Part 50
Boboiboy ketos
X
Reader
///
Genre
///
•Fantasi/drama/romantis/komedi•
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra
///
❤️ Happy Reading ❤️
'Cup'
Tanpa rasa malu, Putra mencium bibir [Nama] dengan cepat. Gadis itu membelalakkan matanya, air mata mengalir dengan wajah jijik dan ketakutan. Gadis itu memberontak, tapi Putra memegangi kepala dan tangan [Nama] dengan kuat.
Fang yg ada di belakang kaget dengan wajah mengerikan melihat hal tersebut. "Bodoh! Apa yg kau lakukan?!"teriakan dari Fang berhasil menarik perhatian semua orang. Cowok berkacamata itu menarik Putra lalu membantingnya dengan keras ke lantai. Menghajarnya habis-habisan dengan wajah yg di selimuti dengan amarah. Fang benar-benar seperti orang kerasukan sekarang, Putra juga tidak tinggal diam, ia juga memberikan perlawanan.
Yaya menghampiri [Nama], gadis itu bangun dari petinya dengan nafas yg putus-putus dan wajah yg penuh air mata. "[Nama], kau baik-baik saja?!"
Gadis itu menatap tajam ke arah Putra. Kebenciannya pada cowok itu semakin bertambah."Sialan! Apa yg kau lakukan padaku, bodoh?! Kau mengambil first kiss ku!! Apa urat malumu sudah putus?!"
Perkelahian antara Fang dan Putra berhenti sesaat, cowok itu tersenyum menatap [Nama] penuh kemenangan. Air mata [Nama] semakin mengalir dengan deras, dadanya sangat sesak. Gadis itu berlari dari tempat latihan sambil menangis dengan keras.
"[Nama]!!"
Di koridor sekolah, Boboiboy tengah berjalan menuju tempat latihan setelah kembali dari ruang pak Kepsek. Cowok itu berpapasan dengan [Nama], buliran kristal terus berjatuhan dari wajahnya.
"[Nama]?"gadis itu menghilang di balik pintu toilet, Boboiboy kembali mengalihkan pandangannya ke depan lalu bergegas menuju tempat latihan.
"Fang, sudah cukup!! Kalian berdua, hentikan!!"Zara berteriak. Gopal dan yg lain berusaha menahan Fang, sementara Yaya tengah menahan Putra.
"Apa yg terjadi?!"
Yaya menoleh, menatap sahabatnya yg tengah panik. "Boboiboy! Cepat susul [Nama]!"
"Tapi [Nama] ada di--/"
"Cepat Boboiboy!!"Boboiboy mengangguk. Ia kembali berlari untuk menghampiri [Nama]. Yaya kesusahan menahan Putra seorang diri. Itu aneh, padahal cowok itu hanya manusia biasa, tapi kenapa seorang ratu gravitasi bisa kesusahan untuk menahannya?
"Ke-Kenapa dia sangat kuat?"
-
Boboiboy hampir sampai di dekat toilet. Ia mau mengetuk pintunya, tidak mungkin 'kan, cowok itu langsung nyelonong masuk? Apalagi itu toilet perempuan. Tapi suara dari Wingsbot mengalihkan perhatian Boboiboy. Di dalam, power Sphera itu tengah bersuara dengan keras dengan nada yg panik. "[Nama], hentikan!! Jangan gegabah!! Kau bisa mati!!"
Boboiboy tersentak mendengar itu. Ia mengetuk pintunya berulang kali. "Wingsbot, apa yg terjadi?! Kenapa dengan [Nama]?!"
"Boboiboy, apa itu kau? Tolong bantu aku! [Nama] mau memotong bibir nya!!"
"Apa?!!"
'Brak!!'
Boboiboy berhasil mendobrak pintunya. Nampak Wingsbot yg tengah menahan [Nama] dengan susah payah. Gadis itu menggunakan sayap capungnya, di tangan ada sebuah senjata seperti celurit berwarna hijau. Emosinya benar-benar berkecamuk, warna matanya berubah menjadi Zamrud. Kalo tidak ada Wingsbot di sana, pasti bibir gadis itu sudah terluka. Bahkan sekarang saja, meskipun Wingsbot sudah menahannya, celurit itu tetap sangat dekat dengan bibir [Nama].
'Bruk'
[Nama] mendorong robotnya sampai membentur dinding, gadis itu benar-benar kehilangan kendali. Satu goresan berhasil melukai bibir kecilnya. Mata Boboiboy membulat, ia langsung mengambil senjata itu. Darah segar menetes, [Nama] mendongak menatap Boboiboy dengan tajam. "Kembalikan senjata ku!!"
"Tidak akan!! Kau pikir aku akan membiarkan mu melukai dirimu sendiri!?"
"Kau itu tidak tau apa-apa!! Apa kau tau huh, first kiss ku di ambil oleh orang yg sudah membunuh kakak ku!! Apa kau tau bagaimana rasanya!?"mata Boboiboy melebar. Wingsbot terbang dengan susah payah akibat benturan dinding tadi. "Putra adalah orang yg sudah membunuh kakaknya [Nama]."
Mendengar itu membuat Boboiboy semakin kaget. [Nama] kembali menangis, duduk di dekat wastafel sambil menutup wajahnya. "Padahal aku sudah berusaha melupakannya.. tapi kenapa dia sangat gila?"[Nama] terhanyut, Boboiboy dan Wingsbot diam menatapnya.
'grep'
Di saat tangis [Nama] semakin menjadi, Boboiboy langsung memeluknya dengan erat, mengusap rambutnya dengan lembut sampai membuat tangis [Nama] berhenti sesaat. "Maaf, aku tidak tau soal itu. Tidak papa kalo kau mau menangis atau berteriak sekeras mungkin, tapi setidaknya jangan lukai dirimu sendiri, [Nama]."
Tangisnya semakin pecah. Boboiboy terus berusaha menenangkan gadis itu. Ia mengusap air mata [Nama], menatapnya dengan lembut. "Dengar, aku tidak tau apa ini bisa menenangkan mu atau tidak. Aku berharap kau tidak marah.. padaku."[Nama] mendongak, Boboiboy memalingkan wajahnya dengan semburat rona merah. "Sebenarnya, yg mengambil first kiss mu bukan Putra, tapi.. aku."
"Hah?!"Wingsbot kaget, begitu juga dengan [Nama]. "Hei, kapan kau melakukan itu?!"Wingsbot menatap dengan tajam. Tangis [Nama] berhenti, Boboiboy mengangkat kedua tangannya ke atas dengan gelagapan. "Dengar, jangan marah dulu. Aku tidak sengaja melakukan itu. Sumpah!"
Boboiboy menunduk. "Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya.. aku minta maaf. Tidak papa kalo kau mau marah--/"
"Aku senang, bukan cowok menjijikkan itu yg mengambil first kiss ku."[Nama] menenggelamkan kepalanya di dada Boboiboy. Senyuman terukir di bibirnya yg luka dengan rona merah. "Ka-Kau tidak marah?"
"Tidak, aku tidak marah. Aku senang kau yg mendapatkan first kiss ku."
Wajah Boboiboy memerah mendengar hal tersebut. "A-Apa maksudnya itu? Apa itu artinya dia menerima ku?"
---
'Brak'
"Apa?! Dia hanya dapat Skors selama sebulan?! Yg benar saja!! Seharusnya dia bisa di keluarkan dari sekolah, bahkan mungkin di penjara!! Ini termasuk pelecehan, Bu!!"ucap Zara menggebrak meja guru BK tanpa rasa takut. (Ya iyalah, orang tu sekolah punya bapaknya, jadi gak perlu takut. ͡° ͜ʖ ͡°)
Di ruang BK sudah ada Putra dan Fang yg tengah duduk menghadap Bu Diah. Ya, dia adalah pemilik ruangan tersebut. Sementara Zara dan Yaya, mereka berdua berdiri di samping Fang. Bu Diah tetap bersikap tenang menghadapi gadis itu, salah-salah ia bisa di pecat. "Maaf Zara, Putra termasuk murid pintar di sekolah ini. Dia juga tidak pernah datang terlambat atau berbuat onar, dan ini pertama kalinya. Jadi menurut saya ini adil-adil saja."
"Tapi--/"
"Memang ini termasuk pelecehan. Kalo mau memasukkan dia ke penjara, [Nama] dan keluarganya harus menuntut Putra terlebih dahulu. Tapi saya rasa itu berlebihan, padahal hanya di cium sebentar."
Zara mengernyitkan dahi. "Ada apa dengan Ibu? Padahal saya dengar Ibu sangat galak dan tegas terhadap para murid, tapi ini malah kebalikannya. Apa Ibu suka, dengan Putra?"
"Haha.. yg benar saja, saya bahkan sudah menikah."
Yaya tersentak. "Hah? Kapan? Setahuku Bu Diah belum menikah."
"Baiklah, kembali ke topik. Putra akan di skors selama sebulan. Dan Fang, kau juga dapat skors selama seminggu, dan jangan lupa pulang sekolah nanti kau harus membersihkan lapangan sekolah sendirian."
Fang, Yaya dan Zara tersentak. "Bukankah itu tidak adil?! Saya tau Fang menghajar Putra, tapi dia menolong [Nama]."Yaya bersuara. Bu Diah menatapnya dengan dingin. "Meskipun niatnya menolong, bukan berarti dia harus melakukan kekerasan. Semuanya sudah selesai, lebih baik kalian keluar."
Fang menggertakan gigi nya. Ia beranjak dari kursi berjalan ke luar, Yaya mengekori di belakang. Zara mengepalkan tangannya lalu menoleh sebentar ke belakang. Putra baru beranjak dari kursi, gadis itu menatap mereka berdua dengan tajam lalu kembali mengalihkan pandangannya ke depan. "Tch!"
Saat mereka bertiga sudah keluar, Putra ikut pergi, menutup pintu BK sambil menatap ke dalam. "Kerja bagus."ia menyeringai, sebuah manik berwarna hijau keluar dari kepala Bu Diah, masuk ke dalam saku Putra ketika cowok itu menutup pintunya dengan rapat.
[Bersambung]
Maaf ya, pendek. Zara lagi sibuk, di rumah ada acara. Nanti Zara usahain biar bisa dobel up. Maaf juga kalo ada tersalah kata.
Jan lupa mampir ke ch yt Zara, kalo ada waktu luang. Terimakasih ~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro