Part 42
Boboiboy ketos
X
Reader
///
Genre
///
•Fantasi/drama/romantis/komedi•
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra
///
PERINGATAN
///
Jangan mau jadi silent reader! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya Author dengan memberikan voment. Lagian kan voment gratis gak mesti bayar. Sebuah voment itu memilik arti tersendiri bagi seorang penulis.
///
♥Happy Reading ♥
[Nama] sudah turun dari bus, tapi ia tidak bisa tersenyum, malahan sekarang, ia sedang sangat kesal dengan perempatan merah yg muncul di dahinya. [Nama] benar-benar tidak nyaman, perasaannya campur aduk, antara salting, malu, marah, gugup dan kesal menjadi satu akibat ulah para elemental Boboiboy. Setiap elemental bersikap manja pada [Nama], bahkan Hali sekalipun, tapi dia tidak terlalu parah, karena hanya memainkan rambut [Nama] dengan wajah datar. Taufan sendiri suka sekali mencubit pipi gadis itu. Thorn suka memeluk [Nama]. Ice suka tidur bersandar di pundaknya. Blaze selalu mengajak [Nama] bermain game, atau kalo tidak, ia akan terus mengoceh. Solar sendiri sangat suka berfoto Selfi dengan gadis itu, sampai terkadang pipi mereka menempel akibat pose foto mereka, [Nama] benar-benar kesal akan hal, itu. Dan sekarang, itulah yg para elemental lakukan pada [Nama], membuat gadis itu benar-benar hilang kesabaran. Hanya Gempa yg waras disini. Ah, tidak juga. Malahan Gempa seperti nya lebih membuat [Nama] tidak nyaman, karena Gempa selalu menanyakan pada [Nama] apa gadis itu bisa mengerjakan pekerjaan rumah, memasak dan yg lainnya. Ya, [Nama] akui, gadis itu memang tidak pandai melakukan hal itu, tapi setidaknya jangan di ledek terus. Gempa terus saja menyinggung [Nama], sekarang mulutnya sudah seperti mulut pedas tetangga.
Para murid-murid SMA Pulau Rintis itu sekarang sedang berjalan menuju sebuah mall. [Nama] tidak bisa berjalan dengan cepat, karena para elemental yg mengerumuninya. Para sahabat Boboiboy sudah berusaha menyuruh mereka berhenti, tapi sama sekali tidak di tanggapi. [Nama] berjalan dengan susah payah dengan banyak pasang mata yg memperhatikannya. Ice tidur menggenggam tangan [Nama] sambil berjalan, Taufan terbang di sekitar gadis itu dan sesekali memainkan pipinya. Hali yg berada di belakang [Nama] memainkan rambut gadis itu dengan wajah datar, Gempa dan Blaze yg terus mengoceh, serta Thorn yg juga menggenggam tangan [Nama]. Dan Solar yg terus mengambil foto selfi. Sekarang gadis itu benar-benar seperti seorang baby sitter. Wajah [Nama] benar-benar memerah, asap keluar dari kepalanya. "Graaa!! Kalian semua, minggir!! Menjauh dariku!! Dasar para elemental menyebalkan!!"
Para elemental langsung menjauh dari [Nama], melihat gadis itu yg benar-benar sangat marah. Seperti jika ada yg mendekatinya lagi, orang itu pasti tidak akan selamat. Ying mendekati gadis itu lalu mengusap-usap punggung belakang [Nama] berusaha menenangkannya. "Sabar [Nama], sabar. Tarik nafas.. tahan--/"
"Jangan di buang, mubazir."sahut Gopal memotong ucapan Ying. "Kau nak kena cakaran laju aku ke, Gopal?" -_-
"Ehe, gurau je."
"Tck!"
[Nama] sudah lumayan tenang, melihat hal itu, Taufan berjalan mendekat tapi tidak jadi karena langsung di pelototi oleh gadis itu. Sekarang wajahnya benar-benar menakutkan. Makanya, jangan bikin [Fullname] marah, kalo kau tidak mau kena mental nantinya.
Para elemental itu sudah berjalan lebih dulu memasuki mall, barulah di belakang mereka ada [Nama], Fang dan Yaya. Sementara Gopal dan Ying berjalan di belakang dengan langkah pelan. "Hei, Ying."panggil cowok bertubuh gempal. "Apa?"
"Ini hanya tebakan ku saja. Aku rasa, Boboiboy itu menyukai [Nama]."
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"
"Karena.. meskipun para elemental itu sikapnya sangat aneh sekarang, tapi mereka hanya bersikap manja pada [Nama], mereka tidak pernah, 'kan? Bersikap seperti itu padamu? Atau pada Yaya."
"Aku rasa kau benar juga. Aku pun tak habis pikir, kenapa mereka bisa bersikap seperti itu pada [Nama]. Aku kasihan pada Yaya."
"Hah? Memangnya kenapa dengan Yaya?"
"Kau tidak tau? Yaya itu menyukai Boboiboy."jawab Ying memelankan suaranya agar tidak terdengar oleh gadis yg sedang dibicarakan. Tapi sayang sekali, [Nama] mendengar hal itu karena pendengaran nya yg tajam.
-
"Ee.. apa yg mereka lakukan?" -_-
Tanya [Nama] melihat para elemental yg mengerjai Hali dengan membawa banyak balon. Yaya geleng-geleng kepala melihat hal itu, sementara Gopal malah panik dan langsung menghampiri para elemental itu di susul dengan Ying. "Hei, kalian! Hentikan! Jangan sampai Hali pingsan nanti!"ucap Ying. Blaze berdecak. "Tck! Gak asik kau, Ying."
"Dey, kalo Hali pingsan, kau nak angkut dia ke, tak? Hm?"
"Tak lah."
[Nama] menghela nafas lelah sambil memijat pelipisnya yg terasa pening. "Aku mau ke toilet sebentar."ucap gadis itu di angguki oleh Yaya. Setelah sampai di toilet, [Nama] membasuh mukanya berkali-kali lalu menatap wajahnya yg ada di cermin.
[Nama] pov
"Aku kasihan pada Yaya."
"Yaya itu menyukai Boboiboy."
Ucapan Ying tadi terus berputar-putar di kepala ku. Apa itu benar? Yaya menyukai Boboiboy? Lalu Wingsbot bilang, Boboiboy itu menyukai ku? Meskipun para elemental itu bersikap manja padaku, tapi ketika Boboiboy berubah menjadi biasa, dia sangat dingin, bahkan kadang bersikap kasar padaku. Argh! Aku tidak tau! Ini sangat menyebalkan!
Aku membasuh wajahku lagi. Tetesan air jatuh dari wajahku. Aku menatap pantulan diriku di cermin, mengetahui kalo Yaya menyukai Boboiboy, entah kenapa dadaku rasanya sesak. Seharusnya aku senang bukan? Kalo mereka jadian, Boboiboy tidak akan menganggu ku lagi. Tapi..
'Tok tok tok.'
"[Nama], kau sudah selesai? Sebentar lagi kita harus pergi."suara Fang dari balik pintu toilet membuyarkan lamunanku. Sudah berapa lama, aku di toilet? "Ya, aku sudah selesai. Sebentar lagi aku akan keluar."
---
"Woah! Ada Optimos Prik. Ayo kita foto bareng, Solar!"ucap Thorn dengan wajah yg berbinar berpose memeluk kaki robot besar tersebut. Solar juga berpose lalu berfoto bareng. Setiap elemental sibuk sendiri, seperti Taufan dan Hali yg bermain kejar-kejaran dengan Taufan yg membawa banyak balon. Blaze yg mengganggu Ice tidur, serta Gempa yg sibuk sendiri memungut sampah-sampah yg ada di taman itu. Pak Kepsek dan guru lainnya duduk di kursi memperhatikan murid-murid yg sedang bermain. Berbeda dengan guru lainnya, Cikgu Papa malah asik bermain kuda putar dengan Gopal dan Fang. Jangan salah sangka, Fang juga tidak mau naik itu, tapi ia di seret oleh Cikgu Papa dan sahabatnya, jadilah ia terpaksa menaiki benda tersebut.
"[Nama], kau mau main apa?" Mau naik Bianglala, tidak? Seperti yg kita lakukan dulu."tanya Putra menghampiri [Nama]. Ying dan Yaya menaikkan satu alis mereka tidak mengerti apa yg di ucapkan Putra.
"Aku tidak mau main denganmu."jawab [Nama] dengan dingin. Detik berikutnya, Taufan datang dan langsung memeluk [Nama] di lehernya. "Sudahlah Putra, mending kau nyerah aja. [Nama] tidak akan mau balikan dengan mu lagi."ucap Taufan sambil terkekeh. Wajah [Nama] memerah, sementara Putra, menatap dengan tajam.
"Tch! Lalu kau pikir, [Nama] mau dengan cowok aneh seperti mu!?"
"Tentu saja. Kau mau taruhan?"
"Kau pikir aku takut!?"
"Kalian pikir aku barang!? Di jadiin barang taruhan!? Tega ya, kalian?"wajah [Nama] berubah menjadi muram. Taufan melepaskan pelukannya, dan seketika [Nama] langsung menjauh dan berdiri di samping Fang. Sementara cowok itu menatap dengan kasihan, dan dia juga baru tau, kalo ternyata Putra adalah mantan [Nama]. Fang mengusap puncak kepala gadis itu karena [Nama] sudah hampir meneteskan air matanya.
Putra menatap Taufan dengan tajam, begitu juga sebaliknya. "Ini semua gara-gara kau! Dasar Burung Puyuh!"
"Yee.. ini semua juga gara-gara kau! Dasar Mantan gak tau diri!"
"Woah, drama siang. Pasti judulnya Cinta Jajar Genjang."ucap Cikgu Papa sambil memakan popcorn nya, Gopal sendiri hanya menatap dengan datar. "Cinta Jajar Genjang, Cinta Segi Empat kali."sahut Gopal, Ying langsung menginjak kaki cowok itu membuat yg punya kaki meng'aduh kesakitan. "Apa sih, Ying?"
Gadis berkacamata itu hanya membalas dengan lirikan tajam, lalu beralih melirik Yaya, Gopal mengikuti tatapan Ying lalu langsung paham dan terkekeh canggung. "Hehe. Oke, oke. Aku paham."
"Aku rasa lebih cocok Cinta Segi Lima daripada Segi Empat."-Wingsbot.
---
Setelah puas bermain dan membeli banyak oleh-oleh, para murid SMA Pulau Rintis kini bersiap-siap untuk pulang. Pak Kepsek mengambil toa nya lalu bersuara memanggil murid-murid agar memperhatikan beliau. "Baik anak-anak, sebentar lagi matahari akan terbenam, kita kena balik sekarang."
"Hahaha!! Mari aku antar korang balik ke alam baka, sekalian!"tawa seorang Alien membuat semua murid menoleh ke sumber suara. Di sana, dengan kilau cahaya senja, seorang Alien berwarna hijau berkepala kotak tengah duduk di atas robot nya yg berwarna ungu. Di samping kanan dan kiri mereka, berjejer banyak robot yg ada di taman hiburan ini. "Woah! Optimos Prik itu hidup! Terbaik, lah!"ucap Taufan sambil mengeluarkan jempolnya. Sementara Ying, memperhatikan Adu Du dengan seksama.
"Ochobot mengingau, dia bilang sesuatu soal Robot Hijau"
"Jangan-jangan, itu kepingan memori Ochobot?"
Gadis berkacamata mata itu teringat akan ucapan Thorn waktu itu. "Robot.. Hijau.. Robot Hijau? Ah! Aku baru sadar!"Ying bersuara dengan nyaring membuat Yaya yg ada di sampingnya terkejut. "Ada apa Ying?"
"Kau buat aku kaget."-Gopal.
"Robot Hijau yg dimaksud Ochobot waktu itu adalah Adu Du!"jawab Ying sambil menunjuk. Sementara Gopal memiringkan kepalanya. "Hah? Maksudnya?"
"Haish.. Ochobot 'kan waktu itu mengigau, dia bilang Robot Hijau. Lihat Adu Du, dia hijau, dan duduk di atas Probe yg seorang robot, itu artinya, yg di maksud Ochobot adalah Adu Du. Betul 'kan, Adu Du? Kau yg dah buat sikap Boboiboy berubah? Iya, 'kan?"Adu Du menyeringai. "Kenapa kau tuduh aku? Aku saja tidak tau apa-apa."
"Aik, 'kan memang betul, Incik Bos yg sudah buat sikap Boboiboy berubah."sahut Probe. Perempatan merah muncul di kepala Adu Du. "Ish! Diam lah, kau!"
"Oo.. jadi betul, kau yg dah buat Boboiboy berubah! Apa yg dah kah buat pada Boboiboy, hah!?"Yaya menaikkan suaranya. Adu Du berdecak, ini semua gara-gara Probe, seharusnya robot itu diam saja. "Ya! Aku yg dah buat Boboiboy jadi macam tu. Memangnya kenapa, huh!?"
Ying menggeram. "Dasar Alien jahat! Apa alasan kau buat Boboiboy jadi macam tu!?"
"Dih, kepo. Itu rahasia lah."
"Haha. Betul, tuh, betul."
"Ish! Kasih tau cepat! Apa tujuan kau, huh!? Dan bagi penawar untuk mengembalikan sifat Boboiboy!"Fang berdiri di belakang Adu Du dengan Harimau bayang di sampingnya. Adu Du menyeringai. Tiba-tiba sebuah tangan robot menggenggam kaki Fang, dan robot itu langsung melempar cowok tersebut dengan keras sampai membentur dinding.
'Bruk!'
"Fang!"[Nama] berlari menghampiri cowok itu untuk membantu. Fang berdiri sambil batuk-batuk lalu menyeka sedikit darah yg keluar dari mulutnya. Lemparan robot tadi sangat keras, dinding nya saja sampai retak. "Fang, kau tidak papa?"
"Aku baik-baik saja."
"Ish! Tak guna kau, Adu Du! Cepat bagi penawar untuk mengembalikan sifat Boboiboy!"ucap Ying. Adu Du turun dari Probe sambil menyeringai. "Aku tak punya penawar nya. Dan asal kalian tau, kedatangan ku kesini, untuk memberikan Boboiboy ramuan lagi, agar sifatnya semakin kacau. Hahaha!"Adu Du menyeringai sambil mengeluarkan sebuah botol kimia yg di dalamnya terdapat cairan berwarna ungu. Alien itu menggoyang-goyangkan ramuan tersebut lalu keluar buih-buih dan muncul asap tengkorak di atasnya.
Mata para sahabat Boboiboy membulat. Apa itu, ramuan yg sudah membuat sifat Boboiboy berubah? "Ee.. Incik Bos, bukannya waktu itu Incik Bos ada buat penawar nya? Incik Bos bilang buat jaga-jaga, kalo ramuan Triple X itu terkena diri sendiri."
Adu Du menatap Probe dengan datar. "Ah, iya! Aku ada bawa penawar nya. Tara~ ini dia!"ucap Probe sambil mengeluarkan sebuah botol kimia yg di dalamnya terdapat cairan berwarna biru. "Tak, guna!! Kenapa kau bawa ramuan penawar tu, hah?!"
"Aku dah dapat! Boboiboy, cepat minum ini!"Ying dengan sekejap mata sudah mengambil ramuan penawar tersebut tanpa disadari oleh Probe maupun Adu Du. Alien berkepala kotak itu menoleh menatap Ying yg sudah ingin memberikan ramuan tersebut ke Boboiboy. Adu Du menggeram. "Grrh!! Tangkap dia!!"
Apakah sebentar lagi sikap Boboiboy akan kembali seperti semula? Dan apa sebenarnya tujuan Adu Du?
[Bersambung]
Kira-kira.. apa ada yg tau, tujuan para Alien itu?
Maaf kalo ada tersalah kata/typo dll.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro