Part 52
Boboiboy ketos
X
Reader
///
Genre
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra
///
❤️ Happy Reading ❤️
---
Festival nya berjalan dengan lancar, semua orang bertepuk tangan ketika para pemeran drama itu membungkuk. Karena Fang dan Putra harus di skors, jadinya Boboiboy yg menggantikan mereka.
Cowok itu berpecah menjadi tiga dan cukup membuat tenaga nya terkuras.
Mereka semua kembali ke belakang panggung. Setelah berganti pakaian, Boboiboy duduk di salah satu kursi. [Nama] datang setelah mengambil air minum, ia ikut duduk di samping Boboiboy."Kau terlihat lelah, mau ku ambilkan minum?"
"Boleh."
"Baiklah, tunggu sebentar."
"Kau mau ke mana?"
"Ngambil minuman. Tadi katanya mau minum."
"Iya, emang. Tapi aku mau yg itu aja."ucap Boboiboy menunjuk es jeruk yg ada di tangan [Nama]. "Hah? Mau yg ini? Ini bekas ku, tau."
"Iya, gak papa."Boboiboy tersenyum manis, wajah [Nama] memerah sampai Gopal berkomentar. "Weh, gak boleh ada yg bucin, disini."
"Waa~ selamat ya, drama nya berjalan sukses!"ucap Ying yg tiba-tiba datang sambil bertepuk tangan. Para geng Kokotiam menatapnya, [Nama] menatapnya sebentar, lalu kemudian berlari mengejar gadis itu. Minuman yg ada di tangannya ia lempar begitu saja, untung Boboiboy menangkapnya.
Ying yg melihat itu langsung kabur tapi masih di sekitar situ untuk menghindari amukan [Nama]. Karena sekarang wajah gadis itu sangat menyeramkan. "Kembali kesini! Kenapa kau tiba-tiba pergi, huh!? Gara-gara kau, aku jadi Putri Salju, tau!"
"Maafkan aku!!"
"Omong-omong, apa tadi kalian melihat ekspresi ayahnya [Nama]? Seperti nya beliau sangat marah karena berpikir [Nama] beneran di cium saat drama."-Gopal.
"Ya, aku melihatnya."-Yaya.
"Haha.. habislah kau Boboiboy. Seperti nya sebentar lagi beliau akan datang dan mengeksekusi mu."ucap Fang, Boboiboy menatap nya dengan datar. "Kapan kau datang?"
"Sejak drama di mulai, aku duduk dekat dengan ayahnya [Nama]."meskipun Fang di diskors, tapi iya tetap di izinkan untuk menghadiri festival sekolah. Itu semua berkat bujukan Zara yg memohon pada ayahnya untuk meringankan hukuman Fang.
"Apa beliau sangat menyeramkan?"
"Iya."
"Seperti nya Boboiboy akan kesusahan untuk mendapatkan lampu hijau."Gopal tertawa. Boboiboy menampilkan wajah datar, ia beranjak dari kursi dan menghampiri [Nama] yg tengah mencekik Ying. Gak terlalu kuat kok ^v^
"[Nama], mau jalan-jalan?"
"Uhuk! Boboiboy.. tolong.."
"[Nama], kau bisa membuat anak orang mati.."
"Tidak papa, Ying itu gadis yg kuat. Saking kuatnya, dia sampai membuat ku jadi Putri Salju dan aku harus mendengarkan ceramah ayahku sampe tengah malam."[Nama] tersenyum manis, tidak, mungkin lebih ke mengerikan.
"Maafkan aku.. yg lalu, biarlah berlalu. Kau tidak tau, 'kan? Apa yg terjadi padaku?"
"Memangnya apa? Hal yg penting?"
"Kamu nanya? Itu hal yg penting? Kamu nanya?"
'Tuk'
"Aw!"
"Yg serius dong, Jaenab!"
[Nama] menggetok tengkorak gadis itu. Ying mengusap-usap kepalanya, takut benjol. "Iya, iya.. maaf. Tapi waktu itu lumayan penting juga, tau. Nenek ku sakit, lalu setelah lumayan sembuh, beliau minta aku menggendongnya keliling kompleks."
"Minimal kau bilang dong, pada kami. Ayahku marah karena aku jadi Putri Salju, dia bilang aku akan di kelilingi oleh serangga. Dia bahkan sampai protes ke pak Kepsek."
"Ayahmu agak kejam juga, ya.. sampai bilang para cowok itu serangga."
"Tapi 'kan ada hal baik juga, dari kau yg jadi Putri Salju. Aku sudah mendengar semuanya dari Yaya, katanya kau jadian dengan Boboiboy saat latihan, 'kan?"
"Iya. Dengan kata lain, kau juga yg membuat ku jadi di cium oleh cowok brengs*k itu!"
"Oke, aku minta maaf karena pergi mendadak. Tapi tenang saja, kalo aku melihat baj*ngan itu, akan ku tendang telur nya sampai pecah, bagaimana?"tanya Ying menaik-turunkan alis nya, [Nama] tampak berpikir, kemudian mengangguk.
"Oke. Kalo bisa, tendang juga bibirnya sampai berdarah. Jangan kasih ampun."
"Sip."Ying mengeluarkan jempol. Para cowok yg ada disana ketakutan, apalagi Boboiboy. "Mereka sangat menyeramkan. Bagaimana jadinya kalo aku mencium [Nama] dengan sengaja?"
Sementara yg lain tengah mengobrol, Fang termenung dalam duduknya. Ia masih kepikiran soal perkataan Kaizo tadi pagi.
Flashback
"Apa yg sedang kau lihat?"tanya Kaizo dalam bentuk hologram. Fang yg tengah melihat album foto di hpnya kaget, karena cowok itu tiba-tiba muncul. "Ah, Kapten?! Kenapa tiba-tiba?"
"Tidak papa. Aku hanya mau menanyakan kabarmu."
"Benarkah?"
"Ya.. siapa itu?"tanya Kaizo mengalihkan topik. Fang mengangkat hp nya."Hm? Oh, dia [Nama], temanku."
"[Nama].."Kaizo tampak berpikir. Fang mengernyitkan dahi melihat ekspresi itu.
"Apa.. ada sesuatu?"
"Ah, tidak. Jaga dia, jangan sampai kau membuat anak perempuan menangis. Aku akan menelpon mu lagi nanti."
Flashback end
"Hm.. itu aneh, sebelumnya dia belum pernah bilang begitu."
---
Setelah istirahat sebentar, Boboiboy dan [Nama] memutuskan untuk jalan-jalan melihat festival. Di setiap sudut sekolah pasti ada balon beraneka warna di hiasi pita. Stan makanan tersusun rapi. Di dalam kelas juga ada restoran kecil hasil usaha para murid, bahkan mereka juga sampai cosplay jadi maid.
SMA Pulau Rintis yg biasanya sangat sulit untuk di masuki kini dibuka untuk umum. Suasananya sangat ramai, Boboiboy menggenggam tangan [Nama] sedari tadi. "Mari kita cari makan, aku agak lapar."ucap Boboiboy.
"Apa kau belum makan tadi pagi? Ini baru jam 10."
"Iya."
"Astaga.. kau ini! Aku tau kau sibuk, tapi jangan lupa makan juga!"
"Aku tidak lupa, hanya saja tadi pagi aku bangun kesiangan, jadi hanya minum coklat hangat. Hehe."Boboiboy menampilkan cengiran khasnya, [Nama] hanya menatap dengan datar. Kali ini ia yg menuntun jalan, masuk kedalam salah satu kelas dan duduk di kursi yg tersedia.
Setelah selesai memesan makanan, seorang maid datang membawa pesanan mereka. Boboiboy bilang, dia akan memakan apa yg [Nama] pesan. Jadi gadis itu memesan kan nasi goreng omelette untuk Boboiboy, sementara dia hanya memesan minuman.
"[Nama]."
"Ya?"gadis itu menoleh, Boboiboy memberikan sendok nya pada [Nama] membuat gadis itu mengernyitkan dahi. "Kenapa? Kau tidak suka omelette, ya?"
"Tidak, aku suka. Apalagi ini pilihan mu."
"Lalu, sendok ini?"
Boboiboy nyengir. "Hehe, suapin dong."
'Tuk'
"Aduh!"cowok itu mengusap kepalanya. "Hari ini kau hobi sekali ya, memukul kepala orang. Padahal aku cuma minta di suapin."
"Cuma? Boboiboy, kita di depan umum, masa aku harus nyuapin kamu, sih."
"Oh.. jadi kalo kita berdua aja, baru kamu mau, gitu?"
[Nama] terdiam sejenak, ia memalingkan wajahnya dengan sedikit rona tipis. "Ya."
"Oke, kalo begitu ayo kita pindah ke tempat yg lebih sepi."
"Hah--/"
"[Nama], sedang apa kau?"tanya Abraham, Lathifa juga berdiri di sampingnya. Gadis itu terdiam, Abraham menatap dingin Boboiboy yg menggenggam tangan [Nama].
"Apa yg kau lakukan?"
"Ah."Boboiboy langsung melepas genggaman tangannya. Tatapan Abraham benar-benar tajam. [Nama] berdiri dari kursi dengan senyuman yg terpaksa ia buat. Ayahnya itu bukan orang jahat, ia mempunyai sifat lumayan lembut terhadap anaknya. Tapi meskipun begitu, dia sangat overprotektif dan sangat khawatir kalo ada laki-laki di samping [Nama].
Sifatnya yg lembut bisa langsung berubah menjadi tegas dan dingin. Mungkin sudah hampir mirip dengan Duke atau Kaisar yg ada di manhwa.
"Ayah, ibu.. kenapa kalian ada disini? Apa.. kalian mau makan juga?"
"Kami baru saja selesai makan, nak. Kami melihat kalian berdua, jadi kami berniat untuk menghampiri."Lathifa menatap [Nama], kemudian melirik suaminya. Gadis itu paham dengan maksud ibunya, tapi tidak ada kesempatan lagi untuk kabur.
"Ada hubungan apa kau dengan Boboiboy?"
"A-Apa maksud ayah? Kami tidak ada.. hubungan apa-apa. Ya, tidak ada! Kami hanya teman."[Nama] tersenyum palsu menatap ayahnya. Sementara wajah Boboiboy agak muram mendengar hal itu."Teman.."
"Oh. Kalo begitu, ayo kita pulang."
"Eh, pulang? Tapi festival nya belum selesai. Aku masih mau disini."
"Ayah, biarkan saja [Nama] disini. Dia masih mau menikmati festival nya."ucap Lathifa. Abraham menghela nafas."Ya sudah, tapi jangan terlalu akrab dengan laki-laki. Kenapa kau tidak bermain dengan teman perempuan mu saja?"
"A-mereka sedang sibuk, ayah. Lagipula aku hanya bermain sebentar dengan Boboiboy."
Abraham lagi-lagi menghela nafas. Ia menatap Boboiboy dengan dingin sebelum berbalik badan."Cepat pulang kalo festival nya sudah hampir selesai."
"Oke."[Nama] melambaikan tangan ketika orang tuanya berjalan pergi. Boboiboy kembali duduk di kursi setelah lulus dari tatapan maut milik Abraham. Wajahnya benar-benar pucat. "Ayahmu sangat menyeramkan.."
"Boboiboy, kau tidak papa?"
"Aku sangat tidak suka dia berteman dengan bocah itu."
"Boboiboy bukan orang jahat."
"Mungkin dia bukan orang jahat, tapi aku tetap khawatir, kalau-kalau suatu hari nanti dia akan membawa bahaya pada [Nama] jika mereka berteman."
Lathifa terdiam. Ia menoleh sebentar ke belakang, nampak [Nama] yg tengah sibuk menenangkan Boboiboy. Wanita itu tersenyum, entah senyuman manis atau pahit. "Entahlah, aku rasa mereka lebih dari sekedar teman."
---
[Nama] pov
Ini adalah hari libur setelah festival. Aku sedang dalam perjalanan menuju kedai Tok Aba, sudah lama tidak merasakan es coklat buatan beliau. Tadinya aku mengajak Wingsbot, tapi robot itu terlalu malas dan memilih rebahan di rumah.
Padahal dulu dia tidak seperti itu, tapi entah kenapa makin lama sifat Wingsbot semakin mirip denganku. Agak menyebalkan.
Aku sudah sampai di halaman kedai itu, turun dari motor dan menginjakkan kaki di tanah. Aku menatap ke depan, Boboiboy dan yg lainnya nampak fokus dengan seorang Alien berwarna hijau yg pendek. Bahkan ada seseorang yg mirip juga dengan Fang, tapi lebih tinggi.
Apa ya, yg mereka bicarakan? Seperti nya hal yg sangat serius. Apa tidak papa kalo aku menghampiri mereka?
"Ah, pas sekali, itu [Nama]!"
He? Kenapa Gopal menyebut namaku? Apanya yg pas? Semua orang menatapku. Entah kenapa perasaan ku agak tidak enak dengan tatapan itu.
"[Nama], kesini."
Boboiboy memanggil ku. Aku berjalan menghampiri nya walau agak ragu-ragu.
"Duduklah."
"Apa kau yg namanya [Nama]?"Alien hijau itu bertanya. "Ah, iya. Ada apa ya?"setelah ku jawab, dia tersenyum, tapi tidak dengan yg lain. Wajah mereka seakan tidak enak dengan ku.
"Perkenalkan, aku Kokoci, komandan TAPOPS. Dan itu Kaizo."
"E-ya, salam kenal."
"Kami berdua sudah mendengar semuanya dari Boboiboy dan yg lain, katanya kau punya Power Sphera, namanya Wingsbot."
"Iya, benar. Ada apa? Apa kalian ada perlu dengan Wingsbot."
"Ya. Apa kau membawa nya?"
"Sayangnya tidak. Dia ada di rumah. Apa aku harus membawanya kemari?"
"Ah, tidak usah. Lagipula kau juga baru sampai, dan kami juga ada perlu denganmu."
"Apa kau mau bergabung dengan anggota TAPOPS?"
---
Setelah kembali dari kedai Tok Aba, aku tidak langsung pulang. Aku mau duduk sebentar di atas pohon untuk menenangkan diri. Kokoci mengajakku untuk bergabung dengan anggota TAPOPS, katanya supaya aku bisa melindungi Wingsbot dengan lebih maksimal.
Tapi kalo aku tidak mau bergabung, aku harus menyerahkan Wingsbot pada mereka. Bagaimana ini?
Flashback
"Kami sudah lama mencari Wingsbot, dia pernah mengirim pesan darurat sebelum kapal angkasanya tidak berfungsi."
"Wingsbot itu Power Sphera Shinkai, sangat langka karena hanya di buat kurang dari 10. Kekuatan nya sangat kuat, dia selalu jadi incaran Alien jahat kelas atas."
"Jadi [Nama], kau pilih bergabung dengan anggota TAPOPS atau menyerahkan Wingsbot?"
"Kenapa.. tidak bisakah aku memiliki Wingsbot tanpa harus jadi anggota TAPOPS?"
"Sebenarnya boleh saja, tapi itu bisa sangat berbahaya, bukan hanya untuk Wingsbot dan kau, tapi juga keluarga mu."
"Tapi aku juga bisa menggunakan kekuatan! Aku yakin bisa melindungi Wingsbot dan keluarga ku!"
"Kau tidak akan tau musuh apa yg akan kau hadapi. Ku dengar kau juga belum terlalu bisa menggunakan kekuatan itu."
Kokoci menghela nafas melihat [Nama] mengepalkan tangannya. "Kami akan memberi mu waktu, pikirkanlah baik-baik."
Flashback end
Apa yg harus ku lakukan? Kalo di suruh memilih, aku akan memilih untuk menjadi anggota TAPOPS, tapi ayah pasti tidak akan mengizinkan ku.
---
Sementara itu, di tempat lain. Seseorang tengah mengaduk sebuah ramuan yg ada didalam botol kimia. Ia tersenyum miring ketika ramuan itu berubah warna menjadi jingga. Meminum benda menjijikkan itu dengan cepat, dan langsung melempar botolnya sembarang arah ketika selesai.
"Baiklah, aku sudah siap. Tunggu aku, Wingsbot."
---
"Kenapa kau melepaskan nya?"tanya seorang gadis, lagi-lagi ia memakai masker dengan pakaian gelap. "Memangnya kenapa? Lagipula dia sudah tidak ada gunanya."jawab seorang laki-laki, siapa lagi kalau bukan Putra.
"Kau benar-benar kotor. Hanya untuk melakukan itu, kau sampai repot-repot menculik orang, bahkan sampai melibatkan keluarga nya juga."
"Kau tau sendiri aku orangnya bagaimana. Aku tidak mau membuat kesalahan, semua yg ku lakukan harus sempurna."
"Memangnya kau dewa? Sehebat apapun seseorang, tetap saja mereka tidak bisa melakukan sesuatu dengan sempurna."
Cowok itu tersenyum miring. "Aku 'kan memang dewa, apa kau lupa?"
[Bersambung]
Sebenarnya Zara mau nulis cerita yg pas drama itu, tapi nanti cerita nya makin panjang. Dan Zara juga kepikiran, rasanya pengen bikin fanfic baru, soal [Nama] yg jadi Snow White dan para Boboiboy Elemental yg jadi pangeran Kurcacinya XD
Tapi gak tau bakalan di buat atau nggak, soalnya book sebelah aja belum di lanjutin. Udah kagak update hampir setahun. Haha//tawa pasrah.
Maaf kalo Zara ada tersalah kata/typo atau yg lain 🙏🏻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro