampai ke volume setengah saja.
♪Xixixixixi.. hihihihihihihi..♪
Dan ternyata, musik itu adalah DJ mbak Kunti. Boboiboy tau kalo [Nama] sangat takut dengan yg namanya hantu, seperti saat mereka terjebak di gudang waktu itu. [Nama] yg tadinya tertidur dengan nyenyak bak putri Aurora langsung membelalakkan matanya mendengar suara tersebut. Wingsbot sendiri langsung bersembunyi di dalam lemari. Sedangkan [Nama] berteriak dan berlari keluar kamarnya membuka pintu dengan keras dan melewati Ochobot dengan kencang sampai tuh robot berputar 360 derajat. "Aaaaa!!! Hantu!!! Astagfirullahallazim!! Aaaa!!!"begitulah teriakannya. [Nama] menuruni tangga dengan kalang kabut, bagaimana tidak, baru bangun dari tidur tiba-tiba ada suara mbak Kunti yg sangat nyaring. Tentu saja itu membuat jantungnya berdegup dengan kencang karena ketakutan. Boboiboy yg ada di lantai bawah menatap [Nama] dengan datar. [Nama] menuruni tangga sampai 3 anak tangga lagi ia sampai di lantai bawah, tapi ia tersandung kakinya sendiri dan terjatuh sampai wajah cantiknya harus mencium lantai dengan tidak elitnya. Ciee.. Boboiboy gak nangkep, hahaha//Plak.
'Bruk!'
"Kau tidak papa?"tanya Boboiboy dengan wajah datar dan kagak ada niatan buat nolongin. "Sakiit.. aduuh!"[Nama] kemudian mengubah posisinya menjadi duduk. Boboiboy berjongkok menyamakan tinggi nya dengan cewek tersebut. Ochobot turun menghampiri kedua manusia itu. Ia sendiri juga merasa tidak enak karena menuruti ucapan Boboiboy. "Boboiboy! Tadi ada suara hantu di kamarku!"
Boboiboy tidak menjawab ucapan [Nama], ia malah menyentuh dahi [Nama] yg lecet membuat gadis itu meringis kesakitan dan langsung menepis tangan Boboiboy. "Akkh! Sakit tau!"
"Sebaiknya kau basuh dulu muka mu. Nanti akan ku obati dahi mu itu."
"Tapi bagaimana dengan ha-hantu itu? Seperti nya.. di-dia masih ada di kamar ku."
"Tidak ada hantu [Nama]. Sebenarnya itu suara dari hp."ucap Ochobot. [Nama] membelalakkan matanya dan melotot pada Ochobot. Robot itu bergidik ngeri dan cepat-cepat ia menggelengkan kepalanya. "Boboiboy yg menyuruh ku!"ucapnya sambil menunjuk ke Boboiboy. [Nama] menatap Boboiboy dengan kesal tapi seperti biasa, Boboiboy hanya membalasnya dengan datar. "Kenapa kau tega banget sih, Boboiboy!?"
"Salah mu sendiri kenapa susah di bangunin. Cepat basuh muka mu, setelah itu kita sahur."Boboiboy berdiri dan berjalan ke ruang makan begitu juga dengan Ochobot. Sedangkan [Nama], ia menggeram kesal sambil berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh muka. "Untung bulan puasa, kalo nggak, udah ku kasih bogem mentah dia! Arrggh!"
---
Setelah selesai membasuh muka. [Nama] duduk di salah satu kursi di meja makan dan di sampingnya ada Boboiboy. Matanya berbinar melihat makanan yg tersedia dengan rapi di atas meja makan. Ada ayam krispi, sayur sup, ikan goreng, dan lain-lain. "Wow.. siapa yg masak ini semua? Kau ya Ochobot?"
"Bukan, aku mana bisa masak. Boboiboy yg masak ini semua, aku tolong potongkan sayur-sayurnya je."ucap Ochobot sambil menuangkan air minum. Boboiboy sendiri sudah mulai makan. Sedangkan [Nama] menatap Boboiboy dengan heran. "Kau bisa masak?"
"Hn.."
"Kok aku nggak percaya."
"Ya sudah kalo nggak percaya."
"Ini beneran Boboiboy yg masak [Nama]. Waktu itu aja Boboiboy pernah lomba masak sama Qually, dan dia menang. Ya meskipun mereka berdua menang."jelas Ochobot. [Nama] menahan tawanya. "Pfft! Hahahaha.. ya jelaslah dia menang, orang lomba masak sama kuali. Aduh.. hahaha."
"Qually, bukan kuali. Qually itu nama alien."ucap Boboiboy dengan malas.
"Ooh~ ku kira kau lomba sama peralatan masak. Hahaha."Ochobot hanya geleng-geleng kepala sedangkan Boboiboy memutar bola matanya. [Nama] kemudian mencicipi makanan yg di masak Boboiboy. Matanya kembali berbinar, ya karena rasanya sangat enak. 10/12 lah sama masakan Tok Aba.
---
Setelah sahur, [Nama] menonton tv lagi. Ochobot juga ada di sampingnya, begitu pula dengan Wingsbot yg dalam mode jepit rambut. Boboiboy sendiri mengambil kotak P3K dan menaruhnya di atas meja lalu duduk di samping [Nama]. Gadis itu kebingungan, sepertinya ia sudah lupa dengan apa yg di ucapkan Boboiboy tadi. "Buat apa itu?" Boboiboy tidak menjawabnya, Ia mengambil obat merah dan meneteskan nya ke kapas putih dan menepuk-nepuk nya ke dahi [Nama] dengan pelan. "Duh.. sakit!"gadis itu meringis dan menyingkirkan tangan Boboiboy dari dahinya. Boboiboy berdecak, dan menggenggam tangan [Nama] agar dia tidak menganggu. Sedangkan tangan satunya terus mengobati dahi [Nama]. Wajah gadis itu memerah, bagaimana tidak, wajah Boboiboy jadi dekat dengan wajahnya sampai nafasnya saja bisa [Nama] rasakan.
"Jadi nyamuk aku."pikir Ochobot dan Wingsbot secara berbarengan.
Setelah selesai mengobati dahi gadis itu, Boboiboy meniupnya dengan lembut. Lalu menempelkan plester di dahi [Nama]. "Dih. Apa-Apaan pake di tiup segala."ucap [Nama] sambil memalingkan wajahnya yg memerah. Boboiboy sendiri tersenyum tipis dan menaruh kotak P3K ke tempat asalnya.
°°°
Ini hari ketiga [Nama] tinggal dengan Boboiboy, sahur berdua, berbuka puasa berdua. Walaupun sebenarnya ada Ochobot, tapi kan robot itu tidak bisa makan, jadi setelah membantu Boboiboy menyiapkan makanan, ia langsung pergi menonton tv dan meninggalkan [Nama] serta Boboiboy di ruang makan.
Sekarang jam 02:30 pagi. [Nama] berniat untuk bangun dan menyiapkan makanan untuk sahur. Ia berharap Boboiboy tidak bangun dulu sebelum [Nama] selesai memasak. Meskipun gadis itu tidak bisa memasak, tapi ia bertekad untuk melakukannya. Lagipula sekarang sudah canggih, kita bisa memasak sambil melihat tutorial lewat yt. Alasan lain [Nama] memasak adalah karena ia malu dengan Boboiboy, cowok aja bisa masak, masa ia nggak.
Berkali-kali [Nama] gagal membuat masakan nya. Ikannya gosong lah, sayurnya hambar lah. Nasi berubah jadi bubur karena kebanyakan air. Bahkan ia merebus telur saja gagal, karena telur nya belum matang tapi sudah ia angkat. Padahal gadis itu sudah melihat tutorial di yt, tapi tetap saja gagal. Setelah mencoba lagi, ia berhasil melakukan nya. Senyuman bangga terlukis di wajahnya, karena ia sudah berhasil memasak telur dadar, dan rasanya tidak terlalu buruk, lumayanlah.
[Nama] kemudian menaruh nasi yg mirip bubur itu di mangkuk dan telur dadar tadi di piring. Untung nya di rumah Tok Aba ada kerupuk, lumayan kan, buat nambah-nambah lauk. Bahan makanan Tok Aba yg ada di kulkas hampir habis gara-gara [Nama], bahkan dapurnya saja berantakan bak kapal pecah.
Gadis itu kemudian naik ke lantai atas berniat membangunkan Boboiboy. Boboiboy belum bangun sampai sekarang, sepertinya ia kelelahan karena kemaren ia mendapat banyak tugas dari Pak Kepsek, belum lagi ia harus menolong orang-orang di kota karena ulah perampok. Aneh memang, seharusnya mereka bertobat di bulan puasa ini.
'Tok tok tok'
"Boboiboy bangun. Boboiboy!"
Tidak ada jawaban, [Nama] menghela nafas gusar. Ia terus mengetuk pintunya sampai pintu tersebut terbuka dengan sendirinya, ternyata tidak di kunci. Gadis itu masuk ke kamar Boboiboy menampakkan cowok tersebut yg masih tertidur dengan pulas di kasur nya. "Boboiboy. Bangun.. Boboiboy!"[Nama] menggoyangkan tubuh Boboiboy dengan perlahan. Sesekali ia menarik tangan cowok itu agar bangun dari kasurnya.
Bukannya bangun, Boboiboy malah menarik [Nama] ke dekapannya. Menjadikan [Nama] seperti bantal guling. Wajah gadis itu memerah karena Boboiboy melingkar kan tangannya ke perut [Nama], lebih tepatnya Boboiboy Ice. Gadis itu berusaha melepaskan dirinya dan membangunkan Boboiboy, tapi sangat sulit membangunkan Boboiboy Ice ini yg sudah seperti beruang hibernasi.
"BOBOIBOY!! BANGUN!!"
'Plak'
---
Sekarang mereka ada di ruang makan dengan sebelah pipi Boboiboy yg memerah akibat tamparan dari [Nama]. [Nama] sendiri melipat kedua tangannya di dada dan terus mengembung kan pipinya karena kesal pada Boboiboy. Mereka duduk saling berhadapan dan [Nama] menatap Boboiboy dengan tajam. Hening.. sampai jangkrik ikut mampir. "Maaf."ucap Boboiboy.
"Hmph! Sudahlah!"[Nama] hanya menjawab dengan singkat.
"Kau yg memasak ini?"
"Hn.."
"Kenapa kau membuat bubur? Kau sakit?"
[Nama] tersentak. "Sebenarnya itu kebanyakan air, makanya jadi kayak bubur."
"Oh."Boboiboy kemudian menatap dapur Tok Aba yg sangat berantakan, [Nama] mengikuti arah tatapan Boboiboy kemudian berdehem. "Nanti akan ku bereskan."ucap [Nama].
"Kenapa ada helm disitu?"tanya Boboiboy dengan datar sambil menunjuk. Memang aneh kan, kenapa ada helm di dapur. Di kaca helm tersebut juga ada percikan minyak. "Auk ah! Nanya mulu! Udah lah, makan aja."
Boboiboy memutar bola matanya dan meminum air putih terlebih dahulu, sedangkan [Nama] mulai memakan makanannya. Satu suapan, dua suapan.
'Allahu Akbar Allahu Akbar.'
"Tidaaak!!"begitulah teriakan [Nama]. Ia baru makan tapi Adzan Subuh sudah berkumandang. Bahkan Boboiboy juga tersentak, ia belum memakan apapun dan hanya meminum air putih saja. Untungnya mereka berdua selalu berniat puasa lebih dulu sebelum tidur.
Kali ini mereka berdua tidak sholat Subuh di masjid, tapi sholat Subuh di rumah saja dengan Boboiboy sebagai imamnya. Setelah sholat Subuh dan membereskan mukenanya, [Nama] langsung duduk di sofa dengan wajah sedih, baru kali ini ia puasa dan hanya makan sedikit saat sahur. Boboiboy sendiri juga ikut duduk di sofa di samping [Nama] dan menyalakan tv nya selagi menunggu jam 7 pagi. "Jangan tidur. Kita harus sekolah hari ini."ucap Boboiboy.
"Huhu.."
---
[Nama] tertidur menyenderkan kepalanya di pundak Boboiboy. Padahal Boboiboy bilang jangan tidur, tapi ia sendiri juga ikut tertidur dan bersender di sofa. Tv sendiri juga masih menyala. Ochobot keluar dari kamar Boboiboy dan melihat dua manusia itu dengan kaget, karena sekarang sudah jam 7:40 pagi. Bel sekolah SMA pulau rintis berbunyi saat pukul 08:00 "Boboiboy [Nama]! Kenapa kalian belum berangkat ke sekolah?!"
"Ugh.. aku masih ngantuk."ucap [Nama] dengan kedua matanya yg masih tertutup. "Bangun!! Kalian tidak sekolah hari ini? Sekarang sudah jam 7 lewat 41 menit!"
"HAH?!?!?!?"Boboiboy dan [Nama] langsung membelalakkan mata mereka lalu melirik jam yg terpasang di dinding. Benar apa yg di katakan Ochobot, setelah itu mereka langsung bergegas mandi. Tentunya mereka berdua berdebat dulu siapa yg mandi lebih dulu. [Nama] kalah debat karena Boboiboy bilang cewek itu lama mandinya, dan berakhir lah [Nama] duduk di sofa dengan wajah gelisah menunggu Boboiboy. Tak sampai 5 menit, Boboiboy keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai seragam sma nya, sepertinya tadi ia berubah jadi Halilintar agar bisa cepat. [Nama] langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi sementara Boboiboy mengambil tasnya di kamar.
•
•
•
•
•
Sekarang mereka berdua tengah berlari menuju SMA pulau rintis. Dengan nafas yg tak beraturan, akhirnya mereka sampai juga tapi sayangnya pagar sudah di tutup. Pak Yanto si satpam sekolah juga tidak terlihat, sepertinya beliau tengah tertidur di pos nya. "Oh ayolah!"[Nama] menarik-narik pagar sekolah itu dengan kesal. Boboiboy sendiri malah berubah menjadi Boboiboy Taufan dan langsung mengangkat [Nama] ala bridal style kemudian terbang melewati pagar dan masuk ke koridor kelas dengan cepat. [Nama] kaget? Tentu saja, di tambah lagi wajahnya memerah. Mereka berdua masuk ke kelas 2 sma setelah sampai Boboiboy menurunkan [Nama] dan berubah kembali menjadi biasa. Para sahabat Boboiboy dan para murid lainnya kaget melihat mereka berdua. Tapi Boboiboy dan [Nama] tidak memedulikannya, yg penting sekarang mereka sudah sampai di kelas dengan selamat dan bersyukur karena cikgu Papa belum masuk.
[Nama] dan Boboiboy kemudian duduk di kursi mereka dan menghela nafas. "Haa.. selamat."
"Dey, kenapa kalian baru datang sekarang? Tumben sekali."tanya Gopal. "Ketiduran."jawab Boboiboy dengan singkat.
---
Sekarang sedang jam istirahat, kebanyakan para murid yg berpuasa hanya diam di kelas atau pergi ke perpustakaan. Boboiboy, [Nama] dan Yaya hanya diam di kelas sedangkan Fang, Ying dan Gopal pergi ke kantin. Boboiboy sekarang tengah membaca buku begitu juga dengan Yaya. Sedangkan [Nama] sedari tadi terus menghela nafas dengan kepalanya yg di taruh di atas meja berbantal kan lengan kanannya. Fang, Ying dan Gopal kembali ke kelas. [Nama] menatap Gopal yg tengah meminum es Boba, di tambah dengan cuacanya yg panas ini, membuat [Nama] berniat untuk berbuka puasa nanti dengan es Boba.
'Slurrpp'
Begitulah suara Gopal yg tengah meminum minuman nya. Ying dan Fang menatap Gopal dengan malas. Detik kemudian, Ying langsung mengambil minuman Gopal. "Eh? Apa nih Ying? Kembalikan minumanku!"
"Kau ni! Kalo mau minum di luar sana! Yaya, [Nama] dan Boboiboy kan sedang puasa."ucap Ying sambil menunjuk ke arah luar.
"Eh.. maaf. Aku lupa kalo sekarang bulan puasa."
Fang geleng-geleng kepala kemudian menatap Boboiboy dan [Nama]."Kalian berdua kenapa? Lemes banget kayaknya."
"Nggak sahur.."jawab [Nama] dengan lesu. "Kenapa nggak sahur?"
"Panjang ceritanya."
"Pendekkan."-Gopal.
"Telat bangun."jawab Boboiboy. Pendek sekali.
---
Jam 14:00
Sekarang [Nama] tengah dalam perjalanan pulang ke rumah Tok Aba. Ia sendirian, karena Boboiboy ada rapat osis, jadi dia tidak pulang sekarang. [Nama] berjalan di trotoar dan bertemu dengan anak laki-laki yg tengah memakan eskrim. Anak kecil itu menatap [Nama] dan menyodorkan eskrim nya. "Kakak mau?"tanya nya. [Nama] tersenyum manis. "Tidak terimakasih."
---
Sesampainya di rumah Tok Aba. [Nama] langsung rebahan di sofa dan menaruh tasnya di lantai. Ochobot yg tadinya menonton tv sambil duduk di sofa menyingkir sedikit agar [Nama] bisa berbaring dengan lebih leluasa. "Kau sudah pulang, Boboiboy mana?"
"Masih di sekolah."jawab [Nama] yg beberapa menit kemudian ia tertidur dengan pulas. Ochobot membiarkan nya lalu mematikan tv nya agar [Nama] tidak terganggu.
♪
♪
♪
♪
♪
♪
"[Nama] bangun. Hei, kau sudah sholat Ashar?"Boboiboy menoel-noel pipi [Nama] dengan jarinya membuat tidur gadis itu terganggu. "Ugh.. memangnya.. sekarang jam berapa?"tanya [Nama] yg setengah sadar dan kedua matanya yg masih tertutup.
"Jam 16:30 kau sudah sholat Ashar?"
"Belum.. nanti saja aku masih ngantuk."
"Bangun. Sholat itu tidak boleh di tunda-tunda. Dan tidur setelah Ashar itu juga tidak baik."ucap Boboiboy yg menceramahi [Nama], sekarang dia sudah seperti seorang Ustadz, tapi Ustadz dingin.
[Nama] tidak menanggapi ucapan Boboiboy sampai Boboiboy mencubit kedua pipi gadis itu. "Bangun."
"Ugh! Iya-iya, aku bangun. Lepasin."Boboiboy melepaskan tangannya dari pipi [Nama]. Gadis itu menguap dan menutup mulutnya dengan telapak tangan. Sekarang matanya sudah terbuka dengan lebar dan melihat Boboiboy yg masih memakai seragam sekolah. "Kau baru pulang ya?"tanya [Nama].
"Hn.."
"Kenapa kau baru pulang sekarang?"
"Kenapa? Kau kangen?"
"-_- Nggak. Terserah kau mau pulang jam berapa."
"Ya sudah."Boboiboy masuk ke dalam kamarnya sedangkan [Nama] beranjak dari sofa untuk mengambil wudhu.
Setelah selesai sholat Ashar. [Nama] turun menuju lantai bawah dan melihat Boboiboy yg sedang memakai sepatunya. "Kau mau kemana?"
"Aku mau ke pasar. Hari ini kita beli makanan saja untuk berbuka."jawab Boboiboy. Dengan cepat [Nama] kembali naik ke lantai atas mengambil tas selempang nya yg berwarna hitam dan dengan sekejap ia sudah berdiri di samping Boboiboy. "Aku ikut!"
---
Sekarang mereka berdua tengah ada di pasar. Ada banyak sekali takjil dan makanan lainnya yg di jual disana. Mata [Nama] berbinar, satu persatu ia menghampiri kedai yg ada di pasar tersebut. "Waah~ aku mau martabak telur, terang bulan, gorengan, ayam panggang, kue srikaya, cilok, telur gulung, es cendol dan.. es boba!"ucap [Nama]. Boboiboy sendiri tersentak, bagaimana ia membayar itu semua, dan itu juga terlalu banyak. "Jangan berlebihan, kau tidak akan bisa menghabiskan itu semua."
"Kau tidak perlu khawatir, aku bisa bayar sendiri."
"Beli secukupnya saja. Kita kan mau bukber bareng Yaya dan yg lainnya. Mereka juga nanti bawa makanan."
"Eh? Kita mau bukber?"
"Dasar pelupa."
"Tch! Kau juga sama kali!"
•
•
•
Sekarang Boboiboy sedang membeli ayam panggang dan nasi putih sedangkan [Nama] baru sadar kalo ia cuma membawa sedikit uang, dan hanya cukup untuk membeli gorengan serta martabak telur. Sekarang uangnya sisa 10 Ringgit, ia sekarang sedang menuju ke tempat orang yg menjual es boba, [Nama] sudah menginginkan minuman itu sejak melihat Gopal meminumnya.
"Ibu, kita akan berbuka dengan apa nanti?"tanya seorang anak kecil yg berpakain lusuh sedang berbaring di paha Ibunya. Ibunya sendiri juga ikut sedih dan mengusap rambut panjang anak perempuannya itu. "Insyaallah nanti kita bisa makan."
[Nama] yg melihat itu berjalan menghampiri mereka yg sedang berada di tempat yg tidak terlalu ramai tapi masih di pasar. Ia ingin memberikan mereka uang, tapi uangnya hanya 10 Ringgit, dan juga [Nama] ingin membeli es boba. Detik kemudian ia menghela nafas, mereka lebih membutuhkan. "Ini Bu, dek. Ada sedikit rejeki. Moga bisa membantu."ucap [Nama] memberikan sisa uangnya dan gorengan tadi. Anak kecil itu menerimanya dengan senang hati, sang Ibu sendiri tersenyum bahagia dan tak lupa berterima kasih. "Terimakasih banyak ya nak. Ibu doakan semoga kamu bahagia dunia akhirat dan mendapatkan jodoh yg baik."
"Amiin. Makasih doanya Bu."[Nama] ikut tersenyum kemudian menghampiri Boboiboy kembali. Boboiboy sendiri menatapnya. "Uang mu habis? Kau tidak jadi membeli es boba?"
"Ya. Tidak papa. Aku bisa membelinya lain kali."jawab [Nama] dengan senyuman nya. Boboiboy ikut tersenyum kemudian menggenggam tangan [Nama] menariknya ke suatu tempat. "Eh? Kau mau membawa ku kemana?"
"Beli es boba."
"Tapi uangku sudah habis."
"Aku akan mentraktir mu."
"Serius?"
"Iya."
"Wah.. terimakasih. Tumben baik, kesambet ya?"Boboiboy yg tadi wajah nya tersenyum kembali berubah menjadi datar. "Kau ini."
"Hehe.. maaf. Aku hanya bercanda."
---
Boboiboy dan [Nama] sudah selesai membeli makanan nya. Ia hanya membeli martabak telur, sedangkan ayam panggang serta es boba Boboiboy yg membelikannya. Mereka masuk ke dalam rumah Tok Aba dan mulai menyiapkan piring dan yg lainnya. Yaya, Ying, Fang dan Gopal datang dan Boboiboy menyuruh mereka masuk. Masing-masing dari mereka membawa makanan bahkan Yaya juga membawa biskuitnya, membuat Ying, Fang, Gopal dan [Nama] meneguk ludah dengan susah payah.
Beberapa menit lagi adzan Maghrib berkumandang. [Nama] dan yg lainnya saling mengobrol sambil menunggu bedug berbunyi. Boboiboy sendiri memainkan hpnya sedangkan Gopal sudah ingin mengambil gorengan yg Ying bawa sampai gadis berkacamata itu menepuk tangan Gopal. "Ish! Sabarlah."
"Tak pe Gopal, kalo kau mau memakannya lebih dulu."ucap Yaya. Boboiboy sendiri melirik Gopal sebentar kemudian kembali memainkan hpnya.
"Benarkah?"
"Ya tidak papa. Kami bukan anak kecil yg baru belajar puasa."timpal [Nama].
"Eleh, tadi aja ngeluh."komentar Boboiboy. [Nama] berdecak.
'Allahu Akbar Allahu Akbar'
"Alhamdulillah!"ucap [Nama] yg sangat senang kemudian membaca doa berbuka puasa.
"Yey! Makan!"Gopal mengambil gorengan yg sedari tadi ia inginkan dan menyantap nya dengan wajah senang. [Nama], Boboiboy dan Yaya memakan kurma lebih dulu kemudian baru minum dan memakan makanan mereka. Fang sendiri mengambil donat lobak merah yg tadi ia bawa, sedangkan Ying memakan terang bulan. Mereka memakan makanan mereka dengan obrolan ringan di sertai dengan canda tawa, meskipun Boboiboy jarang buka suara tapi Rasanya menyenangkan. Beberapa menit kemudian, suara mesin sepeda motor berhenti di halaman rumah tersebut dan kemudian terdengar suara ketukan pintu. Boboiboy membukakan pintunya dan mendapati kakeknya yg sudah datang, Tok Aba memeluk cucunya itu dan Boboiboy membalas pelukannya. "Akhirnya Atok pulang juga. Atok sudah berbuka?"tanya Boboiboy melepaskan pelukannya.
"Sudah tadi, tapi cuma minum air putih saja."jawab Tok Aba. Boboiboy berjalan menuju ruang makan kembali dan Tok Aba mengikuti nya dari samping.
"Halo Tok."sapa Ying.
"Pa kabar Tok?"tanya Yaya.
"Baik Alhamdulillah. Ternyata kalian sedang berkumpul disini."
"Hehe, kita bukber Tok."jawab [Nama]. Tok Aba ber'oh' ria kemudian duduk di salah satu kursi yg ada di samping Fang. Boboiboy sendiri kembali duduk di samping [Nama]. Tok Aba ikut bergabung dengan mereka sesekali menegur Gopal yg makannya sudah seperti orang yg tidak makan selama 2 hari. Beberapa menit kemudian, handphone [Nama] berbunyi menampilkan kalo ada seseorang yg menelponnya. [Nama] mengangkat telpon tersebut dan mendekatkan nya ke telinganya. "Waalikumsalam. Iya halo Ibu?"
"Benarkah? Yey! Iya [Nama] udah kangen banget sama Ibu dan Ayah."
"Iya Waalikumsalam."kemudian [Nama] mematikan teleponnya dan memasukkan handphone nya lagi ke saku roknya. Tok Aba sendiri menatap [Nama] yg wajah gadis itu sepertinya sangat senang. "Ada apa [Nama]? Orang tua mu bilang apa?"
"Ibu bilang, kalo besok bakalan pulang, dan bakalan jemput [Nama] Tok."
"Yaaahh.. kasian Boboiboy yg udah gak bisa tinggal bareng lagi ama [Nama]. Pasti dia kangen nanti."ucap Ochobot yg sedari tadi ia duduk bersender di perut [Nama]. Boboiboy yg mendengar nya langsung menatap robot nya itu dengan tajam. Membuat Ochobot dan Gopal terkekeh. "Bener tuh Ochobot, Boboiboy pasti kangen."ucap [Nama] dengan nada suara mengejek. Yaya sendiri hanya diam sambil terus memakan makanannya.
"Kepedean banget. Palingan kau yg kangen."jawab Boboiboy.
"Nggak. Malahan aku seneng gak tinggal bareng lagi ama kamu."
"Ya aku maklumi, kau masih malu-malu untuk mengakuinya."ucap Boboiboy dengan senyum jahilnya.
"Nggak! Astaga.."
Boboiboy dan [Nama] kembali berdebat. Tok Aba, Ying, Ochobot dan Gopal terkekeh sedangkan Yaya dan Fang hanya geleng-geleng kepala.
Berpuasa sungguh mulia
Walaupun berat dirasa
Menahan makan sejak fajar
Menahan diri dengan hati sabar
Azan magrib telah terdengar
Kita berbuka terasa segar
Akhir malam makan sahur
Tak lupa kita bersyukur
Cahaya kian mendekat
Melewati hari demi hari
Bulan yang banyak dirindukan umat
Bulan suci penuh ampunan
Segala salah dan dosa kian terkikis
Memohon ampun di bulan penuh berkah ini
Boboiboy ketos and Reader spesial Ramadhan
End
♪♪♪
Seorang gadis menonton Boboiboy yg melawan Reta'ka
Akhirnya Boboiboy bisa kembali mendapatkan kekuatan nya
Mohon maaf jika Zahra ada tersalah kata 🙏🏻
Selamat menjalankan ibadah puasa buat yg menunaikannya
Pantun Zahra :'v
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro